Tag: dokter hewan ke rumah

Penyebab Kucing Jalan Sempoyongan

Kucing memang menjadi hewan peliharaan yang menggemaskan. Sebagai pemilik hewan, anda tentu ingin agar kucing anda terus aktif dan sehat. Namun, kucing adalah hewan yang rentan terkena penyakit. Kucing bisa saja tiba-tiba jalan sempoyongan yang membuat anda bingung.

Lantas apa penyebab kucing jalan sempoyongan? Yuk simak dalam artikel di bawah ini!

Penyebab Kucing Jalan Sempoyongan

1. Cerebellar Hypoplasia

Cerebellar hypoplasia adalah gangguan kesehatan kucing yang mempengaruhi koordinasi tubuh, sistem motorik dan kesadaran spasial. Gejala kucing mengalami ini adalah mereka bergerak dengan kaku, tak beraturan, dan tidak seimbang. Ini terjadi karena ada gangguan di bagian otak kecil kucing karena tidak berkembang baik saat di kandungan. Kebanyakan kasus cerebellar hypoplasia adalah bawaan dari lahir.

2. Keracunan

Keracunan pada kucing dapat terjadi ketika kucing mengonsumsi makanan yang terkena pestisida, menjilat cairan pembersih lantai, atau memakan hewan lain yang terkena racun. Gejala kucing yang keracunan yakni ketidakseimbangan tubuh, muntah, dan kejang. Segera bawa ke dokter hewan agar kucing mendapat penanganan yang tepat.

3. Ataksia

Ataksia atau ataxia adalah salah satu gangguan neurologis atau sistem saraf pada kucing yang mempengaruhi koordinasi tubuh kucing. Kucing akan sulit mengontrol tubuhnya dan akhirnya berjalan sempoyongan.

4. Distemper

Penyakit distemper adalah penyakit yang mudah menular pada sesama kucing bahkan bisa menyebabkan kematian. Gejala kucing yang terkena distemper adalah kucing sempoyongan dan keseimbangannya buruk.

5. Feline Vestibular Disease

Feline Vestibular Disease adalah gangguan pada sistem vestibular yang mengatur keseimbangan dan orientasi ruang pada kucing. Kucing yang terserang Feline Vestibular Disease akan jalan sempoyongan, mengangkat kepala, dan terlihat kebingungan.

6. Idiopatic Vestibular Disease

Idiopatic Vestibular Disease menyebabkan ketidakseimbangan pada kucing tanpa penyebebab yang jelas. Di 30 menit pertama kucing akan jalan sempoyongan bahkan untuk berdiri pun sulit. Mata kucing akan bergerak dengan cepat dan muntah. Kondisi ini akan membaik dengan sendirinya dan tidak menyebabkan masalah serius. Namun, jika anda khawatir segera bawa ke dokter hewan.

Perlukah Ke Dokter Hewan?

Kucing yang berjalan sempoyongan perlu dibawa ke dokter hewan. Dokter hewan akan memeriksa lebih lanjut mengenai penyebab yang mendasarinya. Mereka akan melakukan pemeriksaan medis untuk menentukan penanganan yang tepat pada kucing anda.

Kini Pet Care menyediakan konsultasi dokter hewan ke rumah melalui layanan call center Pet Care.

Gejala Ringworm pada Kucing dan Cara Mengobatinya

Kucing menjadi salah satu hewan yang dijadikan hewan peliharaan oleh manusia. Walaupun kucing mendapatkan perawatan yang maksimal dari pemilik, mereka adalah hewan yang cukup rentan mengalami infeksi jamur pada kulit atau ringworm.

Saat kucing mengalami ringworm, akan muncul ruam berbentuk melingkar layak cincin. Pada umumnya ringworm akan mengakibatkan rasa gatal berlebihan dan menimbulkan luka. Ringworm dapat menular ke manusia dan hewan lain.

Lalu apa saja gejala dan bagaimana cara mengobati ringworm ini? Yuk simak penjelasannya di bawah ini!

