Tag: anjing

10 Kebiasaan yang Dapat Membahayakan Kesehatan Anjing

Kadangkala niat baik sebagai pemilik hewan untuk memanjakan anjing justru dapat menimbulkan masalah. Namun, dengan menghindari perilaku-perilaku ini Anda dapat membantu menjaga kesehatan anjing dalam jangka waktu panjang. Berikut adalah 10 kebiasaan paling umum yang dapat membahayakan anjing, dilansir dari laman Newsy.

1. Berlebihan Memberi Makan

Konsumsi makan berlebihan dapat mengakibatkan obesitas pada anjing. Obesitas juga mengundang berbagai masalah kesehatan lain, seperti osteoartritis, gagal jantung, gangguan kulit, dan kesulitan bernapas. Maka dari itu, penting bagi pemilik hewan untuk menjaga pola makan anjing.

Hal yang perlu dipertimbangkan ketika memberi makan anjing menurut American Kennel Club terdiri dari 4 faktor, ras, usia, berat badan, dan tingkat energi. Selain itu, aturan umum untuk memberikan makan dua kali sehari perlu dipenuhi terlebih dahulu. Tetap dengan memperhatikan banyaknya makanan yang diberikan setiap kali makan.

2. Memberikan Makanan Manusia

Anjing kerap kali tertarik kepada makanan manusia dan memohon untuk diberikan. Sebagai pemilik sulit untuk menolak permintaan anjing kesayangan. Namun, dokter hewan sangat menganjurkan untuk tidak memberikan makanan manusia pada anjing. Banyak kasus anjing yang memakan makanan manusia mengalami masalah pada sistem pencernaan.

The American Society for the Prevention of Cruelty to Animals (ASPCA) memperingatkan kepada seluruh pemilik anjing agar tidak memberi makanan yang mengandung alkohol, alpukat, coklat, kopi atau kafein, jeruk, anggur, kismis, bawah merah, bawang putih, pemanis xylitol, dan daging mentah.

Disamping dampak negatif gangguan pencernaan akibat memberikan makanan manusia pada anjing, terbiasa memberikan makanan manusia kepada anjing ketika mereka meminta dapat menimbulkan kebiasaan suka meminta-minta yang berlebihan dan mengganggu.

3. Memberi Makan Tulang

Meskipun tulang tidak beracun pada anjing, banyak dari dokter hewan dan ahli perawatan hewan menyarankan untuk tidak memberikannya pada anjing karena Fetch WebMD mencatat bahwa tulang, kulit, dan daging mentah mungkin saja terkontaminasi bakteri E.coli atau Salmonella.

AKC juga mengatakan bahwa tulang mentah tidak mudah dicerna anjing. Ketika anjing memakan tulang, pecahan-pecahan dari tulang tersebut dapat menimbulkan masalah pencernaan, luka dan penyumbatan.

4. Tidak Menyimpan Pembersih Rumah Tangga dengan Benar

Bahan-bahan pembersih rumah tangga perlu disimpan dengan aman dan jauh dari jangkauan anjing. Bahan kimia pada bahan pembersih seperti pemutih, alkohol, dan hidrogen peroksida beracun bagi anjing serta hewan peliharaan lainnya.

Dr. Barbara Hodges dari Humane Society Veterinary Medical Association mengatakan ketika Anda membersihkan lantai bersihkan sesegera mungkin, jangan sampai anjing peliharaan Anda menjilatinya.

5. Kurang Beraktivitas

Serupa dengan manusia, anjing juga membutuhkan waktu untuk beraktivitas agar tubuh tetap sehat. Biasanya anjing menyalurkan aktivitas melalui jalan-jalan di luar rumah. Aktif di luar rumah membantu anjing mengatasi kecemasan, membangun dan mempertahankan kekuatan otot, serta menjaga kesehatan persendian.

Tanpa kebiasaan beraktivitas, tubuh anjing dapat menggemuk dan menimbulkan berbagai risiko kesehatan jangka panjang. Dokter hewan Beckie Mossor mengatakan gaya hidup anjing yang tidak banyak bergerak ini serupa dengan kebiasaan merokok pada manusia.

6. Kurang Pengawasan

Ketika berjalan-jalan keluar rumah dengan anjing untuk mengajak mereka bermain, membebaskan mereka menjadi ide bagus agar mereka menjadi lebih aktif. Para ahli memperingatkan pemilik hewan untuk mempertimbangkan beberapa faktor sebelum melepaskan tali di leher anjing. Tanpa tali, anjing menjadi bebas dan lepas kendali sehingga ada risiko untuk anjing kabur dan tertabrak oleh kendaraan atau terluka karena hewan lain.

7. Salah Teknik Memandikan

Kebiasaan mandi memang terlihat sepele tapi penting bagi kesehatan anjing. Ketika memandikan anjing, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti jangan mengalirkan air ke telinga, menjaga suhu air agar tetap hangat (tidak terlalu panas atau dingin), dan menggunakan shampo khusus anjing. Jika Anda menggunakan shampo manusia untuk anjing, kandungan bahan kimianya terlalu keras ketika diaplikasikan pada kulit anjing. Selain itu, bahan kimia pada shampo manusia dapat menyebabkan iritasi dan jerawat pada kulit anjing.

8. Salah Teknik Mengeringkan Bulu

Selesai memandikan anjing, tahap selanjutnya adalah mengeringkan bulu. Keringkan bulu anjing dengan handuk secara perlahan dan lembut. Beberapa penata rambut merekomendasikan untuk menggunakan pengering rambut ketika mengeringkan bulu anjing. Namun, penggunaan alat pengering perlu diatur suhunya agar tidak terlalu panas karena dapat menyebabkan kulit anjing merasakan sensasi terbakar.

