Tag: dokter hewan ke rumah

Kucing Demam : Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya

Sama seperti manusia, kucing juga bisa mengalami demam. Normalnya kucing memiliki suhu tubuh antara 37 hingga 39 derajat celcius. Apabila suhu anabul anda diatas itu, mereka pasti terkena demam.

Apabila kucing mempunyai suhu diatas 40 derajat celcius, bisa saja gejala demam itu terhubung dengan penyakit lainnya dan berakibat buruk pada anabul kesayangan anda.

Lantas, apa gejala dan penyebab kucing demam? Kemudian bagaimana cara mengobati anabul anda? Yuk, simak artikel di bawah ini!

Gejala dan Penyebab Kucing Demam

Anda dapat mengecek suhu tubuh kucing dengan memasukkan termometer ke dalam anus. Berikut ciri-ciri yang menunjukkan kucing demam :

  • Kurang nafsu makan
  • Lemah dan lesu
  • Menggigil
  • Dehidrasi
  • Lebih sering tidur, bersembunyi
  • Telinga kucing terasa hangat saat disentuh
  • Detak jantung cepat dan meningkatnya laju pernapasan

Penyebab yang paling sering ditemukan karena infeksi yang masuk lewat mulut, hidung, mata atau tenggorokan. Berikut adalah penyebab anabul anda demam :

  • Infeksi saluran pernapasan atas
  • Infeksi gigi
  • Infeksi karena bakteri, jamur, dan virus
  • Tumor
  • Cedera akibat trauma
  • Penyakit seperti lupus
  • Obat-obattan tertentu

Selain yang disebutkan di atas, bisa saja menunjukkan tanda bahwa ada penyakit serius yang dialami. Oleh karena itu penting untuk memperhatikan kondisinya dan segera melakukan pengecekan ke dokter hewan terdekat agar anda tahu lebih jelas mengenai kondisi kesehatan anabul.

Cara Mengobati Kucing Demam

Pertolongan pertama yang dapat anda lakukan yaitu letakkan kucing di tempat yang dingin, sejuk, dan tidak terkena sinar matahari, karena kucing menurunkan suhu tubuh lewat kelenjar minyak dan keringat. Dengan bersentuhan dengan lantai yang sejuk, perlahan suhu tubuhnya juga akan menurun. Anda juga bisa menggunakan kipas angin untuk membantu menurunkan suhu tubuhnya secara perlahan.

Seperti yang sudah dijelaskan, apabila demamnya lebih dari 40 derajat celcius dan kucing tidak menunjukkan tanda membaik selama 24 jam, segera bawa ke dokter hewan terdekat. Dokter hewan akan memberikan penanganan yang tepat, contohnya diberikan suntikan dan resep obat antibiotik.  

Kini, Pet Care menyediakan layanan dokter hewan ke rumah untuk konsultasi. Anda dapat menghubungi call center Pet Care.

Cara Agar Kucing Tidak Pup Sembarangan

Banyak orang yang menjadikan kucing sebagai hewan peliharaan karena kegemasannya. Namun, hewan berbulu itu terkadang bersikap menyebalkan. Salah satu perilakunya yaitu kucing seringkali pup sembarangan.

Pup sembarangan tentu menimbulkan bau tak sedap dan mengganggu aktivitas. Apalagi perilaku kucing terkadang sulit dirubah sehingga membuat pemilik pusing.

Namun, anda tidak perlu khawatir, ada beberapa cara agar kucing tidak pup sembarangan. Bagaimana caranya? Yuk simak dalam artikel di bawah ini!

1. Jaga Kebersihan Litter Box

Kucing bisa stres saat litter box mereka kurang bersih. Jadi sebaiknya dibersihkan setiap hari dengan rutin. Saat anda memegang pup kucing, selalu gunakan sarung tangan karet dan masker wajah untuk melindungi diri dari serangga mikroskopis dan debu kotoran.

Jangan lupa untuk mengecek jenis pasir yang digunakan karena kucing mempunyai indera penciuman yang sensitif. Mereka bisa saja berpikir kalau wewangian itu terlalu menusuk baginya. Tekstur pasir juga perlu diperhatikan. Anda bisa mengganti pasirnya agar kucing mau pup di litter box.

