Category: Cara Merawat Kucing ..

Fungsi Paw Kucing dan Tips Merawatnya

Paw kucing atau biasa kita sebut dengan telapak kaki kucing yang merupakan bagian unik dari tubuh hewan menggemaskan ini. Telapak inu terletak di setiap kaki dengan tekstur seperti kulit tebal di bawah kaki.

Paw kucing yang sering kita lihat biasanya berwarna merah muda sampai abu abu tergantung dari warna bulu yang dimiliki sang anabul. Sebenarnya telapak kaki kucing ini memiliki banyak fungsi namun sampai saat ini masih jarang yang mengetahui hal tersebut.

Oleh karena itu, yuk simak beberapa fungsi telapak kaki kucing dibawah ini.

Fungsi Paw Kucing

Bantu Membersihkan Tubuh Kucing

Fungsi telapak yang pertama adalah membantu kucing untuk membersihkan tubuhnya. Biasanya kucing akan menjilati paw nya kemudian mengusapkan ke bagian tubuh lain seperti telinga, hidung dan kepala beberapa kali. Nah, saat itulah bantalan kaki berfungsi untuk membersihkan tubuh kucing.

Sebagai Organ Sensorik

Termasuk menjadi bagian yang sensitif, telapak kaki kucing memiliki fungsi sebagai organ sensorik. Bagian ini akan membantu kucing untuk menjaga keseimbangan. Ada konsentrasi reseptor saraf yang membuat kucing dapat merasakan tekanan, tekstur dan getaran melalui bantalan kakinya. 

Untuk berkomunikasi

Mengejutkan bukan? Bantalan kaki kucing yang menggemaskan ini ternyata memiliki fungsi untuk berkomunikasi. Kucing bisa menandai wilayah kekuasaannya dengan menggunakan bagian yang ada cakarnya. 

Mengeluarkan Keringat

Paw atau telapak kaki kucing adalah bagian tubuh yang bisa mengeluarkan keringat. Kucing yang sering berkeringat berarti sedang mengalami stres atau ketakutan. 

Contohnya, jika Anda sedang membawa kucing ke dokter hewan lalu melihat atau merasakan ada keringat di bagian bantalan kaki kucing itu pertanda bahwa kucing Anda tidak dalam kondisi senang atau bisa dibilang sedang ketakutan.

Setelah mengetahui beberapa fungsi paw, sebaiknya Anda juga tahu tips merawatnya agar selalu sehat. Jangan salah, meski jarang terjadi, telapak kaki juga bisa terserang penyakit. Maka dari itu Anda perlu belajar mengenai perawatan nya.

Tips Merawat Paw Kucing

Masalah paling umum yang sering menyerang bagian telapak kaki kucing adalah pengerasan kulit, luka, kapalan sampai pembengkakan. Kondisi tersebut bisa terjadi karena beberapa faktor seperti alergi dan infeksi. Nah, dibawah ini ada beberapa tips untuk perawatan paw kucing.

  • Memeriksa telapak kaki kucing secara teratur
  • Membersihkan paw kucing dengan kain lembut
  • Menggunting cakar dengan gunting kuku untuk kucing

Begitulah tips merawat paw kucing yang bisa kalian lakukan di rumah. Apabila telapak kaki teriritasi, pecah-pecah dan mengelupas, sebaiknya langsung menghubungi dokter hewan.

Ayo kunjungi social media dan blog Pet Care lainnya untuk mendapatkan informasi seputar kesehatan hewan. Kalian juga bisa menggunakan layanan dokter hewan ke rumah dari Pet Care ketika kucing kesayangan Anda sedang sakit dan membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.

Fakta Unik Kucing Persia dan Cara Merawatnya

Kucing persia memiliki daya pikat yang tinggi karena mereka memiliki mata yang berbinar, bulu halus dan lembut, sifatnya ramah dan mempunyai tampilan fisik yang elegan. Di Indonesia, cukup banyak penyayang hewan yang memilih untuk memelihara jenis kucing yang satu ini.

Persia menjadi pilihan kucing peliharaan yang tepat untuk keluarga karena kepribadiannya yang disukai semua kalangan. Kucing persia masuk kedalam ras kuno yang telah ada selama berabad-abad.

Nah, jika Anda berminat untuk memelihara persia, yuk kenalan lebih jauh dengan hewan berbulu yang satu ini. Berikut deretan fakta unik kucing persia dan cara merawatnya.

