Cara Memilih Camilan untuk Anjing yang Tepat dan Sehat

Memilih camilan untuk anjing memang menyenangkan, tapi jangan asal pilih! Camilan bukan cuma soal rasa yang anabul suka, tapi juga harus memperhatikan aspek kesehatan. Seperti halnya makanan utama, camilan juga berperan penting dalam menjaga gizi dan kesejahteraannya. Jadi, gimana sih cara memilih camilan yang tepat untuk anabul?

Yuk, simak beberapa tips penting berikut!

1. Perhatikan Kandungan Gizi

Yang pertama dan paling penting adalah kandungan gizi. Sama seperti makanan manusia, camilan anjing juga harus mengandung bahan-bahan yang bergizi. Pastikan camilan tersebut mengandung protein tinggi, rendah lemak, dan rendah kalori, terutama jika anjingmu tidak terlalu aktif atau cenderung mengalami obesitas. Camilan yang mengandung bahan alami seperti daging, ikan, dan sayuran adalah pilihan yang bagus.

Jangan lupa juga untuk mengecek apakah camilan mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan anabul, seperti vitamin A, D, E, dan kalsium. Hindari camilan yang mengandung banyak gula, garam, atau bahan pengawet, karena bisa berdampak buruk pada kesehatannya dalam jangka panjang.

2. Pilih Camilan yang Sesuai dengan Ukuran Anjing

Setiap anabul punya ukuran yang berbeda, dan camilan yang diberikan harus disesuaikan dengan ukuran tubuh mereka. Anjing kecil seperti Chihuahua atau Pomeranian tentu membutuhkan camilan yang lebih kecil dan lebih lembut dibandingkan dengan anjing besar seperti Golden Retriever atau Rottweiler. Camilan yang terlalu besar untuk anabul kecil bisa berisiko tersedak, sementara camilan yang terlalu kecil untuk anabul besar mungkin tidak terasa sama sekali.

Selain itu, jika anjingmu termasuk jenis yang suka mengunyah lama, kamu bisa memilih camilan yang lebih keras dan tahan lama. Camilan jenis ini biasanya juga membantu membersihkan gigi anabul dari plak dan karang.

3. Sesuaikan dengan Kebutuhan Khusus Anjing

Setiap anjing mungkin memiliki kebutuhan khusus. Misalnya, beberapa anjing memiliki alergi atau intoleransi terhadap bahan tertentu seperti gandum, jagung, atau produk susu. Kalau anjingmu termasuk yang punya alergi, pastikan untuk membaca label camilan dengan cermat dan pilih camilan yang hypoallergenic atau bebas dari bahan yang bisa memicu alergi.

Selain alergi, beberapa anjing juga memerlukan camilan yang mendukung kondisi kesehatan tertentu. Misalnya, ada camilan yang diformulasikan khusus untuk kesehatan sendi, kulit, atau pencernaan. Jika anjingmu memiliki masalah kesehatan, diskusikan dengan dokter hewan untuk mendapatkan rekomendasi camilan yang cocok.

4. Pertimbangkan Usia Anjing

Usia anabul juga menjadi faktor penting dalam memilih camilan. Anak anjing (puppy) membutuhkan camilan yang mendukung pertumbuhan mereka, biasanya mengandung lebih banyak protein dan kalsium. Sementara itu, anabul dewasa mungkin memerlukan camilan dengan kalori yang lebih rendah untuk menjaga berat badan tetap ideal.

Untuk anjing yang sudah tua, pilih camilan yang lembut dan mudah dikunyah, terutama jika mereka sudah mulai mengalami masalah pada gigi atau gusi. Ada banyak camilan yang dirancang khusus untuk anjing tua yang membantu menjaga kesehatan mereka tanpa memberatkan pencernaan.

5. Hindari Camilan Berbahaya

Tidak semua camilan yang terlihat enak itu aman untuk anabul. Beberapa bahan makanan yang aman untuk manusia bisa sangat berbahaya bagi anjing. Misalnya, cokelat, bawang, dan anggur adalah bahan yang sangat beracun untuk anjing. Jadi, pastikan camilan yang kamu pilih tidak mengandung bahan-bahan tersebut.

Selain itu, hindari camilan yang terlalu keras atau sulit dikunyah, karena bisa menyebabkan gigi anjing patah atau merusak gusi mereka. Jika kamu memberikan camilan alami seperti tulang, pastikan tulang tersebut aman dan tidak mudah pecah menjadi serpihan yang tajam.

