Ini Dia Alasan Induk Kucing Tak Mau Menyusui Anaknya

Induk kucing yang baru melahirkan biasanya akan langsung memberikan seluruh perhatiannya terhadap anaknya. Salah satunya adalah dengan menyusui anaknya.

Menyusui anak kucing ditujukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan asupan yang diperlukan anak kucing untuk tumbuh sehat dan bertahan hidup sampai dewasa.

Namun pada keadaan tertentu, tidak jarang kita menemukan induk yang tidak mau menyusui dan mengurus anaknya. Lalu, apa penyebab induk kucing meninggalkan anaknya ini? Yuk simak penjelasannya dibawah ini.

Penyebab Induk Kucing Tidak Mau Menyusui Anaknya

Sang induk sakit

Penyebab paling utama dari induk yang tidak mau menyusui anaknya adalah karena sang induk tidak dalam kondisi sehat. Induk kucing tidak ingin menularkan sakitnya kepada anak-anaknya.

Contoh penyakit yang paling umum diderita oleh induk kucing adalah mastitis. Ini merupakan penyakit yang menghentikan produksi susu sampai ia tidak lagi menyusui anaknya. Untuk mengetahui penyakitnya secara spesifik, lebih baik langsung konsultasi dengan dokter hewan.

Anak kucing bau tangan

Langsung menyentuh anak kucing yang baru lahir bisa menjadi penyebab induk kucing tak mau menyusui anaknya. Maka dari itu, mulai sekarang jangan pernah langsung memegang anak kucing yang baru lahir dengan tangan kosong.

Induk kucing terlalu muda

Tidak hanya manusia, kucing juga memiliki usia ideal untuk memiliki anak. Induk yang terlalu muda bisa menjadi penyebab ia tidak mau menyusui dan merawat anak nya. Bahkan ada beberapa induk yang juga mengalami kesulitan melahirkan karena usia nya yang muda.

Tidak hanya tiga penyebab di atas, sebenarnya ada beberapa alasan lagi mengapa sang induk tak mau menyusui anaknya seperti anak yang lahir cacat, anak yang lahir terlalu banyak sampai belum adanya naluri keibuan. Sekarang yang jadi pertanyaan adalah bagaimana cara mengatasinya?

Cara terbaik adalah dengan mengkonsultasikannya ke dokter hewan. Gunakan layanan dokter hewan ke rumah dari Pet Care yang bisa datang ke rumah Anda untuk melakukan konsultasi sampai pemeriksaan pada hewan peliharaan  yang sedang sakit. 

Untuk menggunakan layanan ini cara nya sangat mudah, cukup dengan menghubungi call center Pet Care dan jadwalkan konsultasi Anda. Hewan kesayangan Anda akan ditangani oleh dokter hewan profesional yang sudah memiliki banyak pengalaman.

Jangan Sembarangan, Ini Waktu Yang Tepat Untuk Memberikan Snack Kucing

Snack kucing bisa menjadi salah satu pilihan untuk menambah nafsu makan anabul ataupun bisa menjadi selingan dikala kucing kesayangan Anda bosan dengan dry food atau makanan keseharian mereka. Namun, dalam pemberiannya diperlukan pengaturan agar tidak berlebihan dan sesuai dengan kebutuhannya.

Saat ini ada banyak variasi snack yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan anabul. Misal nya, saat kucing Anda menderita sakit gigi maka berikan lah snack untuk kesehatan gigi. Jadi, pemberian snack ini juga bisa berdasarkan kondisi kesehatan kucing Anda.

Cemilan Apa Saja Yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anabul?

Ada beberapa jenis makanan atau cemilan yang tidak boleh dikonsumsi kucing seperti kopi, anggur, kismis, adonan kue, jenis jenis bawang dan cokelat. Makanan tersebut harus Anda jauhkan dari kucing kesayangan karena bisa membahaya kesehatan nya. Berikanlah cemilan yang memang khusus untuk kucing.

Tips Memilih Snack Untuk Kucing

Berikut ini kami bagikan beberapa tips untuk memilih cemilan yang paling tepat sesuai dengan kebutuhan kucing kesayangan Anda.