Fakta Unik Kucing Persia

Asal Usul yang Misterius

Jenis kucing ini belum diketahui berasal dari daerah mana. Menurut beberapa sumber, hewan menggemaskan ini sudah ada di Timur Tengah selama ribuan tahun. Namun, kucing persia pertama kali diimpor dari Persia ke Eropa pada 1620 dan langsung populer di kalangan orang Barat.

Karena asal usul yang belum jelas, warga sana memberikan nama yang sesuai dengan dugaan asal hewan ini berada meskipun kebenaran asal usul nya belum diketahui.

Tak Semua Berwajah Datar

Pasti banyak dari kalian yang hanya kenal kucing persia dengan wajah datar kan? Padahal, kucing persia tidak selalu memiliki wajah datar. Beberapa jenis wajah nya seperti doll face persian, peke face persian, exotic shorthair persian dan chinchilla persian.

Muncul di Pertunjukan Kucing Pertama di Dunia

Pada tahun 1871, kucing persia dipamerkan pada pertunjukan kucing pertama di dunia, tepatnya di Crystal Palace, London. Saat itu, banyak yang ingin menyaksikan hewan satu ini sampai menggaet 20 ribu pengunjung. Selain persia, sejumlah ras kucing lainnya seperti anggora, siam dan skotlandia juga turut meramaikan acara ini. Kucing persia berhasil memenangkan kategori “Best in Show”.

Tidak Bisa Lompat Tinggi

Fakta unik terakhir mengenai persia adalah hewan ini tidak bisa lompat tinggi seperti kucing lainnya. Mereka masih bisa lompat, tapi tidak setinggi kucing lainnya. Hal ini disebabkan karena tubuhnya yang padat, tidak terlalu gesit dan cenderung memiliki kaki yang lebih pendek dari kucing biasa.

Nah sekarang kita akan bahas cara merawat kucing persia. Pengetahuan ini akan sangat berguna untuk kalian yang berminat mengadopsi kucing persia.

Cara Merawat Kucing Persia

Kucing persia termasuk kedalam ras kucing dengan bulu panjang, tentu jika Anda ingin memelihara hewan satu ini perlu mengetahui cara merawat bulu serta kesehatannya agar hewan berbulu ini tetap nyaman dan bahagia.

Rutin bersihkan mata

Matanya cenderung mudah berair dan mengeluarkan kotoran. Bersihkan kotorannya secara rutin agar tidak melukai mata nya. Cara membersihkan kotoran mata yang paling dianjurkan adalah dengan menggunakan handuk lembut atau kain yang sudah dibahasi dengan air hangat.

Memotong kuku dan sikat gigi

Bukan hanya untuk kebaikan kucing, tapi memotong kuku nya juga demi kenyamanan orang orang yang bermain bersama kucing serta melindungi benda dirumah Anda. Gunting kuku kitten seminggu sekali dan 2-3 minggu sekali untuk persia dewasa.

Selain itu, menyikat gigi kucing sangat dianjurkan untuk mencegah penumpukan plak yang bisa saja menimbulkan penyakit mulut dikemudian hari.

Vaksin

Vaksin adalah salah satu langkah paling penting yang perlu Anda lakukan saat akan memelihara kucing persia. Vaksinasi pada kucing bisa mencegah berbagai virus penyakit seperti infeksi virus, calici, rabies, panleukopenia dan sebagainya.

Vaksinasi bisa dilakukan oleh dokter hewan ketika kucing sudah memenuhi persyaratan dan kriteria kucing yang sehat. Lakukan vaksinasi kucing di rumah dengan menggunakan layanan vaksin hewan ke rumah dari Pet Care.

Itu dia sederetan fakta unik dan cara merawat kucing persia yang bisa kami bagikan. Ingin mendapatkan informasi mengenai kesehatan hewan lainnya? Dapatkan dengan mengunjungi social media Pet Care.

Tips dan Trik Merawat serta Memelihara Kucing Hamil

Merawat kucing hamil harus lebih ekstra dibandingkan dengan merawat kucing lainnya. Pemilik kucing perlu memberikan perhatian lebih dan perawatan yang maksimal agar induk serta anaknya bisa selamat dan lahir dalam kondisi sehat.

