Tag: dokter hewan ke rumah

Fakta Kucing Munchkin, Si Kucing Berkaki Pendek

Ada beragam jenis kucing di Indonesia, salah satunya adalah kucing munchkin. Kalian pasti sudah tidak asing dengan nama kucing yang satu ini kan? 

Kucing munchkin atau yang sering kita sebut dengan kucing kaki pendek adalah salah satu jenis hewan peliharaan yang populer di Indonesia. Bentuk kaki nya menjadi daya tarik yang paling menonjol dari kucing ini.

Dari Mana Asal Kucing Munchkin?

Hewan menggemaskan yang satu ini mulai dikembangbiakkan di Amerika Serikat pada tahun 1980-an. Kaki pendeknya terbentuk karena mutasi genetik alami. Munchkin merupakan kucing ras utama dari jenis berkaki pendek. 

Kucing kaki pendek diberi nama munchkin yang diambil dari karakter yang juga bernama sama dimana itu adalah karakter orang kerdil di sebuah film berjudul The Wizard of Oz.

Jarang Dikembangbiakkan Dengan Sesama Munchkin

Fakta menarik kedua adalah bahwa kucing ini jarang sekali dikembangbiakkan dengan jenis yang sama dikarenakan terdapat resiko yang terkait dengan genetiknya. 

Biasanya akan dipasangkan dengan jenis anabul domestik shorthair maupun long hair. Dengan begitu, akan membuat hewan ini memiliki bulu yang berkilau serta kaki yang tidak terlalu pendek.

Perkiraan Usianya Lebih Panjang

Jika Anda berniat untuk memelihara hewan berbulu dengan masa usia yang panjang maka munchkin bisa jadi solusinya. Kucing ini dapat hidup 12 sampai 15 tahun dengan catatan Anda merawatnya dengan baik dan benar.

Gesit

Kakinya yang pendek membuat kucing ini memiliki pergerakan yang gesit. Ia bergerak seperti musang dan cukup aktif saat bermain. 

Sebaiknya Anda tidak membiarkan kucing dengan jenis kaki pendek lompat ke tempat yang tinggi karena kaki nya yang pendek bisa menyebabkan cedera punggung.

Perawatan Kucing Berkaki Pendek

Tips perawatan yang bisa kami berikan untuk Anda ketika memelihara kucing munchkin adalah sebagai berikut :

  • Sisir 3-5x seminggu jika kucing munchkin berbulu panjang
  • Sisir 1-2x seminggu jika berbulu pendek
  • Memotong kuku dan membersihkan telinganya secara rutin
  • Memberikan makanan kucing yang seimbang
  • Mengunjungi dokter hewan untuk pemeriksaan rutin dan melakukan vaksinasi

Perawatan kucing yang dilakukan dengan maksimal dan benar akan membuat pertumbuhan kucing lebih optimal dan kesehatannya terjaga.

Pet Care menyediakan layanan dokter hewan ke rumah dan layanan vaksinasi kucing dan anjing di rumah. Semua tindakan akan dilakukan oleh dokter hewan profesional yang berpengalaman. Jika Anda membutuhkannya, bisa segera hubungi call center Pet Care.

Ingin Membawa Anjing Ke Keramaian? Ketahuilah Tips Berikut!

Membawa anjing ke keramaian merupakan hal yang mungkin dan mudah untuk dilakukan. Sekarang, beberapa tempat terbuka ataupun tertutup telah memperbolehkan anda membawa anjing anda. Namun, anda juga tidak dapat sembarangan membawanya. Untuk itu, ketahui tips berikut sebelum membawa anjing anda ke keramaian! 

Perhatikan Kenyamanan Anjing Selama di Perjalanan

Untuk dapat mencapai tujuan yang jauh, anda harus mengajak anjing anda menaiki kendaraan seperti mobil, pesawat, dan lain sebagainya. Penting untuk diketahui, jika anjing tidak terbiasa bepergian jauh, ia dapat tidak nyaman dan stress dalam perjalanan tersebut. Jadi, anda harus memerhatikan kenyamanannya dahulu sebelum membawa kendaraan ke tempat jauh. 

Pertama, latihlah anjing anda untuk berdiam diri di kandang yang telah disediakan. Terutama bila anjing anda selalu dilepas di rumah, ia akan mudah stress saat dimasukkan ke dalam kandang. Oleh sebab itu, biasakan dulu anjing anda untuk berada dalam kandang dalam beberapa jam. Ulangi latihan ini sampai anjing anda terlihat nyaman sepenuhnya. 

