Tag: kesehatan anjing

Doberman Pinscher Si Anjing Penjaga Peliharaan Jungkook BTS

Siapa yang tak kenal dengan Bam, Doberman Pinscher kesayangan Jungkook BTS. Siapa sangka anjing penjaga ini ternyata ramah, lho. 

Dibalik penampilannya yang sangar, anjing ini cerdas dan setia. Tak heran, banyak yang menjadikannya sebagai sahabat keluarga.

Kenapa banyak orang memelihara anjing ini? Bahkan Jungkook pun memilih Doberman Pinscher sebagai peliharaannya. Nah, artikel ini akan membahas 7 fakta unik si anjing penjaga ini.

Jadi penasaran seberapa istimewanya Doberman Pinscher ini? Yuk, pelajari bersama.

1. Asal-Usul Doberman Pinschers

Siapa sangka, penemu ras anjing ini adalah seorang penagih pajak abad ke-19 bernama Karl Friedrich Louis Dobermann. Pria ini bekerja sebagai penagih pajak dan penjaga sebuah pondok di Jerman.

Dia menciptakan ras ini dengan menggabungkan beberapa jenis anjing seperti Rottweiler, Greyhound, Weimaraner, dan German Pinscher. Kemudian lahirlah Doberman Pinscher anjing penjaga yang andal dan tangkas.

Anjing ini diciptakan sebagai anjing pekerja yang setia untuk menemani penagih pajak dalam situasi berbahaya. Oleh karena itu, mereka kuat, lincah, cerdas dan setia.

2. Kecerdasan Yang Luar Biasa

Anjing ini terkenal karena kecerdasannya yang luar biasa. Bahkan menurut buku Stanley Coren “The Intelligence of Dogs”, mereka menempati peringkat ke-5 sebagai ras anjing paling cerdas

Karena kecerdasan mereka, membuatnya mudah dilatih dalam menanggapi perintah. Oleh karena itu, anjing ini sering dipilih sebagai penjaga, polisi atau detektif.

3. Anjing Paling Kuat Di Dunia

Doberman memiliki energi yang sangat kuat. Badan ramping yang berotot Mereka memiliki gigitan yang kuat dan dianggap sebagai ras anjing paling kuat di dunia.

Doberman membutuhkan latihan fisik dan olahraga untuk menjaga kesehatannya. Mereka memiliki stamina yang kuat untuk berlari, mendaki, dan bermain lempar tangkap. 

4. Fisik yang Unik

Doberman sebenarnya memiliki telinga runcing dan ekor yang panjang. Tetapi, seringkali kita melihat ekornya yang pendek. Hal ini disebabkan karena proses docking.

Docking adalah proses memotong ekor karena dianggap sebagai penghalang. Tetapi proses ini sangat kejam, sehingga dilarang diberbagai negara.

Doberman juga memiliki fisik yang unik. Badannya ramping dan berotot sehingga lincah dan tangkas. Wajahnya juga terkenal dengan ekspresi yang serius dan tegas dengan mata yang tajam dan telinga yang berdiri tegak.

5. Doberman Pinscher Si Anjing Setia

Dibalik penampilannya yang menakutkan, anjing ini sebenarnya ramah dan bersahabat. Doberman bisa menjadi hewan peliharaan keluarga yang baik. 

Mereka dikenal dengan kesetiaan dan naluri melindungi, sehingga cocok untuk dijadikan sahabat. Bahkan anjing ini sangat ramah dengan anak-anak. Mereka bisa menjaga anak-anak dan mengawasinya.

Doberman tidak agresif, Mereka akan menyerang apabila ada ancaman. Hal ini dikarenakan sifat protektifnya. Maka, penting untuk melatih regulasi emosinya.

6. Anjing Perang Dunia II

Doberman memiliki peran yang luar biasa dalam sejarah. Selama Perang Dunia II, anjing ini memainkan peran yang penting. Anjing ini digunakan untuk mendampingi Angkatan Bersenjata sela perang.

Dulu ada doberman bernama Kurt yang terbunuh oleh granat saat akan memberitahu tentara akan serangan yang akan datang. Lalu, ada Cappy yang menyelamatkan 250 marinir AS dari Angkatan Darat Jepang.

Karena jasanya, dibangun sebuah patung perunggu Cappy yang duduk di atas The World War II War Dog Memorial. Disampingnya terdapat 24 nama doberman yang gugur ketika bertugas.

7. Rentan Terhadap Penyakit

Doberman rentan terhadap penyakit terutama penyakit jantung. Salah satu penyakit yang perlu diwaspadai adalah kardiomiopati dilatasi. Ini adalah kondisi jantung yang berpotensi menyebabkan kematian Doberman. 