6. Berikan Camilan dengan Porsi yang Tepat

Meskipun camilan bisa menjadi bagian yang menyenangkan dari rutinitas anabul, jangan sampai memberikan terlalu banyak! Terlalu banyak camilan bisa menyebabkan obesitas dan masalah kesehatan lainnya, seperti diabetes. Sebagai aturan umum, camilan sebaiknya tidak lebih dari 10% dari total asupan kalori harian anjingmu.

Pastikan juga kamu memberikan camilan di waktu yang tepat, misalnya sebagai reward saat latihan atau untuk memperkuat perilaku baik. Dengan begitu, camilan bisa menjadi alat positif untuk mendukung kebiasaan anabul.

7. Camilan Buatan Sendiri Bisa Jadi Alternatif

Kalau kamu ingin lebih yakin tentang apa yang anjingmu makan, coba buat camilan sendiri di rumah! Kamu bisa menggunakan bahan-bahan yang segar dan sehat, seperti daging ayam rebus, ubi jalar, atau wortel. Banyak resep camilan anjing yang mudah dibuat dan pastinya lebih alami, tanpa tambahan pengawet atau pewarna buatan.

8. Konsultasikan dengan Dokter Hewan 

Memilih camilan untuk anjing bukan hanya soal rasa, tapi juga soal kesehatan. Pastikan camilan yang kamu pilih mengandung gizi yang baik dan sesuai dengan kebutuhan anjing. Pastikan kandungan makanan untuk anjingmu aman.

Namun, pastikan kamu memahami bahan apa saja yang aman dan berbahaya untuk anjing sebelum mulai membuat camilan sendiri. Jika ragu, konsultasikan dengan dokter hewan terdekat yang bisa dihubungi melalui call center. Jadi jangan ragu gunakan layanan home visit dari Pet Care demi memberikan kenyamanan bagi pemilik dan hewan kesayangan.

Tetap perhatikan asupan gizi anjingmu. Dengan begitu, kamu tidak hanya memanjakan anjing dengan camilan lezat, tapi juga membantu menjaga kesehatan dan kebahagiaannya.

Kucing Suka Memanjat? Yuk, Simak Alasannya

Kucing memang terkenal sebagai hewan yang gemar memanjat. Buat kamu yang punya kucing di rumah, pasti sering menemukan si meong tiba-tiba sudah ada di atas lemari, rak, atau tempat tinggi lainnya, kan? 

Nah, kebiasaan ini bukan tanpa alasan, lho. Kucing memiliki banyak alasan mengapa mereka suka banget naik-naik ke tempat tinggi. Mulai dari insting, kebutuhan keamanan, hingga sekadar mencari hiburan. Yuk, kita kupas lebih dalam tentang kebiasaan unik kucing ini!

1. Insting Alami Sebagai Pemburu

Kucing adalah hewan yang secara naluri merupakan pemburu. Meskipun kucing peliharaan kita di rumah tidak berburu untuk makan karena sudah disediakan makanan, insting ini tetap ada. Di alam liar, kucing menggunakan tempat tinggi untuk mengintai mangsa mereka. Dengan memanjat, mereka bisa mendapatkan sudut pandang yang lebih luas, memantau area di sekitar, dan memutuskan kapan waktu yang tepat untuk menerkam. Memanjat memberi mereka kesempatan untuk berperilaku layaknya pemburu ulung yang memantau dari kejauhan.

Insting pemburu ini sangat kuat dan tidak hilang begitu saja walau kucing hidup di dalam rumah. Makanya, meski mereka hanya “mengintai” burung lewat jendela atau mainan bulu, naluri ini tetap ada dan itulah yang membuat kucing suka memanjat ke tempat tinggi.

2. Rasa Keamanan

Pernah lihat kucing kamu suka memanjat lalu duduk tenang di tempat tinggi sambil memperhatikan sekitar? Nah, itu karena mereka merasa lebih aman di sana. Bagi kucing, tempat yang tinggi adalah area yang memberikan mereka rasa aman. Di tempat tinggi, mereka bisa mengamati lingkungan tanpa merasa terancam oleh predator atau ancaman lainnya.

Di alam liar, tempat tinggi bisa menjadi benteng pertahanan bagi kucing untuk menghindari bahaya atau serangan hewan lain. Naluri ini juga masih terbawa ke kucing domestik. Jadi, nggak heran kalau kucingmu suka banget naik ke rak buku, lemari, atau bahkan kepala lemari es. Dari tempat tinggi itu, mereka merasa bisa lebih mengontrol situasi dan mengawasi lingkungan tanpa rasa takut.

