Category: Cara Merawat Kucing ..

Turkish Van si Kucing Pencinta Air

Biasanya kucing akan takut atau menghindar jika terkena air. Tetapi berbeda dengan kucing satu ini, Turkish Van ini justru dikenal karena suka dengan air. Mereka bahkan suka berendam di air, lho. 

Kucing Turkish Van memiliki bulu yang indah, dan kepribadiannya yang aktif. Jika berencana memelihara kucing unik ini, berikut fakta unik dan cara perawatannya. Yuk, kita pelajari bersama!

Bentuk Fisik Unik

Turkish Van adalah kucing berbadan besar dengan bulu yang panjangnya sedang dan tebal. Berat badan van Turki jantan dapat mencapai sekitar 16 pon atau 7 kg, sedangkan van Turki betina dapat mencapai sekitar 12-14 pon atau 5-6 kg.

Seperti kucing besar lainnya, kucing Van Turki mencapai umur dewasa setelah 3-5 tahun. Mereka bisa hidup selama 17 sampai 20 tahun. Van Turki memiliki kepala yang lebar dan berbentuk segitiga, dengan hidung yang panjangnya sedang, tulang pipi yang menonjol, dagu yang kecil, serta telinga yang lebar dan panjang.

Bulu kucing ini memiliki tekstur yang unik dan tahan terhadap air. Bulu-bulunya panjang, lembut, dan sering kali memiliki pola warna yang khas, dengan tubuh putih dan “topi” warna pada kepala.

Turkish Van Hobi Berenang

Turkish Van memiliki bulu berwarna putih elegan dengan marking merah di wajah dan ekornya yang lebat. Julukan “kucing renang” disematkan pada ras ini karena kebiasaan mereka yang senang bermain air. 

Legenda Turki kuno bahkan bercemengatakan rita bahwa kucing Turkish Van melompat dari Bahtera Nuh dan berenang ke darat saat banjir surut. Meskipun terdengar mustahil, kesukaan Turkish Van terhadap air bukanlah mitos.  

Diceritakan pada tahun 1955, turis pecinta kucing melihat beberapa kucing mirip Anggora Turki asyik berenang di Danau Van, Turki.

Apa yang membuat Turkish Van berbeda dengan kucing lainnya? Rahasianya terletak pada bulunya yang unik. Lapisan bulunya memiliki tekstur khusus yang tahan air. 

Bulu bagian bawahnya memiliki lapisan berminyak tipis yang membantu air mengalir dan tidak meresap ke kulit.  Selain itu, bulunya yang juga cepat kering, membuat mereka nyaman setelah bermain air.

Salah Satu Ras Kucing Langka

Turkish Van adalah salah satu ras kucing paling langka di dunia. Diperkirakan hanya ada sekitar 2.000 ekor di seluruh dunia.

Karena dianggap langka dan memiliki standar yang ketat, program pengembangbiakan untuk ras kucing asal Turki ini pun tergolong sedikit.

Meskipun langka, kucing ini masih bisa ditemukan di breeder khusus atau penampungan kucing tertentu.  Namun, harganya bisa lebih mahal dibandingkan ras kucing lainnya yang lebih umum.

Sifat Turkish Van

Turkish Van dikenal sebagai kucing yang penyayang dan setia kepada pemiliknya. Mereka senang menghabiskan waktu dengan keluarga manusia dan tidak segan menunjukkan kasih sayang.

Selain itu, kucing ini juga terkenal cerdas. Kecerdasannya membuat mereka mudah dilatih. Anda bisa mengajarkan mereka berbagai trik dan permainan dengan kesabaran dan pendekatan positif.

Kucing ini termasuk aktif dan membutuhkan banyak stimulasi mental dan fisik. Mereka senang bermain, berlari, dan memanjat.

Kucing ini memiliki suara yang khas dan berbeda dari kucing lainnya. Suara mereka lebih tinggi dan melodis.

Pet Care menyediakan layanan konsultasi dokter hewan dengan menghubungi layanan call center Pet Care.

Layanan home visit ini memberikan kenyaman bagi pemilik dan hewan kesayangan ketika ingin berkonsultasi atau perawatan. Jangan ragu hubungi kami.

Kucing Takut Air? Yuk, Simak Penjelasannya

Kucing dikenal sebagai hewan yang takut air. Bagi sebagian besar pemilik kucing, memandikan kucing kesayangan bisa menjadi pengalaman yang menegangkan. Ini karena kucing terkenal dengan ketidaksukaannya terhadap air.

Tapi tahukah kalian, apa sebenarnya alasan di balik fenomena ini? Ternyata, ada beberapa faktor yang membuat kucing enggan bersentuhan dengan air.

Yuk, cara tahu alasannya!

Alasan Kucing Takut Air

Insting Alami

Kucing berevolusi dari nenek moyang mereka yang hidup di habitat kering seperti padang pasir dan stepa. Mereka beradaptasi untuk mendapatkan air dari mangsanya, bukan dari sumber air terbuka. Akibatnya, naluri mereka tidak terbiasa dengan air, sehingga memicu rasa waspada dan tidak nyaman.

Bulu Basah yang Berat

Bulu kucing yang basah kuyup bisa terasa berat dan menggumpal, sehingga membatasi gerakan mereka yang lincah dan gesit. Kondisi ini membuat kucing merasa rentan dan kesulitan untuk melarikan diri jika ada bahaya.

Hilangnya Aroma Tubuh

Kucing mengandalkan indra penciuman yang tajam untuk berkomunikasi dan mengenali lingkungan. Air dapat menghilangkan aroma alami mereka yang berasal dari kelenjar di tubuhnya. Hal ini dapat membuat mereka merasa tertekan dan bingung.

Pengalaman Negatif

Trauma masa lalu, seperti pengalaman dimandikan secara paksa atau disemprot air sebagai hukuman, bisa membuat kucing mengaitkan air dengan pengalaman yang tidak menyenangkan. Akibatnya, mereka akan berusaha menghindari air di masa depan.

Kurang Terbiasa

Kucing yang tidak terbiasa dengan air sejak kecil cenderung lebih takut saat dewasa. Sebaliknya, kucing yang dibiasakan dengan pengalaman mandi yang positif sejak dini bisa lebih toleran terhadap air.