Bila anjing tidak menunjukkan tanda-tanda kecemasan di dalam kandang, anda dapat mencoba membawanya berjalan-jalan dengan kendaraan anda. 

Selain stress, perjalanan jauh juga dapat menyebabkan mual atau mabuk, sama seperti manusia. Biasanya, anjing yang mabuk perjalanan akan mengeluarkan liur, terengah-engah, dan lain sebagainya. Untuk mengatasinya, anda dapat membawa anjing anda ke dokter hewan terdekat. Biasanya, anda akan mendapatkan obat yang dapat diberikan untuk menenangkan mual anjing. 

Latih Anjing Anda Untuk Bertemu Orang Banyak

Apabila anjing anda jarang terekspos oleh orang lain selain penghuni rumah anda, ia akan cenderung takut ataupun menyalak pada orang-orang. Tentunya, anda tidak ingin anjing anda menggonggongi semua orang di ruang terbuka, kan? Untuk itu, jangan langsung bawa anjing anda ke ruang terbuka. Akan tetapi, biasakan dahulu anjing anda untuk bertemu orang-orang di sekitar rumah anda. Anda dapat membawa anjing anda berjalan-jalan di sekitar rumah dan berkenalan dengan tetangga-tetangga anda. Dengan begitu, anjing akan menyadari kehadiran orang lain dan menjadi ramah kepadanya. 

Jika anjing anda sudah menunjukkan tanda-tanda ketenangan saat bertemu orang baru, barulah anda dapat membawa anjing anda ke keramaian. Dengan begitu, anda tidak akan mengganggu kenyamanan orang lain di ruang publik. 

Pakaikan Popok Pada Anjing Anda 

Beberapa tempat yang memperbolehkan anjing untuk masuk memiliki syarat, yaitu wajib menggunakan popok. Meskipun tidak ada larangan demikian, menggunakan popok di ruang publik juga dapat membantu menjaga kenyamanan orang lain. Dengan begini, anjing tidak akan buang air kecil atau buang air besar sembarangan dan mengotori lingkungan sekitar. Jadi, anda dan orang lain akan sama-sama merasa tenang dan nyaman. 

Begitulah tips yang dapat anda lakukan sebelum membawa anjing anda ke keramaian. Apabila anjing anda menunjukkan gejala-gejala kecemasan yang berlebihan dan tidak kunjung hilang, segera bawa anjing anda ke dokter hewan atau panggil dokter hewan ke rumah anda melalui layanan PetCare. Sekarang, layanan dokter hewan dari PetCare juga telah tersedia di Jakarta Barat dan Jakarta Utara.

5 Penyebab Bulu Kucing Rontok yang Patut Diwaspadai

Kondisi bulu kucing yang rontok mungkin dianggap hal yang normal. Namun, sebenarnya ada beberapa penyebab yang patut kalian waspadai ketika bulu anabul rontok. Selain itu, bulu yang rontok juga bisa menjadi pertanda adanya penyakit tertentu yang sedang diderita anabul.

Setiap pemilik anabul, pastinya menginginkan hewan kesayangannya memiliki bulu yang halus, mengkilap, tebal dan sehat bukan? Dengan bulu yang seperti itu, penampilan anabul kesayangan Anda akan lebih menggemaskan.

Bulu rontok pada kucing disebut sebagai alopecia. Kerontokan bulu bisa terjadi pada sebagian atau keseluruhan tubuh kucing. Ada banyak sekali penyebab bulu kucing rontok. Dibawah ini kita akan membahas beberapa penyebab bulu rontok yang patut diwaspadai.

Penyebab Bulu Kucing Rontok

Bulu kucing yang mengalami kerontokan bisa disebabkan oleh adanya infeksi, alergi, stress, kekurangan asupan nutrisi dan adanya gangguan endokrin. Berikut penjelasannya.

Infeksi Parasit

Penyebab yang paling sering ditemukan dari kerontokan adalah adanya infeksi parasit seperti kutu atau tungau. Ketika terinfeksi, kucing akan merasa gatal dan sering menggaruk dan menjilati tubuhnya sehingga bulunya rontok. 