Kondisi lain yang umum terjadi pada anjing ini adalah ketidakstabilan tulang belakang leher, disingkat CVI. Masalah kesehatan lainnya yang dapat mengganggu adalah displasia pinggul, gangguan kompulsif anjing, hipotiroidisme, dan penyakit prostat.

Oleh karena itu, pemilik harus memperhatikan kesehatan mereka dan rutin melakukan kunjungan ke dokter hewan terdekat yang bisa dihubungi melalui call center Pet Care untuk konsultasi kesehatan secara langsung.

Itu dia 7 fakta menarik tentang doberman pinscher si anjing penjaga. Ras anjing ini unik karena dibalik fisiknya yang kuat mereka adalah sosok sahabat yang setia. 

Kalau kalian ingin mengadopsi doberman pinscher selalu konsultasikan bersama dokter hewan terdekat Pet Care untuk mendapatkan layanan home visit dimanapun lokasi kalian. 

Vaksin Anjing: Jadwal dan Vaksin yang Wajib Diberikan

Vaksin anjing sangat penting untuk memastikan kesehatan dan kebahagiaan anjing. Sama halnya dengan manusia, anjing juga rentan terhadap berbagai penyakit yang dapat mengancam kesehatannya. Oleh sebab itu, pastikan memberi vaksin yang tepat dan sesuai jadwal.

Kapan anjing harus vaksinasi? Apa saja vaksin yang harus diberikan kepada anjing? Baca artikel ini sampai habis untuk temukan jawabannya.

Jenis Vaksin Anjing

1. Vaksin Distemper

Vaksin distemper adalah satu lagi yang tak boleh dilewatkan. Distemper adalah penyakit serius yang dapat mempengaruhi sistem pernapasan, pencernaan, dan saraf anjing. Penyakit ini menyebabkan keluarnya cairan dari mata dan hidung, demam, batuk, muntah, diare, kejang, kejang, kelumpuhan, dan seringkali kematian. 

2. DHPP 

DHPP adalah kombinasi vaksin untuk memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit yang dapat mempengaruhi kesehatan. Vaksin ini terdiri dari Distemper (D), Hepatitis (H), Parvovirus (P), dan Parainfluenza (P). Vaksin DHPP diberikan pada anak anjing kemudian di usia satu sampai dua tahun perlu divaksin kembali untuk menjaga kesehatannya.

3. Vaksin Anjing Rabies  

Vaksin rabies adalah yang paling penting dan bahkan diwajibkan. Rabies adalah penyakit mematikan yang menular melalui gigitan hewan yang terinfeksi. Penyakit ini dapat menyebabkan masalah serius pada anjing dan bahkan berpotensi menular ke manusia. Maka, vaksinasi rabies, akan melindungi anjing kita dan mencegah penularan penyakit ini.

4. Vaksin Parvovirus

Parvovirus adalah penyakit serius terutama pada anjing muda. Penyakit ini dapat menyebabkan diare berat, muntah, dan bahkan kematian. Vaksin parvovirus adalah langkah penting untuk mencegah anjing kita terinfeksi virus mematikan ini.

5. Vaksin Bordetella

Batuk rejan, atau kennel cough, adalah infeksi pernapasan yang dapat menyebar dengan cepat di antara anjing-anjing yang berdekatan. Vaksin bordetella membantu melindungi dari serengan penyakit ini. Terutama jika sering berinteraksi dengan anjing lain, seperti di tempat penitipan hewan.

6. Vaksin Leptospirosis

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang dapat menular kepada manusia dan anjing. Vaksin leptospirosis membantu melindungi anjing dari infeksi bakteri ini, yang dapat menyebabkan masalah serius pada hati dan ginjal.

Jadwal Pemberian Vaksin Anjing

Berikut jadwal vaksin berdasarkan American Kennel Club yang wajib dilakukan

1. Usia 6-8 Minggu, berikan vaksin Distemper dan parvovirus. Tambahkan vaksin bordetella jika diperlukan

2. Usia 10-12 Minggu, berikan vaksin DHPP dna tambahkan Leptospirosis sesuai kebutuhan dan saran dokter hewan.

3. Usia 16-18 Minggu, berikan vaksin DHPP kedua dan rabies

4. Usia 12-16 Bulan, berikan vaksin DHPP ketiga dan rabies kedua

5. Usia 1-2 tahun, berikan vaksin DHPP keempat dan apabila diperlukan berikan juga vaksin Coronavirus dan Leptospirosis.

6. Usia 1-3 tahun berikan berikan vaksin rabies kelima

Untuk pemberikan vaksin, perlu dilakukan konsultasi dengan dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care. Jangan ragu untuk menghubungi call center Pet Care untuk mendapat konsultasi seputar vaksin anjing dan kesehatan anjing.