2. Sediakan Litter Box Yang Besar

Litter box yang cocok untuk satu kucing belum tentu cocok untuk kucing lainnya. Meskipun begitu, litter box tersedia dengan berbagai gaya dan ukuran sehingga anda bisa memilih yang cocok. Sebaiknya gunakan litter box yang besar agar kucing anda dapat bergerak bebas. Setidaknya litter box milik anda harus memiliki panjang sepanjang seluruh tubuh kucing sendiri.

Jika anda hanya punya satu litter box, tambahkan lagi litter box di area lain. Taruh litter box di tempat kucing biasanya pup sembarangan. Pasang juga litter box di setiap lantai rumah anda.

3. Melatih Kucing

Kucing perlu dilatih kembali agar ia bisa pup di litter box. Latih mereka untuk menggunakan litter box setelah makan atau minum, atau setelah mereka bangun tidur. Selanjutnya, bawa kucing ke litter box saat mereka menunjukkan tanda ingin pup, seperti merengek atau menggaruk.

4. Buat Penghalang

Apabila ada area kucing sering pup, cobalah untuk meletakkan aluminium foil atau semprotkan area tersebut dengan enzimatik berkuliatas tinggi dan buat penghalang yang aman. Tujuannya agar kucing tidak mau datang ke area tersebut lagi. Pastikan litter box sebagai tempat yang menarik di matanya.

5. Cari Tahu Mengenai Kesehatan Kucing

Cara yang terakhir yaitu mencari tahu apa yang terjadi pada kucing anda. Masalah  kesehatan dapat menjadi penyebab kucing pup sembarangan. Masalah kesehatan contohnya infeksi saluran kemih, penyakit ginjal, hingga penyakit usus.

Bisa saja kucing anda mengalami stres karena perubahan lingkungan, konflik dengan hewan lain sehingga berakhir hewan tersebut pup sembarangan.

Itulah beberapa cara agar kucing anda tidak pup sembarangan. Apabila kebiasaan ini masih tak kunjung selesai, anda dapat berkonsultasi ke dokter hewan. Kini, Pet care menyediakan konsultasi ke dokter hewan terdekat dengan menghubungi call center Pet care.

Anjing Diare? Berikut Penyebab dan Cara Mengatasinya

Sama seperti manusia, anjing juga dapat mengalami diare. Penyebab diare pada anjing pada umumnya karena pola makan yang salah atau mereka makan sembarangan. Mereka akan terlihat lesu, susah makan, dan muntah.

Lalu, apa sebenarnya penyebab diare pada anjing? Bagaimana cara mengatasinya?

Penyebab Anjing Diare

1. Stres

Rasa cemas, takut, dan stres dapat menyebabkan radang usus besar, yang dapat menyebabkan sakit perut, diare, atau muntah. Ketika anjing jauh dari anda untuk waktu yang lama atau saat mereka mengikuti acara yang membuat stres, pup mereka akan lunak atau cair.

2. Keracunan Makanan

Kondisi diare dapat terjadi saat anjing mengkonsumsi makanan yang tidak higenis atau tidak cocok. Bisa saja makanan yang ditelan mengandung racun, virus, atau bakteri yang menyebabkan diare. Makanan yang biasa dikonsumsi oleh manusia, bisa berbahaya jika dikonsumsi oleh anjing. Contohnya cokelat, bawang, atau kopi.

3. Menelan Benda Asing

Anjing memiliki kebiasaan mengendus dan menjilati lantai atau tanah dan memasukkan benda ke dalam mulut untuk dikunyah. Kebiasaan ini membuat resiko terkena racun dan benda asing. Saat tertelan saluran pencernaan anjing bisa tersumbat sehingga menyebabkan diare, sakit perut, dan buang air besar berdarah.

4. Perubahan Makanan atau Intoleransi

Perubahan pola makan yang tiba-tiba, seperti menambah cemilan baru atau mengganti makanan lama ke baru, dapat menyebabkan diare pada anjing. Anjing yang terbiasa mengikuti rutinitas dan saluran pencernaan mereka mengikuti aturan yang sama. Sebaiknya anda menambahkan sedikit demi sedikit untuk mengetahui apakah ada gangguan pada perutnya.