Apakah Anda mempunyai kucing kesayangan yang sedang hamil? Jika iya, tentu Anda saat ini membutuhkan tips dan trik untuk merawat serta memelihara kucing hamil. Terlebih lagi jika Anda baru pertama kali mengalami situasi ini.

Tips dan Trik Merawat Kucing Hamil

Pilih Makanan yang Tepat

Pada awal kehamilan, berikan makanan kaya lemak guna mendukung produksi susu untuk makanan anak anaknya. Lakukan penggantian makanan kucing secara bertahap untuk mencegah gangguan pencernaan yang disebabkan perubahan makanan secara mendadak.

Jangan Biarkan Kucing Main di Luar Rumah

Tidak membiarkannya main diluar rumah atau dengan kucing lain dilakukan agar sang induk yang sedang hamil bisa terhindar dari berbagai penyakit menular. Selain itu, perubahan cuaca yang buruk juga bisa mempengaruhi kondisi kesehatannya.

Check-up Rutin

Anabul check-up untuk kucing yang sedang mengandung memang sangat penting dan tidak boleh dilewatkan. Dengan melakukan check-up rutin, Anda bisa memantau kondisi kesehatan induk serta anak anaknya selalu dalam kondisi sehat.

Melakukan Vaksinasi

Vaksinasi juga ditujukan untuk kucing yang sedang hamil. Untuk jenis dan kebutuhannya, Anda bisa meminta saran kepada dokter hewan agar mendapatkan vaksin yang sesuai dengan kondisi anabul.

Memberikan Perhatian kepada Kucing

Seperti yang dikatakan diawal, Anda wajib memberikan perhatian ekstra seperti mengelus kepalanya dengan lembut agar memberikan rasa nyaman. Jangan lupa, sediakan tempat tidur yang nyaman agar kucing terhindar dari stress.

Apa Saja yang Bisa Terjadi Selama Kucing Hamil?

Kehamilan kucing biasanya berlangsung antara 61 sampai 72 hari. Selama proses tersebut, kucing melewati beberapa proses seperti pada dua pertiga pertama kehamilannya tubuh kucing akan fokus mendapatkan lemak untuk anaknya. 

Cara terbaik untuk membantunya melewati proses itu adalah dengan memberikan nutrisi yang dibutuhkan induk untuk menambah berat badan yang dapat mendukung proses melahirkan serta menyusui dikemudian hari. 

Penambahan berat badan untuk kucing hamil juga tidak bisa sembarangan. Anda bisa mengkonsultasikan hal ini kepada ahlinya yaitu dokter hewan. Dengan adanya pengetahuan dari sumber terpercaya, Anda bisa mencegah penambahan berat badan yang tidak diperlukan induk kucing.

Jika Anda sedang mencari dokter hewan terdekat untuk melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan kucing kesayangan, hubungi call center Pet Care yang menyediakan layanan dokter hewan ke rumah. Jangan lupa, kunjungi social media Pet Care untuk dapatkan informasi edukatif mengenai kesehatan hewan.

Kucing Mengalami Hairball? Ini Gejala dan Cara Mengatasinya

Hairball pada kucing adalah kondisi yang cukup sering dialami oleh kucing. Seperti yang kita ketahui, kucing sering membersihkan tubuhnya dengan menjilati bulu-bulu nya. Saat kucing melakukan hal tersebut, bulu yang rontok akan ikut masuk kedalam mulut kucing. Itulah yang disebut sebagai hairball.

Pada hewan dengan bulu panjang seperti Maine Coon dan Persia akan lebih rentan mengalami hairball. Saat kondisi tertentu, hairball bisa saja membahayakan kesehatan hewan kesayangan Anda. Hal ini bisa terjadi apabila kucing tidak memuntahkan bulu yang tertelan dan menyangkut di kerongkongan karena jumlah nya sudah banyak. 

Hairball memiliki bentuk bulat namun saat melewati esofagus akan terjadi perubahan bentuk menjadi lebih pipih. Lalu, apa saja tanda ataupun gejala yang terlihat saat kucing mengalami hairball? berikut pembahasannya.

Gejala Hairball pada Kucing

Jika hairball tersangkut, sebagai pemilik hewan kesayangan tentunya Anda harus cepat tanggap mengenali gejalanya agar bisa segera diberikan penanganan yang tepat. Berikut beberapa gejala yang akan muncul ketika hewan berbulu ini mengalami hairball.

