Category: HEALTH

Patut Waspada! Ini Jenis Cacing Pada Kucing

Ada banyak jenis penyakit yang bisa menyerang kucing kesayangan kita. Salah satunya adalah cacingan. Hal ini tentu akan membuat kita khawatir dan menimbulkan rasa tidak nyaman bagi kucing yang menderitanya.

Kita harus pandai melihat kucing dalam mengekspresikan rasa tidak nyaman atau sakit yang disebabkan oleh cacing. Dengan begitu, masalah kesehatan hewan kesayangan kita bisa ditangani sejak dini.

Tanda-tanda kucing yang menderita penyakit cacing bisa beragam, diantaranya hilangnya energi secara tiba-tiba, menyeret pantat mereka ke tanah dan mulai menyendiri.

Bagaimana Kucing Bisa Cacingan?

Saat Anda bertekad untuk memelihara kucing, ada baiknya tidak melewatkan jadwal vaksinasi kucing, belajar memelihara kucing, menjaga kebersihan tubuh dan kandang kucing agar terhindar dari infeksi parasite.

Kucing bisa mengalami cacingan dikarenakan beberapa penyebab seperti menelan larva dari asi, tidak sengaja menelan kutu, memakan makanan yang terinfeksi, kontak dengan siput serta terjangkit cacing dari feses saat berada diluar.

Jenis Cacing yang Menyerang Kucing

Cacing Pita

Jenis cacing yang pertama adalah cacing pita yaitu parasit panjang, putih dan bagian mulut yang seperti kait yang digunakan untuk menempel pada dinding usus kucing. Kucing yang terinfeksi cacing pita seringkali lebih tidak menunjukan gejalanya.

Cacing Gelang

Bentuk cacing gelang pada kucing menyerupai potongan mie dan ditularkan melalui hewan lain yang sudah terinfeksi terlebih dahulu. Hewan seperti kucing dan anjing bisa terkena cacing gelang yang disebabkan oleh feses yang mengandung cacing gelang.

Tanda hewan terinfeksi cacing gelang adalah muntah berlebihan, diare, perut buncit dan tidak nafsu makan. Jika kucing Anda mengalami tanda-tanda ini sebaiknya segera periksakan kucing Anda ke dokter hewan.

Cacing Tambang

Jenis cacing selanjutnya adalah cacing tambang yang merupakan parasit yang hidup di usus hewan seperti kucing dan anjing. Bisa terinfeksi melalui air atau tanah yang mengandung larva kemudian tidak sengaja ditelan kucing.

Pengobatan Kucing yang Cacingan

Cacingan pada kucing biasanya tidak memiliki konsekuensi serius dan mudah diobati. Untuk penanganannya biasanya dokter hewan akan memberikan resep obat cacing baik oral maupun suntik untuk membunuh cacing yang mengganggu kesehatan kucing. 

Anda bisa menghubungi call center Pet Care untuk melakukan konsultasi dan tersedia juga layanan dokter hewan ke rumah yang siap membantu memeriksa kondisi hewan kesayangan Anda.

Kenali 4 Tanda Anabul Siap Vaksin

Vaksin anabul memiliki fungsi yang sama seperti vaksin pada manusia yaitu memberikan kekebalan agar hewan kesayangan Anda lebih kebal dari serangan penyakit dan virus yang berbahaya. 

Kucing dan anjing tidak memiliki sembilan nyawa seperti mitos yang beredar. Oleh karena itu, para pemilik kucing sebaiknya tidak mengabaikan vaksinasi untuk hewan kesayangan.

Namun, tindakan vaksinasi untuk hewan peliharaan juga tidak bisa sembarangan dilakukan. Tingkat perlindungan dari vaksinasi bisa didapatkan secara maksimal ketika pelaksanaanya sesuai dengan kondisi anabul.

Kenali beberapa tanda anabul siap di vaksin melalui pembahasan dibawah ini.

Tanda Anabul Siap Divaksin

Anabul tidak dalam kondisi stress

Jika Anda berniat melakukan vaksinasi untuk anabul kesayangan, pastikan mereka tidak dalam kondisi stress karena akan mempengaruhi sistem kekebalan tubuhnya. 

