Category: Cara Merawat Kucing ..

Simblefaron Permasalahan pada Mata Kucing

Sebagai pemilik kucing tentunya ingin mereka tetap sehat dan bahagia. Namun, apa yang terjadi jika mereka mengalami masalah pada mata mereka? Salah satu kondisi yang perlu diwaspadai adalah Simblefaron

Masalah ini dapat mempengaruhi penglihatan dan kesejahteraan kucing kesayangan. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui tentang apa sebenarnya kelainan pada mata kucing ini, apa penyebabnya, dan bagaimana kita dapat membantu kucing kita menghadapinya.

Apa itu Simblefaron?

Simblefaron pada kucing adalah kondisi langka di mana kelopak mata bagian atas atau bawah melekat satu sama lain. Hal ini bisa terjadi pada satu atau kedua mata kucing. 

Ketika kedua kelopak mata saling melekat, bisa menyebabkan berbagai masalah, termasuk iritasi, infeksi, dan bahkan kehilangan penglihatan.

Penyebab Simblefaron pada Kucing

Beberapa faktor yang memicu terjadinya Simblefaron pada kucing salah satunya adalah faktor genetik atau keturunan. Selain itu, cedera atau infeksi mata yang tidak diobati dengan baik juga bisa menjadi pemicunya.

Gejala Simblefaron pada Kucing

Bagaimana kita tahu jika kucing menderita Simblefaron? Beberapa gejala yang dapat diperhatikan adalah kesulitan membuka atau menutup mata, kelopak mata yang melekat, atau tanda-tanda peradangan pada area sekitar mata seperti:

  1. Mata kering
  2. Mata terasa terbakar
  3. Mata bengkak
  4. Sensitif terhadap cahaya
  5. Masalah penglihatan
  6. Diplopia atau penglihatan ganda
  7. Entropion suatu kondisi di mana kelopak mata mengarah ke ke arah dalam  bola mata
  8. Lagophthalmos yaitu kesulitan untuk  menutup kelopak mata dengan benar

Jika melihat gejala-gejala ini, penting untuk segera menghubungi dokter hewan terdekat melalui layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care, dokter hewan terdekat dari lokasi anda akan datang untuk memberikan perawatan terbaik.

Mencegah Simblefaron pada kucing mungkin tidak selalu berhasil, apalagi jika kondisi tersebut disebabkan oleh faktor genetik. Namun, dengan memastikan kucing mendapatkan perawatan mata yang tepat saat mengalami cedera atau infeksi, kita dapat membantu mencegah masalah mata serius.

Kucing adalah makhluk yang luar biasa, dan mereka pantas mendapatkan perawatan terbaik dari kita. Simblefaron adalah masalah serius yang dapat mempengaruhi penglihatan dan kesejahteraan mereka, tetapi dengan pengawasan yang tepat dan perawatan yang sesuai, banyak kucing dapat pulih sepenuhnya dari kondisi ini.


Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan  dokter hewan terdekat melalui layanan Pet Care. Jika adanya masalah pada mata kucing, termasuk Simblefaron. Ingatlah bahwa perhatian dan perawatan yang tepat dapat membuat perbedaan besar bagi kucing kesayangan kita.

Kucing Muntah? Inilah Penyebab dan Solusinya

Kucing muntah adalah peristiwa yang sering terjadi. Tidak perlu khawatir, jika kucing kesayangan anda mengalami hal ini karena wajar terjasi. Bahkan kucing yang sehat pun cbisa mengalaminya.

Namun jika kucing mulai rewel dan memuntahkan apa pun yang ditelan, maka anda perlu waspada dan melakukan kunjungan ke dokter hewan terdekat .

Jika kucing muntah lebih dari sekali dalam seminggu atau menunjukan gejala lesu, lemah, nafsu makan berkurang, muntah darah dan diare secara bersamaan, segera periksakan ke dokter hewan terdekat .

Hal ini bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan yang perlu segera ditangani. Berikut adalah beberapa hal yang perlu anda ketahui.

Penyebab Kucing Muntah yang Berkelanjutan

Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab muntah terus-menerus. Beberapa di antaranya termasuk masalah pencernaan seperti konsumsi makanan yang tidak cocok, masalah pada saluran pencernaan, atau adanya parasit dalam tubuh kucing. 

Penyebab lainnya kucing mengkonsumsi makanan busuk, obat-obatan manusia, tali atau benang, makanan tertentu seperti cokelat atau bawang, dan lain sebagainya.