Jadi, Perlukah Memandikan Kucing?

Meskipun tidak semua kucing takut air, memandikan mereka secara rutin umumnya tidak diperlukan. Kucing pandai menjaga kebersihan diri mereka sendiri. Namun, ada beberapa situasi di mana memandikan kucing menjadi perlu, misalnya jika bulunya terlalu kotor, terkena kutu atau jamur, atau dalam kondisi tertentu yang direkomendasikan dokter hewan.

Memahami alasan di balik ketidaksukaan kucing terhadap air dapat membantu merawat mereka dengan lebih baik. Hargai naluri dan kenyamanan mereka, dan lakukan pendekatan yang lembut dan positif jika memang perlu memandikan mereka.

Tips Memandikan Kucing

Jika harus memandikan kucing, pastikan untuk menggunakan air hangat, shampo khusus kucing, dan hindari area sensitif seperti telinga dan mata. Sediakan handuk yang lembut untuk mengeringkan tubuhnya, dan berikan banyak pujian dan elusan setelahnya untuk menciptakan pengalaman yang positif.

Dalam menjalankan aktivitas grooming seperti memandikan kucing, penting untuk menggunakan peralatan yang tepat dan memahami kebutuhan grooming yang spesifik untuk ras dan jenis bulu anjing. 

Kini, Pet Care menyediakan layanan grooming kucing dan anjing yang bisa datang ke rumah. Grooming menjadi mudah dan praktis tanpa ribet dengan Pet Care.

Pesan sekarang melalui layanan Pet Care dan nikmati pelayanan grooming oleh profesional yang siap datang ke rumah.

Selain itu, memperhatikan kebersihan dan kesehatan anjing selama proses grooming juga sangat penting. Selalu konsultasikan bersama dokter hewan terdekat melalui call center Pet Care untuk mendapatkan layanan home visit dimanapun lokasi kalian. 

Pallas Cat, Si Kucing Liar Berbulu Tebal

Pallas Cat, atau yang lebih dikenal dengan sebutan “Manul” dalam bahasa Mongolia, yang berarti “kucing liar kecil”. Kucing liar ini berukuran kecil dan memikat hati banyak orang. Mereka tinggal di padang rumput dan daerah berbatu di Asia Tengah, seperti Mongolia, Rusia bagian selatan, dan China. Yuk,mengenal lebih jauh tentang kucing menggemaskan ini!

Penampilan Unik Pallas Cat

Sering kita ketahui bahwa kucing dengan bulu panjang kebanyakan berjenis Anggora atau Persia. Namun, kucing liar ini ternyata memiliki bulu yang lebat.

Pallas Cat memiliki ciri khas yang membuatnya mudah dikenali. Bulunya yang tebal dan panjang berwarna abu-abu muda, dengan pola garis-garis samar dan bintik hitam di dahinya. 

Telinganya bulat dan terletak rendah di samping kepala, berbeda dengan kebanyakan kucing yang telinganya tegak. Wajah datar dengan telinga rendah dan mata bulat besar memberi mereka ekspresi “grumpy” yang ikonik. Pupil mereka berbentuk lingkaran, tidak seperti celah vertikal pada kucing lainnya. Hal ini membantu mereka melihat lebih baik dalam cahaya redup.

Pallas Cat tergolong kucing kecil dengan panjang tubuh sekitar 46-65 cm dan berat 2-5 kg.

Lingkungan Pallas Cat

Habitat Kucing ini adalah beriklim yang dingin dan kering. Bulu tebal mereka yang berukuran dua kali lipat dari kucing domestik berfungsi sebagai tameng yang sangat baik untuk menahan suhu dingin. Kakinya yang pendek dan kuat membantu mereka bergerak dengan lincah di medan berbatu.

Pallas Cat adalah hewan soliter, artinya mereka lebih suka hidup sendiri kecuali pada musim kawin. Mereka aktif di malam hari, berburu pikas, tikus, dan hewan pengerat kecil lainnya. Pallas adalah pemburu yang tangguh, mengandalkan kesabaran dan kelincahan mereka untuk menangkap mangsa.

Kucing Yang Dilindungi

Meskipun populasinya tersebar luas, Kucing Pallas saat ini berstatus “Hampir Terancam” karena beberapa faktor. Habitat mereka terancam oleh aktivitas manusia seperti penggembalaan ternak yang berlebihan dan pembangunan infrastruktur. Perburuan liar juga menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup mereka.

  • Perubahan Iklim: Pemanasan global dan perubahan iklim menyebabkan perubahan pada habitat Pallas Cat, seperti padang rumput dan pegunungan. Hal ini dapat menyebabkan penurunan populasi mangsa mereka dan mengganggu keseimbangan ekosistem.
  • Penggundulan Hutan: Deforestasi untuk kegiatan pertanian, pertambangan, dan pembangunan infrastruktur menyebabkan hilangnya habitat Pallas Cat secara signifikan.
  • Fragmentasi Habitat: Pembangunan jalan dan permukiman manusia memecah habitat Pallas Cat menjadi fragmen-fragmen kecil, yang dapat menyebabkan isolasi populasi dan penurunan keanekaragaman genetik.

Berbagai upaya konservasi sedang dilakukan untuk melindungi Kucing Pallas. Organisasi dan pemerintah setempat bekerja sama untuk melindungi habitat mereka, mengurangi perburuan liar, dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi kucing langka ini.

Pet Care menyediakan layanan konsultasi dokter hewan dengan menghubungi layanan call center Pet Care.

Layanan home visit ini memberikan kenyaman bagi pemilik dan hewan kesayangan ketika ingin berkonsultasi atau perawatan. Jangan ragu hubungi kami.

Intip Pesona Maine Coon Si Kucing Raksasa

Pernah dengar soal kucing Maine Coon? Kucing ini telah lama menjadi primadona. Ia dipuja sebagai salah satu ras kucing paling menakjubkan di dunia. 

Dikenal dengan ukurannya yang besar, bulunya yang indah, dan kepribadiannya yang ramah, kucing ini menjadi favorit di antara pecinta kucing di seluruh dunia.