Alergi

Penyebab kedua yang paling umum adalah dikarenakan adanya alergi. Sama seperti manusia, kucing yang mengalami alergi bisa menyebabkan bulunya rontok. Alergi sendiri bisa terjadi karena banyak faktor seperti makanan, obat yang dikonsumsi, debu, serbuk sari sampai gigitan serangga.

Stress

Saat mengalami stress, kucing cenderung menjilat dan menggaruk kulitnya yang membuat bulunya menjadi rontok. Jika kucing Anda mengalami stress terus menerus bisa saja akan mengalami kebotakan. Perhatikan selalu kucing kesayangan Anda agar tidak mengalami stress yang bisa menyebabkan kondisi kesehatannya menurun.

Kekurangan Asupan Nutrisi

Kucing yang bulunya rontok dan tampak kusam biasanya dikarenakan kekurangan asupan nutrisi seperti omega-3, protein, vitamin dan mineral. Agar tidak kekurangan nutrisi, Anda harus pandai dalam memberikan makanan dan minuman untuk kucing. Selain itu, lakukanlah pemeriksaan rutin agar kesehatannya selalu terpantau.

Gangguan Endokrin

Rontoknya bulu kucing bisa disebabkan oleh hipertiroidisme tiroid yang terlalu aktif. Selain membuat bulu kucing menjadi rontok, gangguan endokrin juga menyebabkan penurunan berat badan.

Itu dia penjelasan mengenai penyebab rontoknya bulu kucing. Sementara, untuk tindakan pencegahannya bisa dilakukan dengan cara melakukan perawatan anti kutu secara rutin. Kalian bisa melakukan konsultasi dahulu mengenai masalah kesehatan kucing yang bisa menyebabkan kerontokan bulunya kepada dokter hewan

Cara lain untuk mencegah kerontokan bulu kucing adalah dengan membersihkan rumah dan memastikan tidak ada kutu atau serangga lain yang bisa menyerang hewan kesayangan Anda. Baca informasi lainnya mengenai hewan peliharaan kalian di social media Pet Care.

Pemilihan Makanan Anjing yang Tepat

Pemilihan makanan anjing merupakan hal yang sangat penting sebelum membelinya. Anjing merupakan salah satu hewan peliharaan yang memiliki banyak ras dan ukuran. Oleh sebab itu, anda tidak dapat menyamakan makanan anjing pada satu jenis makanan saja. Yuk, kenali cara memilih makanan anjing yang sesuai untuk anabul anda!

Kenali Jenis dan Usia Anjing Anda

Sebelum membeli makanan anjing, ada baiknya anda mengetahui jenis dan ukuran anjing anda. Seperti dalam kemasan makanan anjing, biasanya tertera untuk anjing ukuran berapa atau ras apa makanan tersebut. Apabila anjing anda berukuran kecil, seperti di bawah 5 kilogram, jangan belikan anjing anda makanan untuk anjing berukuran besar. 

Selain itu, anda juga perlu mengetahui usia anjing anda. Apabila anjing anda masih bayi, belikan makanan yang telah disesuaikan untuk puppy. Biasanya, makanan untuk puppy di desain khusus dengan ekstra protein, lemak, karbohidrat, dan lain sebagainya. Hal ini bertujuan untuk memperkuat pertumbuhannya. 

Kenali Bahan-Bahan yang Terkandung dalam Makanan

Selayaknya makanan manusia, anda juga perlu untuk melihat daftar bahan makanan anjing. Hal ini ditujukan untuk mengetahui kandungan apa saja dan berapa banyak kandungan suatu bahan. 

Apabila anjing anda terlihat tidak suka atau alergi dengan suatu bahan tertentu, anda harus mengetahuinya agar dapat mencari pengganti atas bahan tersebut. 

Selain itu, anda juga akan membutuhkan daftar tersebut untuk menghitung seberapa banyak makanan yang anjing anda butuhkan setiap harinya.

Pilihlah Jenis Makanan yang Sesuai dengan Kondisi Anjing

Apabila anjing anda berada dalam kondisi optimal, anda dapat memberikan makanan kering. Makanan kering dapat menjadi opsi tepat dan dapat membantu memperkuat gigi anijng. Akan tetapi, makanan kering dapat menjadi tidak baik untuk dikonsumsi oleh anjing yang memiliki masalah kesehatan, terutama masalah saluran kencing. Untuk itu, pilihlah makanan basah yang lebih mudah dicerna anjing peliharaanmu.