Memberikan vaksin anjing bukan hanya tanggung jawab, tetapi juga menjaga kesehatan dan kesejahteraan anjing. Dengan menjaga mereka terlindungi dari berbagai penyakit berbahaya, kita memastikan bahwa mereka dapat terus menemani dan membawa kebahagiaan dalam hidup kita.

Ingin Merawat Anjing? Berikut Tips Merawat Anjing Untuk Pemula

Anjing adalah sahabat setia yang selalu siap memberikan kasih sayang tanpa syarat. Jika ada keinginan untuk ingin mengadopsi anjing dan masih bingung tentang cara merawatnya dengan baik, jangan khawatir! Artikel ini akan memberikan tips santai cara merawat anjing untuk pemula agar menjadi pengalaman menyenangkan.

Merawat Anjing Baru

Sebelum memutuskan untuk mengadopsi anjing, cari tahu tentang hal-hal berikut:

1. Pemilihan Makanan yang Tepat

Sama seperti manusia, anjing juga membutuhkan nutrisi yang seimbang. Pilihlah makanan berkualitas tinggi yang sesuai dengan usia, berat badan, dan jenis ras anjing. Konsultasikan dengan dokter hewan untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat.

2. Rutin Olahraga

Anjing membutuhkan olahraga untuk menjaga kesehatan fisik dan mentalnya. Bermain di taman, berjalan-jalan, atau sekadar berlari di halaman rumah bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan buatmu dan anjingmu.

Perawatan Anjing 

Setelah mengadopsi tentunya anjing perlu perawatan agar selalu sehat dan bahagia. Berikut tips perawatan yang harus disiapkan:

1. Pembersihan Bulu

Sesuai dengan jenis rasnya, anjing mungkin membutuhkan perawatan bulu yang berbeda. Ada yang harus disisir setiap hari, sementara yang lain cukup dengan perawatan mingguan. Pastikan untuk memberikan perhatian khusus pada bagian mata, telinga, dan kaki. Lakukanlah grooming agar anjing mendapat perawatan terbaik dan terjamin.

2. Kesehatan Gigi dan Gusi

Rutin membersihkan gigi anjing dapat mencegah masalah kesehatan gigi dan gusi. Berikan mainan yang dirancang khusus untuk membersihkan gigi, dan periksakan dokter hewan terdekat  secara teratur.

Pelatihan Anjing

1. Latihan Dasar

Mulailah dengan pelatihan dasar seperti duduk, berdiri, atau tos sederhana. Konsistensi dan berikan reward yang positif akan membantu anjing memahami apa yang diinginkan darinya.

2. Perhatikan Kesejahteraan Mental

Jangan lupakan kesejahteraan mental anjingmu. Berikan stimulasi mental dengan mainan interaktif, bermain bersama, atau bahkan mendaftarkannya ke kelas pelatihan.

Dengan mengikuti tips ini, merawat anjing untuk pemula akan menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care dokter terdekat dari lokasi anda akan datang untuk memberikan konsultasi terbaik bagi anjing anda. 

Ciri Rabies Anjing yang Perlu Diwaspadai

Rabies merupakan penyakit yang menakutkan, terutama bagi pemilik hewan peliharaan seperti anjing. Mengetahui ciri anjing rabies menjadi kunci menjaga kesehatan dan keselamatan tidak hanya untuk hewan peliharaan, tetapi juga bagi pemiliknya.

Menurut Dr. Corinne Wigfall, jika anjing sudah digigit oleh hewan yang terinfeksi rabies, maka kemungkinan tertular tinggi. 

Masa penularan bervariasi bisa dua hingga empat minggu, dan gejala rabies tidak disadari oleh pemilik. Sehingga, jika anjing yang terinfeksi menggigit manusia, maka akan sangat berbahaya sampai menimbulkan kematian.

Dr. Wigfall mengatakan bahwa peluang anjing bertahan hidup setelah terinfeksi sangat rendah karena pengobatan rabies belum ditemukan.

Oleh karena itu, kita perlu waspada terhadap hewan yang terinfeksi rabies untuk menjaga keselamatan hewan dan manusia. Berikut ciri anjing rabies yang perlu diketahui.

Ciri Rabies Pada Anjing?