Yuk, kita pelajari bersama ras kucing raksasa ini!

Asal-Usul Kucing Maine Coon

Kucing Maine Coon adalah salah satu ras kucing asli Amerika Utara yang diyakini berasal dari negara bagian Maine, Amerika Serikat. Asal usul pastinya masih menjadi misteri, dengan banyak teori yang beredar. Salah satu teori yang paling diterima adalah bahwa mereka merupakan hasil persilangan antara kucing hutan Norwegia dan kucing Anggora.

Karakteristik Fisik

Satu hal yang paling menonjol dari kucing asal Amerina Utara ini adalah ukurannya yang besar dan tubuhnya yang berotot. Maine Coon adalah ras kucing domestik terbesar, dengan panjang tubuh mencapai 1 meter dan berat mencapai 8 kg. Mereka sering dijuluki “raja kucing” karena keanggunan dan kemegahannya. 

Bulu mereka yang panjang, tebal, dan halus memberikan mereka penampilan yang menawan, sementara ekornya yang panjang dan berbulu lebat menambah pesona mereka.

Wajahnya berbentuk kotak dengan telinga besar dan tinggi, serta mata yang besar dan ekspresif.

Sifat dan Kepribadian

Meskipun ukurannya besar, kucing Maine Coon dikenal sebagai kucing yang ramah, penyayang, dan ceria. Mereka sangat menyukai interaksi dengan manusia dan sering kali terikat kuat dengan pemiliknya. Sifat mereka yang lembut dan penuh kasih membuat mereka sangat cocok sebagai hewan peliharaan keluarga.

Maine Coon adalah kucing yang cerdas dan mudah dilatih. Kucing ini  juga memiliki sifat tenang dan tidak mudah stres.

Perawatan

Meskipun bulunya panjang dan tebal, perawatan kucing Maine Coon sebenarnya tidak terlalu rumit. Sering menyisir bulunya untuk mencegah kekotoran dan mengurangi hairball

Selain itu, memastikan mereka tetap aktif dan memberi mereka makanan berkualitas tinggi sesuai dengan kebutuhan nutrisi mereka adalah kunci untuk menjaga kesehatan dan kebahagiaan mereka.

Kucing ini tidak perlu dimandikan terlalu sering, cukup dua atau tiga kali setahun. Kukunya perlu dipotong secara teratur untuk mencegahnya tumbuh terlalu panjang dan melukai diri sendiri atau orang lain.

Selain itu, Maine Coon perlu dibawa ke dokter hewan terdekat yang bisa dihubungi melalui call center Pet Care untuk pemeriksaan kesehatan.

Layanan home visit ini memberikan kenyaman bagi pemilik dan hewan kesayangan ketika ingin berkonsultasi atau perawatan. Jangan ragu hubungi kami.

Ciri Kucing Betina Hamil Secara Fisik dan Perilaku

Kucing betina hamil adalah kabar gembira bagi para pemilik. Momen ini adalah salah satu periode paling penting bagi kucing dan pemilik. Tentunya kucing hamil membutuhkan perawatan dan pengawasan yang lebih ketat. 

Namun, seringkali sebagai pemilik kita tidak mengetahui jika kucing sedang hamil. Akibatnya, kucing tidak mendapat perawatan dengan baik, sehingga bisa menyebabkan kucing stres.

Oleh karena itu, dalam artikel ini, kita akan bersama-sama membahas ciri kucing betina yang sedang hamil. Dengan begitu, kita bisa memastikan kesehatan dan kebahagiaan kucing.

Yuk, kita pelajari bersama.

1. Perubahan Perilaku Kucing Betina Saat Hamil

Salah satu ciri pertama yang dapat diamati pada kucing yang sedang hamil adalah perubahan perilaku. Kucing yang biasanya aktif mungkin menjadi lebih tenang atau suka menyendiri. Mereka mungkin mulai mencari tempat yang tenang untuk bersantai atau tidur.

2. Perubahan Pada Pola Makan

Kucing hamil cenderung mengalami perubahan pada pola makan mereka. Beberapa kucing mungkin menjadi lebih rakus dan makan lebih banyak dari biasanya, sementara yang lain mungkin kehilangan nafsu makan. Bisa juga kucing akan lebih sering minum air.

3. Perut Membesar

Salah satu ciri paling jelas dari kucing hamil adalah pembesaran perutnya. Ini biasanya mulai terjadi sekitar 3-4 minggu setelah pembuahan. Perut kucing akan terlihat membulat dan mengeras karena janin tumbuh di dalamnya.

4. Perubahan pada Puting Susu

Puting susu kucing betina akan mengalami perubahan saat hamil. Mereka akan menjadi lebih besar dan lebih berwarna merah muda dari biasanya. Mungkin juga kita bisa melihat cairan susu muncul dari putingnya.

5. Perubahan pada Siklus Estrus

Kucing yang sedang hamil tidak akan mengalami siklus estrus atau kawin lagi. Jika kucing biasanya keluar rumah untuk kawin tetapi tiba-tiba berhenti melakukannya, ini bisa menjadi tanda bahwa dia hamil.

6. Perubahan pada Berat Badan

Selain pembesaran perut, kucing hamil juga akan mengalami peningkatan berat badan secara keseluruhan. Ini disebabkan oleh hasil pertumbuhan janin di dalam rahim.

7. Perubahan Aktivitas

Kucing hamil akan menjadi lebih mudah lelah dan memilih untuk lebih banyak beristirahat. Mereka juga mengurangi aktivitas fisik mereka.

Merawat kucing betina hamil membutuhkan perhatian khusus tentang perubahan yang terjadi pada tubuh mereka. Penting untuk memberikan makanan berkualitas tinggi dan menghindari stres yang berlebihan. 

Selalu konsultasikan dengan dokter hewan terdekat yang bisa dihubungi melalui call center Pet Care untuk perawatan yang tepat selama kehamilan. 

Dengan memahami ciri-ciri kucing betina hamil, kita dapat membantu memastikan kesehatan dan kebahagiaan kucing kesayangan selama periode penting ini.