Gejala Ringworm pada Kucing

Ringworm dapat menyebar melalui foliker rambut dan kulit yang terinfeksi. Ringworm lebih sering dialami oleh kucing muda atau kucing dengan rambut tebal. Hal ini dikarenakan sistem kekebalan tubuh pada kucing muda belum maksimal sedangkan pada kucing dengan rambut tebal mereka dapat menjadi perkembangan spora sehingga sulit dihilangkan.

Berikut beberapa gejala yang ada pada kucing saat terkena ringworm :

  • Munculnya infeksi atau luka yang berbentuk cincin melingkar pada kulit kucing
  • Adanya bercak merah
  • Kucing mengalami rambut rontok di bagian tertentu
  • Munculnya ketombe pada rambut atau tekstur bersisik
  • Ringworm di kulit kepala akan dimulai dengan benjolan atau luka kecil

Cara Mengobati Ringworm pada Kucing

Kucing  masih menular selama tiga hingga enam minggu. Anda harus tetap mempertahankan perawatan dari dokter hewan meskipun kucing sudah menunjukkan tanda lebih baik sebelum perawatan selesai. Memberikan obat anti jamur selama waktu yang direkomendasikan dokter hewan adalah hal yang paling penting karena ringworm bisa saja muncul kembali.

 Dokter hewan biasanya akan mengobati ringworm dengan kombinasi obat anti jamur. Mereka juga bisa mengoleskan obat topikal seperti salep ke kulitnya. Dokter hewan akan merekomendasikan agar mandi dengan obat untuk pengobatan ringworm pada kucing. Mereka akan memberikan obat yang cocok untuk kucing kesayangan anda.

Sebaiknya memisahkan ruangan kucing dengan sekitar agar mudah dibersihkan dan tidak menyebarkan jamur pada orang atau hewan lain di rumah. Anda juga disarankan untuk membersihkan setiap ruangan dari bulu kucing anda dan bersihkan berbagai perlengkapan kucing.

Nah itulah gejala dan cara mengobati ringworm pada kucing. Jika kucing anda menunjukkan gejala seperti yang disebutkan di atas, anda dapat menghubungi layanan call center Pet Care untuk konsultasi dengan dokter hewan. Pet Care menyediakan layanan dokter hewan ke rumah sehingga penyebaran ringworm dapat dicegah.

Anjing Rabies, Gejala dan Cara Mengobatinya

Rabies masih menjadi masalah yang mengancam masyarakat. Rabies dapat menyerang hewan, termasuk hewan peliharaan dan hewan liar. Anjing Rabies menjadi rabies yang paling sering terjadi.

Rabies adalah penyakit infeksi virus pada otak dan sistem saraf. Rabies dapat menyebar ke manusia dan hewan lain, melalui air liur, gigitan atau cakaran dan jilatan. Anak dengan usia 5 sampai 14 tahun sering menjadi korban. Oleh karena itu, anda harus mewaspadai rabies dengan cara memberikan vaksin pada hewan peliharaan anda.

Lantas apa saja gejalanya dan bagaimana cara mengobatinya? Yuk simak dalam artikel di bawah ini!

Gejala Rabies

Gejala penyakit ini muncul dapat berbeda, biasanya 5 hari atau sekitar 1 tahun. Namun, biasanya muncul 30-90 hari.

Gejala awal munculnya rabies diantaranya :

  • Demam
  • Kesemutan atau merasa terbakar di area gigitan
  • Sakit atau nyeri kepala
  • Mual dan muntah
  • Merasa gelisah, bingung, atau terancam
  • Hilang nafsu makan

Gejala rabies pada manusia berkembang secara bertahap dimulai dengan gejala mirip flu lalu menjadi gangguan neutologis yang parah. Penderita rabies dapat berpeluang sembuh asal segera diobati setelah terkena virus.

Sedangkan gejala rabies pada anjing biasanya terlihat dari sikapnya :

  • Lebih agresif
  • Air liur yang berlebih
  • Susah makan dan minum
  • Susah berjalan
  • Sesitif pada cahaya dan suara.