Selain itu, penyakit serius seperti masalah ginjal, diabetes, atau masalah hati juga bisa menjadi penyebab penyakit yang berkelanjutan.

Muntah Kuning pada Kucing

Muntah kuning pada kucing dapat menjadi indikasi adanya cairan empedu dalam perut. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gangguan pada sistem pencernaan atau kondisi seperti infeksi saluran pencernaan.

Jika kucing anda mengalami hal ini, penting untuk segera menghubungi dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care kucing anda akan mendapatkan penanganan yang tepat.

Warna Muntah pada Kucing yang Keracunan

Jika kucing mengalami keracunan, muntahnya bisa menunjukkan warna-warna yang berbeda tergantung pada bahan apa yang dikonsumsi. 

Misalnya, jika kucing mengkonsumsi racun tikus, muntahnya mungkin tampak berwarna biru atau hijau karena kandungan racun tersebut.

Jika kamu curiga kucingmu telah terpapar racun, segera bawa ke dokter hewan untuk mendapatkan pertolongan darurat.

Mengetahui tanda-tanda dan penyebab muntah pada kucing sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan mereka. Jika kucing anda mengalami gejala yang mencurigakan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter hewan terdekat.

Ingatlah selalu bahwa perhatian dan perawatan yang tepat dapat membantu menjaga kesehatan dan kebahagiaan kucing kesayanganmu.

Kenali Demam pada Kucing dan Cara Pengobatannya

Demam pada kucing dapat menjadi tanda masalah yang serius. Kucing adalah hewan peliharaan yang menawan dan penuh karakter. Namun, seperti manusia, mereka juga dapat mengalami masalah kesehatan, termasuk demam. 

Cara Mengidentifikasi Demam pada Kucing

Penting untuk mengenali tanda demam pada kucing. Selain mengamati gejala seperti kurangnya aktivitas dan nafsu makan, kita juga dapat mencurigai adanya demam jika kucing terasa lebih hangat saat disentuh daripada biasanya. 

Cara terbaik untuk mengonfirmasi demam adalah dengan mengukur suhu tubuhnya. Gunakan termometer rektal atau termometer telinga yang dirancang khusus untuk hewan peliharaan.

Penggunaan termometer rektal lebih akurat daripada suhu aural (telinga) dan bisa dilakukan dengan mudah jika kucing relatif tenang. Pastikan untuk mengikuti petunjuk pada termometer untuk menentukan kapan pembacaan selesai. Ingatlah bahwa termometer yang digunakan pada hewan tidak boleh digunakan pada manusia.

Penyebab Demam pada Kucing

Ada banyak penyebab potensial demam pada kucing, termasuk:

1. Infeksi bakteri, virus, atau jamur yang mempengaruhi organ dalam tubuh kucing.

2. Parasit dapat menyebabkan demam pada kucing.

3. Beberapa jenis kanker juga dapat memicu demam.

4. Penyakit autoimun yang melibatkan sistem kekebalan tubuh yang berubah menjadi penyebab demam.

5. Trauma kecelakaan atau cedera fisik serius dapat menyebabkan demam.

6. Beberapa obat mungkin memiliki efek samping berupa demam.

Ketika Anda merasa kucing mengalami demam, penting untuk menghubungi dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care, dokter hewan akan melakukan langkah-langkah berikut:

1. Dokter hewan akan meminta riwayat kesehatan kucing dan gejala yang dialaminya.

2. Dokter hewan akan memeriksa kucing secara fisik, termasuk pengukuran suhu tubuh menggunakan termometer rektal atau telinga.

3. Jika pemeriksaan fisik tidak cukup untuk menentukan penyebab demam, dokter hewan dapat merekomendasikan tes darah, tes virus seperti Feline Leukemia Virus (FeLV) dan Feline Immunodeficiency Virus (FIV), serta tes urinalisis dan lainnya.

4. Dalam beberapa kasus, dokter hewan mungkin perlu melakukan rontgen atau ultrasonografi (USG) untuk mencari kelainan pada organ atau tulang.

Pengobatan dan Pemulihan Deman pada Kucing

Pengobatan demam pada kucing tergantung pada penyebabnya. Jika penyebab demam sudah diketahui, dokter hewan akan mengobati penyebabnya. 