5 Ras Kucing Tidak Berbulu yang Unik dan Menarik

Beberapa ras kucing tidak berbulu sama sekali alias botak. Dengan penampilannya ini membuat kucing-kucing ini memiliki keunikan.

Kucing yang tidak memiliki bulu adalah hasil mutasi genetik, sehingga mereka membutuhkan perawatan khusus.

Bagi kalian yang ingin memelihara kucing tanpa bulu, simak penjelasan ras kucing tanpa bulu yang bisa menjadi referensi untuk kalian. 

1. Sphinx

Sphinx adalah salah satu jenis kucing tanpa bulu yang paling terkenal dan populer di antara penggemar kucing di seluruh dunia. Kucing Sphinx memiliki tubuh yang ramping dan otot yang terdefinisi dengan lekuk-lekuk yang indah. Mereka memiliki kulit yang halus dan lembut, tanpa bulu atau rambut sama sekali. Warna kulit mereka bervariasi, termasuk putih, hitam, merah, coklat, dan kombinasi warna lainnya.

Sphinx dikenal sebagai kucing yang cerdas, ramah, dan sangat sosial. Mereka sangat menyukai perhatian dan kebersamaan dengan manusia.

Meskipun mereka tidak memiliki bulu yang perlu disikat, kucing Sphinx tetap memerlukan grooming khusus. Kulit mereka perlu dijaga dengan cara mandi teratur menggunakan shampo khusus untuk kulit sensitif. 

Selain itu, karena mereka tidak memiliki bulu untuk menjaga suhu tubuh, kucing Sphinx membutuhkan lingkungan yang hangat dan perlindungan dari sinar matahari langsung

2. Donskoy

Kucing Donskoy memiliki tubuh yang ramping dan otot yang terdefinisi, dengan kulit yang keriput dan lekuk-lekuk yang unik. Walaupun tidak memiliki bulu, beberapa kucing Donskoy dapat memiliki sedikit rambut atau “fuzzy patches” di beberapa bagian tubuh mereka.

Donskoy adalah kucing yang cerdas, ramah, dan sangat sosial. Mereka sangat terikat dengan pemilik mereka dan cenderung mengikuti mereka kemanapun mereka pergi.

Sama dengan kucing Sphinx, Donskoy memerlukan perawatan khusus untuk kulitnya yang sensitif. Mereka rentan terhadap masalah kulit seperti dermatitis.

3. Peterbald

Kucing Peterbald memiliki tubuh yang ramping dan proporsi yang elegan. Kulit mereka halus dan lembut tanpa bulu atau rambut, namun beberapa Peterbald dapat memiliki sedikit rambut atau “fuzzy patches” di beberapa bagian tubuh mereka. Mereka memiliki telinga yang besar dan panjang serta ekor yang panjang dan ramping.

Peterbald adalah kucing yang cerdas, ramah, dan sangat aktif. Mereka adalah kucing yang sangat sosial dan menyukai perhatian dari manusia. Peterbald cenderung terikat kuat dengan pemilik mereka dan ingin terlibat dalam segala aktivitas yang dilakukan oleh keluarga.

kucing ini rentan terhadap beberapa masalah kesehatan seperti masalah kulit dan masalah gigi. Penting untuk memberikan perawatan kesehatan yang tepat dan memperhatikan tanda-tanda masalah kesehatan.

4. Elf Cat

Elf Cat memiliki tubuh yang ramping dan otot yang terdefinisi, serupa dengan kucing Sphynx. Yang membedakan mereka adalah telinga mereka yang melengkung ke belakang seperti telinga kucing American Curl. Mereka memiliki kulit yang halus dan lembut tanpa bulu atau rambut.

Elf Cat adalah kucing yang cerdas, ramah, dan sangat sosial. Mereka menyukai perhatian dan kebersamaan dengan manusia, dan cenderung terikat dengan pemilik mereka. Elf Cat juga dikenal sebagai kucing yang aktif dan suka bermain.

5. Bambino

Bambino memiliki tubuh yang kecil dengan kaki yang pendek, mirip dengan kucing Munchkin. Mereka juga memiliki kulit yang halus dan lembut tanpa bulu atau rambut, seperti kucing Sphynx. Kombinasi antara tubuh kecil dan kulit tanpa bulu membuat mereka terlihat sangat lucu dan menggemaskan.

Bambino adalah kucing yang cerdas, ramah, dan sangat aktif. Mereka menyukai perhatian dan kebersamaan dengan manusia, dan cenderung terikat dengan pemilik mereka. Bambino adalah kucing yang aktif dan suka bermain

Itu adalah 5 ras kucing tidak berbulu yang mungkin cocok untuk menjadi sahabat setia di rumah. Jika kalian ingin memelihara kucing, lakukanlah konsultasi ke dokter hewan terdekat yang bisa dihubungi melalui call center Pet Care. 

Layanan home visit ini memberikan kenyaman bagi pemilik dan hewan kesayangan ketika ingin berkonsultasi atau perawatan. Jangan ragu hubungi kami.

Perawatan Wajib Bagi Kucing Agar Sehat dan Tetap Cantik

Perawatan pada kucing adalah salah satu cara untuk menjaga penampilan dan kesehatannya. Selain mandi, kucing juga perlu dibersihkan secara detail untuk menghilangkan kotoran atau jamur yang tersembunyi pada tubuhnya.

Sebenarnya kucing bisa membersihkan tubuhnya sendiri. Ketika mereka menjilati bagian tubuhnya, secara tidak langsung mereka sedang membersihkan tubuhnya.

Namun, hal ini saja tidak cukup. kucing perlu perawatan yang lebih maksimal. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas perawatan apa saja yang wajib diberikan pada kucing.

Yuk, kita pelajari bersama.

1. Menyisir Bulu

Pada dasarnya kucing suka membersihkan dirinya sendiri dengan menjilati tubuhnya. Tetapi, kita juga perlu membantunya. Tidak perlu setiap hari, lakukanlah 1-2 kali seminggu. 

Selain mengurangi bulu rontok, menyisir bulu menjadi kegiatan untuk membangun hubungan emosional antara kucing dan pemilik. Oleh karena itu, lakukanlah kegiatan ini dengan rutin.