Cara Mengobati Rabies

Anda dapat memberikan pertolongan pertama pada manusia yang terkena gigitan anjing rabies. Cara yang pertama, tekan bagian yang terluka dengan kain bersih, kemudian cuci luka gigitan secepatnya dengan air mengalir dan sabun selama 15 menit. Kemudian berikan cairan antiseptic lalu segera bawa ke rumah sakit untuk membersihkan luka gigitan atau cakaran. Dokter juga akan memberikan serum dan vaksin rabies.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, rabies pada anjing dapat dicegah dengan vaksin. Anda dapat memberikan vaksin pada anjing peliharaan untuk mencegah rabies dan dapat menghentikan penularan pada sumbernya. Anda juga dapat menjaga kontak anjing kesayangan dengan hewan liar yang berpotensi memiliki virus rabies.

Pet Care menyediakan layanan konsultasi dokter hewan ke rumah dan memberikan vaksin pada hewan. Anda dapat menghubungi call center Pet Care. Ayo segera berikan vaksin pada anjing kesayangan anda agar terhindar dari penyakit!

Tungau Telinga Pada Kucing : Gejala dan Cara Mengobatinya

Hama seperti tungau sering kali menyerang hewan peliharaan termasuk kucing. Tungau dapat menyebabkan kucing menggaruk telinganya terus bahkan dapat menyebabkan iritasi parah. Hama ini tinggal di permukaan saluran telinga kucing.

Lantas apa saja gejala dan bagaimana cara mengobati tungau telinga pada kucing?

Gejala Tungau Telinga Pada Kucing

Tungau memang memiliki ukuran yang kecil, tetapi anda dapat memperhatikan tanda yang ditinggalkan oleh tungau. Tungau dapat mempengaruhi satu atau kedua telinga. Berikut gejala yang akan terlihat pada kucing saat terkena tungau :

  • Kemerahan di telinga kucing
  • Kerak di ujung telinga kucing
  • Sering menggaruk telinga
  • Kucing sering menggelengkan kepala
  • Kotoran telinga berwarna gelap

Penyebab umum tungau telinga pada kucing yakni tertular dari hewan lain. Kucing yang sering berinteraksi dengan hewan lain atau sering berada di luar ruangan dapat terkena tungau.

Kondisi kandang yang tidak sehat juga dapat menjadi penyebab kucing terkena tungau. Oleh karena itu, sebagai pemilik hewan peliharaan anda harus rutin membersihkan kandang kucing.

Cara Mengobati Tungau Telinga Pada Kucing

Cara pertama yang dapat anda lakukan yakni membersihkan telinga kucing. Bersihkan penumpukan kotoran dan bilas dengan lembut. Gunakan obat pembersih telinga khusus kucing lalu teteskan ke dalam lubang telinga kucing.

Jika anda khawatir merusak gendang telinga kucing, sebaiknya bawa ke dokter hewan. Dokter hewan akan memberikan penanganan dan resep yang tepat untuk kucing kesayangan. Dokter hewan bisa saja memberikan obat suntik tambahan jika diperlukan. Obat tungau telinga kucing tersedia dalam bentuk oles atau suntikan.

Anda sebaiknya memeriksa kembali kucing dalam waktu satu atau dua minggu kemudian untuk memastikan tungau sudah hilang. Dokter hewan akan memberikan langkah selanjutnya yang tepat untuk kucing kesayangan.

Tungau sebenarnya dapat dicegah. Anda dapat memberikan perawatan anti parasit pada kucing anda. Jangan lupa untuk menjaga lingkungan sekitar kucing agar selalu bersih. Kucing sebaiknya tetap di dalam ruangan untuk mencegah tungau datang lagi.

Pet Care menyediakan layanan konsultasi dokter hewan ke rumah sehingga kucing anda tetap di dalam ruangan. Anda dapat menghubungi call center Pet Care.

Fakta Menarik Anjing Dachshund dan Cara Merawatnya

Dachshund adalah salah satu anjing populer di benua Eropa dan Amerika. Anjing ini memiliki bentuk yang unik, tubuhnya yang panjang dan sifatnya yang setia membuat ia dijadikan hewan peliharaan.

Anda tidak akan kesepian saat memelihara anjing ini karena mereka adalah anjing yang vokal. Masih banyak fakta menarik dari anjing berkaki pendek ini, apa saja? Berikut ulasannya untuk anda beserta cara merawatnya!