9. Salah Teknik Memotong Kuku

Kesalahan paling umum ketika memotong kuku anjing adalah memotong terlalu dalam, sehingga menimbulkan radang dan rasa sakit setelahnya. Kadangkala, kesalahan memotong kuku juga dapat menyebabkan pendarahan di area kuku. Jika Anda tidak membawa anjing untuk memotong kuku di vet, sebaiknya perhatikan video instruksi memotong kuku anjing yang benar, serta gunakan alat pemotong kuku khusus kuku anjing.

10. Tidak Menyikat Gigi

Anjing tidak bisa menyikat giginya sendiri, maka dari itu mereka membutuhkan bantuan kita sebagai pemiliknya. Apabila kebersihan gigi anjing diabaikan, berbagai penyakit gigi dan mulut sangat mungkin berkembang di dalam sana.

Dokter hewan Julie Cappel mengatakan kepada Reader’s Digest banyak pemilik anjing yang masih belum memperhatikan kebersihan mulut anjing dan tidak menyikat gigi anjing. Jika diabaikan, anjing dapat mengembangkan penyakit periodontal dan bakteri yang menyebabkan endokarditis atau infeksi jantung.

Dokter Julie merekomendasikan untuk menyikat gigi anjing dengan sikat gigi yang lembut, kain lembut, atau kain kassa. Seminggu dua kali, tanpa perlu menggunakan pasta gigi. Mulailah kebiasaan menyikat gigi anjing secara rutin sedini mungkin agar mereka terbiasa.

5 Tips Merawat Anak Anjing Pada Minggu Awal Kehidupan

Melihat tumbuh kembang anak anjing sangat menyenangkan. Terutama pada minggu-minggu awal kehidupan mereka. Namun, salah langkah dalam perawatan anak anjing ternyata dapat berakibat fatal. Berikut 5 Tips Merawat Anak Anjing dari Pet Care yang dapat Petlovers terapkan.

1. Berinteraksi dengan hati-hati

Meskipun sangat ingin untuk terus menerus membelai dan menggendong anak anjing. Interaksi antara manusia dan anak anjing perlu dibatasi serta dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Terutama pada minggu pertama dan kedua.

Pada masa ini, kondisi tubuh anak anjing masih sangat rentan terhadap penyakit. Baik induk dan anak anjing juga rentan mengalami stres pada masa-masa ini.

Serta berhati-hatilah ketika mendekati anak anjing karena beberapa induk akan bersikap lebih agresif terhadap manusia dan hewan lainnya yang dirasa mengancam keselamatan sang anak.

Seiring bertambahnya usia, anak anjing akan berubah menjadi lebih aktif. Bahkan beberapa anak anjing juga akan lebih banyak bermain dan tidur. Jadi pastikan untuk selalu memberi waktu luang untuk anak anjing bersosialisasi dengan temannya, namun tidak lupa untuk mencukupi waktu istirahat mereka.

2. Berikan lingkungan yang hangat

Tubuh anak anjing masih belum mampu mengatur suhu tubuh hingga usia 4 minggu. Oleh karena itu selama 4 minggu pertama kehidupan anak anjing, para pemilik perlu menyediakan tempat tidur yang hangat dan bersih.

Untuk memastikan tempat tidur anak anjing dan induknya tetap hangan, letakkan lampu pemanas diatas tempat tidur. Perhatikan peletakkan lampu agar tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat. Pantau suhu tubuh anak anjing agar tetap berada pada kisaran 36 derajat celsius.

3. Ajarkan untuk bersosialisasi

Jika induk anjing telah membiarkan anaknya bermain, bebaskan pula anak anjing untuk berinteraksi dengan teman-temannya. Membiarkan anak anjing bersosialisasi serta amati pertumbuhan anak anjing berjalan dengan normal. Apakah pertumbuhannya sama dengan temannya yang lain dan rutin untuk menimbang berat badan badan anak anjing.

Perlu diperhatikan bahwa melepas anak anjing dari induknya dapat dilakukan ketika anak anjing sudah berusia lebih dari 8-10 minggu.

4. Menyapih dan mulai makan

Ketika anak anjing baru lahir, mereka akan menyusu pada induk setiap 2 jam sekali. Kemudian terus berubah menjadi 3-4 jam sekali.

Disaat usia anak anjing menginjak usia 3-4 minggu, proses menyapih sudah mulai dapat diterapkan. Berikan makanan khusus anak anjing, atau campuran antara makanan kering dan basah agar lebih lunak.

Menyapih perlu dilakukan karena pada usia-usia ini, anak anjing sudah mulai mengalami pertumbuhan gigi. Dimana pertumbuhan gigi dapat menyakiti induk anjing apabila mereka masih tetap menyusu pada induknya.

5. Pemeriksaan dokter hewan

Pemeriksaan awal ke dokter hewan perlu dilakukan untuk memeriksa kondisi langit-langit mulut atau sumbing, hernia umbilikalis, dan masalah kesehatan lain. Membawa anak anjing rutin ke dokter hewan untuk melakukan pemeriksaan juga perlu dilakukan pada anak anjing untuk memastikan mereka telah mengonsumsi obat cacing dan menerima rangkaian vaksinasi lengkap.

Jika Anda ingin melakukan pemeriksaan kesehatan, pemberian obat cacing dan rangkaian vaksinasi lengkap pada anak anjing, layanan dokter hewan terdekat dari Pet Care dapat membantu Anda dengan menghubungi call center Pet Care.