Sebelum menyisir bulu, perhatikan terlebih dahulu kondisi kucing. Kucing harus bebas dari tanda adanya kutu, benjolan, luka atau kemerahan pada bulu dan kulitnya. Jika, ada masalah sebaiknya periksakan ke dokter hewan terdekat

Setelah kita memastikan kucing bebas dari masalah kulit, maka kucing siap untuk di grooming.

Rachel Diller, pemilik Urban Sophisticats di Littleton, Colorado, seorang ahli grooming di National Cat Groomers Institute menyarankan untuk menyiapkan alat dan tempat yang dibutuhkan.

Diller menjelaskan, bahwa kucing memiliki bulu yang beragam jenisnya. Adanya yang panjang, tebal, tipis, keriting, lebat, pendek atau kombinasi. Oleh sebab itu, penting untuk memilih sisir atau sikat yang tepat sesuai jenis bulu kucing.

Kemudian pilihlah waktu yang tenang dan sepi ketika akan menyisir bulu kucing. Sikatlah dengan lembut bulu kucing mulai dari sekitar leher, lalu turun ke bagian belakang dan bawah. Sembari menyisir rambut, berikan cemilan sesekali agar kucing tenang ketika disisir.

Jika kucing menunjukan penolakan ketika sesi perawatan, jangan memaksanya. Segera panggil atau hubungi groomer profesional.

2. Memotong Kuku

Memotong kuku kucing bukan hanya untuk kesehatannya saja. Tetapi untuk melindungi kita atau keluarga dari cakarannya. Bahkan, bisa melindungi perabotan, sofa atau tirai dari cakaran kucing. Memotong kuku kucing bisa dilakukan dua sampai tiga minggu sekali.

Jika ingin memotong kuku sendiri di rumah, siapkan gunting khusus untuk kuku kucing. Jika tidak ada, gunakan gunting kuku manusia yang tajam.

Pastikan gunting kuku yang digunakan tajam. Jika tumpul, maka bisa melukai kucing dan menyebabkan kuku terbelah atau berdarah.

Ketika kucing dipotong kukunya, mereka kan sedikit memberontak. Untuk mengatasi itu, cobalah meletakkan kucing di lekukan lengan sambil memegang salah satu cakarnya. Atau bisa juga meletakkan kucing di atas meja dan angkat kakinya bergantian. 

Namun, jika merasa sulit, mintalah bantuan orang lain untuk menggendong kucing. Kemudian potong kukunya sembari memberikan cemilan kesukaannya. 

Setelah menemukan posisi yang sesuai, ambil cakar dengan tangan dan arahkan ibu jari dan jari telunjuk untuk menekan bagian atas dan bawah cakar dengan lembut. Hal ini akan membuat cakar keluar dan mudah untuk dipotong. 

Jangan potong kuku dekat bagian berwarna merah muda (quick) itu adalah pembuluh darah dan ujung sarafnya. Jika terpotong, maka akan menyebabkan pendarahan dan rasa sakit.

3. Menyikat Gigi

Seperti manusia, kucing juga perlu merawat gigi mereka. Hal ini dilakukan untuk mencegah bau atau plak yang menumpuk pada gigi.

Banyak yang tidak menyadari pentingnya perawatan gigi kucing. Tetapi perawatan gigi adalah bagian penting untuk menjaga kesehatan kucing agar terhindar dari peradangan.

Memang melatih kucing untuk suka menyikat gigi membutuhkan waktu dan kesabaran tingkat tinggi. Oleh karena itu, mulai biasakan kucing untuk menjilati pasta gigi khusus kucing agar terbiasa dengan rasanya. 

Setelah kucing mulai terbiasa, mulailah menyikat taringnya terlebih dahulu. Gunakan sikat yang kecil dan berbulu halus. 

Sikat bolak balik sebanyak tiga kali dengan sudut 45 derajat di gusi. Angkat bibir ke atas agar bisa menjangkau gigi premolar dan geraham. Jangan menekan sikat terlalu kuat agar kucing tidak memberontak.

4. Memandikan Kucing

Pernah dengar jika kucing adalah hewan yang takut air? Kucing memang tidak suka air, tetapi bukan menjadi alasan kucing tidak perlu mandi. 

Dengan mandi, akan membantu kucing menjaga kebersihannya agar terhindar dari bau, parasit, kuman dan jamur yang bisa menyebabkan banyak penyakit.

Sebelum memandikan kucing, sikat bulunya untuk mengurangi bulu rontok yang akan menyumbat saluran air. Lalu potong kuku kucing agar ketika memberontak tidak melukai kita. 

Sebelum memandikan kucing, siapkan peralatan mandi yang dibutuhkan. Bisa gunakan wastafel atau bak mandi yang dialasi karpet agar tidak licin. Selain itu, siapkan air hangat, shampo khusus kucing, handuk, pembersih telinga dan mata serta kapan.

Jika peralatan sudah siap, kenalkan kucing dengan air. Karena kucing tidak suka dengan air, biasakan kucing dengan air secara bertahap. 

Masukkan kucing perlahan ke dalam wastafel atau bak. Pegang kucing dengan tangan kiri dan gunakan tangan kanan untuk menyiram air ke tubuh kucing. Jika kucing menolak masuk ke wastafel, gunakan semprotan atau gayung untuk menyiramnya secara perlahan.

Setelah kucing terbiasa dengan suhu air, lanjut basahi tubuhnya dan hindari area mata, telinga dan hidung. Lalu, memandikan tubuh kucing dengan shampo khusus kucing. Gunakan ibu jari untuk memijat kucing. 

Jika shampo sudah merata, bilas sampo dengan lembut sampai busa hilang. Setelah selesai angkat kucing dan bungkus dengan handuk.

Setelah itu, kita bisa membersihkan telinga dan mata dengan cairan khusu menggunakan kapas. 

Keringkan kucing dengan menggosokan handuk pada tubuhnya. Lalu, gunakan blower untuk mengeringkan bulunya secara sempurna. Gunakan kecepatan rendah agar kucing tidak memberontak.

5. Perawatan Telinga dan Mata

Setelah kucing dimandikan, bersihkan juga telinga dan matanya. Bagian telinga dan mata sering kali lupa untuk dibersihkan. Padahal, bagian ini penting bagi kucing, Jika tidak dibersihkan secara rutin, maka akan menimbulkan penyakit pada telinga dan matanya.