Selain itu, langkah-langkah pengobatan yang mungkin dilakukan meliputi:

1. Kucing mungkin memerlukan cairan untuk mengatasi atau mencegah dehidrasi.

2. Dokter hewan dapat meresepkan obat untuk meredakan gejala dan menurunkan suhu tubuh.

3. Pemberian dukungan nutrisi mungkin diperlukan jika kucing kehilangan nafsu makan.

4. Kucing yang mengalami demam yang sangat tinggi atau menolak makan dan minum mungkin perlu dirawat di rumah sakit untuk perawatan dan pemantauan yang lebih ketat.

Banyak kucing akan pulih dari demam dengan perawatan yang tepat dalam satu hingga lima hari, kecuali jika penyebabnya sangat serius. 

Demam yang dialami kucing adalah masalah kesehatan yang perlu diperhatikan oleh pemilik hewan. Cara terbaik untuk mengenali gejala demam adalah dengan mengukur suhu tubuh kucing menggunakan termometer atau mengecek suhu telinga kucing.

Pengobatan demam pada kucing dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang serius. Oleh karena itu, pemilik kucing harus selalu mengawasi kesehatan dan segera menghubungi dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care dengan menghubungi call center.

Dengan perawatan yang tepat penanganan yang cepat, kucing dapat sembuh dari demam dan menjalani kehidupan yang sehat serta bahagia.

Mata Kucing Katarak : Penyebab dan Cara Mengobatinya

Jika anda melihat kucing anda tampak berhati-hati saat bergerak, ragu keluar rumah, atau melompat di atas kursi, bisa saja mata kucing menderita katarak. Hal ini dapat terjadi ketika kucing sudah berusia lebih dari 10 tahun. Katarak pada kucing memang jarang terjadi, namun ini termasuk penyakit serius yang harus ditangani segera agar kucing tidak mengalami kebutaan.

Katarak dapat menyerang salah satu mata atau kedua mata. Penyakit ini dipicu oleh penuaan, peradangan, penyakit, atau masalah kesehatan lainnya. Mata kucing akan terlihat keruh sehingga cahaya tidak dapat masuk ke retina, dan akhirnya gangguan penglihatan pun terjadi.

Lantas, apa saja tanda, penyebab, dan bagaimana cara mengobati mata kucing katarak? Yuk simak penjelasannya di bawah!

Gejala Mata Kucing Katarak

Kucing yang mengalami katarak biasanya akan menunjukkan gejala fisik dan perilaku seperti berikut :

  • Perubahan warna iris mata menjadi keruh dan kabur
  • Tersandung kakinya sendiri
  • Menabrak dinding atau funitur
  • Kesulitan menemukan tempat makanannya dan kotak kotorannya
  • Menunjukkan tanda stres atau cemas

Penyebab Mata Kucing Katarak

Penyebab paling umum kucing katarak adalah karena peradangan di dalam mata (uveitis) yang disebabkan oleh infeksi, penyakit, atau trauma. Trauma sendiri seperti cendera yang tembus pada mata, dapat menyebabkan pembentukan katarak dini.

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, walaupun kucing yang berusia di atas 10 tahun lebih sering mengalami katarak karena penuaan, kucing yang lebih muda atau anak kucing juga dapat terkena katarak.  Anak kucing yang kekurangan gizi dapat terkena katarak.

Kucing yang menjalani terapi radiasi untuk kanker pada wajah atau kepala mereka, dapat terkena katarak juga. Beberapa penyakit yang mendasari, karena tekanan darah tinggi dan diabetes, dapat dikaitkan dengan katarak pada kucing.

Bagaimana Cara Mengobati Mata Kucing Katarak?

Dokter hewan akan melakukan rencana penanganan yang tepat untuk kucing anda, tergantung dari kesehatan kucing, tingkat keparahan katarak, pemeriksaan darah, dan lokasi katarak. Apabila katarak diketahui sejak awal, maka akan semakin mudah menghentikan perkembangan katarak.

Meskipun tidak ada obat yang bisa menghilangkan katarak, terkadang obat diresepkan untuk menunda perkembangan katarak. Obat tetes mata antiinflamasi dapat digunakan untuk mengatasi uveitis dan mengurangi resiko tekanan tinggi pada mata.

Jika penyebabnya dikarenakan ada yang mendasari seperti hipertensi atau diabetes, dokter hewan akan menangani kelainan spesifik yang menyebabkan hilangnya penglihatan kucing anda.  Jika katarak sudah parah, mungkin pembedahan akan dilakukan untuk menyelamatkan atau memulihkan penglihatan.