Anda bisa melakukan vaksin kucing dan anjing di rumah agar meminimalisir tingkat kestressan yang mungkin dialami anabul saat perjalanan menuju klinik hewan. Vaksin hewan di rumah bisa Anda dapatkan di Pet Care.

Usia minimal 6-8 minggu

Ya, sama seperti penerimaan vaksin pada manusia. Vaksin hewan pun harus sesuai dengan usia dan kebutuhannya. Waktu paling tepat untuk mulai melakukan vaksin paling minimal 6-8 minggu. Jika belum memasuki usia tersebut, lebih baik menundanya terlebih dahulu. 

Berat badan minimal 1 kg

Tanda lainnya adalah berat badan kucing sudah mencapai minimal yaitu 1kg. Berat badan menjadi acuan dasar untuk melihat tumbuh kembang kucing. Kucing yang sehat dan tidak kekurangan nutrisi akan memiliki berat badan yang normal sesuai dengan usianya.

Kondisi anabul sehat

Pastikan anabul dalam kondisi yang sehat sebelum melakukan vaksinasi. Anda bisa melakukan anabul check-up atau pemeriksaan terlebih dahulu ke dokter hewan terdekat untuk mendapatkan kepastian kondisi kesehatan anabul.

Tidak diare, batuk, muntah-muntah, demam, tidak memiliki masalah kulit dan tidak mengalami penurunan nafsu makan adalah beberapa kondisi kesehatan yang harus anda cek.

Nah, itu dia tanda kucing Anda siap di vaksin. Kucing yang sudah memiliki tanda di atas bisa segera di vaksin. Ingat! Sebelum vaksin jangan lakukan grooming seperti memandikannya dan potong kuku anabul.

Bagaimana Perawatan Setelah Vaksin?

Perawatan setelah vaksin anabul yang bisa kalian lakukan adalah tidak memandikannya dalam waktu satu minggu setelah vaksinasi. Selain itu, yang paling penting adalah memberikan vitamin 10 hari setelah vaksin agar membantu pembentukan kekebalan tubuh supaya lebih maksimal.

Jangan lupa untuk selalu memenuhi kebutuhan nutrisi anabul dengan memberikan makanan dengan kandungan gizi yang seimbang.

Vaksinasi pada anabul sudah terbukti mencegah berbagai penyakit ataupun virus yang berbahaya bagi anabul. Bahkan kucing Anda yang dipelihara di rumah, tetap harus melakukan vaksinasi karena virus dan penyakit bisa datang dari mana saja.

Dimana Tempat Vaksinasi Anabul Terbaik?

Pet Care adalah jawabannya. Pet Care menyediakan layanan vaksin kucing dan anjing di rumah. Vaksinasi yang dilakukan langsung di rumah tentu lebih memudahkan Anda sekaligus memberikan kenyamanan untuk anabul karena lingkungannya tidak berubah. 

Selain itu, dokter hewan yang datang ke rumah untuk melakukan tindakan juga merupakan dokter hewan profesional dan berpengalaman yang sigap membantu Anda. Percayakan kesehatan anabul Anda kepada Pet Care. Langsung hubungi call center Pet Care untuk menjadwalkan pengecekan kesehatan dan melakukan tindakan vaksinasi anabul Anda.

Pemberian Vaksin Untuk Anjing, Perlukah? 

Pemberian vaksin untuk anjing merupakan sesuatu yang terkadang terlupakan. Saat memelihara anjing, kebanyakan pemilik hanya memikirkan kesehatan anjing dalam bentuk makanan, kebersihan dalam bentuk mandi, dan lain sebagainya. 

Jika anda ingat masa kecil atau sudah memiliki anak, anda pasti mengenal yang namanya vaksin. Bagi manusia, vaksin merupakan bagian hidup yang telah menjadi sesuatu yang wajib. Konon, vaksin dapat membuat manusia tidak terkena penyakit-penyakit tertentu. 

Nah, hal tersebut juga terjadi pada anjing. Dengan kata lain, anjing juga sebenarnya membutuhkan vaksin. Untuk itu, simak manfaat vaksin pada anjing dalam artikel berikut! 