  • Pilih snack dengan aroma kesukaan anabul
  • Pastikan membeli cemilan yang sesuai dengan kondisi anabul
  • Tidak memberikan cemilan dalam porsi besar
  • Pastikan produknya berkualitas dan aman dikonsumsi

Saat memberikan anabul cemilan, sebaiknya Anda mengatur porsinya. Pemberian cemilan bisa ditentukan berdasarkan berat badan kucing atau berikan lah 20% dari asupan kalori hariannya. Ingat, cemilan bukanlah makanan pokok kucing jadi Anda harus pandai mengatur jadwal makan snack ini.

Kapan Waktu Yang Tepat Untuk Memberikan Cemilan?

Seperti yang sudah dibahas, Anda tidak bisa memberikan cemilan setiap saat. Anda bisa mengaturnya dengan memberikan cemilan setelah anabul makan makanan utama, saat anabul tidak nafsu makan atau bisa diberikan sedikit demi sedikit ketika Anda bermain bersama anabul.

Demikian pembahasan seputar cemilan untuk kucing yang bisa kami bagikan. Jika Anda membutuhkan konsultasi dari dokter hewan berpengalaman, hubungi Pet Care melalui call center maupun Aplikasinya. Anda bisa menemukan informasi menarik lainnya mengenai hewan peliharaan terutama kucing dan anjing melalui social media Pet Care. 

Ingin Memelihara Anjing Maltese? Berikut Karakteristik dan Cara Perawatannya!

Memelihara anjing Maltese merupakan kesenangan bagi sebagian pecinta anjing. Dalam hal ini, Maltese termasuk dalam jenis anjing kecil yang seringkali dijadikan peliharaan. Khususnya, anjing mini dan imut yang berwarna ivory muda atau putih ini merupakan anjing rumahan. 

Banyak orang juga menyatakan bahwa bulu anjing Maltese tidak mudah rontok sehingga mudah diurus di dalam rumah. Namun, sejatinya Maltese juga memiliki cara perawatannya sendiri untuk menjaganya tetap sehat, bersih, dan terawat. Yuk, kenali karakteristik serta cara perawatan Maltese berikut!

Karakteristik Anjing Maltese

Maltese merupakan anjing yang berasal dari Mediterania tengah. Selayaknya anjing ras mini lainnya, Maltese memiliki ukuran tubuh yang kecil, yaitu tinggi sekitar 20-25 cm dan berat 2-4 kilogram. Seekor Maltese akan terlihat lebih besar karena memiliki bulu putih yang menjuntai panjang. Dilihat sekilas, bulu Maltese yang menjuntai panjang ini mirip dengan anjing Shih Tzu. Akan tetapi, kedua ras anjing ini sangat berbeda di bagian kepala, terutama hidung. 

Hidung Maltese berbeda dari anjing dengan bulu panjang lainnya. Mereka memiliki hidung yang runcing serta cenderung monyong. Pada umumnya, hidung anjing berwarna hitam pekat, tetapi Maltese memiliki keunikan pada hidungnya, yaitu dapat berubah warna menjadi coklat kemerahmudaan. Perubahan warna ini terjadi apabila Maltese terkena sinar matahari. 

Mengenai karakternya, Maltese dapat dikatakan sebagai anjing yang tak kenal takut, selalu bersemangat, suka berinteraksi, serta dapat merespon manusia dengan baik. Dengan kata lain, Maltese dapat tergolong anjing pintar serta perhatian terhadap manusia. Tak heran kan, anjing ini menjadi salah satu anjing yang paling banyak dipelihara di dalam rumah. 

Cara Merawat Anjing Maltese

Sebelum anda berharap Maltese menjadi anjing yang berkarakter seperti di atas, anda juga harus memikirkan perawatan terbaik. Baik perawatan tubuh ataupun tempat tinggal, anda harus memikirkan waktu, materi, serta tenaga untuk merawat mereka agar dapat menjadi anjing terawat. 