Masa pemulihan mata pada kucing tergantung dari penanganannya. Apabila kucing menggunakan obat-obattan atau obat tetes, mereka harus sering diperiksa ke dokter hewan. Jika dilakukan pembedahan pada kucing, maka setelah mereka dioperasi harus melakukan janji temu dengan dokter hewan untuk memastikan kucing sembuh dengan baik.

Layanan dokter hewan ke rumah tersedia di Pet Care sehingga tidak perlu keluar. Anda dapat menghubungi call center Pet Care. Dokter hewan di Pet Care sudah berpengalaman dan anda juga dapat melakukan janji temu sesuai jadwal kucing anda.

Kucing Sesak Napas : Penyebab dan Cara Mengatasi

Kucing merupakan hewan yang sering mengalami masalah kesehatan, salah satunya sesak napas. Sebagian besar penyebab sesak napas cukup serius sehingga jangan menganggap remeh hal tersebut.

Lantas apa saja penyebab dan bagaimana cara mengatasi kucing sesak napas?

Penyebab Kucing Sesak Napas

1. Asma

Kucing yang memiliki asma, seringkali menunjukkan gejalanya, yakni pernapasan yang berat, mengi (suara napas yang berbunyi seperti siulan), dan batuk.

2. Adanya Benda Asing

Kucing bisa saja penasaran terhadap suatu benda dan akhirnya mereka menghirup benda-benda tersebut. Akhirnya benda tersebut tersangkut di saluran pernapasan dan menghalanginya sehingga kucing mengalami sesak napas.

3. Infeksi

Infeksi virus, bakteri, jamur, dan mikroorganisme lainnya dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas, trakeobronkitis, dan pneumonia.

4. Racun atau Obat

Racun yang memengaruhi pembekuan darah dapat menyebabkan dada terasa sakit, berat, dan sesak napas. Obat-obatan juga dapat membuat kucing sulit bernapas.

5. Penyakit Jantung

Kucing yang mengalami penyakit jantung memiliki gejala seperti pingsan, kesulitas bernapas, dan turun berat badan.

6. Trauma

Kucing yang memiliki trauma dan cedera pada bagian dada dapat menyebabkan masalah pernapasan.

Cara Mengatasi Kucing Sesak Napas

Anda dapat melakukan pertolongan pertama pada kucing dengan cara terapi uap dari air panas. Caranya bawalah kucing ke kamar mandi yang sudah tersedia air panas lalu tutup pintu agar kucing dapat merasakan sensasi uap air panas masuk ke hidungnya. Dengan membawa kucing duduk dekat air panas kucing akan lebih cepat sembuh.

Selain dengan terapi uap, anda bisa membersihkan hidung kucing yang mungkin tersumbat karena debu atau benda lain. Bersihkan hidung kucing dengan tisu atau kapas yang basah dengan hati-hati agar kucing anda dapat bernapas normal.

Jangan lupa membawa kucing ke dokter hewan agar kucing mendapat penanganan yang tepat. Cara menangani kucing yang kesulitas bernapas tergantung dari penyebabnya. Apabila kucing mempunyai asma, maka dokter hewan akan meresepkan obat yang mengurangi peradangan. Anda dapat mengurangi asap rokok, aroma yang menyengat, dan alergi yang memperburuk kondisi kucing kesayangan.

Untuk benda asing yang tersangkut di tenggorokan, dokter hewan akan mengambil benda tersebut. Ketika anda bersama kucing anda, awasi mereka agar tidak sembarangan menghirup benda asing lagi. Ketika kucing terkena infeksi, maka dokter akan memberikan obat yang sesuai dengan kucing anda setelah melakukan pemeriksaan menyeluruh pada kucing. Obat yang diberikan bisa antibiotik, obat antijamur, dan pengobatan untuk infeksi virus.

Pet Care menyediakan layanan dokter hewan ke rumah. Dokter hewan menjadi patner dengan Pet Care sudah berpengalaman sehingga anda tidak perlu khawatir. Anda dapat menghubungi layanan call center Pet Care.

5 Fakta Unik Kucing Hitam

Kucing hitam dikenal sebagai kucing pembawa sial dan selalu dihubungkan dengan hal mistis. Padahal di beberapa negara kucing jenis ini dianggap sebagai pembawa keberuntungan. Kucing hitam memang terlihat tidak menarik dibanding kucing berwarna terang.