Jelang Akhir Tahun, Ini Dia Tips Berlibur Bersama Hewan Peliharaan Dengan Perjalanan Darat

Menjelang liburan akhir tahun, berlibur bersama hewan peliharaan mungkin saja menjadi salah satu rencana yang terbesit oleh Pet Lovers. Banyak pilihan transportasi untuk berlibur, baik itu jalur darat, laut, maupun udara.

Meskipun lebih ekonomis, perjalanan darat dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Serta memberikan rasa bosan pada hewan peliharaan karena perjalanan jauh bukan kegiatan yang biasa mereka lakukan sehari-hari. Berikut ini tips-tips berlibur bersama hewan peliharaan dengan perjalanan darat yang telah Pet-Care rangkumkan untuk para pemilik hewan.

Terapkan Kebiasaan Baru

Seminggu jelang keberangkatan, biasakan hewan peliharaan untuk buang air pada wadah yang akan dipergunakan selama perjalanan. Pembiasaan ini sangat perlu dilakukan agar hewan peliharaan tidak kaget dengan kebiasaan baru yaitu buang air di kendaraan. Selain wadah buang air, tempat makan dan minum juga perlu disesuaikan dengan tempat makan dan minum portable agar tidak terjadi kemungkinan buruk kelaparan atau dehidrasi.

Tempatkan Hewan Peliharaan di Kursi Belakang

Kursi belakang jadi tempat paling aman untuk hewan peliharaan. Kursi bagian depan berbahaya bagi hewan peliharaan jika tiba-tiba airbag (kantong udara) mengembang. Untuk perlindungan ekstra, tempatkan hewan peliharaan pada tempat khusus seperti tas atau box khusus.

Jangan Biarkan Hewan Peliharaan Mengeluarkan Kepala Lewat Jendela

Ketika mobil melaju, jangan sekali-kali biarkan hewan peliharaan Anda mengeluarkan kepalanya lewat jendela. Jika dibiarkan kemungkinan buruk bisa saja terjadi pada hewan peliharaan seperti luka karena tertabrak benda asing di luar mobil. Udara dingin yang masuk secara paksa pada paru-paru hewan juga membahayakan.

Jangan Tinggalkan Hewan Peliharaan Sendiri di Dalam Kendaraan

Membiarkan hewan peliharaan sendiri di dalam mobil dapat meningkatkan kemungkinan rusaknya organ tubuh. Buruknya kerusakan organ dapat mengakibatkan kematian. Hal ini terjadi karena suhu udara di dalam mobil dapat memanas dan bertahan dalam ruangan tertutup. Jika memang terpaksa harus meninggalkan hewan peliharaan di dalam mobil, pastika jendela dalam kondisi terbuka lebar dan tidak meninggalkannya lebih dari 30 menit.

Bawalah Mainan Hewan

Perjalanan panjang dengan durasi lama sudah pasti membosankan. Mempersiapkan beberapa mainan hewan peliharaan dan mengajak mereka bermain bersama dapat mendistraksi rasa bosan yang melanda. Namun, tetap berhati-hati agar mereka tidak terbentur.

Konsultasi Dengan Dokter Hewan

Konsultasikan dengan dokter hewan jika akan terjadi perubahan selama berlibur. Baik itu makanan, minuman, maupun suhu udara. Layanan dokter hewan terdekat dari Pet Care dapat membantu para pemilik hewan untuk melakukan konsultasi, cukup dengan menghubungi Call Center atau melalui media sosial Pet Care.

Kenali 2 Tahap Gejala Distemper Anjing

Distemper atau Canine Distemper merupakan salah satu penyakit serius yang dapat menyerang anjing. Penularan penyakit ini terjadi melalui kontak langsung dengan hewan atau benda yang terinfeksi virus Canine Distemper, paparan udara, atau melalui plasenta. 

Anjing yang mengidap distemper akan mengalami berbagai macam gejala, tergantung pada seberapa parah tingkatan penyakit ini di dalam tubuh mereka. Ketika terinfeksi, virus distemper akan bereplikasi pada jaringan limfatik saluran pernapasan untuk kemudian berpindah dan menginfeksi jaringan limfatik lainnya.

Namun, dari beragam gejala distemper anjing telah American Kennel Club telah menggolongkannya menjadi dua tahap yaitu gejala tahap satu dan gejala tahap dua. 

Gejala Distemper Anjing Tahap Satu

Gejala awal penyakit ini yaitu keluarnya cairan seperti nanah dari mata yang disertai dengan demam, kehilangan nafsu makan, dan terdapat cairan bening keluar dari hidung. Demam yang dialami oleh anjing selama 3 sampai 6 hari sejak terinfeksi. Selain itu, terdapat juga gejala lain pada tahap satu menurut American Kennel Club diantaranya yaitu:

  • Kotoran mata purulen (pekat dan kental)
  • Lesu
  • Anoreksia (kehilangan nafsu makan)
  • Batuk
  • Muntah
  • Diare
  • Dermatitis pustular 
  • Peradangan pada otak dan sumsum tulang belakang

Jika anjing yang terinfeksi penyakit ini bertahan hingga tahap akut bersama dengan berbagai gejalanya, memungkinkan perkembangan hiperkeratosis. Ditandai dengan mengeras dan membesarnya bantalan kaki dan hidung anjing.

Risiko lain turut menghantui anjing dengan penyakit ini, yaitu infeksi bakter sekunder yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi bakteri sekunder dapat menimbulkan gejala pernapasan seperti sulit bernafas, perubahan laju pernapasan, dan radang paru-paru.

Gejala Distemper Anjing Tahap Dua

Pada tahap kedua, anjing dengan penyakit ini akan menunjukkan tanda-tanda neurologis yang terganggu akibat perkembangan penyakit. Sehingga, sistem saraf pusat pada tubuh anjing akan mengalami berbagai gejala berikut.