Intoleransi dapat menjadi penyebab anjing diare. Ini terjadi saat sistem pencernaan tidak dapat mencerna makanan dengan baik. Beberapa jenis makanan yang menyebabkan diare diantaranya, cokelat dan susu.

5. Infeksi Parfovirus

Parvovirus adalah virus yang sangat menular yang mempengaruhi semua sel, termasuk sel-sel saluran pencernaan. Diare dan muntah adalah tanda klinis yang paling umum ditemukan.

Mengatasi Anjing Diare

1. Cukupi asupan cairannya agar mereka tidak mengalami dehidrasi. Anda dapat memberikannya air putih. Pastikan anjing anda juga istirahat yang cukup.

2. Pastikan anjing anda mendapat serat dan probiotik ke dalam makanan. Pribiotik berfungsi untuk memperlancar pencernaan.

3. Berikan makanan yang mudah dicerna, misalnya nasi dengan suwiran ayam dan labu. Hindari makanan yang menyebabkan anabul diare. Jangan terlalu mendadak apabila ingin merubah pola makan karena hal itu dapat menyebabkan gangguan perut.

4. Saat mengalami diare, anjing sebaiknya berpuasa selama 12-24 jam untuk membantu mempercepat pemulihan. Namun, anda perlu berkonsultasi dulu pada dokter hewan untuk memastikan apakah anjing anda perlu berpuasa.

5. Konsultasikan pada dokter hewan. Bila diare tidak kunjung membaik dalam 24 jam sebaiknya datanglah pada dokter hewan terdekat. Mereka akan memberikan penanganan yang tepat pada anabul kesayangan anda.

Pet care menyediakan layanan dokter hewan ke rumah atau anda dapat menghubungi call center pet care.

Apa Saja Makanan Untuk Anak Kucing?

Anak kucing membutuhkan nutrisi yang tepat untuk perkembangan tulang dan otot yang kuat. Anda sebagai pemilik kucing bertanggung jawab untuk memilih makanan dalam jangka waktu yang panjang bagi anabul.

Lalu, makanan apa yang cocok untuk anak kucing? Yuk,simak artikel di bawah ini!

1. Karbohidrat dan Protein

Kucing termasuk hewan karnivora. Daging hewani menjadi komponen utama untuk makanan anak kucing. Jika kucing tidak mendapat jumlah protein hewani yang tepat, maka pertumbuhan otot dan jaringan tidak akan berkembang.

Terlalu banyak karbohidrat dalam makanan kucing dapat menyebabkan masalah usus dan kenaikan berat badan yang berlebihan.

2. Lemak

Lemak merupakan komponen penting dalam makanan kucing muda. Komponen ini membantu menyerap vitamin A, D, E, dan K, serta menambah rasa pada makanan untuk meningkatkan rasa nikmat.

Lemak merupakan sumber energi yang sangat baik dan berfungsi untuk menambah minyak pada tubuh untuk menjaga kesehatan kulit dan bulu. Lemak dan asam lemak diperlukan untuk perkembangan yang kuat pada anak kucing. Anak kucing harus diberi makan sumber asam arakidonat. Asam ini sangat penting untuk pembekuan darah dan pertumbuhan kulit.

3. Vitamin dan Mineral

Untuk perkembangan tulang dan gigi, diperlukan vitamin dan mineral seperti kalsium, fosfor, dan vitamin D. Rasio jumlah nutrisi sangat penting untuk memaksimalkan kepadatan dan stabilitas keragka. Apabila vitamin dan mineral kurang pada anak kucing, akan mengakibatkan masalah tulang dan persendian.

Apa Yang Harus Dihindari?

Anda harus menggunakan formula yang disesuaikan untuk anak kucing. Hindari makanan seperti tuna kaleng, yang dapat menyebabkan tubuh anak kucing kekurangan vitamin, telur mentah, yang dapat menyebabkan kekurangan biotin dan sumber salmonella, daging mentah, yang dapat merupakan sumber salmonella.