Anjing yang terinfeksi rabies memiliki gejala yang bervariasi, tetapi terdapat beberapa tanda umum yang dapat menjadi petunjuk. 

1.  Perubahan Perilaku

Anjing yang terinfeksi biasanya mengalami perubahan perilaku yang signifikan. Anjing yang tenang akan agresif atau gelisah, sedangkan anjing yang aktif biasanya akan lesu dan tidak bersemangat.

2. Kesulitan menelan

Anjing yang terkena rabies biasanya akan kesulitan menelan saat makan dan minum. Mereka akan menolak untuk makan atau minum air.

3. Air Liur Berlebihan

Bagi anjing yang terinfeksi akan mengalami hipersalivasi atau mengeluarkan air liur berlebihan bahkan berbusa.

4. Perubahan Suara

Rabies dapat mempengaruhi sistem saraf yang mengontrol suara, sehingga anjing akan mengalami perubahan pada suara mereka.

5. Lemah Otot

Gangguan neurologis akibat rabies dapat menyebabkan keterbatasan koordinasi, kesulitan berjalan atau kelemahan otot pada anjing.

6. Peningkatan Agresivitas

Rabies mampu merubah perilaku anjing menjadi agresif. Mereka dapat sewaktu-waktu menyerang tanpa alasan atau provokasi yang jelas

Bagaimana Cara Penularan Rabies?

Rabies umumnya menular melalui gigitan hewan yang terinfeksi. Virus rabies terdapat dalam air liur hewan yang terinfeksi dan masuk ke tubuh melalui luka terbuka pada kulit atau membran mukosa. 

Meskipun gigitan hewan adalah metode penularan yang paling umum, kontak dengan air liur pada mata, hidung, atau mulut yang terluka juga dapat menyebabkan penularan.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari kontak langsung dengan hewan yang dicurigai terinfeksi rabies dan segera mencari perawatan medis jika terjadi gigitan atau kontak langsung dengan air liur hewan yang terinfeksi.

Menurut Dr. Richardson dari American Kennel Club, setelah anjing diisolasi, sterilisasi area yang mungkin terinfeksi terutama air liurnya. Gunakan larutan pemutih dan air untuk menonaktifkan virus.

Mencegah Rabies pada Anjing

Dalam melindungi hewan peliharaan dan diri sendiri, vaksinasi adalah langkah pencegahan utama yang harus diambil. Konsultasikan dengan dokter hewan untuk jadwal vaksinasi yang sesuai dan terus pantau kesehatan anjing Anda secara teratur.

Anda juga dapat segera menghubungi dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care untuk konsultasi vaksinasi dan kesehatan anjing anda.

Jika anda tidak memiliki waktu untuk vaksinasi, segera menghubungi call center Pet Care, dokter hewan akan datang ke rumah, untuk melakukan vaksinasi rabies sesuai standar.

Kapan Waktu yang Tepat Memberikan Cemilan Untuk Anjing?

Anjing adalah teman setia yang selalu hadir dalam segala situasi. Tidak ada yang bisa menyamai kebahagiaan yang mereka bawa ke dalam hidup kita. Salah satu cara terbaik untuk membalas kesetiaan mereka adalah dengan memberikan cemilan. 

Namun, apakah Anda tahu kapan waktu yang tepat untuk memberikan cemilan? 

Mencari Momen yang Tepat Memberi Cemilan Untuk Anjing

Ketika ingin memberikan cemilan untuk anjing, pertanyaan yang sering muncul adalah, “Kapan sebaiknya memberikan cemilan kepada anjing saya?” Jawabannya sederhana: sesuai dengan kebutuhan dan kebiasaan anjing. Berikut momen yang tepat untuk memberikan cemilan kepada anjing

1. Sebagai Hadiah Setelah Bermain

Setelah sesi bermain, memberikan cemilan sebagai hadiah dapat memperkuat ikatan antara pemilik dan anjing. Ini juga dapat menjadi motivasi untuk melatih keterampilan dasar atau trik baru pada anjing

2. Sebagai Bentuk Penguatan dalam Pelatihan

Saat melatih anjing, memberikan cemilan sebagai penguatan positif dapat mempercepat proses pembelajaran. Pastikan memilih cemilan yang sesuai dengan ukuran dan kebutuhan nutrisi anjing.

3. Setelah Kunjungan ke Dokter Hewan

Memberikan cemilan setelah kunjungan ke dokter hewan dapat membantu menciptakan asosiasi positif dalam pikiran anjing terhadap situasi tersebut.