Jangan Berikan Makanan yang Berpotensi Membahayakan Anjing

Terkadang, kita seringkali berbagi makanan manusia dengan anjing peliharaan. Tanpa disadari, hal tersebut juga dapat membawa petaka apabila kita tidak teliti dengan kandungan makanan tersebut. Kenali lagi makanan-makanan yang berpotensi membahayakan anjing dalam artikel berikut!

Apabila terlanjur memakan makanan yang dilarang, segera bawa anjing anda ke dokter hewan terdekat agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Pentingnya Vaksinasi Untuk Kucing dan Anjing

Punya kucing dan anjing peliharaan dirumah? Apa kucing dan anjing kalian sudah divaksin? Tahukah kamu bahwa hewan seperti kucing dan anjing perlu vaksinasi untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya terhadap virus maupun penyakit berbahaya.

Vaksinasi adalah salah satu cara yang bisa dilakukan oleh pemilik hewan peliharaan sebagai tindakan pencegahan agar hewan kesayangan tidak mudah sakit dan punya antibodi untuk melawan virus yang mungkin menyerang anbul.

Kucing dan anjing memang sudah memiliki kekebalan tubuh saat mereka lahir. Namun, kekebalan itu akan menurun seiring dengan pertumbuhannya. Oleh karena itu, diperlukan vaksinasi untuk meningkatkan dan menjaga kekebalan tubuh hewan.

Vaksinasi untuk kucing biasanya akan dilakukan ketika kucing sudah menginjak usia minimal yaitu 6-8 minggu dan dilihat dari kondisi kesehatannya. Sementara untuk anjing, vaksinasi akan dilakukan ketika mulai berusia 6-16 minggu.

Apa saja manfaat vaksinasi untuk hewan peliharaan?

Manfaat yang didapatkan dari melakukan vaksinasi kepada hewan peliharaan tidak hanya akan dirasakan oleh hewan tersebut tapi juga bermanfaat untuk kita sebagai pemiliknya. Yuk simak pembahasan manfaat dari vaksinasi hewan peliharaan.

Seperti yang sudah disampaikan di atas, pemberian vaksin untuk hewan dapat menambah kekebalan tubuhnya. Dengan begini, kucing dan anjing yang sudah di vaksin bisa terhindar dari paparan infeksi penyakit yang bisa menular seperti rabies.

Jika kucing dan anjing Anda sudah di vaksin, maka sama saja dengan menjaga kesehatan diri sendiri serta keluarga di rumah sebab vaksinasi dapat mencegah penyakit menular dari hewan ke manusia.

Dengan melakukan vaksin, diharapkan Anda bisa terus bermain dan hidup bersama dengan hewan kesayangan untuk waktu yang lama.

Vaksinasi kucing dan anjing di rumah

Siapa bilang vaksinasi hewan hanya bisa dilakukan langsung di klinik hewan? Kalian juga bisa mendapatkan layanan vaksin kucing dan anjing di rumah dengan cara menghubungi call center Pet Care. 

Ada beragam vaksin kucing dan anjing yang disediakan Pet Care dan akan disesuaikan dengan kebutuhan hewan kesayangan Anda. Selain itu, vaksinasi hewan juga akan dilakukan oleh dokter hewan profesional dengan segudang pengalaman. 

Ingat! Walaupun kucing Anda sudah di vaksin, Anda harus tetap merawatnya dengan rajin memandikannya, melakukan pemeriksaan kesehatan dengan rutin dan sebagainya agar kucing dan anjing kesayangan Anda bisa hidup bahagia dan nyaman.

Wajib Tahu! Ini Tips Merawat Kucing Yang Sudah Tua

Kucing yang sudah tua memerlukan perawatan yang berbeda sesuai dengan perubahan kebutuhan dan mentalnya. Semua kucing memang harus dirawat dengan baik, namun kucing yang sudah tua akan butuh perhatian dan perlakuan khusus daripada yang lainnya.

Lalu, pada umur berapa kucing dianggap sudah tua? Kucing mulai menunjukan perubahan mental saat berumur mulai dari 7 tahun keatas. Kemudian, bisa dianggap sebagai kucing tua pada umur 10 tahun.

Saat berusia antara 10 sampai 12 tahun, kucing mulai melambat tapi tidak perlu khawatir, usia kucing rumahan bisa hidup hingga 20 tahunan dengan catatan Anda memastikan kondisi kesehatannya dan memberikan perhatian yang maksimal.

