Rabies merupakan penyakit yang menakutkan, terutama bagi pemilik hewan peliharaan seperti anjing. Mengetahui ciri anjing rabies menjadi kunci menjaga kesehatan dan keselamatan tidak hanya untuk hewan peliharaan, tetapi juga bagi pemiliknya.
Menurut Dr. Corinne Wigfall, jika anjing sudah digigit oleh hewan yang terinfeksi rabies, maka kemungkinan tertular tinggi.
Masa penularan bervariasi bisa dua hingga empat minggu, dan gejala rabies tidak disadari oleh pemilik. Sehingga, jika anjing yang terinfeksi menggigit manusia, maka akan sangat berbahaya sampai menimbulkan kematian.
Dr. Wigfall mengatakan bahwa peluang anjing bertahan hidup setelah terinfeksi sangat rendah karena pengobatan rabies belum ditemukan.
Oleh karena itu, kita perlu waspada terhadap hewan yang terinfeksi rabies untuk menjaga keselamatan hewan dan manusia. Berikut ciri anjing rabies yang perlu diketahui.
Ciri Rabies Pada Anjing?
Anjing yang terinfeksi rabies memiliki gejala yang bervariasi, tetapi terdapat beberapa tanda umum yang dapat menjadi petunjuk.
1. Perubahan Perilaku
Anjing yang terinfeksi biasanya mengalami perubahan perilaku yang signifikan. Anjing yang tenang akan agresif atau gelisah, sedangkan anjing yang aktif biasanya akan lesu dan tidak bersemangat.
2. Kesulitan menelan
Anjing yang terkena rabies biasanya akan kesulitan menelan saat makan dan minum. Mereka akan menolak untuk makan atau minum air.
3. Air Liur Berlebihan
Bagi anjing yang terinfeksi akan mengalami hipersalivasi atau mengeluarkan air liur berlebihan bahkan berbusa.
4. Perubahan Suara
Rabies dapat mempengaruhi sistem saraf yang mengontrol suara, sehingga anjing akan mengalami perubahan pada suara mereka.
5. Lemah Otot
Gangguan neurologis akibat rabies dapat menyebabkan keterbatasan koordinasi, kesulitan berjalan atau kelemahan otot pada anjing.
6. Peningkatan Agresivitas
Rabies mampu merubah perilaku anjing menjadi agresif. Mereka dapat sewaktu-waktu menyerang tanpa alasan atau provokasi yang jelas
Bagaimana Cara Penularan Rabies?
Rabies umumnya menular melalui gigitan hewan yang terinfeksi. Virus rabies terdapat dalam air liur hewan yang terinfeksi dan masuk ke tubuh melalui luka terbuka pada kulit atau membran mukosa.
Meskipun gigitan hewan adalah metode penularan yang paling umum, kontak dengan air liur pada mata, hidung, atau mulut yang terluka juga dapat menyebabkan penularan.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari kontak langsung dengan hewan yang dicurigai terinfeksi rabies dan segera mencari perawatan medis jika terjadi gigitan atau kontak langsung dengan air liur hewan yang terinfeksi.
Menurut Dr. Richardson dari American Kennel Club, setelah anjing diisolasi, sterilisasi area yang mungkin terinfeksi terutama air liurnya. Gunakan larutan pemutih dan air untuk menonaktifkan virus.
Mencegah Rabies pada Anjing
Dalam melindungi hewan peliharaan dan diri sendiri, vaksinasi adalah langkah pencegahan utama yang harus diambil. Konsultasikan dengan dokter hewan untuk jadwal vaksinasi yang sesuai dan terus pantau kesehatan anjing Anda secara teratur.
Anda juga dapat segera menghubungi dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care untuk konsultasi vaksinasi dan kesehatan anjing anda.
Jika anda tidak memiliki waktu untuk vaksinasi, segera menghubungi call center Pet Care, dokter hewan akan datang ke rumah, untuk melakukan vaksinasi rabies sesuai standar.