Sebelum membersihkan telinga dan mata kucing, siapkan peralatannya terlebih dahulu. Siapkan bola kapas dan cairan khusus pembersih telinga dan mata. Konsultasi dengan ke dokter hewan terdekat tentang cairan pembersih untuk kucing. Caranya dengan menghubungi call center Pet Care.

Oleskan pembersih telinga pada saluran telinga kucing. Pijatlah pangkal telinga selama beberapa detik. Kemudian, biarkan kucing menggelengkan kepala untuk mengeluarkan sisa pembersih. Setelah itu, bersihkan sisa cairan yang keluar dengan kapas.

Untuk mata kucing, kita perlu bantuan orang lain untuk menggendong kucing. Setelah siap, basahi kapas dengan cairan pembersih khusus mata. 

Sapukan kapas secara lembut ke arah bawah dan luar (menjauhi hidung). Jangan pernah menggunakan gerakan ke dalam karena hal ini dapat mendorong kotoran ke dalam bola mata.

Jika kucing memiliki dermatitis atau iritasi kulit, setelah dibersihkan, oleskan pelembab dengan atau tanpa antibiotik (sesuai resep dokter) untuk membantu melindungi kulit yang sensitif dari genangan kotoran mata. Bersihkan mata sebelum memasukkan obat, bukan setelahnya.

Itu adalah perawatan yang wajib diberikan kepada kucing agar tetap sehat dan cantik. Jika tidak memiliki waktu untuk melakukannya sendiri, hubungi groomer profesional untuk mengtasinya. 
Sekarang, Pet Care  menyediakan layanan grooming oleh profesional yang siap datang ke rumah. Yuk, segera pesan sekarang.

Waspadai Dampak Kucing yang Tidak Mendapatkan Grooming

Grooming menjadi kebiasaan bagi kucing. Mereka biasanya suka merawat diri mereka sendiri. Kucing memang biasanya menjilati tubuh mereka untuk membersihkan diri. 

Namun, grooming tidak hanya sebatas perawatan bulu saja. Sebagai pemilik harus memfasilitasi perawatan kucing yang lain seperti, gigi, mata, telinga, dan lainnya. Jika tidak, maka akan berdampak buruk bagi kesehatan atau kenyamanan kucing.

Artikel ini akan membahas dampak kucing yang tidak grooming. Kita sebagai pemilik perlu waspada agar kucing selalu dalam kondisi terbaiknya.

Yuk, kita pelajari bersama.

1. Masalah pada Bulu Kucing

Kucing yang bulunya panjang akan sering mengalami bulu kusut. Hal ini, akan membuat kucing tidak nyaman, kesakitan bahkan kulitnya bisa terinfeksi.

Tanpa grooming yang rutin, bulu kusut bisa menjadi masalah yang besar. Jika bulu kusut tidak segera dirawat maka kotoran akan menempel dan  bulu akan semakin sulit dirapikan. Bahkan bisa saja, kucing harus dicukur untuk memperbaiki bulu yang kusut.

Selain bulu kusut, kucing akan mengalami kerontokan jika tidak perawatan dengan baik. Jika bulu rontok tidak ditangani dengan baik, maka akan menempel pada pakaian, perabotan dan karpet. 

Jika bulu rontok sudah menempel akan sulit untuk dibersihkan. Oleh karena itu, kucing perlu disisir secara rutin untuk mengurangi bulu yang rontok.

Baca Juga: 5 Penyebab Bulu Kucing Rontok yang Patut Diwaspadai 

Masalah lain akibat tidak grooming adalah hairballs. Bulu-bulu yang rontok akan tertelan oleh kucing dan menggumpal menjadi hairballs. Hairballs akan menyebabkan masalah pencernaan pada kucing nantinya.

Oleh sebab itu, kucing perlu perawatan rutin. Sisir bulu kucing secara teratur dan lembut. Dengan ini, hairballs, bulu kusut dan kerontokan bisa dicegah. Sehingga bulu tetap rapi dan sehat.

2. Kulit Iritasi dan Infeksi

Jika kucing Anda tidak di grooming secara rutin, maka minyak berlebih, kotoran dan sel kulit mati akan menumpuk. Hal ini, bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pada kucing.

Kucing akan merasa tidak nyaman karena gatal akibat kotoran yang menempel di kulitnya. Mereka akan sering menggaruk kulitnya, sehingga mengakibatkan iritasi pada kulit yang terasa sakit.

Oleh karena itu, grooming sangat penting bagi kucing. Dengan memandikan kucing secara teratur, maka kotoran, sel kulit mati dan minyak pada kulitnya akan berkurang. Hal ini, akan membuat kucing semakin ceria.

3. Masalah Kesehatan Mental Kucing

Kucing yang tidak mendapat perawatan secara teratur bisa stres dan juga cemas. Rasa tidak nyaman akibat masalah kulit atau bulu bisa mempengaruhi perilaku kucing.

Kucing akan menjilati tubuh mereka secara berlebihan atau bahkan agresif. Jika sudah seperti ini, maka membutuhkan perawatan medis dan perhatian yang lebih.

4. Masalah Kesehatan Mata dan Telinga

Grooming meliputi perawatan mata dan telinga. Jika kucing tidak grooming dengan baik, maka akan timbul masalah kesehatan.

Ketika mata kucing tidak dibersihkan dengan rutin, kotoran dan debu akan menumpuk di sekitar mata. Hal ini, akan membuat bakteri dan virus berkembang dengan cepat. Sehingga, mata akan lebih cepat terinfeksi.

Baca Juga: Mata Kucing Bengkak, Penyebab dan Cara Mengobatinya 

Jika mata sudah terinfeksi, bisa mengalami iritasi. akibatnya mata kucing akan merah, gatal dan berair. 

Baca Juga: Mata Kucing Berair: Penyebab dan Cara Mengatasinya 

Selain masalah kesehatan mata, kucing yang tidak grooming juga bisa mengalami masalah kesehatan pada telinga. Kotoran yang menumpuk karena tidak dibersihkan akan menyebabkan bakteri dan jamur berkembang biak. Akibatnya kucing akan mengalami infeksi.