Seringkali, anjing mudah beradaptasi ini menyukai kegiatan di luar rumah yang meliputi kegiatan kotor-kotoran. Sehubungan dengan bulunya yang putih, tentu akan menjadi pekerjaan tambahan bagi pemiliknya. Hal tersebut dapat diatasi dengan melakukan perawatan rutin, yaitu dengan: 

  1. Bersihkan area-area krusial setiap hari, seperti mata yang sering ada noda dan bulu yang seringkali terekspos benda-benda lain
  2. Sisir bulu setiap hari
  3. Potong bulu agar tidak terlalu panjang
  4. Mandikan Maltese setidaknya satu minggu sekali dan menggunakan shampoo yang sesuai. Jika perlu, anda juga dapat menggunakan shampoo kering.
  5. Berikan makanan yang tidak mengandung bahan pewarna agar tidak merusak warna bulu. 
  6. Ikat atau rapikan bulu sekitar mata agar anjing mudah melihat.
  7. Ajak Maltese untuk berinteraksi dengan sekitarnya dan bermain, baik di dalam maupun di luar rumah. 
  8. Perhatikan kandang Maltese, jauhkan hal-hal yang dapat menyebabkan kandang anjing anda basah. Kandang yang basah akan mudah merusak bulu putih Maltese. 
  9. Selalu lakukan vaksin rutin agar anjing Maltese anda terus berada dalam kondisi sehat. Bila perlu, panggil layanan vaksin anjing di rumah
  10. Awasi gerak-gerik Maltese. Bila ada hal yang aneh, seperti sering bersin, segera konsultasikan dengan dokter hewan terdekat

Anjing Memiliki Trauma? Yuk, Lakukan Hal Ini!

Anjing memiliki trauma merupakan hal yang sangat wajar. Selayaknya makhluk hidup, anjing juga memiliki karakteristiknya tersendiri yang mungkin mudah merasa trauma. Terutama saat mengalami hal yang menakutkan baginya, anjing akan menunjukkan tanda trauma dan menolak untuk merasakan hal yang sama.

Nah, trauma pada anjing ini sebenarnya bisa disembuhkan loh. Meski tidak mudah, anda bisa melatihnya agar tidak semakin memburuk. Yuk, kenali tips-tips menyembuhkan trauma pada anjing berikut!

Pahami Apa Yang Membuat Anjing Anda Trauma

Saat anjing memiliki trauma, mereka akan menunjukkan tanda-tanda seperti tidak ingin mendekati tempat terkait, menggonggong secara terus menerus pada hal yang membuatnya trauma, badannya gemetar, mengurung diri, hingga menggigit. Anda harus memahami ini terlebih dahulu. Terkadang, manusia tidak menyadari perilaku yang sedang dilakukan anjing merupakan tanda-tanda adanya trauma. Oleh sebab itu, trauma pada anjing seringkali tidak diperhatikan dan disembuhkan. Sebelum trauma tersebut terlalu mendalam, ada baiknya anda melakukan pendekatan pada anjing agar kembali berani menghadapi hal yang sebelumnya membuat mereka trauma.

Kenali Anjing Pada Hal Yang Membuat Anjing Trauma Secara Perlahan

Saat anjing memiliki trauma, mereka akan menunjukkan tanda-tanda seperti tidak ingin mendekati tempat terkait, menggonggong secara terus menerus pada hal yang membuatnya trauma, badannya gemetar, mengurung diri, hingga menggigit.

Bayangkan jika trauma ini terjadi pada anda. Tentunya anda tidak ingin dipaksa untuk ‘menyukai’ hal yang menakutkan bagi anda kan? Anjing juga dapat merasa semikian. Untuk itu, coba perkenalkan secara bertahap. Pertama, jika hal yang membuat traumatis itu barang, anda dapat menaruh barang tersebut didekat anjing. Tidak perlu lama-lama, biarkan anjing melihat dan mengenal hal tersebut selama 5-15 menit perhari. Setelah beberapa hari, tambah durasi perkenalan tersebut.

Apabila anjing anda trauma terhadap kegiatan tertentu, seperti contohnya ke luar rumah, anda akan membutuhkan waktu lebih lama untuk melakukan perkenalan kembali tersebut.

