Pada praktik kedokteran hewan, akan selalu ada tingkat risiko dari segala jenis prosedur medis yang dilakukan. Termasuk didalamnya adalah tindakan vaksinasi. Akantetapi jika dibandingkan dengan risikonya, manfaat dari vaksin jauh lebih besar. Vaksin mampu menjaga hewan peliharaan seperti anjing dan kucing dari penularan penyakit berbahaya yang dapat mengancam kesehatan jangka panjang.
Melansir laman Raintree Veterinary Center, dari 10.000 kucing yang telah divaksin 1-10 diantaranya dapat mengalami efek samping serius dan dari 10.000 anjing yang telah divaksin 13 diantaranya dapat mengalami efek samping serius. Artinya, 9.990-9.999 kucing dan 9.987 anjing diantara 10.000 kucing dan anjing tersebut mampu melalui efek samping tanpa masalah serius.
Pada dasarnya, efek samping dari vaksin anjing dan kucing digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu efek samping ringan dan efek samping berat. Efek samping ringan yakni efek samping yang umum terjadi dan dapat dirasakan oleh setiap anjing dan kucing setelah melaksanakan kegiatan vaksin. Sedangkan efek samping berat yakni efek samping yang tidak umum dan jarang terjadi. Dimana efek samping ini terjadi pada skala lebih berat atau terjadi dalam kurun waktu yang lebih lama, diatas 48 jam sejak vaksin disuntikkan.
Efek Samping Ringan Pasca Vaksin
Lesu & Demam Ringan
Rasa tidak nyaman, lesu, disertai dengan demam ringan merupakan efek samping paling umum yang dapat dirasakan hewan peliharaan setelah divaksin. Ciri dari hewan peliharaan yang mengalami efek samping ini yakni mereka tidak bertingkah seperti biasanya dan lesu sebagai ciri yang terlihat. Efek samping seperti ini dapat terjadi selama satu sampai dua hari. Namun jika hewan peliharaan tidak kembali normal setelah dua hari dan tetap terlihat lesu, sebaiknya periksakan segera ke dokter hewan terdekat.
Bengkak Lokal
Bengkak disekitar area suntikan termasuk ke dalam reaksi dari vaksin yang umum terjadi. Kadangkala, bengkak muncul dengan bentuk benjolan kecil yang mengeras tepat di bekas suntikan. Namun pemilik hewan perlu memastikan agar benjolan tersebut tidak semakin membesar hingga menunjukkan tanda-tanda peradangan, seperti infeksi atau mengeluarkan cairan. Benjolan ini juga seharusnya tidak menimbulkan rasa sakit dan akan berangsur-angsur menghilang selama satu minggu ke depan. Jika benjolan tersebut menunjukkan tanda-tanda infeksi dan tidak hilang setelah satu minggu, segeralah hubungi dokter hewan terdekat.
Bersin-Bersin Disertai Gejala Flu
Sebagian besar vaksin diberikan melalui suntikan, namun ada pula vaksin yang diberikan melalui tetesan atau semprotan ke hidung atau mata hewan peliharaan. Efek samping dari vaksin jenis ini serupa dengan gejala flu seperti pilek, batuk, dan bersin. Anjing dan kucing dengan efek samping ringan dapat sembuh dan pulih kembali setelah satu atau dua hari. Akantetapi jika hewan peliharaan tidak pulih selama berhari-hari, bahkan gejala yang dialami semakin parah maka hubungi dokter hewan terdekat sesegera mungkin.
Efek Samping Berat Pasca Vaksin
Efek samping ini terlihat pada 48 jam setelah vaksin diberikan. Tanda-tanda dari efek samping berat pada anjing dan kucing diantaranya yaitu pembengkakan wajah, muntah, gatal-gatal, diare, dan kesulitan bernapas.
Anafilaksis jadi efek samping paling berat yang dapat terjadi pada anak anjing dan kucing setelah vaksin. Efek samping anafilaksis dapat terjadi sesaat setelah vaksin disuntikan, namun dapat juga terjadi setelah 48 vaksin disuntikan. Anafilaksis sendiri merupakan reaksi alergi yang parah dan berpotensi mengancam jiwa. Gejala ini tergolong darurat dan harus segera memperoleh penanganan dokter hewan.