  • Sering tersedak dan muntah
  • Kucing sering batuk namun tidak ada bulu yang keluar
  • Lemas
  • Kurang nya nafsu makan

Jika Anda merasa kucing kesayangan memiliki salah satu gejala di atas, alangkah baiknya langsung konsultasikan ke dokter hewan. Gejala tersebut bisa saja menandakan hairball sudah proses masuk ke area usus yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan terhadap kucing kesayangan kita.

Cara Mencegah dan Mengatasi Hairball

Kondisi hairball sebenarnya bisa dicegah dengan rutin menyisir rambut kucing karena hal ini membantu kucing untuk menghilangkan kotoran dan rambut mati. 

Selain rutin menyisir kucing, Anda juga bisa membawa kucing kesayangan untuk melakukan grooming dan jangan lupa untuk penuhi kebutuhan cairan dan serat pada kucing dengan memberikan makanan yang baik serta dapat menutrisi kesehatan bulu kucing.

Segitu dulu pembahasan yang bisa Anda ketahui mengenai hairball kucing. Untuk informasi lainnya seputar kesehatan hewan dan layanan dokter hewan ke rumah serta vaksinasi hewan bisa kalian temukan di social media maupun website Pet Care.

Mau Pelihara Kucing? Ini Cara Merawat Kucing untuk Pemula

Merawat kucing merupakan salah satu hal yang perlu dipelajari oleh adaptor pemula. Kucing adalah hewan peliharaan yang paling populer dan banyak diminati.

Kehadiran kucing di rumah tentu membawa kebahagiaan untuk pemiliknya. Oleh karena itu, Anda sebagai pemilik juga harus paham cara merawat kucing agar hewan berbulu ini tetap sehat.

Mengadopsi kucing bukan hanya seputar memberi makan tepat waktu dan mengajaknya bermain tapi merawat kucing juga harus memastikan hewan menggemaskan ini tidak terserang penyakit.

Sebelum mengadopsi kucing, Anda harus berkomitmen dan telaten sebab merawat kucing tidak semudah yang dibayangkan.

Lalu, gimana sih cara nya merawat hewan peliharaan yang satu ini? Berikut tips dan trik merawat kucing untuk pemula.

Cara Merawat Kucing untuk Pemula

Cek Kesehatan Pertama

Sebelum mengajak nya ke rumah, sebaiknya Anda melakukan medical check up pertama agar dapat mengetahui kondisi kesehatan kucing secara menyeluruh dan terhindar dari penyakit menular.

Komitmen dalam Memberikan Perhatian

Seperti yang sudah dibahas di awal, untuk mengadopsi kucing bukanlah hal yang mudah dan memerlukan komitmen baik dalam bentuk perhatian maupun kebutuhan kucing.

Sediakan Kotak Pasir untuk Kotorannya

Sediakan satu kotak pasir untuk satu kucing dan pilihlah pasir yang mudah menggumpal agar mudah dibersihkan. Jangan meletakan kotak pasir di tempat yang gelap dan sering dipindahkan, biasanya kucing tidak suka menggunakan kotak pasir yang berada ditempat gelap.

Berikan Makanan yang Bergizi Seimbang

Memilih makanan kucing bukan hal yang mudah, ada perlu mencobanya beberapa minggu sampai benar benar menemukan makanan yang cocok untuk hewan berbulu ini. Pastikan Anda selalu memilih makanan dengan nutrisi dan gizi yang seimbang.

Rutin Menyisir Bulu Kucing

Merawat kucing dengan rutin menyikat bulunya memiliki tujuan untuk menghilangkan kotoran, mengurangi rontok dan menghilangkan serpihan kulit mati. Lakukan secara rutin, paling tidak satu atau dua kali setiap minggunya.

Cek Kesehatan Rutin dan Vaksinasi

Perawatan kucing terakhir yang tidak boleh Anda lewatkan adalah mengecek kesehatan anabul secara rutin ke dokter hewan serta vaksinasi.

Vaksinasi akan membantu kucing membentuk antibodi yang akan menjaga kesehatan tubuh nya agar tidak mudah terserang penyakit atau virus yang ditularkan dari hewan lainnya.

Jika Anda ingin melakukan vaksinasi untuk hewan kesayangan Anda, hubungi call center Pet Care yang memiliki layanan vaksin kucing.