Apabila anda ingin diet yang seimbang untuk pertumbuhan anabul, sebaiknya konsultasikan pada dokter hewan. Mereka akan memilih diet yang tepat dan seimbang untuk anak kucing tergantung pada potensi pertumbuhan mereka.

Jangan berikan suplemen vitamin dan mineral yang terpisah saat kucing dalam fase pertumbuhan. Pemberian suplemen yang berlebihan dapat berbahaya sehingga menyebabkan pertumbuhan tulang tidak tepat dan masalah kesehatan lain.

Jangan lupa untuk memberitahu perkembangan dan pertumbuhan anak kucing anda pada dokter hewan terdekat atau anda bisa berkonsultasi dengan memanggil layanan call center Pet care.

Kucing Galak dan Agresif: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Setiap kucing tentu punya sifat tersendiri. Ada kucing yang ramah, pendiam, juga ada kucing yang galak dan agresif. Kucing yang galak dan agresif cenderung tidak mau disentuh atau diganggu oleh manusia.

Kucing galak dan agresif bisa terjadi pada anabul kesayangan kita. Mereka yang awalnya senang bermain dengan kita, bisa tiba-tiba berubah menjadi galak dan agresif.

Lantas, apa penyebab mereka berubah menjadi galak dan agresif? Bagaimana cara mengatasinya? Yuk simak dalam artikel di bawah ini!

Penyebab Kucing Galak dan Agresif

1. Masalah Kesehatan

Masalah kesehatan dapat menjadi penyebab, hal ini biasanya terjadi pada kucing tua. Mereka mulai mengalami beberapa masalah kesehatan seperti penyakit pada gigi, efeksi, atau beberapa penyakit yang menyebabkan rasa sakit pada kucing. Kucing akan galak saat disentuh pada bagian yang sakit. Penurunan fungsi tubuh dan masalah saraf dapat menjadi penyebab kucing agresif.

2. Mengalami Stres

Sama halnya dengan manusia, kucing dapat mengalami stres. Misalnya ketika kucing berada di rumah yang jumlah kucingnya banyak atau berada di lingkungan yang berisik. Mereka akan meresponnya dengan galak dan agresif.

3. Mereka Ketakutan

Kucing yang ketakutan akan merespons rasa takut dengan menunjukkan beberapa gerakan tubuh bahwa ia galak dan agresif. Misalnya mereka tiba-tiba menggeram, mendesis, atau memukul. Sebaiknya anda menjauhi kucing anda untuk sementara karena kucing anda berada di tengah-tengah reaksi yang panik.

4. Merasa Frustasi

Kucing yang berada di rumah dan melihat hewan lain yang merupakan musuh atau mangsanya, maka mereka akan berubah. Kucing akan merasa bahwa kucing lain mengganggu wilayah miliknya. Mereka melampiaskan keinginan menyerang pada orang atau hewan lain yang ada di sekitar.

5. Hormon

Kucing yang belum disterilkan lebih mungkin menjadi agresif. Kucing jantan secara biologis akan berkelahi dengan kucing jantan lain, sedangkan kucing betina dalam birahi. Jika anda melihat dua kucing berkelahi, jangan ikut campur karena anda bisa saja menjadi sasaran agresif kucing.

Cara Mengatasi Kucing Galak dan Agresif

Anda dapat mencoba mengenal kucing anda lebih jauh, misalnya memberikan kasih sayang yang tulus atau memberikan mainan favoritnya. Sedangkan untuk kucing yang baru saja anda temui, sebaiknya menganalnya dengan perlahan sehingga ia luluh dengan perlakuan anda.

Anda juga bisa memberikan kebebasan pada kucing. Maksudnya adalah anda memberikannya ruang agar kucing dapat mengurangi keagresifannya. Jangan tiba-tiba berhenti di depannya sehingga membuat mereka tidak nyaman.

Kucing dapat menjadi galak dan agresif ketika ada orang asing yang menatapnya. Mereka akan menganggap orang yang menatapnya adalah musuhnya. Oleh karena itu, sebaiknya berhati-hati jika anda tidak mau diserang mendadak.