  • Memiringkan kepala
  • Berputar
  • Kelumpuhan pada sebagian atau seluruh tubuh
  • Kejang
  • Nystagmus (gerakan mata berulang)
  • Kedutan otot
  • Peningkatan air liur dan gerakan mengunyah
  • Kematian

Kembali lagi pada tingkat keparahan penyakit, maka tidak semua gejala tersebut dapat muncul. Namun bukan tidak mungkin gejala tersebut juga dapat muncul secara bersamaan. American Veterinary Medical Association mengungkapkan bahwa penyakit ini seringkali berakibat fatal, anjing yang bertahan hidup bersama penyakit ini di dalam tubuh umumnya akan mengalami kerusakan sistem saraf secara permanen dan tidak dapat disembuhkan. 

Pencegahan & Pengobatan Distemper Anjing

Walaupun mengancam keselamatan jiwa, beruntungnya penyakit ini dapat dicegah. Pencegahan utama yang dapat dilakukan oleh para pemilik hewan adalah memberikan anjing rangkaian vaksinasi distemper secara lengkap. Serta tidak melupakan vaksin booster-nya secara rutin tanpa jeda.

Usahakan untuk menjauhkan anjing peliharaan dengan satwa liar yang terinfeksi distemper. Waspada dan selalu berhati-hati dengan kebersihan tempat anjing bermain. Namun, jika sudah terlanjur terjadi distemper pada anjing segeralah mencari bantuan tenaga ahli.

Layanan dokter hewan terdekat dari Pet-Care dapat membantu para pemilik hewan melakukan pemeriksaan, pengobatan, hingga vaksinasi terkait distemper anjing. Layanan ini dengan mudah diperoleh dengan menghubungi Call Center Pet-Care atau melalui media sosial Pet-Care.

Solusi Anjing Pup Darah, Pemilik Hewan Perlu Tahu

Walaupun terlihat menjijikan, memeriksa pup atau tinja anjing merupakan kebiasaan baik dan sangat perlu untuk dilakukan. Dikarenakan perubahan warna, konsistensi, dan frekuensi pup anjing dapat menjadi tanda awal suatu penyakit. 

Penyebab anjing mengeluarkan tinja disertai darah beragam, mulai dari masalah ringan hingga berat yang berkaitan kondisi kesehatan anjing. Alasan tinja berdarah anjing yang paling umum adalah alergi makanan, sembelit, salah makan, infeksi bareteri maupun virus, koliti, hingga cedera.

Konsultasi dengan dokter hewan jadi pilihan yang tepat untuk menemukan alasan dari kondisi pup darah pada anjing. Hal ini karena penanganan pup darah pada anjing harus disesuaikan dengan penyebabnya.

Pet-Care menyediakan layanan dokter hewan terdekat yang dapat membantu para pemilik hewan menemukan penyebab anjing kesayangan mereka pup disertai dengan darah. Konsultasi dan pengobatan dilakukan langsung di lokasi Anda dengan menghubungi Call Center Pet-Care terlebih dahulu.

Solusi Mengatasi Anjing Pup Darah

Terdapat dua jenis tinja berdarah pada anjing, hematochezia dan melena. Hematochezia dicirikan dengan warna darah merah terang dan terjadi akibat adanya gangguan pada saluran pencernaan bagian bawah seperti usus besar. Sedangkan melena berwarna lebih gelap dan lengket seperti lem serta berbentuk seperti jeli. Melena muncul sebagai gejala adanya gangguan pada saluran pencernaan bagian atas. 

Solusi untuk mengatasi anjing dengan tinja berdarah yang paling tepat adalah melakukan pemeriksaan langsung ke dokter hewan terdekat. Penanganan perlu segera dilakukan ketika anjing telah menunjukkan gejala-gejala berikut ini.

  • Tampak lemah dan lesu
  • Gusi pucat (putih atau merah muda pucat)
  • Muntah
  • Menolak makan dan minum
  • Lebih pasif dan tidak responsif

Penanganan oleh dokter hewan akan melakukan pemeriksaan dengan tes darah, urin, kotoran, dan rontgen bila diperlukan. Tinja berdarah dapat diredakan secara alami dengan merubah pola makan anjing dan mencukupi kebutuhan cairan tubuh. Namun upaya penanganan ini perlu disertai dengan pengobatan sesuai anjuran dokter hewan. 

Agar pup darah pada anjing tidak kembali terulang, sebaiknya periksakan kesehatan anjing secara rutin. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan menghubungi layanan dokter hewan terdekat dari Pet-Care.

Perut Anjing Membesar Tapi Tidak Hamil? Pahami Penyebab dan Cara Mencegahnya

Membesarnya perut anjing yang tidak mengandung membuat pemiliknya merasa khawatir dan bertanya-tanya mengapa hal tersebut dapat terjadi. Kondisi ini dapat dikategorikan dalam keadaan darurat yang membahayakan, namun juga dapat terjadi karena hal sepele.

Namun, para pemilik anjing tidak boleh sembarangan mendiagnosa kondisi tersebut. Hal ini lebih baik dikonsultasikan kepada tenaga ahli dengan membawa anjing kesayangan Anda ke dokter hewan terdekat, agar memperoleh penanganan yang tepat.

Pet-Care menyediakan layanan dokter hewan terdekat yang dapat membantu para pemilik hewan memeriksakan kesehatan perut anjing. Konsultasi dan pemeriksaan dapat dilakukan secara langsung di rumah atau lokasi Anda dengan cara menghubungi Call Center Pet-Care. Mudah dan tidak perlu keluar rumah.