Di tengah-tengah perkenalan tersebut, cobalah untuk memberikan ruang yang nyaman serta kasih sayang yang cukup untuk anjing. Berikan tempat tidur yang nyaman agar mereka dapat ‘beristirahat’ dari hal yang membuat mereka trauma. Selain itu, berikan dukungan moral berupa usapan, kata-kata penenang, atau berikan mainan dan makanan favorit mereka.

Terakhir, anda juga harus membuat jadwal kegiatan untuk anjing anda. Pada contohnya, berikan jadwal baru seperti berjalan-jalan, bermain di taman, dan lain sebagainya. Hal ini berguna untuk mendistraksi anjing dari latihan penyembuhan trauma yang sedang dijalaninya.

Bila tidak berhasil, pertimbangkan untuk bawa anjing anda ke dokter hewan terdekat atau panggil layanan dokter hewan ke rumah. Dalam hal ini, dokter hewan dapat memeriksa lebih lanjut serta memberikan cara lain untuk mengatasi permasalahan anda.

Tips Mengatasi Kucing Agresif Agar Mau Diajak Bermain

Kucing agresif akan cenderung akan menunjukan karakter yang galak, terutama saat kita mencoba untuk mengelus tubuhnya. Memelihara kucing yang bersemangat tentu akan membuat kita bahagia karena mereka akan lebih aktif ketika diajak bermain. 

Sayangnya tidak semua kucing memiliki sifat aktif yang ramah, ada kalanya kucing mempunyai sifat aktif yang agresif. Lalu, bagaimana cara mengatasi anabul yang memiliki sifat agresif cenderung galak? Yuk cari tahu lewat artikel ini.

Apa Penyebab Kucing Bertindak Agresif?

Ada beberapa faktor yang menyebabkan kucing bertindak agresif seperti stress akibat perjalanan, merasa lingkungannya berbahaya dan tidak mengenali pemiliknya. Tindakan agresif dari anabul ditandai dengan mendesis, tidak mau mendekat, mencakar sampai menggigit.

Komunikasi yang dilakukan kucing biasanya melalui mata, telinga, suara serta ekornya. Kucing memiliki bahasa tubuh yang beragam. Cobalah mempelajari pola perilaku mereka ketika ingin makan, beristirahat ataupun bermain agar bisa mendekatkan diri dengan pola perilakunya.

Bagaimana Cara Mengatasi Kucing Agresif? 

Kalian bisa mencoba beberapa cara dibawah ini untuk mengurangi sikap agresif anabul. Namun, lakukan cara ini secara bertahap, perlahan dan konsisten.

Buat tempat tinggal yang nyaman

Sama seperti manusia, kucing ataupun hewan lainnya memerlukan tempat tinggal yang nyaman agar bisa menjalani kesehariannya dengan tenang dan tidak merasa dalam bahaya. 

Kalian bisa memberikan alas tidur yang berbusa, mainan yang diletakan di tempat mereka bermain serta selalu memperhatikan kebersihan tempat tinggalnya. Cara ini bisa kalian terapkan dengan mudah asalkan dijalankan secara konsisten.

Periksakan ke dokter hewan 

Kucing bisa berubah menjadi agresif jika sedang dalam kondisi yang tidak sehat. Namun, kalian pasti kesulitan untuk membawa kucing agresif ke dokter hewan bukan? Kalian bisa menghubungi call center Pet Care untuk layanan dokter hewan ke rumah.

Dokter hewan dari Pet Care akan datang ke rumah Anda untuk memeriksa kondisi kesehatan kucing kesayangan Anda. Dengan begini akan lebih memudahkan Anda kan? Tunggu apalagi? Segera hubungi Pet Care agar anabul kesayangan mendapatkan pemeriksaan serta penanganan yang tepat.

Berikan sentuhan juga perhatian untuk anabul

Cara terakhir yang bisa kalian coba adalah dengan mencoba menyentuh dan memberikan perhatian kepada mereka dengan mengajak nya bermain. 

Kucing yang sering diberikan sentuhan seperti di elus atau di gendong lama kelamaan akan terbiasa dan tidak merasa asing dengan lingkungannya. Kalian harus melakukan hal ini secara bertahap dan sabar.