Jika sudah terinfeksi, kucing akan merasa gatal, mengeluarkan bau tidak sedap dan cairan dari telinganya. Ketika kotoran menumpuk tidak dibersihkan juga bisa menimbulkan penyumbatan pada saluran telinganya. Penyumbatan ini bisa mengganggu pendengarannya.

Oleh sebab itu, grooming tidak hanya penting untuk penampilan saja. Tetapi juga demi kesehatan kucing.

5. Masalah Kesehatan Gigi

Grooming pada kucing bukan cuma perawatan kulit, bulu, telinga dan mata saja, tetapi juga mencangkup perawatan gigi. Walaupun kucing secara alami menjaga kebersihan gigi mereka, tetapi jika tidak diberikan perawatan yang baik akan menimbulkan masalah kesehatan lainnya.

Jika kucing tidak mendapat perawatan gigi yang baik, maka akan memicu infeksi pada giginya. Infeksi bakteri akan menyebabkan abses gigi. Abses akan terasa sakit akibat adanya pembengkakan.

Selain itu, gigi yang terinfeksi akan menyebabkan peradangan atau gingivitis akibat plak yang menumpuk. Gingivitis akan menyebabkan kemerahan, pembengkakan dan peradangan pada gusi kucing.

Baca Juga: Kucing Sakit Gigi? Kenali Gejala dan Cara Mengobatinya

Kucing nantinya akan merasa tidak nyaman bahkan enggan untuk makan. Mereka akan sulit untuk mengunyah makanan dengan baik. Sehingga kucing bisa mengalami penurunan berat badan akibat kekurangan nutrisi.

Oleh karena itu, penting bagi kucing untuk mendapatkan perawatan gigi secara rutin untuk mencegah masalah gigi. Sikat gigi kucing  secara teratur untuk membersihkan sisa makanan yang menempel pada gigi.

Itu adalah dampak apabila kucing tidak mendapatkan grooming. Selain masalah penampilan, kucing akan mengalami masalah kesehatan yang mengganggu aktivitasnya nanti. 

Sebagai pemilik yang baik, berikan perawatan terbaik bagi kucing kita. Kini, Pet Care menyediakan layanan Grooming Kucing dan anjing Terdekat. Pesan sekarang melalui layanan Pet Care
Jika ingin melakukan konsultasi terkait kesehatan kucing anda, Pet Care menyediakan layanan konsultasi dokter hewan terdekat. Segera hubungi call center Pet Care untuk mendapatkan konsultasi dari dokter hewan profesional.

Manfaat Grooming Bagi Kucing Agar Tetap Cantik dan Sehat

Grooming kucing memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan penampilannya. Tetapi. banyak dari pemilik takut untuk melakukan grooming karena merasa kucing akan stres atau memberontak.

Namun, nyatanya kucing juga suka grooming karena bisa mempererat ikatan dengan pemilik. Kucing akan merasakan perhatian dan kasih sayang dari pemilik melalui grooming.

Selain mempererat hubungan kucing dan pemilik. grooming juga memiliki segudang manfaat yang perlu anda ketahui. Artikel ini akan membahas manfaat grooming bagi kucing  satu persatu.

Jad, yuk kita pelajari bersama.

1. Mengurangi Hairballs

Hairballs atau bola rambut adalah hal biasa yang sering terjadi pada kucing. Apalagi jika kucing memiliki bulu yang panjang, hal ini akan sering terjadi.

Hairballs terjadi karena kucing menelan bulu yang rontok saat menjilati bagian tubuh menggunakan lidahnya yang kasar. Kemudian bulu-bulu tersebut terkumpul di dalam perut dan membentuk gumpalan berbentuk bola.

Hairballs ini bisa menyebabkan masalah pencernaan pada kucing. Nantinya, kucing akan merasa tidak nyaman bahkan dehidrasi. Ini dikarenakan sistem pencernaan kucing melambat.

Dengan menyisir bulu secara teratur bisa mengurangi bulu yang tertelan oleh kucing, Sehingga hairballs bisa berkurang dan mengurangi masalah pencernaan.

2. Mengurangi Kerontokan Bulu

Sebenarnya kucing melakukan grooming sendiri dengan cara menjilati tubuhnya. Tapi, hal ini bisa menyebabkan hairballs dan kerontokan pada bulu. Terutama pada kucing dengan bulu panjang akan lebih sering mengalami kerontokan. 

Dengan menyisir bulu secara teratur, bisa membantu menghilangkan bulu yang rontok dan mencegah terbentuknya bulu kusut.

Selain itu, menyisir bulu bisa membantu menyebarkan minyak alami ke seluruh bulu. Hal ini akan membantu menjaga kesehatan kulit dan bulunya tetap berkilau.

Grooming yang teratur bisa menghilangkan kotoran dan menjaga bulu tetap bersih dan mengurangi kerontokan.

3. Mendeteksi Masalah Kesehatan

Kucing sering kali mengalami masalah kesehatan pada kulitnya. Dengan melakukan grooming, bisa mendeteksi gejala penyakit dengan lebih cepat. Anda bisa mencari benjolan atau perubahan pada kulit dan bulu kucing, 

Selain masalah kulit, bisa juga melakukan pemeriksaan telinga, mata, dan gigi untuk mengetahui adanya masalah kesehatan seperti infeksi atau tungau. Sering kali ditemukan kutu atau parasit lain yang menghinggap di bulu mereka.

Dengan mengetahui masalah ini sejak dini, bisa lebih cepat mendapat penanganan dan perawatan yang intensif.

Grooming tidak hanya menyisir bulu saja, memandikan kucing juga termasuk perawatan penting. Saat memandikan kucing akan membantu menghilangkan kotoran dan minyak berlebih dari bulunya. Oleh karena itu, grooming akan membantu menjaga kulit dan bulu tetap sehat dan rapi.

4. Membangun Ikatan Lebih Baik

Merawat kucing adalah cara yang baik untuk menjalin ikatan dengan mereka. Ketika grooming, Anda dan kucing akan menghabiskan waktu bersama. Sembari grooming, Anda bisa menunjukkan kasih sayang dan perhatian kepada mereka.