Penyebab Perut Anjing Membesar

Terdapat beberapa penyebab perut anjing membengkak. Pets Web MD merangkum beberapa penyebab perut anjing membengkak, mulai dari dilatasi lambung, peritonitis, sindrom cushing, asites, pendarahan internal, obstruksi usus, hingga tumor.

  • Dilatasi lambung atau kembung terjadi akibat adanya gas yang terjebak dan berputar-putar di dalam perut anjing. Jika tidak segera diobati, dalam hitungan jam kondisi ini dapat berakibat fatal karena terhalangnya suplai darah ke perut.
  • Peritonitis adalah pembengkakan yang muncul akibat infeksi luka tusukan benda tajam. Namun, kondisi ini juga dapat terjadi karena pecahnya kandung empedu atau kandung kemih. Tindak pembedahan perlu dilakukan oleh dokter hewan untuk mengeluarkan cairan infeksi.
  • Sindrom cushing atau hiperadrenokortikisme merupakan suatu kondisi yang disebabkan oleh produksi hormon kortisol yang berlebihan.
  • Asites adalah pembengkakan yang terjadi akibat akumulasi atau terkumpulnya cairan di dalam perut. Penyebabnya beragam, gagal jantung, penyakit hati, masalah ginjal, dan penyakit usus dapat menimbulkan asites. Sehingga, perawatannya pun berbeda-beda tergantung pada penyebab asites itu sendiri.
Cara Mencegah Perut Anjing Membesar

Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan memeriksakan kesehatan anjing secara rutin. Mulai dari pemeriksaan jantung, paru-paru, perut, usus, hingga organ tubuh lainnya. 

Sedangkan pencegahan secara mandiri dapat dilakukan oleh para pemilik hewan dengan cara mengubah kebiasaan makan. Jika anjing terbiasa dengan porsi besar sekali makan, ubahlah dengan memberikan anjing makan dalam porsi kecil namun lebih sering.

Bila perut membesar sudah terlanjur terjadi maka segera kunjungi dokter hewan terdekat untuk memperoleh penanganan yang tepat. Pertolongan pertama oleh dokter hewan adalah memberikan cairan infus dan juga oksigen apabila dibutuhkan untuk kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan dan penanganan lainnya.

7 Penyakit Anjing Tua Yang Perlu Diwaspadai

Pertambahan usia kadangkala memberikan perubahan pada anjing kesayangan yang kita pelihara. Mulai dari perubahan perilaku, suasana hati, hingga kesehatan. Perubahan kesehatan sering dialami oleh anjing yang telah berusia lanjut. Seekor anjing digolongkan sebagai anjing tua ketika telah menginjak usia 7 tahun.

Umumnya, anjing dengan ras besar cenderung memiliki usia lebih pendek jika dibandingkan dengan anjing dengan ras kecil. Tetapi panjangnya usia anjing turut dipengaruhi oleh berbagai faktor lain yang berkaitan dengan kesehatan. Sehingga dokter hewan sangat menyarankan para pemilik anjing yang telah berusia lanjut untuk memeriksakan kesehatan anjing mereka, minimal 2 kali dalam setahun.

Layanan dokter hewan terdekat dari Pet-Care dapat membantu Anda untuk melakukan pemeriksaan kesehatan anjing berusia lanjut. Cukup dengan menghubungi Call Center Pet-Care, Anda dapat terhubung dengan dokter hewan terdekat tanpa perlu keluar rumah. Selain itu, Anda juga tidak perlu khawatir karena dokter hewan Pet-Care telah bersertifikat dan berpengalaman.

Perlu diwaspadai oleh para pemilik hewan, berikut ini adalah 7 penyakit yang dapat menyerang kesehatan anjing tua dilansir dari laman Pet MD.

1. Radang Sendi

Arthritis atau radang sendi terjadi akibat adanya kerusakan pada tulang rawan yang bertindak sebagai penyangga diantara persendian. Radang sendi dapat menyebabkan pembengkakan, kekakuan, dan nyeri di sekitar area radang. Gejala yang timbul akibat radang sendi adalah pincang atau perubahan cara berjalan dan kesulitan ketika bergerak, berdiri, atau berjalan. Anjing dengan radang sendi biasanya akan menunjukkan perilaku menjilati atau menggigit-gigit area sendi yang sakit, serta bersifat lebih mudah marah dan agresif.

2. Radang Gusi

Gingivitis atau radang gusi biasanya merupakan awal dari penyakit gusi. Peradangan gusi terjadi akibat bakteri pada mulut yang berubah menjadi plak atau karang gigi. Jika dibiarkan, plak yang menyebar di area gusi lama kelamaan akan menimbulkan pembengkakan. Kemudian, pembengkakan yang dibiarkan saja tanpa penanganan lebih lanjut dapat menyebabkan gusi terlepas, infeksi, hingga gigi keropos. Gejala yang timbul ketika anjing mengalami radang gusi adalah gusi berdarah, lunak, merah, dan juga bengkak. Radang gusi perlu diwaspadai karena dapat menyebarkan infeksi pada aliran darah dan menjadi penyebab kerusakan serius pada organ tubuh anjing.

3. Diabetes

Diabetes terjadi akibat produksi dan fungsi insulin yang abnormal. Seringkali diabetes dialami pada anjing ketika berusia 8 atau 9 tahun. Ras anjing yang rentan terkena diabetes adalah Samoyed, Cairn Terrier, Pugs, Toys Poodles, dan Miniature Schnauzers. Gejala yang dapat dikenali pada anjing dengan diabetes adalah sering harus, intensitas buang air meningkat, penurunan berat badan, kelelahan, mudah marah, infeksi berulang, pengliharan kabur, serta luka dan memar yang sulit sembuh.