Tips Merawat Kucing Tua

Pelajari beberapa tips merawat kucing tua dibawah ini agar Anda masih bisa memiliki waktu yang panjang untuk bermain dan selalu bersama dengan kucing kesayangan Anda. 

Memperhatikan pola makan dan nutrisi

Nutrisi menjadi bagian yang sangat penting dalam mendukung fungsi fisik kucing. Anda bisa memberikan makanan yang kaya akan lemak omega 3 dan antioksidan. Berikan makanan kucing dengan porsi yang lebih kecil namun lebih sering agar meningkatkan pencernaannya.

Tidak membiarkannya main di luar tanpa pengawasan

Mau kucing Anda yang sudah tua tetap sehat? Jangan biarkan mereka main diluar tanpa pengawasan. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyakit menular dari hewan lain. Tetapi agar kucing tidak mudah stress, berikan mereka lingkungan yang nyaman saat berada di dalam rumah.

Melakukan pemeriksaan rutin

Banyak owner yang mengabaikan pemeriksaan rutin pada kucing padahal ini adalah langkah yang sangat penting. Mulai dari saat kucing masih kecil sampai tua, memeriksa kesehatan nya secara rutin adalah hal yang wajib.

Biasanya dokter hewan akan memberikan saran waktu pemeriksaan rutin dengan melihat usia dan kondisi kesehatannya. Anda bisa menghubungi call center Pet Care yang menyediakan layanan dokter hewan ke rumah. Dokter hewan Pet Care siap membantu Anda untuk memeriksakan kondisi kesehatan kucing kesayangan.

Seiring bertambahnya usia, kucing akan semakin lambat namun jangan ragu untuk tetap bermain dan memanjakan kucing Anda sebab mereka tetap membutuhkan kasih sayang dan belaian pemiliknya. 

Dari semua tips merawat kucing tua diatas yang paling utama adalah kesabaran dan ketekunan Anda untuk memberikan yang terbaik disaat kucing sudah tua. Dengan begitu, diharapkan kucing yang sudah berumur pun tetap bisa menjalani hidupnya dengan nyaman, bahagia dan pastinya sehat.

Patut Waspada! Ini Jenis Cacing Pada Kucing

Ada banyak jenis penyakit yang bisa menyerang kucing kesayangan kita. Salah satunya adalah cacingan. Hal ini tentu akan membuat kita khawatir dan menimbulkan rasa tidak nyaman bagi kucing yang menderitanya.

Kita harus pandai melihat kucing dalam mengekspresikan rasa tidak nyaman atau sakit yang disebabkan oleh cacing. Dengan begitu, masalah kesehatan hewan kesayangan kita bisa ditangani sejak dini.

Tanda-tanda kucing yang menderita penyakit cacing bisa beragam, diantaranya hilangnya energi secara tiba-tiba, menyeret pantat mereka ke tanah dan mulai menyendiri.

Bagaimana Kucing Bisa Cacingan?

Saat Anda bertekad untuk memelihara kucing, ada baiknya tidak melewatkan jadwal vaksinasi kucing, belajar memelihara kucing, menjaga kebersihan tubuh dan kandang kucing agar terhindar dari infeksi parasite.

Kucing bisa mengalami cacingan dikarenakan beberapa penyebab seperti menelan larva dari asi, tidak sengaja menelan kutu, memakan makanan yang terinfeksi, kontak dengan siput serta terjangkit cacing dari feses saat berada diluar.

Jenis Cacing yang Menyerang Kucing

Cacing Pita

Jenis cacing yang pertama adalah cacing pita yaitu parasit panjang, putih dan bagian mulut yang seperti kait yang digunakan untuk menempel pada dinding usus kucing. Kucing yang terinfeksi cacing pita seringkali lebih tidak menunjukan gejalanya.

Cacing Gelang

Bentuk cacing gelang pada kucing menyerupai potongan mie dan ditularkan melalui hewan lain yang sudah terinfeksi terlebih dahulu. Hewan seperti kucing dan anjing bisa terkena cacing gelang yang disebabkan oleh feses yang mengandung cacing gelang.

Tanda hewan terinfeksi cacing gelang adalah muntah berlebihan, diare, perut buncit dan tidak nafsu makan. Jika kucing Anda mengalami tanda-tanda ini sebaiknya segera periksakan kucing Anda ke dokter hewan.