Ingin tahu negara mana saja? Dan apa saja fakta unik lainnya dari hewan menggemaskan ini? Yuk simak dalam artikel di bawah ini!

Fakta Unik Kucing Hitam

1. Pernah Disembah Sebagai Dewa

Di Mesir kuno, kucing hitam adalah perwujudan dari Bastet. Bastet adalah dewi dengan kepala kucing hitam yang mengawasi tanaman, perempuan, dan rumah. Kucing jenis ini melakukan tugas yang sama dan akhirnya mereka dilengkapi perhiasan layaknya bangsawan.

Pada zaman mesir kuno, kucing jenis ini diperlakukan dengan istimewa, seperti setiap kuil didedikasikan untuk mereka, membunuh mereka adalah kejahatan besar dan mereka juga dimumikan layaknya manusia.

2. Pembawa Keberuntungan

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, di beberapa negara kucing hitam dianggap sebagai pembawa keberuntungan. Misalnya di Jepang, mereka dianggap bisa membawa cinta atau keberuntungan. Di Skotlandia, kucing yang muncul di depan pintu rumah menandakan kemakmuran akan datang. Beda lagi dengan Skotlandia, orang Prancis menganggap kucing jenis ini sebagai kucing uang dan apabila memperlakukan dengan hormat akan mendatangkan kekayaan. Di Jerman, jika kucing jenis ini berjalan di depan dari kiri ke kanan, anda akan mendapay keberuntungan.

3. Warna Bulu Dominan Hitam

Sama seperti fisiknya, kucing jenis ini memang didominasi warna hitam. Jika dua kucing memiliki gen bulu hitam, gen tersebut menggantikan gen yang menghasilkan gen hitam pekat.

4. Sistem Kekebalan Tubuh Lebih Kuat

Kucing dikenal sebagai hewan yang memerlukan perhatian dengan masalah kesehatan. Para ilmuwan menyebutkan gen yang sama menyebabkan bulu hitam mempengaruhi kekebalan mereka.  Ilmuwan juga menemukan kucing jenis ini memiliki sistem kekebalan lebih kuat dan untuk melawan penyakit.

5. Memiliki Mata Warna Kuning

Kelebihan melanin ternyata dapat menyebabkan mata kucing berwana keemasan hingga kuning tembaga. Ada ras kucing jenis ini yang telah melewati gen dominan sehingga matanya berwarna hijau atau biru, tetapi warna mata mereka sudah langka dan jarang ditemui.

Perawatan Kucing Hitam

Berikut tips perawatan:

  • Potong kukunya dengan rutin
  • Bersihkan telinganya dengan rutin
  • Berikan makanan khusus untuk kucing
  • Mengunjungi dokter hewan untuk pemeriksaan rutin dan lakukan vaksinasi
  • Jangan biarkan kucing berjemur terlalu lama karena dikhawatirkan bulu mereka akan kecokelatan

Ingat untuk selalu memperhatikan kondisi kesehatannya agar mereka tetap aktif dan sehat.

Pet care menyediakan layanan dokter hewan ke rumah dan layanan vaksinasi hewan. Anda dapat menghubungi layanan call center Pet Care.

Kucing Scottish Fold : Fakta Unik dan Cara Merawatnya

Kucing termasuk hewan yang dijadikan peliharaan oleh manusia. Selain karena tingkahnya yang menggemaskan, kucing memiliki banyak jenis. Kucing scottish fold adalah salah satu jenis kucing yang disukai oleh manusia.

Kucing Scottish Fold memiliki ciri khas telinga kecil yang melipat ke depan dan ke bawah. Sifat kucing ini manis, setia, dan tidak banyak menuntut pada pemiliknya.

Lantas, apa saja fakta unik si anabul menggemaskan ini? Dan bagaimana cara merawat kucing scottish fold ini?

Fakta Unik Kucing Scottish Fold

  • Bentuk Telinga Melipat

Kucing ini memiliki bentuk telinga yang unik, yakni telinganya melipat ke depan dan ke bawah. Hal ini terjadi karena adanya mutasi genetik dominant hingga mempengaruhi tulang rawan di bagian tubuh kucing. Saat mereka memasuki usia lebih dari 21 hari akan muncul ciri khas telinga kucing tersebut.