4. Kebutaan

Kebutaan pada anjing tidak terjadi secara langsung, tetapi penurunan kualitas penglihatan yang berangsur memburuk dari waktu ke waktu. Tanda awal dari kebutaan biasanya adalah katarak. Anjing yang mengalami kebutaan dapat dikenali melalui perubahan perilaku seperti sering menabrak benda, sering terjatuh, pupil mata melebar, mata merah, dan iritasi.

5. Penyakit Ginjal

Banyak hal yang mengakibatkan ginjal gagal melakukan tugasnya (gagal ginjal). Salah satunya adalah batu ginjal yang menyumbat saluran kemih. Anjing dengan gejala batu ginjal biasanya akan minum lebih banyak air, buang air kecil lebih banyak, menunjukkan sikap apatis, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, muntah, perubahan warna lidah, hingga terciumnya bau amonia pada hembusan napas anjing.

6. Kanker

Kanker menjadi salah satu penyakit yang paling umum terjadi pada anjing tua. Selain itu, kanker juga menjadi penyebab utama kematian pada anjing. Tes darah sulit untuk mendeteksi kanker pada anjing, sehingga perlu diamati adakah benjolan-benjolan tertentu pada tubuh anjing, perubahan berat badan, luka yang sulit sembuh, sering terengah-engah, kesulitan makan, atau kelelahan ekstrim. Tanda lain yang perlu diwaspadai yaitu diare, sembelit, dan munculnya darah atau lendir pada feses. Pengobatan kanker pada anjing akan berhasil jika ditangani sedini mungkin.

7. Demensia

Demensia merupakan kondisi medis yang mengakibatkan penderitanya kehilangan ingatan, mengalami perubahan kepribadian, merasa kebingungan dan disorientasi. Gejala demensia pada anjing dapat dikenali ketika anjing melupakan mainan yang telah dikenanya sekian lama. Anjing tua dengan demensia juga mungkin akan melupakan beberapa permainan yang biasa dimainkan dengan pemiliknya, melupakan nama mereka, lebih sering melamun dan melakukan kegiatan berulang seperti mondar-mandir atau berjalan berputar-putar.

Reverse Sneezing atau Bersin Terbalik pada Anjing dan Kucing, Apakah Normal?

Reverse sneezing atau bersin terbalik adalah suatu kondisi yang tidak biasa pada anjing dan kucing ketika bersin. Kondisi bersin terbalik lebih sering dialami oleh anjing daripada kucing. Pada kondisi normal, anjing atau kucing yang bersin akan mengeluarkan bersin tersebut tetapi pada kondisi reverse sneezing bersin tidak dikeluarkan melainkan dihirup.

Dokter Hewan Krista Williams dari VCA Animal Hospitals mengatakan bahwa reverse sneezing merupakan kondisi yang berkaitan dengan respirasi paroksismal. Umumnya dikenal sebagai kondisi bersin terbalik. “Pada kondisi ini, anjing menghirup udara melalui hidung dengan cepat. Berbeda dengan bersin biasa yang mendorong udara keluar melalui hidung dengan cepat,” Kata Dokter Krista.

Melalui laman media sosial Tiktok, Dokter ArRan mengedukasi audiensnya tentang reverse sneezing pada anjing maupun kucing. Menurutnya, kondisi ini terjadi karena adanya iritan atau gangguan pada hidung, sinus, atau pangkal tenggorokan yang merangsang terjadinya bersin terbalik. Kondisi ini juga biasanya dipicu oleh adanya mites atau tungau, debu, rumput, maupun bulu anjing atau kucing itu sendiri pada bagian-bagian tersebut. 

Pet MD mengungkap kemungkinan lain yang menyebabkan iritasi yang memicu terjadinya bersin terbalik pada anjing maupun kucing. Diantaranya yaitu alergi, produk rumah tangga (pengharum, pembersih, atau penyegar udara), terdapat benda asing di tenggorokan, juga makanan atau minuman yang dikonsumsi.

Konsultasi mengenai kondisi bersin terbalik pada anjing atau kucing kesayangan dapat dilakukan melalui layanan dokter hewan terdekat dari Pet-Care dengan menghubungi Call Center Pet-Care.

Normalkah Anjing atau Kucing Mengalami Reverse Sneezing?

Sebenarnya, reverse sneezing atau bersin terbalik adalah hal normal dan tidak berbahaya bagi anjing atau kucing. Tetapi jika terjadi secara terus-menerus, kondisi ini dapat mengiritasi saluran hidung, sinus, atau pangkal tenggorokan. 

Jika anjing atau kucing kesayangan Anda mengalami bersin terbalik dalam jangka waktu yang lama dan terjadi secara terus-menerus. Sebaiknya hubungi dokter hewan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Dokter hewan akan memberikan anti inflamasi, anti radang, atau anti histamin untuk mengurangi gejala-gejala dari bersin terbalik pada anjing atau kucing.

Konsultasi pemberian obat-obatan ini dapat dilakukan melalui layanan dokter hewan terdekat dari Pet-Care tanpa perlu keluar rumah. Cukup menghubungi Call Center Pet-Care, layanan dokter hewan langsung ke rumah atau lokasi Anda.

Penanganan Mandiri Reverse Sneezing oleh Pemilik Hewan

Sebelum membawa anjing atau kucing ke dokter hewan, pemilik hewan peliharaan juga dapat mengaplikasikan penanganan mandiri berikut ini untuk mengurangi kebiasaan bersin terbalik pada anjing maupun kucing. 