Cacing Tambang

Jenis cacing selanjutnya adalah cacing tambang yang merupakan parasit yang hidup di usus hewan seperti kucing dan anjing. Bisa terinfeksi melalui air atau tanah yang mengandung larva kemudian tidak sengaja ditelan kucing.

Pengobatan Kucing yang Cacingan

Cacingan pada kucing biasanya tidak memiliki konsekuensi serius dan mudah diobati. Untuk penanganannya biasanya dokter hewan akan memberikan resep obat cacing baik oral maupun suntik untuk membunuh cacing yang mengganggu kesehatan kucing. 

Anda bisa menghubungi call center Pet Care untuk melakukan konsultasi dan tersedia juga layanan dokter hewan ke rumah yang siap membantu memeriksa kondisi hewan kesayangan Anda.

Kenali 4 Tanda Anabul Siap Vaksin

Vaksin anabul memiliki fungsi yang sama seperti vaksin pada manusia yaitu memberikan kekebalan agar hewan kesayangan Anda lebih kebal dari serangan penyakit dan virus yang berbahaya. 

Kucing dan anjing tidak memiliki sembilan nyawa seperti mitos yang beredar. Oleh karena itu, para pemilik kucing sebaiknya tidak mengabaikan vaksinasi untuk hewan kesayangan.

Namun, tindakan vaksinasi untuk hewan peliharaan juga tidak bisa sembarangan dilakukan. Tingkat perlindungan dari vaksinasi bisa didapatkan secara maksimal ketika pelaksanaanya sesuai dengan kondisi anabul.

Kenali beberapa tanda anabul siap di vaksin melalui pembahasan dibawah ini.

Tanda Anabul Siap Divaksin

Anabul tidak dalam kondisi stress

Jika Anda berniat melakukan vaksinasi untuk anabul kesayangan, pastikan mereka tidak dalam kondisi stress karena akan mempengaruhi sistem kekebalan tubuhnya. 

Anda bisa melakukan vaksin kucing dan anjing di rumah agar meminimalisir tingkat kestressan yang mungkin dialami anabul saat perjalanan menuju klinik hewan. Vaksin hewan di rumah bisa Anda dapatkan di Pet Care.

Usia minimal 6-8 minggu

Ya, sama seperti penerimaan vaksin pada manusia. Vaksin hewan pun harus sesuai dengan usia dan kebutuhannya. Waktu paling tepat untuk mulai melakukan vaksin paling minimal 6-8 minggu. Jika belum memasuki usia tersebut, lebih baik menundanya terlebih dahulu. 

Berat badan minimal 1 kg

Tanda lainnya adalah berat badan kucing sudah mencapai minimal yaitu 1kg. Berat badan menjadi acuan dasar untuk melihat tumbuh kembang kucing. Kucing yang sehat dan tidak kekurangan nutrisi akan memiliki berat badan yang normal sesuai dengan usianya.

Kondisi anabul sehat

Pastikan anabul dalam kondisi yang sehat sebelum melakukan vaksinasi. Anda bisa melakukan anabul check-up atau pemeriksaan terlebih dahulu ke dokter hewan terdekat untuk mendapatkan kepastian kondisi kesehatan anabul.

Tidak diare, batuk, muntah-muntah, demam, tidak memiliki masalah kulit dan tidak mengalami penurunan nafsu makan adalah beberapa kondisi kesehatan yang harus anda cek.

Nah, itu dia tanda kucing Anda siap di vaksin. Kucing yang sudah memiliki tanda di atas bisa segera di vaksin. Ingat! Sebelum vaksin jangan lakukan grooming seperti memandikannya dan potong kuku anabul.

Bagaimana Perawatan Setelah Vaksin?

Perawatan setelah vaksin anabul yang bisa kalian lakukan adalah tidak memandikannya dalam waktu satu minggu setelah vaksinasi. Selain itu, yang paling penting adalah memberikan vitamin 10 hari setelah vaksin agar membantu pembentukan kekebalan tubuh supaya lebih maksimal.

Jangan lupa untuk selalu memenuhi kebutuhan nutrisi anabul dengan memberikan makanan dengan kandungan gizi yang seimbang.

Vaksinasi pada anabul sudah terbukti mencegah berbagai penyakit ataupun virus yang berbahaya bagi anabul. Bahkan kucing Anda yang dipelihara di rumah, tetap harus melakukan vaksinasi karena virus dan penyakit bisa datang dari mana saja.