Apa Itu Vaksin Untuk Anjing?

Secara singkat, vaksin untuk anjing adalah suatu hal yang dilakukan untuk mencegah penyakit pada anjing. Dengan memberikan vaksin, anjing anda dapat memperoleh tubuh yang kebal serta dapat menyelamatkan anjing dari sebaran virus tertentu. Oleh sebab itu, vaksin dapat dikatakan sangat berguna untuk menjaga kesehatan anjing. 

Vaksin anjing memiliki banyak jenis, mulai dari vaksin parvo, distemper, parainfluenza, hepatitis, dan lain sebagainya. Untuk mendapatkan vaksin ini, anda perlu untuk membawa anjing anda ke dokter hewan. Dengan begitu, pemberian vaksin akan tepat pada usia dan kapasitas yang dibutuhkan anjing. 

Kapan Waktu Terbaik Untuk Memberikan Vaksin dan Bagaimana Syarat Vaksin Anjing?

Sama seperti manusia, vaksin untuk anjing juga dilakukan secara bertahap, tepatnya sesuai dengan usianya. Pada umumnya, vaksin untuk anjing dapat diberikan dari usia 6 hingga 8 minggu.

Pemberian ini akan meningkat seiring berjalannya usia anjing. Pada awalnya, vaksin dapat diberikan setiap bulan. Setiap bulannya, jenis vaksin yang akan diberikan pada anjing berbeda-beda. Setelah anjing bertumbuh menjadi dewasa, vaksin hanya diberikan setiap satu tahun sekali. Hal ini akan anda ketahui setelah berkonsultasi dengan dokter yang menangani vaksin anjing anda.

Untuk mendapatkan vaksin pada anjing, anda juga harus memastikan anjing anda berada dalam keadaan optimal. Sebelum di vaksin, anjing tidak boleh mengalami gejala-gejala seperti muntah, demam, kurang nafsu makan, dan lain sebagainya. Untuk memastikan, anda dapat membawa anjing anda pada dokter hewan terlebih dahulu sebelum memberikan vaksin. Namun, anda juga dapat memanggil layanan vaksin anjing ke rumah yang disediakan oleh PetCare

Nah, setelah membaca artikel di atas, anda telah memahami pentingnya vaksin anjing. Yuk, segera vaksin anjing kesayanganmu!

Kucing Sering Buang Air? Diabetes Bisa Jadi Penyababnya

Tahukah Anda bahwa kucing juga bisa terserang penyakit diabetes seperti manusia? Saat ini semakin banyak hewan yang menderita diabetes, apakah kucing kalian salah satunya?

Penyakit diabetes berasal dari ketidakmampuan tubuh dalam memproduksi insulin untuk menyeimbangkan kadar gula darah. Kucing yang terkena diabetes beresiko hingga kematian.

Untuk menghindari resiko tersebut, Anda sebagai pemilik hewan perlu edukasi seputar penyakit diabetes pada kucing. Mulai dari pengetahuan dasar tentang diabetes, penyebab dan gejalanya sampai bagaimana merawat kucing yang terkena diabetes.

Dibawah ini akan dibahas mengenai penyakit diabetes pada kucing secara lengkap. Simak ya!

Apa Itu Penyakit Diabetes pada Kucing?

Diabetes pada kucing bisa dikatakan sebagai penyakit sekunder karena adanya penyakit bawaan seperti endokrin dan ada juga yang disebabkan karena efek terapi obat berkepanjangan. 

Diabetes lebih besar menyerang kucing yang obesitas dan memiliki ras burma namun tidak menutup kemungkinan ras kucing lain bisa menderita diabetes. Masih banyak faktor penyebab penyakit diabetes pada kucing lainnya yang patut Anda waspadai.

Ciri-ciri Kucing Menderita Diabetes

Pentingnya bagi para pemilik kucing untuk segera mengenali tanda atau ciri ciri diabetes agar menjadi deteksi dini dan bisa segera mendapatkan pengobatan optimal dari dokter hewan.