Fakta Menarik Anjing Dachshund

1. Memiliki Banyak Julukan

Sejarah Dachshund dapat ditemukan dari abad ke-15 Jerman. Anjing jenis ini sebenarnya telah muncul dalam seni Mesir dan Meksiko kuno. Sisa-sisa anjing serupa ditemukan dengan sisa-sisa kapal karam di Italia, sejak abad ke-1 Masehi. Dulunya Dachshund digunakan oleh masyarakat sebagai anjing pemburu binatang kecil seperti kelinci, musang, rubah.  Di negara lain Dachshund memiliki banyak nama panggilan diantaranya, sausage dog di Inggris, Teckel di Perancis dan anjing wiener.

2. Berumur Panjang

Meski mempunyai tubuh yang kecil, Dachshund memiliki usia yang cukup panjang. Mereka rata-rata bisa hidup sampai berumur 12-16 tahun.

3. Memiliki Arti Anjing Pemburu Luwak

Nama mereka berasal dari kata badger hound yang artinya anjing luwak. Dachshund sering digunakan untuk memburu luwak karena badannya yang ramping dan kaki yang pendek, sehingga memungkinkan masuk ke lubang tempat luwak bersarang. Anjing ras ini aktif dan suka berburu.

Cara Merawat Anjing Dachshund

  • Jenis smooth dan wirehaired harus disikat beberapa hari per minggu, sedangkan untuk longhaired harus disikat setiap hari agar tidak kusut.
  • Potong kuku anjing dengan rutin agar mereka tidak melukai diri sendiri.
  • Berikan nutrisi yang tepat untuk Dachshund. Berilah makan setidaknya dua kali sehari.
  • Berhati-hatilah pada bagian tulang belakang karena ukurannya lebih panjang dibanding spesien anjing pada umumnya. Apalagi akan lebih parah jika dachshund mengalami obesitas. Tulang punggung Dachshund menjadi sangat tegang karena beban ekstra yang harus ditahan. Anjing jenis ini tidak disarankan untuk menaiki tangga atau melompat.
  • Bawa Dachshund ke dokter hewan. Dokter hewan akan memeriksa kesehatan pada anjing seperti kesehatan gigi, mencegah kutu, cacing dan berbagai jenis parasit. Jangan lupa untuk memberikan vaksin agar mereka terhindar dari penyakit.

Pet care menyediakan layanan dokter hewan ke rumah dan vaksin pada anjing. Anda bisa menghubungi layanan call center Pet Care.

Mata Kucing Berair : Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kucing juga memiliki air mata yang berfungsi untuk menjaga mata tetap lembab dan menghilangkan debu. Akan tetapi, apabila air mata keluar terlalu banyak atau disebut mata berair, hal ini menunjukkan bahwa kucing anda mengalami masalah infeksi di matanya.

Saat terlihat penumpukan air mata dan kotoran mata di sekitar mata atau kelopak mata maka dapat disimpulkan ada masalah di mata anabul anda. Kemudian muncul tanda lain dari kucing anda seperti bersin, bengkak pada kelopak mata, atau kucing menggosok mata terlalu sering.

Lantas, apa penyebab dan cara mengatasi kucing berair?

Penyebab Mata Kucing Berair

1. Infeksi Mata

Luka atau benda asing yang masuk ke dalam mata seperti kotoran atau debu dapat menimbulkan infeksi mata. Kondisi mata kucing berair bisa menjadi tanda kucing mengalami konjungtivitis. Konjungtivitis membuat mata kucing merah dan bengkak akhirnya membuat kucing anda tidak nyaman dan merasa kesakitan.

Mata berair bisa dialami anak kucing yang baru lahir dikarenakan induk kucing mengalami ingeksi vagina atau melahirkan di tempat tidak bersih.

2. Alergi

Alergi dapat menyebabkan mata kucing berair. Hal ini dapat terjadi saat kucing terkena debu, jamur, serbu sari tanaman, atau obat-obattan tertentu yang dapat mengiritasi mata.

3. Flu Kucing

Infeksi saluran pernapasan atas atau flu kucing dapat menjadi penyebabnya. Flu kucing bisa terjadi karena infeksi calicivirus atau virus herpes kucing. Keduanya dapat menyebabkan mata berair.