  1. Menengadahkan kepala anjing atau kucing ke arah atas
  2. Tenangkan anjing atau kucing dengan mengusap-usap bagian leher anjing atau kucing saat kepalanya sedang ditengadahkan
  3. Menutup salah satu lobang hidung anjing atau kucing yang sedang mengalami reverse sneezing, namun hal ini opsional jadi dapat dilakukan dan juga tidak.

Selain cara-cara tersebut, pemilik hewan juga perlu memastikan kebersihan lingkungan tempat tinggal anjing dan kucing. Serta menjauhkan hewan peliharaan dari benda-benda atau hal yang memicu terjadinya bersin terbalik pada anjing maupun kucing.

Namun, jika penanganan mandiri tidak kunjung membawa kesembuhan bagi kucing maupun anjing. Segera hubungi dokter hewan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut seperti rontgen dada atau rinoskopi dari tenaga ahli. Anda dapat menggunakan layanan dokter hewan terdekat dari Pet-Care untuk berkonsultasi terkait hal ini. Konsultasi dapat dilakukan dengan menghubungi Call Center Pet-Care, tanpa perlu keluar rumah. 

Anjing Tidak Nafsu Makan, Dokter Hewan: Indikator Masalah Medis hingga Makanan

Kekhawatiran kerap dihadapi oleh para pemilik hewan peliharaan, terutama ketika anjing kesayangan mereka kehilangan nafsu makan. Layaknya manusia, anjing juga dapat kehilangan nafsu makan. Melewatkan waktu makan dapat berakibat pada kurangnya asupan nutrisi hingga gangguan pada metabolisme tubuh.

Perubahan kebiasaan makan hewan juga dapat menjadi sebuah indikator adanya penyakit. Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab anjing tidak nafsu makan menurut dokter hewan yang perlu Anda ketahui.

Penyebab Anjing Tidak Nafsu Makan

Penurunan nafsu makan atau dalam dunia medis disebut sebagai hiporexia. Dokter Hewan Ellen Malmanger mengungkapkan beberapa kemungkinan penyebab dari kondisi hiporexia yaitu adanya masalah medis, masalah perilaku, atau masalah makanan. 

Penurunan nafsu makan akibat masalah medis adalah berbagai penyakit dengan gejala rasa sakit, mual, lesu, atau stress. Kemungkinan hilangnya nafsu makan pada anjing dikarenakan adanya penyakit gigi, sakit mulut, mual, muntah, diare, parasit usus, pankreatitis, sakit perut akibat salah konsumsi makanan, infeksi, demam, kanker, penyakit hati, penyakit ginjal, radang usus, gagal jantung kongestif, hingga penyakit paru-paru. 

Penurunan nafsu makan akibat masalah perilaku berkaitan dengan rasa cemas, stres, atau takut. Perasaan tersebut dapat muncul akibat hal-hal kecil seperti perubahan rutinitas, kehadiran orang baru, kegiatan bepergian, suara bising, hingga intimidasi dari hewan lain. Umumnya, anjing akan melakukan penyesuaian terhadap hal-hal ini selama 2 hari. Tetapi jika tak kunjung berkurang atau membaik, maka anjing memerlukan penanganan medis.

Pernurunan nafsu makan akibat masalah dengan makanan. Kemungkinan makanan anjing kadaluarsa, anjing bosan dengan jenis makanan yang diberikan, atau mengganti makanan anjing secara tiba-tiba. Penggantian makanan secara tiba-tiba tanpa penyesuaian dapat mengakibatkan nafsu makan berkurang, muntah, atau diare. 

Apa yang harus dilakukan jika anjing kesayangan tidak nafsu makan?

Melansir laman FETCH by Pet MD, untuk membantu anjing dengan kondisi tidak nafsu makan akibat masalah medis Anda memerlukan bantuan tenaga medis. Pemeriksaan oleh dokter hewan perlu dilakukan untuk mengetahui penyebab secara pasti. 

Jika disebabkan oleh adanya penyakit, maka dokter hewan akan memberikan resep makanan yang telah disesuaikan dengan kondisi kesehatan anjing. Agar kebutuhan nutrisi anjing tetap dapat terpenuhi. 

Namun jika kondisi tidak kunjung membaik kemungkinan dokter hewan akan memberikan obat penambah nafsu makan. Pada kondisi lebih lanjut dokter hewan akan merekomendasikan untuk memberikan makanan cair melalui suntikan makanan atau selang makanan. 

Dokter hewan dari Pet-Care dapat membantu Anda menangani anjing yang kehilangan nafsu makan. Hubungi Call Center Pet-Care untuk mendapatkan layanan dokter hewan tanpa harus keluar rumah.

Penanganan anjing tidak nafsu makan secara mandiri

Penanganan secara mandiri dapat Anda lakukan jika anjing kesayangan tidak nafsu makan karena perubahan perilaku atau kebiasaan yang menimbulkan kecemasan, stres, atau ketakutan pada anjing. Selain menerapkan upaya ini, hindari anjing dari hal-hal yang memicu rasa cemas, stres, atau takut pada anjing.

  • Berikan makan secara teratur, minimal 2 kali sehari.
  • Buatlah waktu makan jadi lebih menyenangkan.
  • Ajak anjing jalan-jalan dahulu sebelum makan.
  • Coba untuk mengubah bentuk wadah makanan.
  • Berikan jenis makanan yang berbeda dari biasanya atau menambahkan sedikit air hangat pada dry food.

Namun, apabila nafsu makan anjing tidak kunjung membaik setelah memberikan upaya penanganan mandiri diatas, sebaiknya kunjungi dokter hewan terdekat atau hubungi layanan Pet-Care panggil dokter hewan ke rumah melalui Call-Center Pet-Care.

Tak Perlu Kandang Luas, Inilah 5 Hewan Peliharaan yang Mudah Dirawat!