  • Lebih sering buang air kecil 
  • Peningkatan rasa haus
  • Penurunan berat badan drastis
  • Muncul tanda infeksi saluran kemih 
  • Lebih malas dan tidak ingin beraktivitas
  • Lemas, diare sampai muntah
  • Perubahan selera makan

Penyebab Kucing Diabetes

Penyebab pasti penyakit diabetes pada kucing belum diketahui. Saat ini, penyebab diabetes yang paling umum adalah karena genetik, adanya penyakit pankreas serta konsumsi atau terapi obat yang berkepanjangan. Faktor lainnya adalah obesitas, usia dan kucing jantan yang lebih banyak terpapar penyakit diabetes.

Perawatan dan Pengobatan Diabetes pada Kucing

Setiap kucing yang menderita diabetes membutuhkan perawatan dan pengobatan yang berbeda beda tergantung bagaimana kondisinya saat itu. Jika kucing sudah terlalu parah maka dibutuhkan perawatan intensif. Sementara, kucing yang sudah terdeteksi sejak awal bisa melalui pengobatan oral serta diet tinggi serat.

Untuk memastikan apakah kucing Anda menderita diabetes maka diperlukan pemeriksaan lab darah yang dilakukan oleh dokter hewan untuk mendapatkan nilai kadar glukosa dalam tubuh kucing.

Jika kucing sudah terkena diabetes biasanya diperlukan pengecekan darah rutin dan sebaiknya hindari pemberian makan dengan tinggi glukosa.

Percayakan kebutuhan konsultasi dan pemeriksaan kesehatan hewan peliharaan Anda dengan Pet Care yang menyediakan layanan dokter hewan ke rumah. Layanan ini akan memudahkan Anda, cukup pesan melalui call center atau aplikasi Pet Care, dokter hewan akan datang ke rumah Anda.

Kucing Suka Minum Air Toilet? Ini Penjelasan dan Cara Mencegahnya

Kucing kesayangan Anda suka minum air toilet? Jika iya, sebaiknya baca penjelasan dibawah ini agar Anda bisa menjaga kucing kesayangan dari berbagai hal berbahaya.

Beberapa kucing peliharaan biasanya sudah dilatih untuk minum dari minuman yang disediakan pada wadah. Namun, beberapa kucing terkadang lebih menyukai air di toilet.

Pasti ada perasaan khawatir akan kondisi kesehatan anabul yang suka minum air toilet bukan? Sebab yang kita tahu, air toilet mengandung kotoran yang dapat mengganggu kesehatan anabul.

Kira kira kenapa hewan berbulu yang satu ini menyukai air toilet? Dan bagaimana cara mencegah agar kucing tidak lagi minum air toilet. Berikut penjelasannya.

Alasan Kucing Suka Minum Air Toilet

Air di wadah sudah tidak segar

Alasan pertama kenapa kucing minum air toilet adalah bisa saja karena air yang ada di wadahnya sudah tidak segar. Kucing tidak suka air yang sudah mengendap terlalu lama di wadah dan akan mereka anggap sebagai air basi.

Sementara, air toilet yang selalu baru membuat anabul merasa bahwa air tersebut masih segar dan bisa mereka minum. Selain itu, porselen yang digunakan pada kamar mandi juga membuat air toilet terasa lebih dingin.

Punya aroma yang lebih kuat

Alasan kedua yaitu air toilet lebih beraroma, apalagi jika air toilet baru saja di flush atau disiram. Air toilet yang baru saja di flush akan teroksigenasi dan menarik perhatian kucing untuk meminum air tersebut.

Namun, perlu kalian ketahui anabul yang meminum air toilet akan memiliki kesempatan lebih besar terserang penyakit pada sistem pencernaannya. Berikut beberapa cara mencegah kucing agar tidak meminum air toilet lagi.

Cara Mencegah Kucing Minum Air Toilet

Segera hentikan kegiatan membiasakan atau memperbolehkan kucing peliharaan kalian meminum air toilet atau air mentah lainnya sebelum terlambat dan akhirnya mempengaruhi kesehatan kucing. Dibawah ini ada beberapa cara mencegah dan menghentikan kucing agar tidak lagi meminum air toilet.

