Penyakit kulit kucing cenderung mudah dideteksi. Kamu yang memiliki kucing di rumah mungkin tidak asing dengan gerakan kucing menggaruk bagian tubuhnya. Tahukah kalian, gerakan menggaruk tersebut dapat menjadi pertanda bahwa mereka terkena penyakit kulit?
Bila kucing anda sering menunjukkan rasa gatal, sebaiknya anda segera memeriksakannya. Pasalnya, penyakit kulit tidak hanya satu jenis, tetapi ada berbagai macam jenis beserta tingkat kefatalannya. Pada kasus tertentu, penyakit kulit juga bisa membawa petaka yang menghilangkan nyawa kucing kesayanganmu.
Untuk itu, yuk kenali beberapa jenis penyakit kulit pada kucing dan cara mengatasinya dalam artikel berikut!
Infeksi Jamur
Kucing yang mengalami infeksi jamur dapat terdeteksi dengan rontoknya bulu secara signifikan, muncul keropeng, muncul sisik pada kulit, hingga muncul bintik kemerahan pada kulit. Bagian tubuh yang seringkali terinfeksi jamur adalah telinga. Akan tetapi, bagian tubuh lain juga mungkin terkena infeksi ini.
Penyakit ini seringkali muncul sebagai efek dari penyakit lain yang sedang atau pernah diderita kucing anda.
Ringworm
Ringworm merupakan salah satu infeksi kulit yang juga disebabkan oleh jamur, tetapi terbatas pada jamur dermatofit. Pada kulit kucing, ringworm dapat menginfeksi bulu, kulit, ataupun kuku.
Kucing yang terkena ringworm akan menunjukkan gejala berupa kerontokan dan kegatalan pada bulu, munculnya bercak merah pada kulit, munculnya sisik pada kulit, kulit yang mengelupas, meradang, serta muncul bintik pada kulit.
Apabila kucing anda terkena ringworm, segera lakukan penanganan pertama yang dilanjutkan dengan penanganan lanjutan agar permasalahan ini cepat teratasi. Jika tidak, ringworm dapat menyebar pada kucing lain, bahkan manusia. Biasanya, obat ringworm dapat berupa salep, krim, shampoo antijamur, atau pada kasus tertentu boleh diberikan obat khusus. Selain pengobatan, anda juga harus membersihkan kandang kucing agar jamur yang menginfeksi mereka tidak kembali.
Kutu
Seperti hal-hal lainnya, kucing juga dapat terkena parasit eksternal yang dinamakan kutu. Binatang ini hidup menempel pada kucing serta menyedot darah kucing yang berujung pada timbulnya iritasi atau infeksi pada kulit. Umumnya, kutu bertahan di sekitar leher, punggur, atau ujung ekor kucing.
Gejala awal apabila kucing anda terkena kutu adalah munculnya gatal-gatal pada kulit. Pada titik gatal ini, kucing akan cenderung menggaruk bagian tubuh yang terkena kutu. Selain itu, bagian dari kutu, umumnya kotorannya, juga dapat terlihat di sekitar bulu kucing. Lalu, bulu kucing juga cenderung lebih rontok dari biasanya.
Sama seperti ringworm, kutu juga dapat diatasi dengan pemberian obat anti kutu berupa salep, krim, semprotan khusus kutu, atau obat khusus yang diracik untuk kucing anda. Di samping itu, anda juga bisa melakukan perawatan berkala dengan memberikan collar antikutu dan memandikan kucing anda dengan shampoo anti kutu.
Cara Mengatasi Penyakit Kulit Kucing
Melihat ciri-ciri penyakit kulit kucing di atas, mungkin anda akan sulit untuk membedakan jenis-jenis penyakit ini. Oleh sebab itu, pertolongan pertama yang paling tepat adalah mengunjungi dokter hewan. Kini, PetCare juga menyediakan layanan dokter hewan ke rumah untuk memudahkan pengecekan.
Dengan membawa kucing ke dokter hewan, jenis penyakit kulit serta cara pengobatannya akan lebih disesuaikan lagi. Terlebih lagi, dokter juga akan mengecek dengan detail seperti mengadakan tes kulit ataupun biopsi agar diagnosa yang diberikan lebih akurat.
Biasanya, dokter akan meresepkan obat. Anda harus membeli seluruh obat yang diresepkan untuk mempercepat proses penyembuhan.
Setelah sembuh, ubah cara perawatan kucing agar lebih terhindar dari penyakit serupa. Caranya, anda dapat memandikan kucing dengan shampoo khusus kucing yang sesuai dengan permasalahan mereka, membersihkan kandang secara rutin, memberikan nutrisi yang sesuai, serta menghindari hal-hal yang dahulu menyebabkan penyakit kulit tersebut. Bila perlu, lakukan pengecekan rutin ke dokter hewan setiap beberapa bulan sekali.