Banyak kucing suka untuk disisir dengan lembut. Aktivitas santai ini akan sangat menyenangkan bagi Anda dan kucing. 

Jangan lupa, ketika grooming berikan snack sebagai reward. Sehingga, aktivitas ini akan menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi kucing. Kucing akan merasa lebih nyaman setelah perawatan.

5. Menghilangkan Stress dan Kecemasan

Grooming yang dilakukan secara rutin akan membantu mengurangi stres dan kecemasan kucing. Mereka akan merasa lebih nyaman saat disentuh dan dipegang. Hal ini bisa membantu merasa lebih rileks dan tidak merasa cemas.

Dengan mengetahui manfaat grooming bagi kucing, diharapkan kedepannya pemilik bisa lebih peduli akan perawatannya. Jika Anda tidak memiliki waktu untuk grooming sendiri, sekarang Pet Care menyediakan jasa Grooming Kucing dan Anjing Terdekat. Pesan sekarang melalui layanan Pet Care

Selain itu, Pet Care menyediakan layanan konsultasi dokter hewan terdekat. Segera hubungi call center Pet Care untuk mendapatkan konsultasi dari dokter hewan profesional.

7 Penyebab Kaki Kucing Bengkak yang Bisa Menghambat Aktivitas

Pernah melihat kaki kucing bengkak? Jika salah satu dari cakar kucing membesar, artinya ada pembengkakan. Jangan sepelekan hal ini yaa.

Bengkak di bagian kaki adalah hal yang sering terjadi. Pemicunya bisa beragam, mulai dari gigitan serangga atau adanya infeksi. 

Namun, jika kaki kucing anda sering bengkak tidak perlu panik. Artikel ini akan membahas 7 penyebab kaki kucing bengkak. 

Bengkak pada kaki kucing ada dua jenis. Bengkak yang terasa sakit dan bengkak yang tidak terasa sakit.

Jika kucing berjalan pincang artinya ada pembengkakan pada bagian kaki dan terasa nyeri. Jika mereka berjalan normal tetapi bagian kaki membesar, artinya terjadi pembengkakan karena peradangan.

Yuk, kita pelajari bersama.

1. Gigitan Kucing

Ini adalah penyebab umum kaki bengkak. Kucing yang bertengkar bisa menimbulkan penyakit. Kucing sering menggigit bagian kaki ketika berkelahi, sehingga terjadi infeksi. 

Kaki yang terinfeksi akan menimbulkan abses yang menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit. Selain itu, menimbulkan rasa tidak nyaman, gatal dan kesulitan saat berjalan. 

Coba perhatikan kaki kucing anda, apakah terdapat luka atau benjolan di kulit sekitar kaki. Ini untuk mendeteksi adanya pembengkakan pada kaki.

2. Arthritis

Arthritis adalah peradangan pada sendi yang bisa menyebabkan bengkak, nyeri dan kaki. Ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh yang overaktif menyerang sendi dan merusak jaringan, sehingga menimbulkan peradangan.

Sendi yang terkena arthritis sering kali bengkak dan memerah biasanya disertai rasa nyeri. Rasa nyeri biasanya akan muncul jika kucing bergerak atau jalan.

Kucing yang mengalami arthritis akan kesulitan untuk berjalan normal karena nyeri. Hal ini bisa menghambat gerakan pada kucing.

3. Cakar atau Kuku yang Tumbuh ke Dalam

Ketika kuku tumbuh ke dalam, pasti rasanya sakit. Begitupun dengan kucing. Cakar atau kuku yang tumbuh ke dalam pada kucing akan menyebabkan infeksi dan bengkak

Kuku yang tidak dipotong dengan benar maka bisa berpotensi tumbuh ke dalam. Jika tidak memiliki waktu, anda bisa panggil jasa grooming melalui layanan Pet Care khusus di wilayah Jakarta. 

Kucing yang kukunya tumbuh ke dalam akan merasa tidak nyaman ketika berjalan. area sekitar kuku akan memerah dan bengkak. Ini yang membuat kucing kesulitan untuk berjalan.

4. Edema

Edema pada kucing adalah kondisi dimana cairan berlebihan menumpuk di sekitar kaki lalu menyebabkan pembengkakan. Kucing yang mengalami edema akan menunjukan rasa nyeri ketika disentuh.

Edema disebabkan oleh beberapa faktor, seperti penyakit jantung, gagal ginjal, alergi atau kerusakan jaringan akibat trauma dan luka bakar.

5. Pillow Paw

Pillow Paw atau Pododermatitis sel plasma adalah kondisi di mana padatan lemak pada kaki kucing membesar. Ini bisa menyebabkan kaki kucing terlihat empuk seperti bantal (pillow)

Pododermatitis biasanya disebabkan karena adanya reaksi alergi terhadap makanan, lingkungan, gigitan parasit atau lainnya.

6. Eosinophilic granuloma

Eosinophilic granuloma pada kaki kucing adalah kondisi dermatologis yang dapat mempengaruhi jaringan kulit pada kaki kucing. Sering kali disebabkan oleh reaksi alergi terhadap makanan, gigitan serangga, atau bahan kimia tertentu.

Biasanya kaki kucing akan muncul benjolan kecil yang terasa gatal dan tidak nyaman. Kemudian akan muncul kemerahan di sekitarnya.

7. Tumor

Tumor pada kaki atau cakar kucing bisa bersifat baik (jinak) atau ganas bisa menyebabkan pembengkakan. Nantinya akan  meradang, terinfeksi, atau menekan pembuluh darah di dekatnya.

Tanda adanya tumor pada cakar kucing adalah adanya pembengkakan yang terlihat. Muncul benjolan disekitar kaki. Nyeri saat disentuh dan perubahan jalan kucing.

Jika Anda melihat kaki kucing bengkak, segera hubungi ke dokter hewan terdekat yang bisa dihubungi melalui call center Pet Care. 

Pet Care menyediakan layanan home visit dokter hewan. Dengan menghubungi call center, dokter hewan terdekat dari lokasi anda akan segera datang memberikan perawatan yang terbaik.