4. Ulkus Mata

Ulkus mata bisa menyebabkan produksi air mata berlebihan dan keluar lendir. Gejala ulkus mata bisa menyebabkan mata kucing memerah, sensitif pada cahaya, terlalu sering mengedip dan menggosokkan matanya.

5. Epifora

Produksi air mata yang berlebihan menandakan kucing mengalami epifora. Epifora terjadi saat ada masalah pengeringan dari mata ke hidung melalui saluran air mata. Saluran air mata kucing membengkak dan tersumbat akibat rhinitis (radang selaput hidung) atau sinusitis (radang selaput sinus). Rambut-rambut kecil di permukaan bawah kelopak mata kucing bisa juga menjadi penyebab epifora.

Cara Mengatasi Mata Kucing

Cara mengatasinya yaitu anda harus mencari tahu penyebabnya terlebih dahulu. Anda dapat mengobatinya dengan cara :

  • Bersihkan benda asing yang meyangkut di sekitar mata kucing.
  • Memberikan obat antibiotik dalam bentuk tetes mata atau untuk diminum.
  • Memberikan obat yang mengandung antihistamin atau steroid untuk meredakan gejala alergi.
  • Untuk meredakan konjungtivitis, anda dapat memberikan obat antiperadangan.

Apabila cara diatas sudah dilakukan dan tidak membuahkan hasil, segera hubungi dokter hewan terdekat agar kucing kesayangan mendapat penanganan yang tepat. Pet care kini menyediakan layanan dokter hewan ke rumah dengan menghubungi call center Pet care.

Anjing Dehidrasi? Berikut Tanda dan Penyebab

Air merupakan hal yang penting untuk tubuh anjing. Anjing perlu minum setiap hari karena air membantu suhu tubuh, mendukung fungsi organ tubuh, dan membantu pencernaan. Dehidrasi pada anjing terjadi ketika anjing kehilangan lebih banyak air dan elektolit daripada yang mereka konsumsi.

Anjing melakukan berbagai aktivitas seperti buang air kecil dan besar, terengah-engah, dan bernapas yang mengakibatkan mereka kehilangan air. Air juga akan menguap lewat cakar mereka. Apabila mereka mengalami dehidrasi parah, mereka bisa saja mati.

Lantas apa saja tanda dan penyebab anjing dehidrasi? Apa yang harus anda lakukan pada anjing kesayangan? Simak dalam artikel di bawah ini!

Tanda Anjing Dehidrasi

1. Hidung Kering dan Mata Cekung

Hidung anjing dikenal lembab. Jika hidung anjing kering, hal ini bisa menjadi tanda dehidrasi atau masalah medis lain.

Mata cekung menjadi tanda dehidrasi parah. Jumlah cairan di bantalan lemak di belakang mata berkurang sehingga menyebabkan mata tenggelam dalam rongga mata.

2. Menguji Elastisitas Kulit Anjing

Anda dapat memeriksa dehidrasi dengan menarik secara perlahan kulit anjing anda yang kendur di bagian belakang leher atau di atas tulang belikatnya kemudian lepaskan. Apabila kulitnya kendur dan langsung kembali ke posisi semula maka mereka tidak dehidrasi, sedangkan apabila kulitnya membutuhkan waktu lebih lama untuk kembali ke semula maka mereka mengalami dehidrasi.

3. Gusi Kusam

Periksa mulut anjing terutama bagian gusinya. Gusi yang baik yakni berwarna merah muda, berkilau, dan tampak lembab. Anda dapat menyentuh gusi anjing anda, jika jari anda menempel pada gusinya yang lengket dan warna gusi terlihat kusam, dapat disimpulkan bahwa itu tanda dehidrasi.  

4. Terengah-engah Dengan Berlebihan

Anjing biasanya terengah-engah untuk mendinginkan diri. Apabila anjing anda terengah-engah dari biasanya, ini bisa menjadi tanda anjing dehidrasi. Segera beritahu dokter hewan terdekat jika anjing anda terengah-engah agar diberikan penanganan tepat.

Penyebab Anjing Dehidrasi

  • Sengatan Panas

Sengatan panas dapat membuat suhu tubuh anjing naik. Jangan meninggalkan anjing di dalam kendaraan tertutup terlalu lama karena mereka tetap akan terkena sengatan panas. Olahraga berat atau aktivitas tanpa henti juga bisa menjadi penyebab suhu tubuh anjng naik.