  • Tidak Dapat Dikawinkan dengan Saudara Sedarah

Beberapa orang belum tahu jika kalau perkawinan scottish fold dengan saudara dapat menyebabkan kondisi cacat genetika. Proses kawin mereka hanya berhasil dengan American Shorthair atau British Shorthair.

  • Mampu Duduk Posisi Buddha

Mereka mampu duduk dengan posisi dua kaki belakang lurus ke depan dan kaki bagian depan akan berada di atas perut. Posisi duduk ini disebut posisi buddha. Scottish Fold memiliki posisi tidur dengan terlentang.

  • Ramah, Cerdas, dan Aktif

Scottish Fold merupakan kucing yang senang jika diberikan mainan. Dia juga akan menyayangi orang yang memberi makan dan menemani bermain. Mereka mudah berbaur dengan lingkungannya walaupun ada hewan peliharaan yang baru. Tetapi, scottish fold mudah stres dan tertekan ketika dibiarkan kesepian.

Cara Merawat Kucing Scottish Fold

1. Berikan Makan Secara Teratur

Makanan yang cocok yaitu makanan yang mengandung protein yang tinggi, serat, dan omega 3. Serat untuk pencernaan kucing lancar dan omega 3 dan 6 untuk menjaga kesehatan bulu kucing agar tidak mudah rontok.  Berikan makan sampai tiga kali sehari seperti ikan laut atau makanan instan yang mempunyai protein yang tinggi.

2. Teman Bermain

Seperti yang sudah dijelaskan di awal, Scottish Fold dapat stres apabila merasa kesepian. Karakter mereka todak cocok jika ditinggal sendiri dalam jangka waktu yang lama. Anda sebaiknya mengajaknya bermain atau berikan kucing lain yang dapat menemaninya.

3. Kesehatan

Kucing Scottish Fold harus diperiksa kesehatannya secara rutin karena mereka rentan terhadap penyakit ginjal. Bentuk telinga yang menutup juga harus diperhatikan dan di cek dengan baik karena bisa menimbulkan masalah produksi kotoran dari telinga kucing ini lebih banyak. Kesehatan gigi dan kukunya juga perlu diperhatikan agar tidak ada infeksi.

4. Kunjungi Dokter Hewan

Dengan mengunjungi dokter hewan, anda dapat berkonsultasi mengenai kesehatan anabul anda. Dokter hewan akan memberikan rekomendasi agar kucing anda tetap sehat dan akan diberikan vaksin agar terlindungi dari berbagai penyakit.

Pet Care menyediakan layanan konsultasi dokter hewan terdekat dan menyediakan layanan vaksin hewan. Anda dapat menghubungi call center Pet Care. Yuk, rawat anabul anda dengan baik!

Steril Kucing, Inilah Manfaat dan Prosedurnya

Anda yang memiliki kucing pasti sudah tidak asing dengan steril kucing. Sekarang juga sudah banyak program yang menyuarakan pentingnya sterilisasi untuk kucing. Nah, bila kamu belum terlalu paham tentang sterilisasi kucing, manfaat, serta bagaimana cara melakukannya, yuk simak artikel ini!

Apa dan Bagaimana Cara Steril Kucing?

Sterilisasi kucing atau kastrasi (bagi kucing jantan)/ovariohisterektomi (bagi kucing betina) dapat dikatakan sebagai tindakan bedah yang dilakukan dalam menghilangkan organ reproduksi. Pada kucing jantan, yang dimaksud steril adalah mengangkat testis. Sementara itu, steril pada kucing betina adalah mengangkat ovarium serta rahim. Dengan begitu, kucing yang telah di steril tidak dapat memiliki anak.

Penting untuk diketahui, proses sterilisasi tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang. Namun, proses ini hanya dapat dilakukan oleh dokter hewan karena sterilisasi harus dilakukan dengan anestesi umum. Pada prosesnya, dokter menyayat area reproduksi kucing untuk melakukan sterilisasi. Selain itu, dokter juga akan mengecek kondisi kucing setelah prosedur dilakukan. Jadi, anda harus membawa kucing anda ke dokter hewan terdekat untuk dapat melakukan sterilisasi pada kucing.

Anda harus memastikan sterilisasi dilakukan oleh profesional agar anabul anda dipastikan dapat sehat dan nyaman. Akan tetapi, anda sebagai pemiliknya juga harus turut memerhatikan kucing anda, khususnya dengan anjuran dokter pasca operasi. Bila terjadi hal-hal yang janggal pasca operasi steril, anda dapat segera menghubungi dokter hewan atau memanggil layanan dokter hewan ke rumah yang disediakan oleh PetCare.