Ada baiknya anda membawa anabul ke dokter hewan. Hal ini dimaksudkan agar mereka dapat memeriksa kondisi kesehatan dan memberikan penanganan yang tepat untuk kucing.

Nah itu dia penyebab kucing galak dan agresif beserta cara mengatasinya. Anda dapat berkonsultasi untuk menenangkan anabul kesayangan pada dokter hewan atau menghubungi call center Pet care.

Kucing Keracunan: Gejala dan Cara Mengatasinya

Dari tanaman, perabotan rumah tangga, dan barang sehari – hari lainnya bisa menjadi penyebab kucing keracunan. Kucing kesayangan dapat terkena dengan menelan, memakan, atau menghirup zat beracun itu.

Sebagai pemilik hewan peliharaan, penting untuk anda mengetahui gejala dan cara mengatasinya.

Penyebab Kucing Keracunan

Kucing dapat terkena racun ketika ia sibuk menjilati tubuhnya atau memakan mangsanya yang ternyata sudah diracuni. Kucing jarang terkena racun, kecuali ada yang sengaja memberikan racun padanya.

Berikut ini beberapa penyebab kucing keracunan :

  • Bahan makanan seperti cokelat, makanan yang mengandung kafein, alkohol, bawang merah, bawang putih, dan daun bawang.
  • Obat untuk manusia baik yang dijual bebas atau resep obat.
  • Pembersih rumah tangga seperti pemutih, sabun, pengharum, atau deterjen.
  • Minyak esensial seperti minyak kayu putih, atau minyak lavender.
  • Produk untuk berkebun seperti pupuk atau pestisida.
  • Tanaman hias yang beracun seperti tulip, azalea, aster, dan krisan.

Gejala Kucing Keracunan

  • Gangguan saluran pencernaan, seperti muntah dan diare.
  • Kucing mengalami kejang atau depresi.
  • Pernapasan terganggu, seperti mengalami batuk, bersin, dan kesulitan bernapas.
  • Masalah kulit, seperti radang atau bengkak.
  • Tanda gagal ginjal, seperti kurangnya nafsu makan dan menurunnya berat badan.
  • Tanda gagal hati, seperti sakit kuning atau muntah.

Perlu diingat bahwa sebagian kasus keracunan akan menyebabkan masalah akut dan seringkali lebih sulit untuk dikenali atau diobati. Beberapa racun bisa berdampak lebih pada satu sistem tubuh.

Cara Mengatasi Kucing Keracunan

  • Jika kucing kesayangan terkena racun di kulit, disarankan untuk memandikan agar racun itu hilang.
  • Jauhi kucing anda dari sumber racun atau isolasi dari hewan lain
  • Jika racun ada di bulu atau cakar, sebaiknya jangan sampai kucing menjilati tubuhnya
  • Segera hubungi dokter hewan untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda dapat menjelaskan pada dokter hewan terdekat mengenai produk yang dicurigai, kapan, bagaimana kucing terkena racun.

Kini pet care memiliki layanan dokter hewan ke rumah atau anda dapat menghubungi call center pet care. Dengan menghubungi layanan dokter hewan, anabul anda dapat mendapatkan obat yang direkomendasikan dan ia dapat kembali bermain dengan anda.

Ingin Memandikan Kucing di Rumah? Ikuti Tips Berikut!

Kalian para pemilik kucing mungkin pernah menghadapi sulitnya memandikan kucing. Tak jarang, sebagian besar pemilik kucing langsung menyerahkan kegiatan mandi ini ke petshop. Namun, tahukah anda kalau sebenarnya ada cara-cara mudah untuk memandikannya di rumah? Yuk, kenali alasan ketakutan kucing dengan proses mandi dan ikuti tipsnya. 

Sejatinya, banyak kucing mengamuk saat mandi karena mereka memiliki pengalaman tidak mengenakan dengan air. Secara alamiah, kucing sebenarnya sudah ‘membersihkan’ tubuhnya sendiri dengan menjilati seluruh permukaan kulitnya. Oleh sebab itu, kucing merasa cemas ataupun takut apabila dimandikan dengan air karena hal ini melanggar cara alami mereka dalam membersihkan tubuh. 