  • Muntah atau Diare

Saat anjing mengalami muntah atau diare terus menerus, maka mereka terus kehilangan cairan di dalam muntahan atau diare. Mereka tidak dapat minum cukup air untuk menggantikan cairan yang hilang dan dehidrasi akan kian parah jika tidak segera ditangani.

  • Tidak Mendapat Air yang Cukup

Jika anjing tidak mendapatkan air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan air harian, mereka akan mengalami dehidrasi. Mangkuk air harus diperiksa setiap hari dan pastikan air bersih dan segar yang mereka minum.

  • Penyakit Kronis

Anjing yang menderita penyakit ginjal atau diabetes cenderung mengalami dehidrasi dan sering minum lebih banyak air dari biasanya. Anda harus memastikan konsumsi air mereka karena biasanya mereka masih mengalami dehidrasi walaupun konsumsi air sudah meningkat.

Apa Yang Harus Anda Lakukan?

Jika anjing anda menunjukkan tanda seperti yang disebutkan diatas, segera bawa ke dokter hewan. Dokter hewan akan melakukan pemeriksaan riwayat kesehatan secara menyeluruh, memeriksa fisik, suhu tubuh, detak jantung, dan laju pernapasan dan tes diagnostik.

Dokter hewan akan menyarankan untuk memberikan sedikit air pada anjing untuk memulai proses rehidrasi dengan menggunakan cairan infus. Anda juga bisa memberikan anjing anda sedikit air untuk diminum setiap beberapa menit atau berikan potongan es untuk dijilat.

Untuk membantu memulihkan keseimbangan elektrolit anjing, anda dapat memberikan cairan pengganti elektrolit. Cairan ini akan menggantikan cairan yang hilang.  

Anda dapat menghubungi call center Pet care untuk melakukan konsultasi pada dokter hewan yang akan datang ke rumah. Dokter hewan akan memberikan penanganan yang tepat untuk anjing kesayangan.

Jerawat Kucing : Penyebab dan Cara Mengatasi

Sama seperti manusia, kucing dapat terkena jerawat. Jerawat kucing biasanya terletak di bagian bawah dagu yang menyebabkan mereka enggan untuk dielus.

Bentuk jerawatnya yakni benjolan kecil yang diikuti dengan komedo hitam dan putih. Tanda yang paling umum adalah dagu yang terlihat kotor sehingga dinamakan jerawat dagu kucing. Dagu kucing anda akan terlihat bintik-bintik kotoran di atasnya.

Lantas apa saja penyebab dan cara mengatasinya? Yuk simak dalam artikel di bawah ini!

Penyebab Jerawat Pada Kucing

Pada manusia, penyebab munculnya jerawat karena kulit berminyak, sedangkan untuk kucing penyebab pastinya belum diketahui. Munculnya jerawat dapat terjadi ketika folikel rambut tersumbat karena memproduksi keratin yang berlebihan.

Ada penyebab lain munculnya jerawat pada anabul anda diantaranya :

– Sistem kekebalan tubuh yang buruk

– Perawatan yang buruk

– Alergi Makanan

– Produksi keratin dan minyak yang berlebihan

– Hormon yang tidak seimbang

– Wadah plastik yang sering dipakai oleh kucing saat makan dan minum.

– Stres yang bisa terjadi karena perubahan lingkungan

Cara Mengatasi Jerawat Pada Kucing

Anda harus mulai mencuci wajah kucing. Saat membersihkan wajah mereka dengan tisu wajah yang mengandung benzoil peroksida untuk kucing. Gunakan tisu khusus untuk kucing.

Memotong bulu di sekitarnya dapat mengurangi jumlah bakteri sehingga tidak menyebar. Jangan lupa untuk membersihkan tempat makan dan minum mereka lebih sering. Wadah makan kucing dari plastik dapat menjadi sarang bakteri sebaiknya ganti dengan mangkuk dari kaca atau besi.