Manfaat Sterilisasi Kucing

Sterilisasi sejatinya memiliki banyak manfaat, baik bagi kucing jantan maupun kucing betina. Beberapa manfaat sterilisasi diantaranya adalah

  • Mengurangi resiko penyebaran penyakit, terutama penyakit reproduksi. Dengan melakukan steril, kucing jantan akan terhindar dari resiko penularan tumor testis, sementara kucing betina akan terhindar dari penularan infeksi rahim. Sterilisasi juga mengurangi resiko terkena kanker di bagian area reproduksi. Terdapat pula penyakit-penyakit lain yang dapat dihindari dengan sterilisasi, seperti infeksi saluran kemih. 
  • Menambah kualitas hidup kucing. Dengan sterilisasi, kucing akan terhindar dari resiko kehamilan serta komplikasi akibat hamil yang tidak diinginkan. Selain itu, sterilisasi juga menjauhkan kucing dari siklus kawin yang dapat menambah tingkat stress. Dengan begitu, kucing akan jauh lebih bahagia, nyaman, serta cenderung tidak berkelakuan buruk. 
  • Menjaga jumlah populasi kucing. Dengan sterilisasi, populasi kucing akan terjaga serta jumlah kucing liar yang tidak diperhatikan akan berkurang. Singkatnya, kucing akan memiliki hidup yang jauh lebih layak dan terhindar dari penyiksaan, stress, dan lain sebagainya. Selain itu, pengurangan populasi kucing ini juga dapat membantu menyeimbangkan ekosistem.  

Sesuai dengan manfaat yang telah disebutkan, sangat jelas bahwa sterilisasi memiliki banyak sekali manfaat bagi kucing maupun pemiliknya. Anda dapat mulai dengan konsultasi pada dokter mengenai bagaimana dan kapan anda dapat melakukan sterilisasi. 

Cara Merawat Anak Kucing Tanpa Induk

Cara merawat anak kucing tanpa induk sebenarnya tidak terlalu sulit. Bila dilakukan dengan benar dan diawasi dengan teliti, anak kucing tersebut akan dapat bertahan dan mendapat nutrisi yang sama bagusnya dengan anak kucing yang memiliki induk. Namun, ada beberapa hal yang harus anda perhatikan jika anda akan memelihara anak kucing tanpa induk. Yuk, simak hal-hal berikut!

Langkah Merawat Anak Kucing

Sebelum merawat anak kucing, anda perlu memahami bahwa anak kucing memerlukan tempat yang nyaman dan hangat. Dalam hal ini, anda dapat memberikan tempat berteduh berupa boks atau tempat tidur kucing yang dilengkapi dengan selimut berbulu lembut. Anda juga dapat memberikan pemanas dalam bentuk bantal atau bangku. Idealnya, anak kucing perlu diletakkan pada suhu 32 derajat celcius. 

Kedua, anak kucing belum memiliki kemampuan mengunyah seperti kucing dewasa. Seperti bayi manusia, anak kucing juga membutuhkan susu. Jika tidak ada induk, anda dapat memberikan susu formula khusus kucing yang dapat dibeli di petshop atau supermarket terdekat. Perhatikan lagi bahan-bahan susu tersebut karena anak kucing tidak dapat mencerna susu sapi. Untuk memberikan susunya, gunakan botol khusus susu kucing dan sesuaikan takarannya sesuai anjuran di kemasan susu. 

Ketiga, perihal buang air kecil dan besar. Sama seperti bayi manusia, anak kucing juga membutuhkan potty training agar dapat mengerti di mana dan bagaimana ia seharusnya buang air. Untuk awal-awal, cobalah untuk mengusap-usap area genital kucing dengan kain yang telah dibasahkan dengan air hangat atau tisu basah yang sedikit dihangatkan. Hal ini dapat merangsang mereka untuk buang air selayaknya hal yang dilakukan induknya. 

Setelah terbiasa buang air, kenalkan mereka dengan tempat buang air (seperti litter box) secara perlahan. Taruh anak kucing di tempat buang air dan lakukan secara terus-menerus sampai mereka memahaminya. 