  • Pastikan pintu toilet selalu tertutup
  • Gunakan wadah air mancur untuk tempat minumnya
  • Rutin mengganti air
  • Masukan es batu air matang untuk menambah kesegaran air
  • Gunakan wadah berbahan porselen

Jika kucing Anda sudah pernah meminum air toilet, lakukan pemeriksaan rutin di dokter hewan agar bisa mengetahui kondisi kesehatan sistem pencernaan kucing. Anda juga bisa menghubungi call center Pet Care dengan layanan dokter hewan ke rumah untuk melakukan konsultasi atau pemeriksaan terhadap hewan kesayangan Anda.

Kucing Sakit Gigi? Kenali Gejala dan Cara Mengobatinya

Kucing adalah hewan yang bisa hidup bersama manusia sehingga tidak heran ada banyak kesamaan, salah satunya adalah kondisi kesehatan. Kucing rentan mengalami masalah kesehatan seperti terserang virus, penyakit mulut, penyakit mata dan sebagainya.

Sebagai penyayang hewan, tentu kita tidak menginginkan hal buruk terjadi pada kucing bukan? Maka dari itu, kali ini kita akan membahas salah satu penyakit yang bisa menyerang kucing yaitu sakit gigi.

Kucing yang mengalami sakit gigi harus segera melakukan pemeriksaan karena jika dibiarkan bisa saja menimbulkan masalah kesehatan lain dalam jangka waktu panjang. Berikut adalah gejala, penyebab dan cara mengobatinya.

Apa Penyebab Kucing Sakit Gigi?

Sakit gigi pada hewan biasanya diawali karena adanya peradangan pada gusi. Peradangan ini sebabkan oleh penumpukan sisa makanan di mulut anabul yang terkumpul kemudian menjadi tumpukan karang gigi.

Sama seperti manusia, karang gigi bagi kucing juga merupakan sumber bakteri yang menyebabkan masalah peradangan sampai infeksi pada mulut. Maka dari itu, disarankan saat memandikan anabul jangan lupa untuk menyikat dan membersihkan bagian gigi mereka.

Apa Gejala Sakit Gigi pada Kucing?

Hewan akan menunjukan perubahan perilaku saat merasa tidak nyaman dengan kondisi kesehatan nya. Perubahan perilaku ini bisa berupa berkurangnya nafsu makan dan energi bermain nya menurun. 

Sebagai pemilik hewan, kita harus pandai dan teliti saat anabul menunjukan perubahan sikap. Berikut beberapa gejala sakit gigi yang bisa kita amati.

  • Bau mulut yang tidak biasa
  • Sering menjatuhkan makanan saat mengunyah
  • Lebih suka makanan basah
  • Makan jadi lebih lambat
  • Terkadang sampai tidak mau makan makanan kering
  • Mengeluarkan air liur berlebihan
  • Gusi tampak merah dan bisa sampai berdarah jika kondisinya buruk

Bagaimana Cara Mengobati Masalah Gigi pada Kucing?

Sakit gigi pada dibagi menjadi beberapa jenis yaitu gigi patah, reabsorpsi gigi dan root abscesses. Ketika kucing menderita penyakit mulut, pengobatan paling tepat adalah melakukan konsultasi sekaligus memeriksa kondisinya dengan dokter hewan. 

Pengobatan sakit gigi pada kucing akan disesuaikan dengan tingkat keburukan kondisinya. Jangan ragu untuk menghubungi dokter hewan terdekat untuk melakukan konsultasi mengenai kesehatan kucing kesayangan Anda.

Anjing Tidak Mau Makan, Berikut Penyebab dan Cara Mengatasinya

Tidak hanya manusia, anjing juga dapat merasakan berkurangnya nafsu makan. Anjing tidak mau makan dapat terjadi karena berbagai hal, termasuk penyakit yang harus diatasi dengan segera. 

Saat anjing tidak mau makan, tubuhnya tidak mendapatkan nutrisi yang seharusnya ia dapatkan. Oleh sebab itu, kenali penyebab dan cara mengatasinya dalam artikel berikut. 