Anabul Check-up, Penting Gak Sih?

Anabul check-up atau pemeriksaan rutin untuk kucing dan anjing adalah hal yang seharusnya Anda lakukan agar hewan peliharaan bisa hidup sehat dan berumur panjang.

Usia hewan sama seperti manusia, tidak bisa diprediksi. Tetapi, sebagai pemilik hewan peliharaan tentunya Anda menginginkan mereka untuk hidup sehat dan bahagia sampai waktu meninggalkan kita bukan?

Anjing dan kucing bisa sakit walaupun selalu dalam pengawasan pemiliknya. Oleh karena itu, kunjungi dokter hewan setahun sekali atau bisa lebih tergantung keadaan hewan peliharaan Anda.

Preventive care adalah istilah mengenai semua hal yang bisa dokter hewan lakukan untuk menjaga kesehatan hewan peliharaan. 

Beberapa orang hanya menyadari tindakan dari preventive care berupa vaksinasi. Padahal ada tindakan utama lainnya yang mencakup preventive care.

Jenis Pemeriksaan Rutin yang Biasa Dilakukan 

Vaksinasi untuk hewan memang sangat penting. Tetapi anabul check-up juga komponen yang perlu dilakukan. Apa aja sih yang akan didapatkan anabul saat melakukan pemeriksaan rutin?

  • Pemeriksaan fisik menyeluruh
  • Skrining parasit dan penyakit terkait usia
  • Cek berat badan yang sehat
  • Pemeriksaan kesehatan mulut
  • Sterilisasi
  • Jadwal vaksinasi

Tindakan pemeriksaan rutin bisa berbeda di setiap klinik hewan. Ada baiknya Anda langsung berkonsultasi kepada dokter hewan untuk memastikan tindakan apa saja yang dibutuhkan anabul untuk pemeriksaan rutin.

Alasan Anabul Harus Melakukan Check-up

Tujuan utama dari rutin melakukan anabul check-up ada memastikan hewan tetap sehat dan apabila terserang penyakit bisa segera diatasi sebelum membuat kondisi anabul memburuk.

Selain itu, dokter hewan pastinya lebih paham akan kebutuhan hewan kesayangan Anda. Anjing dan kucing merupakan hewan yang pandai menyembunyikan rasa sakit nya. Sehingga bisa saja kita tidak sadar bahwa mereka sedang sakit.

Alasan terakhir adalah agar Anda bisa mendapatkan ilmu baru mengenai perawatan anabul. Saat melakukan pemeriksaan, Anda bisa lebih leluasa untuk bertanya kepada dokter hewan.

Itu dia pembahasan seputar anabul check-up. Jika Anda sedang membutuhkan konsultasi mengenai waktu check-up ataupun kondisi kesehatan anabul, hubungi call center Pet Care agar dokter hewan bisa segera datang kerumah Anda untuk memeriksa kondisi anabul.

Penyebab Kucing Cacingan

Penyebab kucing cacingan umumnya karena kucing melakukan kegiatan di luar ruangan dapat terkontaminasi kotoran-kotoran yang terinfeksi larva cacing sehingga menyebabkan adanya kembang biak larva cacing di usus kucing. Cacingan pada kucing maupun anak kucing hal yang umum terjadi.

Penyebab kucing cacingan

Tanda-Tanda

Kontaminasi cacing pada kucing dapat menjadi penyebab kucing cacingan dalam beberapa kasus, tetapi tidak menimbulkan gejala serta efek yang parah. Namun hal tersebut tergantung pada jenis cacing dan tingkat kebang biak cacing di tubuh kucing. Tubuh kucing yang terkontaminasi cacing biasanya menunjukkan gejala sebagai berikut:

  • Muntah disertai cacing
  • Diare (dengan atau tanpa darah)
  • Kotoran bertekstur lembek
  • Penurunan berat badan
  • Perut buncit
  • Kondisi tubuh menurun
  • Bulu kusam

Kucing cacingan ini biasanya disebabkan larva cacing terus mengalami perkembangan dalam tubuh kucing, maka akan diikuti dengan gejala penurunan aktivitas kucing, dehidrasi, bibir dan gusi pucat, mudah terkejut.