Dimana Tempat Vaksinasi Anabul Terbaik?

Pet Care adalah jawabannya. Pet Care menyediakan layanan vaksin kucing dan anjing di rumah. Vaksinasi yang dilakukan langsung di rumah tentu lebih memudahkan Anda sekaligus memberikan kenyamanan untuk anabul karena lingkungannya tidak berubah. 

Selain itu, dokter hewan yang datang ke rumah untuk melakukan tindakan juga merupakan dokter hewan profesional dan berpengalaman yang sigap membantu Anda. Percayakan kesehatan anabul Anda kepada Pet Care. Langsung hubungi call center Pet Care untuk menjadwalkan pengecekan kesehatan dan melakukan tindakan vaksinasi anabul Anda.

Anjing Anda Melahirkan? Begini Cara Mengurus Anak Anjing

Mengurus anak anjing dapat menjadi hal yang mudah bagi sebagian orang yang pernah melakukannya. Akan tetapi, beberapa orang mengalami kesulitan dalam memberikan perawatan yang tepat untuk anak anjing tersebut. Bahkan, orang yang pernah mengurus anak anjing pun dapat mengalami kesulitan apabila menemukan kondisi-kondisi tertentu yang berbeda dari sebelumnya. Oleh sebab itu, perhatikan cara-cara berikut agar anak anjing anda tetap sehat dan bahagia. 

Berikan Makanan yang Sesuai Dengan Usianya

Anak anjing tentu tidak memiliki organ dalam atau kemampuan mengunyah yang sama dengan anjing dewasa. Oleh sebab itu, makanan untuk anak anjing tidak boleh disamakan dengan anjing dewasa. 

Cara termudah untuk memilih makanan anak anjing adalah dengan membeli makanan anjing dengan label sesuai umur. Saat ingin membeli makanan kering atau basah, perhatikan sasaran umur yang biasanya dilampirkan pada kemasan. Apabila dituliskan untuk anjing dewasa, jangan berikan makanan tersebut pada anak anjing dan sebaliknya. 

Selain itu, anda juga harus memahami bahwa anak anjing membutuhkan frekuensi makan yang lebih banyak dari anjing dewasa. Anak anjing di bawah 1 tahun cenderung membutuhkan makanan 2-4 kali sehari, sementara anjing dewasa dapat makan 1 kali sehari saja.

Ajak Anak Anjing Latihan Sedari Dini

Anda tentu sering melihat anjing yang memahami perkataan manusia dan dapat meresponnya. Hal tersebut sebenarnya dapat anda ciptakan dengan mengajak anak anjing latihan sejak kecil. Apabila anak anjing sudah bisa berjalan, ajarkan hal-hal kecil setiap harinya sampai ia mengerti. 

Latihan juga dapat dilakukan di luar rumah, yaitu dengan permainan seperti lempar tangkap dan lain sebagainya.

Jaga Kebersihan Tubuh dan Tempat Tinggalnya

Selain makanan yang bergizi, anak anjing juga dapat menjadi sehat dan ceria apabila tubuh dan tempat tinggalnya bersih. 

Pertama, biasakan anjing untuk mandi secara rutin sejak kecil. Dengan membiasakan dini, anak anjing akan berani pada air dan tidak susah untuk memandikannya. 

Kedua, rutin bersihkan tempat tinggal anak anjing anda. Anak anjing biasanya belum mengerti dimana tempat ia seharusnya buang air dan lain-lain. Oleh sebab itu, terkadang tempat yang seharusnya dipakai untuk tidur menjadi kotor juga. Untuk menanganinya, anda harus membersihkan dan memastikan tempat tersebut selalu kering dan bersih agar anak anjing anda tidak terkena penyakit kulit.

Lakukan Pemeriksaan Rutin dan Berikan Vaksin Lengkap

Anak anjing belum mendapatkan imun yang cukup untuk menjaga dirinya dari berbagai penyakit. Oleh sebab itu, anda harus berkonsultasi tentang berbagai hal, termasuk vaksinasi, pada dokter hewan anda. 

Dengan melakukan pemeriksaan rutin, anda dapat mengetahui sejak awal apabila anak anjing anda memiliki kondisi kesehatan tertentu. Untuk diketahui, pemeriksaan rutin juga disarankan untuk dilakukan hingga dewasa, tepatnya 1 hingga 2 kali dalam setahun.