Demikian pembahasan mengenai cara mengatasi kucing yang agresif. Dengan artikel ini, diharapkan kalian jadi lebih paham bagaimana menangani sifat kucing yang beragam. Temukan informasi menarik lainnya seputar hewan peliharaan di social media Pet Care.

Penyebab Mata Kucing Belekan dan Cara Merawatnya

Mata kucing belekan merupakan keadaan yang cukup sering terjadi pada kucing, baik kucing peliharaan maupun kucing liar. Sebenarnya, apa penyebab mata kucing belekan dan bagaimana cara merawatnya? Yuk simak penjelasannya dibawah ini.

Kotoran pada mata biasanya berasal dari air mata anabul yang terus menerus keluar di sudut mata. Air mata yang keluar terus menerus ini bisa disebabkan karena ada sesuatu yang mengiritasi mata anabul. Selain itu masih ada beberapa penyebab mata kucing belekan.

Apa Yang Menyebabkan Mata Kucing Belekan?

Anabul yang belekan, penglihatan nya akan terganggu bahkan pada keadaan parah bisa menyebabkan kebutaan pada kucing. Dibawah ini adalah beberapa penyebab mata anabul yang belekan.

Infeksi mata

Masalah belekan ini tentu tidak jauh dari masalah infeksi mata kucing. Infeksi seperti virus dan bakteri biasanya membutuhkan antibiotik. Segera bawa anabul ke dokter hewan untuk mendapatkan pengobatan dan pencegahan penyebaran lebih lanjut. 

Konjungtivitis

Tahukah kalian apa itu konjungtivitis? Ini merupakan peradangan yang terjadi pada lapisan merah muda pada area mata. Biasanya akan membuat mata bengkak dan lebih sensitif terhadap cahaya. 

Gangguan kornea

Produksi air mata berlebih akibat adanya gangguan kornea bisa menyebabkan mata kucing belekan. Untuk perawatannya harus dilihat dari apa yang mengganggu korea tersebut? Tapi, perawatan paling mudah adalah menjaga kebersihan mata kucing.

Belekan pada anabul bisa mengganggu penglihatannya. Oleh karena itu, diperlukan perawatan dan selalu jaga kebersihan area mata kucing. Nah, sekarang kita akan bahas mengenai cara merawatnya.

Bagaimana Cara Merawat Mata Kucing Agar Tidak Belekan?

Seperti yang dibahas di atas, mata belekan bisa terjadi karena adanya infeksi virus maupun bakteri. Oleh karena nya, melakukan vaksinasi sesuai dengan kebutuhan kucing bisa menghindari masalah mata.

Ketika kucing sudah terlanjur belekan, Anda bisa membantunya dengan cara yang nyaman seperti menggunakan kapas yang sudah dicelupkan pada air hangat kemudian bersihkan dari sudut ke arah luar.

Untuk menghindari hal hal yang tidak kita inginkan, disarankan agar tidak menggunakan obat tetes maupun pencuci mata yang dijual bebas kecuali Anda sudah berkonsultasi dengan dokter hewan. Kenapa? Perawatan adalah bagian penting, Anda tidak bisa sembarangan agar tidak memperburuk kondisi kesehatan kucing.

Kapan Harus Ke Dokter Hewan? 

Anda bisa segera memeriksakan kondisi kesehatan anabul ke dokter hewan jika dirasa belekan nya tidak berkurang. Pet Care bisa menjadi solusi terbaik ketika Anda sedang membutuhkan dokter hewan. 

Saat ini layanan dokter hewan ke rumah dari Pet Care sudah tersedia di banyak daerah sehingga bisa menjangkau lebih banyak lokasi. Hubungi call center Pet Care agar segera mendapatkan konsultasi dari dokter hewan berpengalaman.

Jangan Menarik Ekor Kucing, Ini Bahayanya!

Ekor kucing merupakan salah satu bagian tubuh kucing yang menggemaskan. Baik saat beraktivitas maupun saat sedang bersantai, ekor kucing akan bergerak ke atas ataupun kebawah dan seperti mengibas-ngibas ekornya sesuai dengan gerakan tubuhnya.