Selain itu, beberapa kucing juga merasakan trauma tersendiri terhadap air. Hal ini bisa saja berhubungan dengan situasi buruk yang pernah mereka rasakan di masa lalu. 

Terakhir, ketakutan akan air ini juga bisa saja datang dari lingkungan kamar mandi yang terasa asing sehingga menimbulkan stress ataupun kecemasan tertentu. 

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kesulitan memandikan kucing ini terjadi akibat ketidaknyamanan yang mereka rasakan terhadap air. Nah, hal ini ternyata dapat disiasati. Yuk, intip tips-tips memandikan kucing di rumah!

Tips Memandikan Kucing di Rumah

  • Sebelum memandikan kucing, kamu juga harus mengetahui serta memiliki perlengkapan untuk mandi. Hal ini meliputi shampoo khusus kucing, handuk, sikat yang aman untuk bulu kucing, serta pengaman untuk kuku. 
  • Taruh semua perlengkapan mandi pada area yang mudah dijangkau. Tujuannya untuk memudahkan kamu apabila kucing kamu masih mengamuk saat mandi. 
  • Berikan air hangat (hangat kuku)
  • Bila kucing kamu belum terbiasa mandi, biarkan mereka mengeksplor area kamar mandi agar mengurangi kecemasannya. Kamu juga boleh memberikan air mengalir di sekitar kucing agar mereka terbiasa dengan kegiatan mandi. Penting untuk dicatat, jangan langsung memaksakan mereka untuk cepat terbiasa dengan air. Hal ini akan membuat trauma baru yang semakin menyulitkan proses mandi. 
  • Ajak kucing kamu bicara dan bergurau selama proses mandi agar menenangkan pikirannya. 
  • Biasanya kucing akan lebih berontak bila kepalanya dikenakan air mengalir. Oleh sebab itu, siasatilah dengan kain yang telah dibasahkan untuk membersihkan bagian kepala. 
  • Hindari mandi terlalu lama. Jika sudah cukup bersih, keringkan kucing dengan handuk yang telah disiapkan. Bila memungkinkan, kamu juga bisa menggunakan pengering rambut. 
  • Kamu perlu mengulang proses ini berkali-kali. Besar kemungkinan bahwa mereka akan lambat beradaptasi dengan kegiatan mandi. Oleh sebab itu, kamu harus bersabar dan bersemangat untuk terus mencoba. 
  • Terakhir, selalu pantau progress mandi mereka. Bila kucing kamu masih merasa tidak nyaman dan berontak setiap mandi, meski telah dilakukan berulang-ulang, pertimbangkan untuk menemui dokter hewan terdekat. Kamu juga bisa memanggil dokter hewan ke rumah untuk memudahkan konsultasi.

Tanda-tanda Anjing Hamil

Apakah anda sedang menunggu anjing kesayangan anda hamil? Anjing hamil mungkin menjadi hal yang ditunggu bagi pemilik. Selain perubahan perut yang membesar dan berat badan yang bertambah, masih ada tanda lainnya.

Apa saja tandanya? Dalam artikel di bawah ini anda akan mengetahui tanda anjing hamil, yuk simak!

1. Nafsu Makan Yang Berubah

Saat Anjing hamil, nafsu makan mereka akan berubah. Ada yang nafsu makannya bertambah, ada juga yang menurun. Hal ini tergantung hormon yang dialami anjing.

Beberapa anjing akan makan lebih sedikit selama dua minggu pertama kehamilan. Jika minggu ketiga dan keempat mereka mengalami mual, hal ini akan hilang seiring dengan perkembangan kehamilan. Jangan memaksa mereka untuk makan. Mereka tidak akan melewatkan makan lebih dari satu hari atau dua hari.

2. Berat Badan Bertambah dan Perut Yang Membesar

Saat di dalam perutnya ada anak anjing, otomatis berat badan mereka akan bertambah. Tidak mengherankan kalau timbangannya pun naik. Kondisi anjing akan diikuti dengan perut yang membesar. Semakin besar perutnya, maka semakin banyak pula janin anak anjingnya.