Sedang Terkena Penyakit dan Dalam Pengaruh Obat-Obatan

Sama seperti manusia, anjing juga dapat merasa tidak nafsu makan saat sedang sakit. Dalam hal ini, penyakit pada anjing dapat bermacam-macam, seperti radang pada pankreas atau lambung. Biasanya, kondisi tersebut akan hilang dalam beberapa hari dan anjing anda akan kembali normal. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan jika anjing mengalami penyakit yang lebih serius.

Sementara jika anjing sedang mengonsumsi obat-obatan, anjing juga dapat merasakan hilang nafsu makan. Beberapa obat memberikan efek hilang nafsu makan pada anjing. Hal ini tidak berbahaya dan akan segera kembali pada kondisi normal.

Apabila anjing terus menunjukkan gejala tidak nafsu makan dalam waktu lama, segera bawa anjing anda ke dokter hewan terdekat

Sedang Merasa Sedih

Pertama, anjing dapat sedih apabila ia harus meninggalkan tempat lamanya. Sehubungan dengan itu, anjing membutuhkan waktu untuk memproses perpindahan tersebut. Pada kondisi ini, terdapat masalah emosional yang membuatnya tidak ingin makan. 

Apabila anjing terlihat murung di tempat baru, berikan perhatian lebih untuk mengalihkan pikirannya. Dengan begitu, anjing akan mudah terbiasa di tempat baru. Saat sudah terbiasa, anjing akan kembali pada nafsu makan semula.

Selain itu, kesedihan juga dapat terjadi apabila anjing tidak berada di sekitar pemiliknya. Khususnya pada anjing-anjing yang memiliki sifat sangat manja, terkadang anjing tidak dapat makan apabila berjauhan dengan pemiliknya. Hal ini dapat dilatih secara pelan-pelan dan terus menerus. Dengan begitu, anjing tidak akan kelaparan apabila ditinggal pemiliknya.

Bosan Pada Makanannya

Anjing juga dapat merasa bosan terhadap makanan yang biasa dikonsumsinya. Oleh sebab itu, anda dapat mempertimbangkan untuk mengganti menu makanan anjing.

Untuk mengganti makanan, anda dapat mengganti merek makanan anjing atau mengganti varian makanannya. Apabila anjing anda terbiasa untuk memakan varian ayam, coba ganti dengan varian lainnya. 

Cara lain yang dapat dilakukan adalah mengubah cara penyajian makanan. Apabila biasanya anda menyajikan dalam keadaan dingin, anda dapat merubahnya dengan menghangatkan makanan tersebut. Selain itu, anda juga dapat menambahkan rasa pada makanan anjing dengan menambahkan kuah kaldu di atas makanannya. 

Apabila anjing tetap menolak makan, segera konsultasikan permasalahan tersebut pada dokter hewan. Anda dapat juga memanggil dokter hewan ke rumah melalui layanan dokter hewan dari petcare.

3 Jenis Penyakit Mata Kucing dan Cara Mengatasinya

Penyakit mata adalah satu satu kategori penyakit yang sering menyerang kucing peliharaan. Ada berbagai jenis penyakit mata kucing mulai dari yang ringan sampai yang berbahaya dan menyebabkan kebutaan.

Faktor yang menyebabkan mata kucing sakit cukup bervariasi. Mulai dari faktor bawaan lahir, makanan yang masuk dan faktor lingkungan kucing.

Berikut akan diulas mengenai beberapa jenis penyakit mata pada kucing dan cara mengatasinya.

Jenis Penyakit Mata pada Kucing dan Cara Mengatasinya

Salah satu tanda paling sering ditunjukan saat mata kucing sakit adalah matanya berair yang membuat kucing lebih sering menggosok area mata.

Infeksi Mata

Infeksi mata atau bisa disebut juga konjungtivitis bisa disebabkan karena adanya infeksi pernapasan yang menyebar ke mata. Gejala paling jelas adalah mata berair dan merah di sekitar bagian luar bola mata. Infeksi mata bisa terjadi hanya di satu mata saja atau di keduanya.