Jangan pernah mengkorek jerawat anabul anda. Mengkorek jerawat akan memperburuk kondisi dan berpotensi menimbulkan rasa sakit yang lebih parah dan akhirnya infeksi. Sebaiknya konsultasikan pada dokter hewan yang akan mendiagnosis jerawat berdasarkan temuan klinis, riwayat kesehatan anabul kesayangan. Dokter hewan akan memberikan penanganan yang tepat untuk kucing anda.

Anda dapat menggunakan sampo antibakterial atau anti fungal. Berikan gel pereda jerawat pada anabul kesayangan. Dokter hewan juga akan merekomendasikan untuk memberikan antibiotik atau antiradang untuk mengurangi pembengkakan.

Jika anda masih membutuhkan konsultasi dokter hewan terdekat, anda dapat menghubungi layanan call center Pet Care.

Anjing Corgi : Fakta Menarik dan Cara Merawat

Anjing Corgi dikenal sebagai anjing yang memiliki ukuran tubuh kecil dan pendek. Mereka disukai berbagai kalangan termasuk kalangan keluarga kerajaan. Corgi sendiri memiliki arti dalam bahasa Walse, cor adalah kerdil sedangkan gi adalah anjing. Jadi, maksud dari corgi sendiri yakni anjing kerdil.

Tampilan fisik mereka yakni kaki pendek, paha berotot, dada yang dalam, serta badan yang panjang. Anjing Corgi memiliki tinggi rata-rata 25-30 sentimenter dan berat 12-14 kilogram. Mereka dinilai penyayang, cerdas, dan setia pada pemiliknya.

Lalu, apa saja fakta menarik dari anjing kecil ini? Bagaimana cara merawatnya? Berikut ulasannya untuk anda!

Fakta Menarik Anjing Corgi

1. Ada Dua Jenis

Dilansir dari Mental Floss, ada dua jenis Corgi yakni Pembroke Welsh Corgi dan Cardigan Welsh Corgi. Keduanya terlihat sama, namun mereka memiliki nenek moyang yang berbeda. Tampilan mereka yang serupa terjadi karena hasil kawin silang pada abad ke-19.

Perbedaan dari keduanya yakni Pembroke Welsh tidak mempunyai ekor sedangkan Cardigan Welsh mempunyai ekor. Perbedaan lainnya yakni pembroke welsh umumnya memiliki bentuk telinga runcing sedangkan cardigan welsh memiliki bentuk telinga bulat.

2. Sudah Ada Sejak Dahulu

Fakta menarik selanjutnya yakni cardigan welsh corgi sudah ada sebelum masehi. Itu artinya mereka sudah ada di Wales selama lebih 3000 tahun. Suku prajurit Celtic membawa cardigan sekitar 1200 sebelum masehi. Ras ini awalnya merupakan anggota keluarga anjing Teckel kemudian memasukkan anjing Dachsund.

Sedangkan untuk Pembroke Corgi, nenek moyang mereka setidaknya berasal dari abad ke-10. Sebagian setuju mereka berasal sejak 1107 Masehi ketika penenun Flemish bermigrasi ke Wales atau mereka turunan dari Vallhund Swedia yang mungkin dibawa ke Pembrokeshire oleh para Viking.

3. Anjing Yang Dipelihara Keluarga Kerajaan Inggris

Corgi menjadi salah satu ras anjing peliharaan yang disayangi oleh Ratu Elizabeth II. Ratu Elizabeth II telah memelihara corgi sejak usia 7 tahun hingga akhir hidupnya. Diketahui ia memiliki lebih dari 30 jenis anjing jenis pembroke welsh corgi. Sehingga sudah 14 generasi Corgi yang dibesarkan oleh keluarga Kerajaan Inggris.

4. Anjing Gembala

Corgi digunakan sebagai anjing penggembala sejak abad ke-10. Pada abad ke-10, padang rumput dinggap sebagai tanah biasa sehingga tidak ada pagar. Walaupun tubuh mereka kecil, mereka dapat menggiring ternak petani agar tetap bersama dan tidak terpisah.