Tips Santai Memberikan Cemilan untuk anjing

1. Pilih Cemilan yang Sehat dan Sesuai

Pastikan cemilan yang Anda pilih sesuai dengan kebutuhan nutrisi anjing dan tidak mengandung bahan-bahan berbahaya. Jika anda ragu, konsultasikan dengan dokter hewan terdekat melalui layanan Pet Care.

2. Atur Porsi dengan Bijak

Hindari memberikan terlalu banyak cemilan. Sesuaikan dengan ukuran dan aktivitas fisik anjing Anda agar tetap sehat dan bugar. 

3. Ciptakan Pengalaman Positif

Jadikan momen memberikan cemilan sebagai waktu yang menyenangkan dan positif. Ini dapat menciptakan ikatan emosional yang kuat antara Anda dan anjing.

Dengan mengikuti tips ini dan memahami momen yang tepat, Anda dapat menjadikan pemberian cemilan sebagai pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat bagi anjing kesayangan Anda. 

Jangan lupa selalu berkonsultasi dengan dokter hewan terdekat melalui layanan call center Pet Care untuk memastikan cemilan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan kesehatan anjing. 

Distemper pada Kucing Penyakit Menular dan Berbahaya

Kucing sudah menjadi bagian dari keluarga, sehingga perlu pengawasan dan perawatan yang terbaik untuk mengurangi kekhawatiran kita. Salah satu masalah kesehatan yang mungkin dialami oleh kucing kesayangan adalah distemper. Penyakit ini memang berbahaya, tetapi jangan khawatir karena artikel ini akan membahas penyebab dan cara mengatasi  distemper pada kucing.

Apa itu Distemper pada Kucing?

Distemper pada kucing, atau disebut juga panleukopenia feline, adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang sel-sel dengan cepat, seperti sel-sel di usus, sumsum tulang belakang, dan kelenjar getah bening. Virus ini sangat mudah menular dan dapat menyebabkan gejala yang serius pada kucing.

Distemper disebabkan oleh virus yang bertahan lama di lingkungan. Kucing dapat terinfeksi melalui kontak langsung dengan kucing yang terinfeksi atau melalui benda-benda yang terkontaminasi.

Gejala Distemper pada Kucing

1. Kehilangan Nafsu Makan

Kucing yang terkena distemper sering mengalami kehilangan nafsu makan. Jika kucing tiba-tiba tidak mau makan, ini bisa menjadi tanda awal.

2. Muntah dan Diare

Muntah dan diare seringkali menjadi gejala umum distemper. Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi, sehingga penting untuk memperhatikan kebiasaan minum pada kucing.

3. Demam dan Lesu

Kucing yang terinfeksi distemper mungkin menunjukkan tanda-tanda demam, disertai dengan lelu dan lelah yang berlebihan.

Cara Mengatasi Distemper pada Kucing

1. Karantina

 Pisahkan kucing yang terinfeksi dari kucing lain untuk mencegah penyebaran virus.

2.Perawatan

Berikan perawatan terbaik, seperti hidrasi dan nutrisi tambahan, untuk membantu kucing pulih. Selain itu, berikan penanganan terbaik dengan menghubungi dokter hewan terdekat melalui layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care dokter terdekat dari lokasi anda akan datang segera untuk memberikan pelayanan terbaik.

3. Vaksinasi

Pencegahan tetap lebih baik daripada pengobatan. Pastikan kucing mendapatkan vaksinasi yang diperlukan untuk melindunginya dari distemper. Pet-care menyediakan layanan vaksin kucing dan anjing di rumah cukup dengan menghubungi call center Pet Care.

Pet Care menyediakan beragam vaksin sesuai dengan kebutuhan kucing dan anjing. Selain itu, pelayanan dilakukan oleh dokter profesional yang siap datang ke rumah.

Meskipun distemper pada kucing bisa menjadi momok yang menakutkan, dengan langkah yang tepat, kita dapat membantu kucing kesayangan pulih dan kembali bermain dengan riang!

Ingatlah selalu untuk berkonsultasi dengan dokter hewan untuk diagnosis dan perawatan yang tepat. Semoga kucing kita tetap sehat dan bahagia!

Anjing Menolak Makan dan Minum? Berikut Cara Mengatasinya

Pernahkah Anda mengalami situasi di mana anjing peliharaan kesayangan Anda menolak makan dan minum? Hal ini tentunya menjadi kekhawatiran bagi kita. 

Namun jangan panik terlebih dahulu. Sebagai pemilik, penting untuk memahami alasan di balik perilaku ini dan menemukan solusi yang tepat. 