Konjungtivitis bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, jika tidak ada perubahan atau kondisi makin buruk Anda harus segera menghubungi dokter hewan untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Jangan memberikan sembarang salep atau obat apapun karena bisa membuat keadaan kesehatan kucing semakin memburuk.

Katarak

Meski penyakit mata katarak pada hewan menggemaskan ini bisa dibilang jarang terjadi tapi tetap saja memungkinkan kucing Anda menderita katarak. Penyebab katarak pada hewan biasanya adalah cedera mata atau penyakit genetik.

Cara mengatasi hal ini adalah Anda harus melakukan konsultasi ke dokter hewan agar nantinya bisa diberikan pilihan terbaik antara menghambat perkembangan katarak atau melakukan operasi.

Glaukoma

Glaukoma adalah jenis penyakit yang bisa menyerang siapa saja termasuk hewan berbulu seperti kucing dan dikategorikan sebagai penyakit mata yang berbahaya karena dapat menimbulkan kebutaan. 

Penyebab glaukoma dibedakan menjadi dua kategori. Pertama adalah glaukoma primer yang disebabkan oleh penyakit turunan. Kedua adalah glaukoma sekunder yang disebabkan oleh pendarahan pada mata katarak, tumor dan radang mata dalam.

Gejala glaukoma ditandai dengan kornea keruh, mata merah, mata membesar, kucing menyipitkan mata, pupil melebar dan tidak bereaksi dengan baik terhadap cahaya. Cara mengatasi glaukoma hanya bisa Anda dapatkan setelah melakukan kontrol dan konsultasi ke dokter hewan. 

Itulah beberapa jenis penyakit mata pada kucing dan cara mengatasinya. Jika kucing peliharaan Anda mengalami setidaknya satu dari gejala penyakit diatas maka disarankan segera menghubungi dokter hewan agar langsung mendapatkan informasi lengkap mengenai kesehatan kucing.

Anda bisa melakukan konsultasi dokter hewan melalui call center Pet Care. Anda akan ditangani oleh dokter hewan profesional yang sudah berpengalaman. Selain itu, Anda tidak perlu repot keluar dari rumah dan membawa kucing ke klinik hewan karena Pet Care menyediakan layanan dokter hewan ke rumah

Mau Pelihara Kucing? Ini Cara Merawat Kucing untuk Pemula

Merawat kucing merupakan salah satu hal yang perlu dipelajari oleh adaptor pemula. Kucing adalah hewan peliharaan yang paling populer dan banyak diminati.

Kehadiran kucing di rumah tentu membawa kebahagiaan untuk pemiliknya. Oleh karena itu, Anda sebagai pemilik juga harus paham cara merawat kucing agar hewan berbulu ini tetap sehat.

Mengadopsi kucing bukan hanya seputar memberi makan tepat waktu dan mengajaknya bermain tapi merawat kucing juga harus memastikan hewan menggemaskan ini tidak terserang penyakit.

Sebelum mengadopsi kucing, Anda harus berkomitmen dan telaten sebab merawat kucing tidak semudah yang dibayangkan.

Lalu, gimana sih cara nya merawat hewan peliharaan yang satu ini? Berikut tips dan trik merawat kucing untuk pemula.

Cara Merawat Kucing untuk Pemula

Cek Kesehatan Pertama

Sebelum mengajak nya ke rumah, sebaiknya Anda melakukan medical check up pertama agar dapat mengetahui kondisi kesehatan kucing secara menyeluruh dan terhindar dari penyakit menular.

Komitmen dalam Memberikan Perhatian

Seperti yang sudah dibahas di awal, untuk mengadopsi kucing bukanlah hal yang mudah dan memerlukan komitmen baik dalam bentuk perhatian maupun kebutuhan kucing.

Sediakan Kotak Pasir untuk Kotorannya

Sediakan satu kotak pasir untuk satu kucing dan pilihlah pasir yang mudah menggumpal agar mudah dibersihkan. Jangan meletakan kotak pasir di tempat yang gelap dan sering dipindahkan, biasanya kucing tidak suka menggunakan kotak pasir yang berada ditempat gelap.