Dampak Cacingan pada Kucing

Kasus-kasus cacingan pada kucing umumnya memiliki dampak yang tidak signifikan. Namun, dalam beberapa kasus, cacingan pada kucing mampu mempengaruhi berat badan kuci, hingga menyebabkan kematian. Penyebab kucing cacingan akibat infeksi cacing dengan jenis tertentu bahkan dapat menimbulkan reaksi yang lebih serius seperti:

  • Infeksi kulit yang parah
  • Kebutaan
  • kejang
  • Pendarahan pada paru-paru, hati, usus, mata, bahkan seluruh tubuh. 

Penyebab kucing cacingan ini dipengaruhi oleh larva cacing bermigrasi dalam tubuh kucing. Cacingan pada kucing jika tidak segera diobati dapat menyebabkan kematian bagi kucing sehingga dalam kondisi ini, pemilik kucing dianjurkan untuk segera menghubungi dokter hewan untuk penanganan lebih lanjut. 

Penyebab

Mayoritas kucing dapat terinfeksi beberapa jenis cacing usus, salah satu penyebab kucing cacingan yang paling umum adalah cacing gelang, cacing tambang, dan cacing pita. Infeksi cacing tersebut menyebabkan beberapa masalah kesehatan yang dalam beberapa kasus membahayakan kucing.

Memahami cara penularan cacing pada kucing mampu membantu pemilik hewan memberikan tindakan pencegahan. Berikut cara penularan infeksi yang paling umum.

  • Larva Cacing di Lingkungan 
  • Dari Kutu
  • Berburu 
  • Air Susu Induk

Cara Mengatasi Cacingan pada Kucing

Penularan infeksi cacing pada kucing pada anak-anak maupun orang dewasa dapat dicegah dengan penerapan prinsip-prinsip kebersihan dan memberikan obat cacing secara rutin. Tindakan pencegahan untuk meminimalisir munculnya penyebab kucing cacingan pada kucing sangat diperlukan.

Pemberian obat cacing secara teratur bahkan sebelum muncul gejala cacingan pada kucing mampu membasmi cacing serta mencegah infeksi ulang pada tubuh kucing. Edukasi kebersihan pada anggota keluarga juga sangat diperlukan untuk meminimalisir penularan dari kucing ke anggota keluarga.

Melakukan tindakan pencegahan seperti menjaga kebersihan terutama untuk anak-anak yang harus diberikan pemahaman dampak buruk berbagi piring makanan dengan kucing serta mencuci tangan setelah membelah atau bermain dengan kucing sehingga risiko yang menjadi penyebab kucing cacingan dapat diminimalisir.

Untuk mendeteksi adanya cacing pada tubuh kucing kesayangan anda, hubungi dokter hewan untuk melakukan konsultasi dan pengecekan. 

Pencegahan infeksi cacing pada kucing yang lebih banyak beraktivitas di dalam ruangan dapat dilakukan dengan membersihkan kotak pasir setiap hari, serta menggosok kotak kotoran secara teratur untuk meminimalisir kotoran kucing terkontaminasi larva cacing yang dapat menjadi penyebab kucing cacingan.

Sedangkan untuk kucing yang lebih banyak beraktivitas di luar ruangan, dapat dilakukan tindakan pencegahan seperti membersihkan kotoran kucing dari halaman rumah, kotak pasir, dan taman-taman bunga untuk meminimalisir penyebaran siklus hidup parasit.

Dari semua cara pencegahan hingga mengatasi cacingan pada kucing yang telah disebutkan, bertemu dengan dokter hewan untuk memeriksa kondisi kucing dapat mempermudah menentukan penyebab kucing cacingan hingga tindakan penanganan yang tepat dalam cara merawat kulit kucing kesayangan anda di rumah. 

Mengatasi Kucing Stres

Mengatasi kucing stres menjadi pengetahuan umum untuk pemilik hewan berbulu mungil ini. Permasalahan stres pada kucing memiliki dampak yang signifikan pada kesehatannya.

Mengatasi kucing stres

Stres pada kucing biasanya dipengaruhi oleh berubahnya lingkungan yang ia tempati. kucing-kucing itu tertekan oleh hal-hal yang mungkin dialami semua hewan peliharaan pada satu waktu atau yang lain seperti: 

  • Periode suhu dingin
  • Jadwal yang diubah
  • Perubahan siapa yang merawat mereka atau di mana mereka tinggal
  • Memindahkan atau menata ulang perabotan atau mainan dari lingkungannya
  • Suara keras, tidak adanya tempat persembunyian atau tempat bertengger
  • Perubahan mendadak dalam diet.