Cara Merawat Anjing Corgi

  • Berikan anjing makan secara teratur. Anda harus memperhatikan asupan makan mereka sehingga mereka dapat tumbuh dengan baik. Hindari memberikan makan untuk manusia karena anjing anda belum tentu cocok mengonsumsi makanan manusia.
  • Awasi anjing corgi agar mereka tidak memasukkan benda asing ke dalam mulutnya.
  • Bersihkan gigi minimal seminggu dua kali. Jangan lupa untuk membersihkan telinga seminggu sekali untuk kesehatannya.
  • Rapikan dan potong kukunya satu kali atau dua kali sebulan. Hal ini bertujuan agar anjing tidak terluka saat menggaruk tubuhnya.
  • Ajak mereka bermain agar tetap aktif. Anjing Corgi adalah anjing yang memiliki banyak energi sehingga ajak mereka berjalan-jalan atau berolahraga agar tidak bosan.
  • Sebagai pemilik hewan peliharaan, anda harus mengunjungi dokter hewan agar diperiksa kesehatannya. Dokter hewan akan memberikan vaksin, memeriksa gigi, serta mencegah kutu, parasit pada anjing.

Pet Care menyediakan layanan dokter hewan ke rumah dan layanan vaksin untuk hewan. Anda dapat menghubungi call center Pet Care agar anjing kesayangan tetap sehat dan terus aktif bermain.

Anak Kucing Tidak Mau Makan: Penyebab dan Cara Mengatasi

Kucing memang disukai oleh berbagai kalangan karena tingkahnya yang menggemaskan. Merawat mereka pun termasuk hal yang mudah jika untuk pemula. Walau begitu, anak kucing rentan terkena masalah kesehatan. Apalagi anak kucing yang tidak mau makan tentu membuat pemilik kebingungan cara membujuknya.

Lantas apa saja penyebab anak kucing tidak mau makan dan bagaimana mengatasinya?

Penyebab Anak Kucing Tidak Mau Makan

1. Sakit

Anak kucing bisa saja sedang sakit. Beberapa penyakit seperti diare, sembelit, dan lainnya bisa menjadi penyebab mereka kehilangan nafsu makan. Sebaiknya anda memeriksa kondisinya ke dokter hewan terdekat agar mendapat penanganan yang tepat.

2. Masih Beradaptasi

Anak kucing yang biasanya minum susu dari induknya kini mulai berpindah menjadi makan makanan kucing yang bertekstur. Anak kucing masih beradaptasi sehingga anda bisa membiarkan mereka memilih makanan kering atau basah. Anda juga bisa menambahkan air hangat untuk memudahkan mereka mengunyah.

3. Masalah Pencernaan dan Pernapasan

Masalah sistem pencernaan biasanya akan membuat mereka tidak mau makan. Bagian usus, perut, atau bagian lain dari sistem pencernaan dapat menyebabkan kucing berhenti makan. Ada kemungkinan mereka akan muntah dan diare.

Masalah pernapasan seperti hidung tersumbat sehingga penciuman hilang sementara, mata yang penuh dengan kotoran sehingga menyebabkan hilang penglihatan. Anak kucing tidak dapat mencium makanannya dan memutuskan untuk tidak makan.

4. Stres

Kucing yang stres dapat menjadi penyebab mereka tidak mau makan. Sebagai pemilik hewan, anda harus senantiasa mengawasinya dan memberikannya kasih sayang sehingga mereka tidak akan stres.

Cara Mengatasi Anak Kucing Tidak Mau Makan

  • Memberi Variasi Makanan dan Vitamin

Dengan memberi mereka variasi makanan, anak kucing tidak akan bosan. Mereka memiliki preferensi rasa tersendiri. Selain itu, berikan vitamin yang mengandung B kompleks untuk meningkatkan nafsu makan anak kucing.

  • Menghangatkan Makanan Anak Kucing

Anak kucing bisa saja menyukai makanan yang sedikit hangat tetapi tidak terlalu panas. Anda bisa mencoba menghangatkan makanan terlebih dahulu sebelum memberikannya pada anak kucing.

  • Membawanya Ke Dokter Hewan

Kucing dikenal sebagai hewan yang pandai menyembunyikan rasa sakit. Oleh karena itu sebagai pemilik hewan, anda harus segera membawanya ke dokter hewan saat melihat mereka tidak makan selama satu atau dua hari.

Pet care memiliki layanan konsultasi dokter hewan ke rumah dengan menghubungi call center Pet care. Jangan menundanya agar anak kucing anda dapat kembali aktif dan sehat.