3. Teritorial dan Dominasi

Kucing adalah hewan yang sangat teritorial. Mereka suka menandai area atau tempat yang dianggap sebagai wilayah mereka. Salah satu cara mereka menegaskan dominasi atas wilayah tersebut adalah dengan berada di tempat tinggi. Posisi tinggi ini memberi mereka pandangan luas ke seluruh area, seakan-akan mereka adalah “penguasa” dari wilayah tersebut.

Buat kucing peliharaan, memanjat ke tempat tinggi adalah cara mereka untuk menunjukkan kepemilikan dan dominasi di rumah. Ini menjadi simbol bahwa mereka memiliki kontrol atas area tersebut. Jadi, kalau kucingmu suka nangkring di tempat tinggi, bisa jadi mereka merasa rumah tersebut adalah wilayah kekuasaannya dan mereka merasa paling “berkuasa” di situ.

4. Sumber Hiburan dan Stimulasi

Selain sebagai hewan pemburu, kucing juga merupakan hewan yang sangat suka bermain. Memanjat dan menjelajahi tempat-tempat tinggi adalah salah satu bentuk hiburan bagi mereka. Kucing sangat aktif dan butuh stimulasi fisik serta mental. Dengan memanjat, mereka bisa melepaskan energi berlebih sambil mendapatkan pemandangan baru yang menarik bagi mereka.

Kucing peliharaan yang tinggal di dalam rumah mungkin merasa bosan jika tidak ada cukup rangsangan fisik dan mental. Oleh karena itu, mereka mencari tantangan dengan memanjat tempat-tempat tinggi, seperti rak buku, gorden, atau bahkan memanjat ke atas kulkas! Hal ini juga membantu mereka melatih keterampilan motorik dan keseimbangan tubuh, yang sangat penting bagi kesehatan fisik mereka.

5. Naluri Penghindaran Bahaya

Selain keamanan dan kenyamanan, memanjat juga merupakan cara bagi kucing untuk menghindari bahaya. Di alam liar, memanjat pohon atau batu tinggi bisa menyelamatkan mereka dari predator yang lebih besar. Di dalam rumah, naluri ini bisa terlihat saat kucing memanjat untuk menghindari anjing peliharaan, anak kecil, atau hal-hal yang mereka anggap mengancam.

Kucing merasa lebih terlindungi di tempat yang tinggi, karena mereka bisa melihat segala sesuatu yang terjadi di sekitar mereka dan siap mengambil tindakan jika diperlukan. Ini adalah salah satu cara mereka memastikan keselamatan diri sendiri, bahkan dalam situasi yang sebenarnya tidak berbahaya sekalipun.

6. Curiosity atau Rasa Penasaran

Kucing itu terkenal banget dengan rasa ingin tahunya yang besar. Mereka selalu tertarik untuk mengeksplorasi segala sudut rumah, termasuk area-area yang sulit dijangkau. Tempat tinggi sering kali menjadi target eksplorasi mereka karena memberi sudut pandang baru yang mungkin belum pernah mereka lihat sebelumnya. Rasa penasaran ini membuat mereka terdorong untuk terus memanjat dan mencari tahu ada apa di atas sana.

Selain itu, kucing suka memanjat ke tempat-tempat yang jarang dijamah manusia. Mungkin bagi kita tempat itu biasa saja, tetapi bagi kucing, itu bisa jadi sesuatu yang menarik dan penuh misteri.

Kucing memanjat bukan sekadar hobi atau kebiasaan iseng. Di balik perilaku tersebut, ada berbagai alasan yang berhubungan dengan naluri alamiah mereka, mulai dari kebutuhan untuk merasa aman, melatih insting berburu, hingga mencari hiburan.

 Sebagai pemilik, kamu bisa memberikan fasilitas seperti pohon kucing atau rak khusus agar mereka bisa memenuhi kebutuhan memanjatnya dengan aman. Selain itu, tetap perhatikan kesehatan dan kebersihan kucing dengan konsultasikan masalah kesehatan kucing Anda dengan dokter hewan terdekat yang bisa dihubungi melalui call center. Jadi jangan ragu gunakan layanan home visit dari Pet Care demi memberikan kenyamanan bagi pemilik dan hewan kesayangan.