3. Perkembangan Puting Yang Berubah

Puting anjing akan mengalami perubahan dengan menunjukkan berubahnya ukuran serta warna. Ukuran yang biasanya kecil, berubah sedikit besar sebagai persiapan menyusui dan kelenjar susu mulai berkembang di bawah puting susu. Warna puting anjing akan menjadi lebih gelap karena peningkatan aliran darah ke daerah tersebut. Perubahan ini terjadi sekitar waktu yang sama saat perkembangan puting dua minggu setelah pembuahan.

4. Mudah Lelah

Anjing anda yang biasanya aktif akan lebih sering menghabiskan waktu dengan berbaring di ranjang. Mereka juga akan lebih sering tidur karena kadar hormon meeka yang berubah untuk mendukung embrio. Hal ini biasanya terjadi sekitar dua minggu setelah kehamilan.  

5. Perilaku Yang Berubah

Hampir setiap anjing yang hamil, mengalami perubahan perilaku. Anjing kesayangan anda akan lebih sering menghabiskan waktu di samping anda dan mencari perhatian terus. Ada juga anjing yang lebih suka menyendiri dan tidak mau diganggu.

Sekitar minggu keenam hingga periode kelahiran, anjing akan menunjukkan perilaku bersarang, dimana mereka bersiap untuk melahirkan anaknya. Mereka mungkin menunjukkan sikap mudah tersinggung di minggu terakhir karena tidak nyaman saat semakin dekat dengan persalinan.

Jika anda merasa anjing kesayangan sedang hamil, bawalah ke dokter hewan. Dokter hewan akan segera bertindak dan memberikan saran yang baik untuk kesahatan anjing anda yang tengah hamil. Anda dapat berkonsultasi mengenai anjing kesayangan yang hamil dengan menghubungi layanan dokter hewan terdekat atau menghubungi layanan call center Pet care.

Kucing Gendut, Kenali Resiko Terkena Obesitas

Kucing gendut seringkali dianggap sebagai kucing yang sangat menggemaskan. Namun, ternyata ada resiko fatal yang mungkin dapat terjadi pada kucing-kucing dengan berat badan berlebih ini. Selayaknya manusia, kucing juga bisa mengalami obesitas. Hal ini berpengaruh terhadap keseharian si kucing, termasuk kesehatannya yang dapat terganggu. 

Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mencegah obesitas pada kucing. Untuk itu, yuk kenali karakteristik, bahaya, serta cara mencegah obesitas agar kucing anda terhindar dari bahayanya! 

Karakteristik Kucing dengan Obesitas

Kucing dapat dikatakan memiliki obesitas apabila berat badannya berlebih. Dalam hal ini, kelebihan berat badan dihitung apabila kucing anda jauh, atau setidaknya lebih, dari rata-rata berat ras kucing tersebut. 

Sejalan dengan lebihnya berat badan, anda akan dapat membedakannya melalui kondisi fisik. Pertama, jika anda memegang bagian tulang belakang, panggul, serta dada, akan terasa lemak yang menggelambir. Lemak juga dapat muncul di area-area lain, seperti leher ataupun ekor. Selain itu, perut kucing juga membesar sehingga pinggangnya tidak terlihat. Pada kondisi obesitas yang parah, tulang rusuk kucing akan sulit untuk diraba. 

Sementara itu, tanda fisik lain juga terlihat dari gerakan kucing. Kucing dengan obesitas cenderung sulit bergerak ataupun berlari. Selain itu, mereka juga cenderung mudah lelah. 

Bahaya Obesitas pada Kucing

Berat badan berlebih pada kucing sejatinya dapat memberikan gangguan pada kesehatannya. Terdapat beberapa bahaya yang harus diawasi pada kucing gendut, yaitu sebagai berikut. 