Berikan Makanan yang Bergizi Seimbang

Memilih makanan kucing bukan hal yang mudah, ada perlu mencobanya beberapa minggu sampai benar benar menemukan makanan yang cocok untuk hewan berbulu ini. Pastikan Anda selalu memilih makanan dengan nutrisi dan gizi yang seimbang.

Rutin Menyisir Bulu Kucing

Merawat kucing dengan rutin menyikat bulunya memiliki tujuan untuk menghilangkan kotoran, mengurangi rontok dan menghilangkan serpihan kulit mati. Lakukan secara rutin, paling tidak satu atau dua kali setiap minggunya.

Cek Kesehatan Rutin dan Vaksinasi

Perawatan kucing terakhir yang tidak boleh Anda lewatkan adalah mengecek kesehatan anabul secara rutin ke dokter hewan serta vaksinasi.

Vaksinasi akan membantu kucing membentuk antibodi yang akan menjaga kesehatan tubuh nya agar tidak mudah terserang penyakit atau virus yang ditularkan dari hewan lainnya.

Jika Anda ingin melakukan vaksinasi untuk hewan kesayangan Anda, hubungi call center Pet Care yang memiliki layanan vaksin kucing.

Anabul Check-up, Penting Gak Sih?

Anabul check-up atau pemeriksaan rutin untuk kucing dan anjing adalah hal yang seharusnya Anda lakukan agar hewan peliharaan bisa hidup sehat dan berumur panjang.

Usia hewan sama seperti manusia, tidak bisa diprediksi. Tetapi, sebagai pemilik hewan peliharaan tentunya Anda menginginkan mereka untuk hidup sehat dan bahagia sampai waktu meninggalkan kita bukan?

Anjing dan kucing bisa sakit walaupun selalu dalam pengawasan pemiliknya. Oleh karena itu, kunjungi dokter hewan setahun sekali atau bisa lebih tergantung keadaan hewan peliharaan Anda.

Preventive care adalah istilah mengenai semua hal yang bisa dokter hewan lakukan untuk menjaga kesehatan hewan peliharaan. 

Beberapa orang hanya menyadari tindakan dari preventive care berupa vaksinasi. Padahal ada tindakan utama lainnya yang mencakup preventive care.

Jenis Pemeriksaan Rutin yang Biasa Dilakukan 

Vaksinasi untuk hewan memang sangat penting. Tetapi anabul check-up juga komponen yang perlu dilakukan. Apa aja sih yang akan didapatkan anabul saat melakukan pemeriksaan rutin?

  • Pemeriksaan fisik menyeluruh
  • Skrining parasit dan penyakit terkait usia
  • Cek berat badan yang sehat
  • Pemeriksaan kesehatan mulut
  • Sterilisasi
  • Jadwal vaksinasi

Tindakan pemeriksaan rutin bisa berbeda di setiap klinik hewan. Ada baiknya Anda langsung berkonsultasi kepada dokter hewan untuk memastikan tindakan apa saja yang dibutuhkan anabul untuk pemeriksaan rutin.

Alasan Anabul Harus Melakukan Check-up

Tujuan utama dari rutin melakukan anabul check-up ada memastikan hewan tetap sehat dan apabila terserang penyakit bisa segera diatasi sebelum membuat kondisi anabul memburuk.

Selain itu, dokter hewan pastinya lebih paham akan kebutuhan hewan kesayangan Anda. Anjing dan kucing merupakan hewan yang pandai menyembunyikan rasa sakit nya. Sehingga bisa saja kita tidak sadar bahwa mereka sedang sakit.

Alasan terakhir adalah agar Anda bisa mendapatkan ilmu baru mengenai perawatan anabul. Saat melakukan pemeriksaan, Anda bisa lebih leluasa untuk bertanya kepada dokter hewan.

Itu dia pembahasan seputar anabul check-up. Jika Anda sedang membutuhkan konsultasi mengenai waktu check-up ataupun kondisi kesehatan anabul, hubungi call center Pet Care agar dokter hewan bisa segera datang kerumah Anda untuk memeriksa kondisi anabul.