Mari kita jelajahi fenomena ini dengan memahami beberapa alasan umum mengapa anjing menolak makan dan minum, serta tips yang membantu mengatasi masalah ini.

Mengapa Anjing Menolak Makan dan Minum?

1. Kondisi Kesehatan

Beberapa alasan kesehatan mungkin menjadi penyebab utama anjing enggan makan dan minum. Mulai dari masalah gigi, gangguan pencernaan, pup berdarah hingga penyakit serius seperti infeksi, peradangan, atau gangguan organ dalam. 

Mengetahui gejala yang menyertai penolakan makan dan minum bisa menjadi petunjuk awal untuk mencari perawatan medis yang tepat.

2. Perubahan Lingkungan 

Anjing adalah makhluk yang sangat peka terhadap perubahan lingkungan. Perubahan tempat tinggal, perubahan rutinitas, atau kehadiran anggota baru di rumah bisa membuat anjing stres, dan akhirnya mengganggu pola makan dan minumnya.

3. Masalah Emosional 

Seperti halnya manusia, anjing juga dapat mengalami stres, kecemasan, atau depresi. Kehilangan pemilik atau trauma psikologis tertentu dapat membuat anjing kehilangan selera makan dan minum.

Tips Mengatasi Anjing yang Menolak Makan dan Minum

1. Konsultasikan dengan Dokter Hewan

Jika anjing menunjukkan penolakan makan dan minum yang berkepanjangan, segera konsultasikan dengan menghubungi dokter hewan terdekat melalui layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care dokter hewan terdekat dari lokasi anda akan melakukan pemeriksaan menyeluruh. Hal ini bisa membantu mengidentifikasi masalah kesehatan yang mendasarinya.

2. Ciptakan Lingkungan yang Nyaman

Upayakan untuk menciptakan lingkungan yang stabil dan nyaman bagi anjing Anda. Buatlah rutinitas yang konsisten, berikan perhatian ekstra, dan pastikan bahwa tempat makan dan minumnya terletak di tempat yang tenang dan nyaman.

3. Berikan Makanan yang Menarik

Coba variasikan menu makanan anjing Anda dengan makanan baru atau makanan yang disukainya sebelumnya. Namun, pastikan untuk tetap memperhatikan nilai gizi yang tepat sesuai kebutuhan anjing Anda.

Dengan memahami penyebabnya dan menerapkan tips yang tepat, Anda dapat membantu anjing kesayangan Anda untuk kembali menikmati makanan dan minuman dengan semangat yang baru. Ingatlah bahwa kesabaran dan perhatian ekstra adalah kunci utama dalam menyelesaikan masalah ini.

Waspada Bahaya Salmonella pada Anjing

Salmonella adalah bakteri yang menginfeksi saluran pencernaan dan dapat menyebabkan diare parah pada manusia. Pada anjing, infeksi salmonella (disebut salmonellosis). 

Tidak banyak kasus terjadi dan seringkali tidak menunjukkan gejala, kecuali anjing tersebut memiliki sistem kekebalan yang lemah atau masih anak-anak.

Sebagian besar bakteri salmonella pada anjing menempel pada inang, artinya anjing yang terinfeksi tidak akan menularkan hewan lain. Sebagai contoh, sapi yang terinfeksi salmonella tidak akan membuat anjing yang sehat menjadi sakit, dan sebaliknya.

Meskipun penyakit akibat salmonella jarang terjadi pada anjing, risikonya dapat meningkat ketika daging mentah yang tidak diolah dengan baik menjadi makanan anjing.

Ketika anjing terinfeksi salmonella akan mengalami diare, dehidrasi, sepsis, bahkan kematian jika tidak diobati. Pemilik harus segera menghubungi dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care anjing anda akan segera mendapat penanganan. 

Gejala Salmonella pada Anjing

Salmonella pada anjing dapat menyebabkan penyakit pada  sistem tubuh, gejalanya paling sering terlihat ketika mengganggu saluran pencernaan. Gejala salmonellosis meliputi:

– Diare tiba-tiba yang parah

– Diare berdarah (hematochezia)

– Muntah

– Lesu

– Demam

– Penurunan nafsu makan, dengan atau tanpa kehilangan berat badan

– Dehidrasi

Penyebab Salmonella pada Anjing

Biasanya, salmonella ditularkan ketika anjing menelan kotoran dari hewan yang terinfeksi atau produk yang terkontaminasi oleh bakteri. 

Anjing di lingkungan pertanian berisiko lebih tinggi terinfeksi, begitu pula anjing yang diet  dengan daging mentah. 

