Bahaya Mewarnai Bulu Hewan Peliharaan Menurut Dokter
Tampilan hewan peliharaan dengan bulu warna-warni memang terlihat lucu dan menggemaskan. Namun, tahukah kamu jika mewarnai bulu hewan peliharaan dapat membahayakan kesehatan mereka?
Dokter hewan dan ahli toksikologi, Justine A. Lee mengatakan bahwa produk pewarna bulu mengandung bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan hewan. Penggunaan pewarna bulu dapat mengganggu metabolisme hati karena tidak mampu mengurai obat dan bahan kimia tertentu dengan baik.
Metabolisme hati hewan peliharaan seperti kucing tergolong unik. Produk rumah tangga deterjen pakaian saja dapat memberikan efek korosif dan beracun bagi kucing. Wag Walking juga mengungkap pewarna bulu juga dapat menyebabkan iritasi kulit yang menyebabkan rasa gatal dan sensasi terbakar pada kulit.
Beberapa pemilik hewan tetap menginginkan untuk mewarnai bulu hewan peliharaan, agar terlihat lucu dan menggemaskan. Dokter Justine menyarankan untuk menggunakan pewarna yang aman jika tetap ingin mewarnai bulu hewan peliharaan.
“Produk apa pun yang Anda gunakan pada kucing, pastikan produk tersebut bebas gula dan tidak mengandung xylitol,” kata Justine dilansir melalui Pet Health Network.
Dokter Justine menambahkan, produk pewarna bulu alami juga tidak selalu aman dipergunakan untuk hewan peliharaan. Seperti bahan alami minyak esensial, bahan ini dapat menyebabkan kesulitan bernapas, luka bakar korosif, hingga gagal fungsi hati.
Sebuah studi dokter hewan menemukan bahwa anjing yang menelan pewarna rambut alami berbahan pacar mengalami keracunan parah hingga anemia yang berakibat kematian. Sehingga, bahan alami sekalipun bukan berarti aman untuk digunakan sebagai pewarna bulu hewan peliharaan.
Waspada Reaksi Pewarna Bulu Hewan
Jika Anda ingin mewarnai bulu hewan peliharaan, konsultasikanlah terlebih dahulu dengan dokter hewan. Konsultasi seperti ini dapat dilakukan melalui layanan dokter hewan terdekat dari Pet Care dengan menghubungi call center Pet Care. Kemudian pantau selalu kemunculan gejala-gejala klinis dari reaksi pewarna bulu, seperti:
- Mulut berbusa
- Mengiler berlebihan
- Tidak nafsu makan
- Lesu
- Kemerahan pada kulit
- Gatal-gatal
- Muntah
- Diare
- Sulit bernapas
Pertolongan pertama ketika Anda menemukan tanda-tanda tersebut adalah segera bersihkan sisa-sisa pewarna bulu yang masih menempel. Jika gejala tidak kunjung membaik, segera hubungi dokter hewan terdekat untuk memperoleh pertolongan lebih lanjut.