Keempat, biasakan anak kucing untuk menjaga kebersihannya. Anda dapat memulainya dengan rutin membersihkan permukaan tubuh anak kucing dengan kain yang dibasahi air hangat. Jika mereka sudah cukup besar, sekitar dua bulan, mulai biasakan mereka untuk mandi dengan air hangat. Semakin cepat mereka mengenali kegiatan mandi, semakin besar kemungkinan mereka bersikap tenang saat mandi. 

Terakhir, buatlah jadwal kunjungan rutin ke dokter hewan untuk meyakinkan pertumbuhan mereka. Selain itu, kunjungan dengan dokter hewan juga diperlukan untuk melakukan vaksinasi rutin. Vaksin untuk kucing biasanya dimulai sejak kucing masih kecil dan berlanjut hingga dewasa. Sekarang, anda juga dapat memanggil layanan vaksin hewan di rumah yang disediakan oleh PetCare

Ingin Memandikan Kucing di Rumah? Ikuti Tips Berikut!

Kalian para pemilik kucing mungkin pernah menghadapi sulitnya memandikan kucing. Tak jarang, sebagian besar pemilik kucing langsung menyerahkan kegiatan mandi ini ke petshop. Namun, tahukah anda kalau sebenarnya ada cara-cara mudah untuk memandikannya di rumah? Yuk, kenali alasan ketakutan kucing dengan proses mandi dan ikuti tipsnya. 

Sejatinya, banyak kucing mengamuk saat mandi karena mereka memiliki pengalaman tidak mengenakan dengan air. Secara alamiah, kucing sebenarnya sudah ‘membersihkan’ tubuhnya sendiri dengan menjilati seluruh permukaan kulitnya. Oleh sebab itu, kucing merasa cemas ataupun takut apabila dimandikan dengan air karena hal ini melanggar cara alami mereka dalam membersihkan tubuh. 

Selain itu, beberapa kucing juga merasakan trauma tersendiri terhadap air. Hal ini bisa saja berhubungan dengan situasi buruk yang pernah mereka rasakan di masa lalu. 

Terakhir, ketakutan akan air ini juga bisa saja datang dari lingkungan kamar mandi yang terasa asing sehingga menimbulkan stress ataupun kecemasan tertentu. 

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kesulitan memandikan kucing ini terjadi akibat ketidaknyamanan yang mereka rasakan terhadap air. Nah, hal ini ternyata dapat disiasati. Yuk, intip tips-tips memandikan kucing di rumah!

Tips Memandikan Kucing di Rumah

  • Sebelum memandikan kucing, kamu juga harus mengetahui serta memiliki perlengkapan untuk mandi. Hal ini meliputi shampoo khusus kucing, handuk, sikat yang aman untuk bulu kucing, serta pengaman untuk kuku. 
  • Taruh semua perlengkapan mandi pada area yang mudah dijangkau. Tujuannya untuk memudahkan kamu apabila kucing kamu masih mengamuk saat mandi. 
  • Berikan air hangat (hangat kuku)
  • Bila kucing kamu belum terbiasa mandi, biarkan mereka mengeksplor area kamar mandi agar mengurangi kecemasannya. Kamu juga boleh memberikan air mengalir di sekitar kucing agar mereka terbiasa dengan kegiatan mandi. Penting untuk dicatat, jangan langsung memaksakan mereka untuk cepat terbiasa dengan air. Hal ini akan membuat trauma baru yang semakin menyulitkan proses mandi. 
  • Ajak kucing kamu bicara dan bergurau selama proses mandi agar menenangkan pikirannya. 
  • Biasanya kucing akan lebih berontak bila kepalanya dikenakan air mengalir. Oleh sebab itu, siasatilah dengan kain yang telah dibasahkan untuk membersihkan bagian kepala. 
  • Hindari mandi terlalu lama. Jika sudah cukup bersih, keringkan kucing dengan handuk yang telah disiapkan. Bila memungkinkan, kamu juga bisa menggunakan pengering rambut. 
  • Kamu perlu mengulang proses ini berkali-kali. Besar kemungkinan bahwa mereka akan lambat beradaptasi dengan kegiatan mandi. Oleh sebab itu, kamu harus bersabar dan bersemangat untuk terus mencoba. 
  • Terakhir, selalu pantau progress mandi mereka. Bila kucing kamu masih merasa tidak nyaman dan berontak setiap mandi, meski telah dilakukan berulang-ulang, pertimbangkan untuk menemui dokter hewan terdekat. Kamu juga bisa memanggil dokter hewan ke rumah untuk memudahkan konsultasi.