Gangguan ringan biasanya tidak memerlukan perhatian medis, namun sebagai pemilik hewan kita harus memantau gejala yang muncul pada anjing dengan.

Salmonellosis sulit didiagnosa karena gejala yang sama dengan penyakit lain. Selain itu, anjing sering tidak menunjukkan gejala. 

Pengobatan dan Pemulihan Salmonella pada Anjing

Seperti banyak penyebab peradangan saluran pencernaan lainnya, pengobatan salmonellosis sebagian besar berupa perawatan pendukung, yaitu:

– Hidrasi dengan terapi cairan

– Mengendalikan mual dan muntah

– Mencegah infeksi/detoksifikasi darah dengan antibiotik

Beberapa penderita mungkin memerlukan perawatan yang lebih intensif, seperti penggunaan tabung makanan, obat penekan demam, probiotik, atau transplantasi tinja untuk mengembalikan flora usus yang normal.

Pemulihan tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Kasus ringan mungkin akan mendapat perawatan pendukung selama beberapa hari, sementara anjing dengan infeksi lanjutan dan infeksi darah mungkin memerlukan beberapa minggu perawatan intensif termasuk cairan intravena, antibiotik, dan tabung makanan.

Anjing dapat menyebarkan salmonella kepada manusia melalui feses atau saliva, sehingga penyakit ini menjadi zoonosis yang perlu diperhatikan. 

Pencegahan penting dilakukan untuk menghindari salmonellosis termasuk memberikan makanan yang diolah dengan baik, menghindari makanan mentah, dan memasak daging secara sempurna sebelum memberikannya kepada hewan peliharaan.

Jika anjing anda menunjukan gejala salmonellosis, segera bawa ke dokter hewan terdekat atau hubungi  call center Pet Care untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.

Kenali Gejala dan Pencegahan Stres pada Anjing

Stres tidak hanya dialami oleh manusia saja, tetapi juga bisa dialami pada anjing kesayangan kita. Lalu, apa yang membuat stres pada anjing? Apa yang harus dilakukan jika anjing stres?

Stres adalah masalah kesehatan yang dapat mempengaruhi  respon fisik dan psikologis. Ini adalah reaksi alami yang dapat terjadi pada anjing ketika merasa tidak nyaman, cemas, atau tidak aman.

Untuk memastikan kesehatan psikis anjing anda, penting untuk memahami gejala stres pada anjing. Sebagai pemilik perlu mengenali apa yang membuat anjing stres. Oleh karena itu, mari simak pembahasan berikut:

Cara Mengenali Gejala Stres pada Anjing

Pertama, perubahan perilaku dapat menjadi indikasi stres pada anjing. Jika mereka tiba-tiba menjadi cemas atau agresif, dapat menjadi tanda stres. 

Selain itu, anjing yang biasanya aktif berubah menjadi lemas dan kurang semangat bisa menjadi tanda lainnya.

Kedua, perubahan fisik terjadi ketika anjing mengalami stres. Gejala fisik yang dapat dikenali seperti diare, muntah, gugup atau kerontokan bulu yang tidak wajar.

Ketiga, ketika stres anjing akan mengisolasi diri dengan cara mencari tempat yang tersembunyi untuk menghindari interaksi dengan pemiliknya. 

Keempat, penurunan nafsu makan adalah akibat dari stres. Jika anjing tidak nafsu makan atau menolak makan, ini bisa menjadi indikasi stres. Jika ini dibiarkan, maka dapat menyebabkan penurunan berat badan.

Kelima, anjing yang stres seringkali terlihat gelisah dengan melakukan gerakan tidak teratur, gemetar, atau menggigit diri sendiri.

Apa yang harus dilakukan jika anjing stres? Jika anjing anda mengalami gejala stres segera hubungi dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care, dokter hewan akan segera datang ke rumah anda untuk melakukan pemeriksaan terhadap anjing anda.

Sebagai pemilik tentunya tidak ingin anjing anda mengalami stres. Oleh karena itu, pencegahan sejak dini dapat anda lakukan mulai sekarang. Apa yang harus anda lakukan jika anjing stres?

Cara Pencegahan Stres pada Anjing

1. Ciptakan lingkungan yang aman. Pastikan anjing anda memiliki lingkungan yang aman dan nyaman, termasuk memberikan tempat berlindung dan area yang tenang.

2. Berikan latihan fisik dan mental. Aktivitas fisik dan mental yang cukup, penting untuk mengatasi stres pada anjing. Dengan mengajak berjalan-jalan, bermain dan latihan dapat membantu meredakan kecemasan.