Karena itu, tidak hewan dari pemilik kucing berkeinginan untuk menarik dan memainkan ekornya kan? Namun, perlu kalian ketahui bahwa menarik ekor hewan peliharaan terutama kucing bisa berbahaya dan mempengaruhi kondisi kesehatannya loh. Kok bisa? Berikut penjelasannya

Kenapa Tidak Boleh Menarik Ekor Kucing? 

Tahukah kalian bahwa ekor kucing memiliki kulit, lemak, otot sampai tulang belakang? Bagian ekor memiliki area yang lebih sensitif dan mereka biasanya akan menjadi agresif dan geli. Pada saraf tersebut memiliki fungsi untuk mengatur proses buang air kecil hingga besar. Udah kebayang belum apa akibatnya kalau sampai kita sembarangan narik ekornya?

Menarik buntut kucing bisa menyebabkan tulangnya patah. Seringkali kita jadi gak sadar akan kenyamanan kucing saat kita sedang bermain dan bercanda dengan hewan yang menggemaskan satu ini. Dari hal tersebutlah yang memungkinkan tulangnya bisa patah jika kita menariknya. Dibawah ini terdapat beberapa macam bahaya menarik buntut kucing secara sembarangan.

Bahaya Menarik Ekor Kucing Secara Sembarangan

Kelumpuhan

Akibat dari menarik ekornya yang pertama adalah bisa menyebabkan kelumpuhan. Saraf pada ekor memiliki fungsi yang penting yaitu sebagai pengendali utama yang mempengaruhi otot. Kucing dengan ekornya yang patah bisa saja mengalami kelumpuhan pada bagian tubuh belakangnya seperti kakinya.

Dislokasi

Bukan cuma patah, ketika kita memainkan ekor kucing bisa saja menyebabkannya menjadi terkilir. Kondisi seperti sangat tidak nyaman dan membuat kucing merasa kesakitan. Anda harus segera membawanya ke dokter hewan agar diberikan pertolongan pertama yang optimal.

Pet Care bisa menjadi solusi paling tepat disaat kalian membutuhkan dokter hewan. Pet Care menyediakan layanan dokter hewan ke rumah yang siap membantu Anda untuk mengobati sekaligus memberikan tindakan medis terbaik untuk hewan kesayangan Anda. 

Cukup dengan menghubungi call center Pet Care, maka dokter hewan dengan segudang pengalaman akan mengunjungi Anda di lokasi yang sudah Anda tentukan, misalnya di rumah ataupun di kantor. 

Karena kalian sudah tahu mengenai bahaya menarik buntut kucing, jangan pernah Anda coba memainkan bagian sensitif kucing yang satu ini secara sembarangan. Sayangi hewan peliharaan dengan sepenuh hati dan rawatlah mereka agar hidupnya bahagia dan panjang agar bisa selalu menemani Anda.

Cara Mengobati Kaki Kucing Yang Pincang

Kucing merupakan hewan peliharaan yang cukup aktif dalam bergerak terutama saat bermain. Karena itu, ada beberapa kucing yang mengalami cedera di bagian kakinya saat mereka bermain terlalu aktif. Lalu, bagaimana jika kucing kesayangan Anda mengalaminya? Tentu Anda akan sangat khawatir bukan? 

Oleh karena itu, tambah pengetahuan Anda seputar cara mengobati kaki kucing yang pincang agar Anda bisa memberikan pertolongan pertama saat mereka mengalami cedera. Pet Care akan memberikan beberapa penjelasannya dibawah ini.

Memelihara hewan dirumah sangat diperlukan sebuah komitmen untuk mengurusnya dalam segala kondisi. Seperti yang sudah kita tahu, biaya perawatan seekor hewan tidaklah murah dan mudah. Jika Anda sudah memutuskan untuk memelihara kucing, maka Anda harus siap dan mau bertanggung jawab atas kehidupannya.

Ada beberapa penyebab dari pincangnya kaki kucing kesayangan Anda seperti radang sendi, kuku tumbuh ke dalam, terluka, cedera sampai menderita penyakit saraf. Salah satu cara paling efektif untuk mengetahui penyebab kaki kucing pincang adalah dengan membawanya ke dokter hewan agar kondisi mya bisa diperiksa langsung. 