Seringkali sulit untuk mengetahui apakah kucing Anda sedang stres. Perilaku mereka mungkin berubah secara tidak signifikan, atau mereka mungkin mulai melakukan hal-hal yang Anda anggap ‘nakal’. Stres yang berkelanjutan dapat berbahaya bagi kesehatan kucing Anda, jadi penting untuk mengawasi perilakunya. Oleh karena itu pemilik wajib mengetahui tanda-tanda stres pada kucing agar dapat mengatasi stres pada kucing.

Kenali Tanda Kucing sedang Stres

Cara mengatasi kucing stres diawali dengan mengetahui tanda-tanda kucing sedang stres. Banyak dari tanda-tanda stres yang mirip dengan saat kucing Anda sedang sakit. Dengan perubahan perilaku yang tidak biasa, panggil dokter hewan dari rumah untuk segera dilakukan pemeriksaan mengenai kondisi kucing Anda. Tanda-tanda stres dapat dikenali dengan dua jenis, yaitu tanda secara fisik dan tanda dari kebiasaan. Berikut penjelasannya:

mengatasi kucing stres

Tanda Kucing sedang Stres Secara Fisik

  • Diare
  • muntah
  • Bercak botak besar atau luka pada bulu yang disebabkan oleh perawatan berlebihan
  • Hidung dan mata berair (misalnya kucing ‘flu’)
  • Makan barang-barang non-makanan seperti plastik atau wol (ini disebut ‘pica’)
  • Nafsu makan buruk atau makan kurang dari biasanya
  • Terlihat lesu dan tidur lebih dari biasanya
  • Makan dan/atau minum berlebihan
  • Penurunan berat badan atau penambahan berat badan secara tiba-tiba
  • Bulu terlihat kusam

Tanda Kucing sedang Stres dari Kebiasaannya

  • Menggaruk berlebihan pada furnitur
  • Perilaku agresif yang ditujukan kepada Anda, keluarga atau pengunjung Anda
  • Perilaku agresif yang diarahkan pada hewan peliharaan lain di rumah
  • Mengeong berlebihan
  • Penarikan diri dari Anda dan keluarga, tidak lagi tertarik berinteraksi dengan Anda
  • Tidak responsif terhadap hal-hal yang terjadi di sekitar mereka (mereka tidak melompat atau dikejutkan oleh suara keras atau gerakan cepat)
  • Kewaspadaan konstan dan melompat pada setiap suara atau gerakan yang tiba-tiba
  • Sering bersembunyi saat berada di rumah (misalnya di bawah sofa atau tempat tidur, di atas lemari)
  • Over grooming

Cara Mengatasi Kucing yang sedang Stres

Setiap kucing berbeda dan apa yang mungkin menyebabkan satu kucing stres berbeda antara satu kucing dengan kucing lainnya. Penyebab masalah perilaku kucing Anda seringkali sulit untuk diidentifikasi, terutama jika ada sejumlah faktor yang mempengaruhi.

Mengatasi kucing stres dapat dilakukan dengan mengenali tanda-tanda penyebabnya. Berubahnya lingkungan tempat tinggal kucing dapat menjadi penyebab stres yang paling umum dialami oleh kucing. Apabila kucing baru diadopsi, biarkan mereka beradaptasi dengan lingkungan baru mereka.

Hindarkan kucing dari anak-anak agar meminimalisir gerakan-gerakan mendadak yang membuat kucing stres. Mengatasi kucing stres akibat terkejut oleh gerakan atau suara-suara keras dapat dilakukan dengan menempatkan kucing pada ruangan yang tenang.

Membeli rumah atau tempat bermain kucing juga dapat mengatasi kucing stres. Adanya tempat bertengger atau bermain membuat kucing lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.

mengatasi kucing stres

Terakhir, beri kucing makanan dan snack sehat. Perubahan makanan pada kucing dapat memicu stres. Jika terpaksa harus mengganti makanan kucing, berikan secara bertahap untuk menghindari stres pada kucing. Apabila kucing menolak untuk makan, campur makanan baru dengan makanan lama untuk mengatasi stres pada kucing akibat perubahan pola makan mereka.