3. Gunakan terapi musik. Dengan mendengarkan musik akan menenangkan anjing yang stres .

4. Lakukan latihan desensitisasi. Untuk anjing yang stres terhadap situasi tertentu, seperti takut dengan manusia atau menghindari interaksi dengan anjing lain, latihan desensitisasi dapat membantu meredakan kecemasan mereka secara bertahap.

5. Konsultasikan dengan dokter hewan terdekat. Jika anjing menunjukan tanda stres yang parah dan terus-menerus, konsultasikan dengan dokter hewan melalui layanan Pet Care. 

Ingatlah bahwa setiap anjing adalah individu dengan kebutuhan dan toleransi stres yang berbeda. Kenali anjing anda dengan baik dan berikan perhatian khusus terhadap perubahan perilaku dan kesehatannya untuk mengatasi stres.

Waspada! Ini Tanda Anjing Alergi Pada Makanan

Alergi makanan adalah hal umum yang sering terjadi pada anjing. Apabila anjing mengalami alergi, sistem kekebalan tubuh mereka akan bereaksi berlebihan dan menghasilkan antibodi terhadap zat yang biasanya dapat di toleransi. Sebagian besar anjing yang terkena alergi, sebenarnya alergi terhadap protein tertentu.

Reaksi alergi terhadap suatu makanan, antibodi akan melawan beberapa bagian makanan. Hal ini akan menyebabkan gatal, kemerahan, dan bengkak pada wajah.

Lantas, apa saja tanda anjing alergi pada makanan? Dan bagaimana cara mendiagnosisnya? Dalam artikel ini, anda akan segera mengetahuinya!

Tanda Anjing Alergi Pada Makanan

Berikut tanda anjing alergi pada makanannya :

  1. Gatal pada kulit, cakar, atau telinga
  2. Gangguan pencernaan seperti muntah atau diare
  3. Penurunan berat badan dan kekurangan energi
  4. Kemerahan pada kulit dan telinga
  5. Pembengkakan pada wajah

Alergi makanan yang paling umum pada anjing adalah protein, terutama yang berasal dari susu, daging sapi, ayam, telur ayam, gandum, atau kedelai. Setiap kali hewan peliharaan makan makanan yang mengandung zat ini, antibodi akan berekasi dengan antigen dan timbul gejala. Protein memang penyebab paling umum, namun zat dan bahan tambahan lain juga dapat menjadi penyebabnya.

Cara Mendiagnosis Anjing Alergi pada Makanannya

Anjing diadiagnosis menderita alergi pada makanannya ketika mereka sudah melakukan pemeriksaan fisik, tanda-tanda klinis, dan respons mereka terhadap uji coba makanannya. Menurut vcahospitals.com, dokter hewan biasanya akan menyarankan agar anda menyelesaikan uji coba makanan yang berlangsung selama 8 hingga 12 minggu dan harus diikuti seperti yang ditentukan. Jangan memberikan cemilan atau makanan lain yang mengganggu hasil uji coba makanan, termasuk pemberian suplemen, vitamin beraroma atau pencegah parasit tertentu.

Jika gejala alergi anjing sembuh ketika menjalani uji coba makanan, selanjutnya lakukan uji coba dengan memperkenalkan kembali makanan lama anjing anda. Jika gejala anjing anda sembuh dengan uji coba makanan dan kembali dalam waktu satu minggu setelah uji coba makanan, maka anjing anda didiagnosis secara pasti menderita alergi makanan.

Dilansir dari PetMD, ada berbagai cara untuk melakukan uji coba makanan:

  • Diet protein terhidrolisis yang diresepkan.

Diet ini memecah protein menjadi partikel-partikel kecil sehingga tidak dapat berikatan dengan reseptor dan memulai respons imun.

  • Diet eliminasi

Diet ini memiliki satu sumber protein/karbohidrat. Diformulasikan oleh ahli gizi hewan atau diet rumahan yang dibuat dengan arahan dokter hewan.

Uji coba makanan atau diet eliminasi adalah cara terbaik untuk mendiagnosis alergi. Sebagian besar diet eliminasi tidak cocok untuk pemberian makanan jangka panjang dan hanya digunakan untuk mendiagnosis alergi makanan.

Alergi makanan tidak dapat disembuhkan, namun dapat dikelola dengan baik dalam jangka panjang dengan terapi diet yang tepat. Hidari bahan-bahan yang menyebabkan alergi, pastikan untuk memperhatikan label makanan pada anjing, terutama pada cemilannya. Anda juga dapat segera menghubungi dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care, dokter hewan akan datang ke rumah anda.