Pet Care menyediakan layanan dokter hewan ke rumah yang akan memudahkan Anda dalam membantu merawat kucing peliharaan. Dokter hewan Pet Care tersebar di berbagai daerah, Anda bisa memastikan kesedian dokter hewan terdekat melalui call center dan aplikasi Pet Care.

Cara mengobati kaki kucing pincang

Ketika kucing kalian sedang cedera di bagian kaki, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantunya agar cepat sembuh dan beraktifitas seperti biasa. Mau tahu apa saja? Berikut caranya.

Kompres dengan es batu

Jika kaki kucing menunjukan pembengkakan karena keseleo, kompreskan es batu selama kurang lebih 15 menit sebanyak 2x sehari. Pengompresan menggunakan es batu bisa meningkatkan sirkulasi darah serta mengurangi pembengkakan.

Membatasi pergerakan kucing

Cara berikutnya yang bisa anda lakukan untuk membantu proses penyembuhan kaki kucing yang sedang sakit adalah dengan membatasi pergerakan dan mengurangi aktivitas bermainnya. Misalnya, biarkan ia tinggal sementara di kandang nya serta siapkan makanan, minuman sampai liter box nya di dalam kandang.

Membersihkan area kaki yang pincang

Apabila kaki pincang disebabkan oleh benda seperti serpihan kaca, duri ataupun benda lain yang mengganggu pergerakan kaki kucing, cobalah untuk menarik benda tersebut. Kemudian, bersihkan kaki kucing menggunakan antibakteri agar tidak infeksi.

Sekian pembahasan mengenai cara mengobati kaki kucing yang pincang. Mau informasi menarik lainnya seputar hewan peliharaan? Temukan di social media Pet Care.

Suntikan Vaksin Pertama dan Booster Pada Kucing Lebih Baik Sama, Benarkah?

Vaksin booster kucing harus sama dengan merek vaksin pertama? Pertanyaan ini mungkin ada dibenak Anda para pemilik hewan saat akan melakukan vaksin booster untuk hewan kesayangan. Vaksin sendiri diketahui sangat penting untuk menjaga tubuh kucing dari viru dan penyakit yang berbahaya.

Setelah melakukan vaksin pertama, kucing akan melakukan vaksin lanjutan agar antibodi yang ada di tubuhnya tetap kuat untuk melawan penyakit dan menjaga tubuh kucing. Untuk itu, vaksin booster juga merupakan bagian terpenting yang tidak boleh Anda abaikan.

Karena sama pentingnya, maka Anda juga tidak bisa sembarangan melakukan vaksin booster untuk kucing kesayangan Anda. Pet Care akan berbagi informasi seputar vaksinasi tahap pertama sampai booster. Simak terus penjelasannya.

Merek Vaksin Apa Saja yang Paling Sering Dipakai?

Anda harus tahu beberapa merek vaksin yang paling sering dipakai. Mengetahui merek vaksin akan memudahkan Anda dalam menemukan vaksin lanjutan yang cocok untu kucing. Beberapa merek vaksin yang sering dipakai adalah felocell, nobivac, defensor dan rabisin.

Kenapa Vaksin Pertama dan Booster Harus Sama?

Pemberian merek vaksin yang sama pada tahap booster dilakukan dengan tujuan agar dapat memberikan proteksi yang lebih optimal terhadap jenis penyakit spesifiknya. Selain itu, efektivitas vaksin nya juga akan meningkat dibandingkan jika Anda tidak menggunakan merek yang sama. Banyak dokter hewan juga yang menyarankan untuk tetap menggunakan merek vaksin yang sama.

Sebaiknya Anda mengkonsultasikan terlebih dahulu ke dokter hewan jika ingin menggunakan vaksin booster dengan merek yang berbeda. Hal ini dilakukan agar anabul kesayangan Anda bisa terus sehat dan mempunyai antibodi yang maksimal untuk menjaga nya dari serangan virus berbahaya.

Bagaimana Jika Stok Vaksin Tidak Tersedia? 