Setelah anjing anda menginjak satu bulan, anda juga perlu untuk memberikan vaksin agar tidak mudah sakit. Untuk mendapat vaksin, anda tidak dapat sembarangan dan harus mengonsultasikannya terlebih dahulu pada dokter hewan. Kini, PetCare juga menjawab keresahan anda untuk memberikan vaksin hewan peliharaan dengan menyediakan layanan vaksin hewan ke rumah. Dengan begitu, anda tidak perlu membawa anak anjing ke dokter hewan, tetapi dokter hewan yang datang. 

Dengan menerapkan cara-cara di atas, anak anjing anda dapat menjadi lebih terawat dan terjaga dari penyakit-penyakit. Jadi, silahkan ikuti cara-cara tersebut, ya!

Kucing Sering Buang Air? Diabetes Bisa Jadi Penyababnya

Tahukah Anda bahwa kucing juga bisa terserang penyakit diabetes seperti manusia? Saat ini semakin banyak hewan yang menderita diabetes, apakah kucing kalian salah satunya?

Penyakit diabetes berasal dari ketidakmampuan tubuh dalam memproduksi insulin untuk menyeimbangkan kadar gula darah. Kucing yang terkena diabetes beresiko hingga kematian.

Untuk menghindari resiko tersebut, Anda sebagai pemilik hewan perlu edukasi seputar penyakit diabetes pada kucing. Mulai dari pengetahuan dasar tentang diabetes, penyebab dan gejalanya sampai bagaimana merawat kucing yang terkena diabetes.

Dibawah ini akan dibahas mengenai penyakit diabetes pada kucing secara lengkap. Simak ya!

Apa Itu Penyakit Diabetes pada Kucing?

Diabetes pada kucing bisa dikatakan sebagai penyakit sekunder karena adanya penyakit bawaan seperti endokrin dan ada juga yang disebabkan karena efek terapi obat berkepanjangan. 

Diabetes lebih besar menyerang kucing yang obesitas dan memiliki ras burma namun tidak menutup kemungkinan ras kucing lain bisa menderita diabetes. Masih banyak faktor penyebab penyakit diabetes pada kucing lainnya yang patut Anda waspadai.

Ciri-ciri Kucing Menderita Diabetes

Pentingnya bagi para pemilik kucing untuk segera mengenali tanda atau ciri ciri diabetes agar menjadi deteksi dini dan bisa segera mendapatkan pengobatan optimal dari dokter hewan.

  • Lebih sering buang air kecil 
  • Peningkatan rasa haus
  • Penurunan berat badan drastis
  • Muncul tanda infeksi saluran kemih 
  • Lebih malas dan tidak ingin beraktivitas
  • Lemas, diare sampai muntah
  • Perubahan selera makan

Penyebab Kucing Diabetes

Penyebab pasti penyakit diabetes pada kucing belum diketahui. Saat ini, penyebab diabetes yang paling umum adalah karena genetik, adanya penyakit pankreas serta konsumsi atau terapi obat yang berkepanjangan. Faktor lainnya adalah obesitas, usia dan kucing jantan yang lebih banyak terpapar penyakit diabetes.

Perawatan dan Pengobatan Diabetes pada Kucing

Setiap kucing yang menderita diabetes membutuhkan perawatan dan pengobatan yang berbeda beda tergantung bagaimana kondisinya saat itu. Jika kucing sudah terlalu parah maka dibutuhkan perawatan intensif. Sementara, kucing yang sudah terdeteksi sejak awal bisa melalui pengobatan oral serta diet tinggi serat.

Untuk memastikan apakah kucing Anda menderita diabetes maka diperlukan pemeriksaan lab darah yang dilakukan oleh dokter hewan untuk mendapatkan nilai kadar glukosa dalam tubuh kucing.

Jika kucing sudah terkena diabetes biasanya diperlukan pengecekan darah rutin dan sebaiknya hindari pemberian makan dengan tinggi glukosa.

Percayakan kebutuhan konsultasi dan pemeriksaan kesehatan hewan peliharaan Anda dengan Pet Care yang menyediakan layanan dokter hewan ke rumah. Layanan ini akan memudahkan Anda, cukup pesan melalui call center atau aplikasi Pet Care, dokter hewan akan datang ke rumah Anda.