  • Jantung dan peredaran darah
  • Diabetes (obesitas mampu mengganggu metabolisme kucing. Kucing dengan diabetes memiliki resiko besar terhadap diabetes) 
  • Masalah pencernaan
  • Masalah kulit
  • Masalah sendi serta tulang (terjadi akibat menumpu berat yang berlebihan dan dapat meningkatkan risiko pada permasalahan lain, seperti cedera)
  • Masalah pernapasan (bagian perut dan dada yang tertutup lemak menyulitkan kucing untuk bernapas)
  • Masalah pada hati 

Cara Mencegah dan Mengobati Obesitas pada Kucing

Ada beberapa cara untuk mencegah kucing anda terkena diabetes. Sebelum terlambat, segeralah batasi pemberian makanan ataupun camilan harian mereka. Pertama, kenali ras kucing anda beserta kebutuhan nutrisi hariannya. Dengan begitu, anda dapat menyesuaikan porsi atau jenis makanan yang baik untuk diberikan. Bila anda kesulitan untuk menemukan makanan yang tepat, cobalah konsultasi pada dokter hewan. 

Apabila kucing anda sudah memperlihatkan tanda-tanda diabetes, segera bawa ke dokter hewan terdekat atau panggil layanan dokter hewan ke rumah. Sekarang, PetCare telah memiliki layanan tersebut untuk memudahkan pengecekan anabul kesayangan anda. Yuk, perhatikan kebutuhan anabulmu! 

Cara Merawat Kucing British Shorthair

Kucing British Shorthair dikenal sebagai kucing berwarna keabu-abuan yang menggemaskan. Kucing yang berasal dari Inggris ini adalah hewan peliharaan yang ramah dan santai. Mereka cocok tinggal di apartemen karena mereka bukanlah kucing yang energik dan tidak membutuhkan banyak aktivitas fisik sehingga tidak membutuhkan ruang untuk berlarian.

Kucing ini memiliki bulu yang lembut dan tebal. Sama seperti kucing lainnya, kucing ini membutuhkan perhatian untuk semua kebutuhan mereka. Yuk simak cara merawat kucing British Shorthair pada artikel dibawah ini!

1. Memberi Makan Bergizi

Walaupun ukuran mereka yang cenderung besar, kucing ini tidak membutuhkan makan yang banyak. Anda dapat memberi makanan kucing yang berkualitas dan bergizi pada mereka. British shorthair tidak boleh makan ikan atau udah lebih dari dua kali dalam seminggu, ia boleh makan daging ayam dan daging sapi.

2. Sikat Bulunya Dengan Rutin

Mereka memiliki bulu yang pendek dan tebal saat disentuh. Anda perlu menyikatnya minimal seminggu sekali agar bulu mereka bebas kusut. Kucing British shorthair adalah kucing yang malas bergerak, sehingga bulu rontok mereka menumpuk di badan. Dengan menyikat dan menyisir bulu mereka, maka akan membantu mengontrol jumlah rambut.

3. Ajak Mereka Beraktivitas

British shorthair bukanlah kucing yang aktif. Mereka senang tinggal di dalam ruangan dan tetap diam. Oleh karena itu, anda harus mengajaknya bermain setiap hari agar mereka dapat menjaga berat badannya.

4. Merawat Gigi dan Kuku

Menyikat gigi kucing memang diperlukan agar kesehatan gigi mereka lebih baik. Carilah sikat gigi dan pasta gigi khusus untuk kucing. Tidak ada salahnya melakukan perawatan gigi untuk memastikan tidak ada infeksi di dalam mulut.

Kucing membutuhkan pemotongan kuku secara teratur. Anda dapat memotong ujung kukunya dengan pemotong kuku yang direkomendasikan dokter hewan. Pemotongan kuku ini bertujuan agar anabul anda tidak terluka dengan mengurangi ketajamannya. 

5. Menemui Dokter Hewan

Setiap kucing harus menemui dokter hewan secara berkala untuk diperiksa kesehatannya. Dokter hewan akan memberikan vaksin cocok untuk anabul anda. Vaksin berguna untuk melindungi dan mencegah kucing dari berbagai penyakit. Pet care menyediakan layanan vaksinasi untuk kucing kesayangan.

Dengan adanya dokter hewan, anda dapat berkonsultasi mengenai kucing anda lebih jauh. Pet care menyediakan layanan memanggil dokter hewan melalui call center pet care.