Vaksin dengan merek yang sama namun tidak tersedia merupakan hal yang sering dikeluhkan para pet owner. Namun, jangan khawatir karena Pet Care bekerja sama dengan banyak dokter hewan yang mana akan ada banyak merek vaksin yang tersedia di Pet Care.

Bagi kalian yang sedang mencari merek vaksin untuk vaksin booster kucing kesayangan, bisa mencoba menghubungi call center Pet Care untuk menanyakan kesediaan dan melakukan konsultasi untuk tindakan vaksinasi hewan peliharaan Anda.

Pet Care menyediakan layanan vaksin kucing dan anjing di rumah. Dokter hewan yang akan datang ke lokasi Anda merupakan dokter hewan pilihan dengan tingkat profesionalitas yang tinggi, berkompeten serta memiliki banyak pengalaman dalam melaksanakan vaksin untuk hewan.

Ketombe pada kulit Anjing, Simak Cara Penanganannya!

Ketombe pada kulit anjing juga dapat terjadi seperti halnya ketombe pada manusia. Hal ini tentunya juga menyebabkan ketidaknyamanan. Bentuk ketombe tersebut juga tidak jauh berbeda, yaitu serpihan-serpihan berwarna putih. 

Bila terkena permasalahan ketombe, kulit anjing dapat iritasi dan menjadi gatal. Lalu, mereka akan cenderung menggaruk-garuk permukaan kulit mereka. Apabila dibiarkan, permasalahan ketombe ini dapat mengganggu keseharian anjing juga. Untuk itu, yuk kenali ketombe pada anjing, penyebab, hingga cara mengatasinya pada artikel berikut!

Tentang Ketombe pada Anjing

Ketombe pada anjing juga terjadi karena kulit mati yang terkelupas dari kulit, kemudian tersangkut di bulu atau terjatuh di lantai. Dalam hal ini, ketombe muncul akibat minyak dalam kulit anjing diproduksi dalam jumlah banyak-cenderung berlebihan. 

Jika ketombe pada manusia umumnya hanya terjadi di area kepala, ketombe pada anjing agak sedikit berbeda. Umumnya, ketombe pada anjing seringkali menyerang punggung ke bawah, yaitu sekitar ekor anjing. 

Faktor Penyebab Ketombe pada Anjing

1. Kebutuhan Gizi yang Tidak Terpenuhi

Kurangnya asupan gizi seimbang pada anjing kesayangan merupakan salah satu penyebab munculnya ketombe pada anjing. Kesehatan kulit dan bulu anjing dapat dijaga dengan memberikan nutrisi asam lemak yang cukup seperti omega-3 dan omega-6 pada pola makan sehari-hari.

2. Kulit yang Terinfeksi

Kulit anjing sangat mudah terjangkit infeksi bakteri dan jamur. Saat dibiarkan terlalu lama, infeksi ini menjadi sarang ketombe bagi anjing. Penting untuk diketahui, infeksi yang menyerang anjing dapat melemahkan kemampuan kulit mereka untuk melawan banyak penyakit.

3. Terinfeksi Tungau

Selain bakteri dan jamur, kehadiran tungau cheyletiella juga dapat menimbulkan ketombe pada anjing. Tungau cheyletiella ini menyebabkan munculnya iritasi pada kulit anjing sehingga mereka terus merasakan gatal dan mulai menggaruk kulit tersebut hingga terkelupas.

Cara Mengatasi Ketombe pada Anjing

Kemunculan ketombe pada anjing kesayangan tentu akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi keseharian mereka. Untuk menangani permasalahan mengenai ketombe pada kulit anjing, pemilik dapat melakukan berbagai penanganan seperti:

  • Memperbaiki asupan gizi
  • Menggunakan shampoo khusus anti ketombe
  • Memperhatikan kebersihan kulit dan bulu

Apabila penanganan pertama seperti yang disebutkan tidak mengurangi jumlah ketombe, segera konsultasikan pada dokter hewan terdekat. Saat ini, anda juga dapat memanggil layanan dokter hewan ke rumah agar tidak perlu repot membawa anabul anda.