Memelihara hewan menjadi salah satu cara yang dapat Anda lakukan untuk tetap sehat secara fisik dan mental. Laman CDC (Center for Disease Control and Prevention) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengungkap beberapa manfaat kesehatan yang diperoleh dari kegiatan memelihara hewan

Salah satu manfaat dari memelihara hewan adalah meningkatkan intensitas berolahraga pemiliknya. Hewan peliharaan seperti anjing, kerap mengajak pemiliknya keluar rumah untuk sekedar berjalan-jalan di pagi maupun sore hari. Secara tidak langsung, kegiatan ini memaksa pemilik hewan untuk berolahraga dan bersosialisasi dengan orang-orang di lingkungan sekitar. 

Berjalan-jalan secara teratur disertai dengan kegiatan bermain bersama hewan peliharaan juga dapat menyehatkan karena kebiasaan ini mampu menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol, dan kadar trigliserida. Selain itu, manfaat kesehatan mental yang diperoleh dari memelihara hewan tidak hanya mendorong pemilik untuk bersosialisasi tetapi juga menghindari rasa kesepian hingga depresi. 

Akan tetapi memelihara hewan tidak semudah yang dibayangkan. Beberapa diantara jenis hewan memerlukan tempat tinggal dan penanganan khusus yang sedikit merepotkan. Alih-alih memperoleh manfaat kesehatan, kerepotan memelihara hewan justru dapat menjadi sumber rasa stres. 

Namun Anda tidak perlu khawatir karena masih ada hewan peliharaan yang tidak memerlukan tempat tinggal khusus dan perawatannya masih tergolong dalam kategori mudah. Dilansir dari laman Best Life, berikut adalah beberapa hewan peliharaan yang mudah dirawat dan cocok untuk anak-anak, orang tua hingga para pekerja sibuk sekalipun.

5 Hewan Peliharaan yang Mudah Dirawat

Anjing

Dari segi perawatan tempat tinggal, anjing dikategorikan mudah karena tidak memerlukan tempat tinggal khusus dengan ukuran besar. Anjing merupakan hewan yang mampu untuk tinggal bersama dengan manusia dan bersahabat baik dengan pemiliknya. Namun, anjing tergolong hewan yang membutuhkan banyak kasih sayang dan perhatian lebih. Sehingga lebih cocok untuk dipelihara oleh anak-anak dan orang tua dengan kesibukan harian yang senggang dibandingkan mereka para pekerja yang sibuk.

Salah satu ras anjing yang mudah untuk dirawat adalah anjing pug. Anda tidak perlu repot memotong dan menata bulu-bulu tubuhnya karena selalu pendek dan mudah diatur. Anjing pug tidak memerlukan banyak waktu untuk bermain. Hanya sekitar 30 menit untuk berjalan-jalan dan 10 menit untuk bermain lempar tangkap saja sudah cukup membuat tubuh anjing tetap bugar. Ukuran tubuh anjing pug yang kecil juga memudahkan para pemilik untuk menjaganya selalu bersih.

Kucing

Sebelum memelihara kucing, pertimbangkan jenis kucing dengan perawatan yang mudah disamping tempat tinggalnya. Salah satu jenis kucing dengan perawatan mudah adalah British Shorthair. Melansir Vet Street, kucing dengan jenis ini memiliki kepribadian yang santai dengan bulu-bulu tubuh tidak sepanjang jenis kucing lainnya. Perawatan bulu kucing British Shorthair juga mudah, hanya perlu disikat dua hingga tiga kali seminggu hanya untuk menghilangkan bulu-bulu yang rontok. Serupa dengan anjing, kucing juga mampu hidup dalam satu tempat tinggal yang sama dengan manusia.

Kelinci

Salah satu hewan yang dapat Anda pelihara jika belum mampu berkomitmen untuk memelihara anjing adalah kelinci. Hewan ini termasuk menggemaskan dan tidak memerlukan kasih sayang seintens anjing. Kelinci tetap dapat hidup bebas di rumah maupun apartement karena tidak membutuhkan lahan yang terlalu luas. Tetapi Anda tetap harus memastikan tempat minum, tempat buang air, dan tempat tidur yang cukup untuk kelinci yang Anda peliharan. Makanan kelinci juga mudah untuk didapatkan, seperti jerami dan roti basi, roti atau apel.

Marmut

Hewan lain dengan perawatan yang mudah adalah marmut. Tergolong ke dalam hewan lucu dan menggemaskan, serta dapat dengan mudah digenggam. Hewan pengerat kecil ini dapat hidup selama lima hingga enam tahun. Selama hidup marmut hanya membutuhkan kebutuhan dasar seperti kandang kecil, tempat tidur, makan dan air. Marmut juga merupakan hewan aktif yang ramah anak.

Hamster

Serupa dengan marmut, hamster juga tergolong ke dalam hewan yang ramah untuk dimainkan anak-anak. Selain menghibur karena tampilannya yang mungil dan menggemaskan, hamster dapat bertahan hidup dengan sendirinya. Namun dengan catatan semua kebutuhan dasar hidupnya terpenuhi. Hamster hanya membutuhkan kandang kecil, air bersih, makanan seperti potongan buah atau sayur, dan roda hamster untuk sarana mereka berolahraga dan bermain.

Untuk saat ini layanan panggil dokter hewan ke rumah dari Pet-Care baru melayanai perawatan, pengobatan, grooming, dan vaksinasi untuk anjing dan kucing saja. Melalui layanan ini, Anda dapat dengan mudah terhubung dengan dokter hewan terdekat tanpa perlu keluar rumah. Cukup hubungi Call Center Pet-Care atau melalui aplikasi Pet-Care.