Tag: kesehatan hewan

Punya Anjing dan Kucing? Berikut Cara Mengakrabkan Mereka!

Mengakrabkan anjing dan kucing sekaligus sering menjadi impian para pecinta hewan. Namun, banyak pecinta hewan yang bingung untuk menyatukan kedua jenis hewan berbeda tersebut. Mitosnya, semua anjing dan kucing tidak akan akur bila disatukan dalam satu tempat. Apakah faktanya juga sama?

Ternyata, ada pula pecinta hewan yang berhasil memelihara anjing dengan kucing bersamaan. Bahkan, keduanya bertumbuh seperti saudara. Oleh sebab itu, mari intip cara mengakrabkan anjing dan kucing dalam artikel berikut!

Mengakrabkan Anjing dan Kucing Sejak Kecil

Cara termudah untuk mengakrabkan mereka adalah memelihara mereka secara berbarengan sejak kecil. Dengan begitu, mereka akan mengingat masing-masing sebagai teman dalam bertumbuh kembang. Pada beberapa kasus, anjing atau kucing juga dapat bertingkah laku tidak seperti seharusnya karena terlalu lama bergaul dengan satu sama lain. 

Untuk mencegah hal tersebut, berikan perlakuan yang berbeda agar keduanya mengerti bahwa terdapat perbedaan diantara mereka. Anda bisa membedakan keduanya dalam berbagai hal, salah satunya makanan. Anda tidak boleh memberikan makanan anjing pada kucing, begitu pula sebaliknya. Jika ini terjadi terus menerus, akan terjadi masalah serius yang akan berakibat fatal. Oleh karena itu, anda dapat mengakali hal ini dengan menaruh makanan di dua nampan berbeda. 

Apabila cara ini tidak berhasil, coba pisahkan anjing dan kucing di dua ruangan berbeda pada saat jam makan. Dengan begitu, keduanya akan mempelajari tempat makannya sendiri. 

Cara Mengakrabkan Anjing dan Kucing Dewasa

Sebenarnya, anjing dan kucing dewasa tidak jauh berbeda dengan anak-anak. Akan tetapi, terdapat beberapa tahapan yang harus anda perhatikan.

Pertama, anda harus memastikan keduanya bersih, bebas penyakit, dan telah mendapatkan vaksinasi. Untuk memastikan hal tersebut, anda dapat memanggil layanan vaksin anjing dan kucing di rumah oleh dokter PetCare

Setelah itu, jangan langsung satukan mereka berdua. Sebagai awalan, taruh keduanya di ruangan berbeda selama beberapa hari, tetapi tetap satu atap. Dengan begini, mereka akan terbiasa terhadap bau dan eksistensi keduanya. 

Jika mereka mulai beradaptasi dengan keberadaan masing-masing, mulai ajak keduanya untuk bertemu. Di awal pertemuan, jangan langsung satukan mereka dengan tiba-tiba. Anda harus berada dekat dengan keduanya dan memerhatikan keduanya dengan seksama. Apabila anjing atau kucing menunjukkan gejala cemas, tidak suka, atau marah, jauhkan mereka kembali untuk sesaat. 

Saat mereka sudah tenang, biarkan mereka mempelajari satu sama lain pelan-pelan. Untuk membuat mereka akrab, lakukan pertemuan ini terus menerus hingga anjing dan kucing anda menerima kebersamaan mereka.

Kenali 4 Tanda Anabul Siap Vaksin

Vaksin anabul memiliki fungsi yang sama seperti vaksin pada manusia yaitu memberikan kekebalan agar hewan kesayangan Anda lebih kebal dari serangan penyakit dan virus yang berbahaya. 

Kucing dan anjing tidak memiliki sembilan nyawa seperti mitos yang beredar. Oleh karena itu, para pemilik kucing sebaiknya tidak mengabaikan vaksinasi untuk hewan kesayangan.

Namun, tindakan vaksinasi untuk hewan peliharaan juga tidak bisa sembarangan dilakukan. Tingkat perlindungan dari vaksinasi bisa didapatkan secara maksimal ketika pelaksanaanya sesuai dengan kondisi anabul.

Kenali beberapa tanda anabul siap di vaksin melalui pembahasan dibawah ini.

Tanda Anabul Siap Divaksin

Anabul tidak dalam kondisi stress

Jika Anda berniat melakukan vaksinasi untuk anabul kesayangan, pastikan mereka tidak dalam kondisi stress karena akan mempengaruhi sistem kekebalan tubuhnya. 

Anda bisa melakukan vaksin kucing dan anjing di rumah agar meminimalisir tingkat kestressan yang mungkin dialami anabul saat perjalanan menuju klinik hewan. Vaksin hewan di rumah bisa Anda dapatkan di Pet Care.

Usia minimal 6-8 minggu

Ya, sama seperti penerimaan vaksin pada manusia. Vaksin hewan pun harus sesuai dengan usia dan kebutuhannya. Waktu paling tepat untuk mulai melakukan vaksin paling minimal 6-8 minggu. Jika belum memasuki usia tersebut, lebih baik menundanya terlebih dahulu. 

Berat badan minimal 1 kg

Tanda lainnya adalah berat badan kucing sudah mencapai minimal yaitu 1kg. Berat badan menjadi acuan dasar untuk melihat tumbuh kembang kucing. Kucing yang sehat dan tidak kekurangan nutrisi akan memiliki berat badan yang normal sesuai dengan usianya.

Kondisi anabul sehat

Pastikan anabul dalam kondisi yang sehat sebelum melakukan vaksinasi. Anda bisa melakukan anabul check-up atau pemeriksaan terlebih dahulu ke dokter hewan terdekat untuk mendapatkan kepastian kondisi kesehatan anabul.

Tidak diare, batuk, muntah-muntah, demam, tidak memiliki masalah kulit dan tidak mengalami penurunan nafsu makan adalah beberapa kondisi kesehatan yang harus anda cek.

Nah, itu dia tanda kucing Anda siap di vaksin. Kucing yang sudah memiliki tanda di atas bisa segera di vaksin. Ingat! Sebelum vaksin jangan lakukan grooming seperti memandikannya dan potong kuku anabul.

Bagaimana Perawatan Setelah Vaksin?

Perawatan setelah vaksin anabul yang bisa kalian lakukan adalah tidak memandikannya dalam waktu satu minggu setelah vaksinasi. Selain itu, yang paling penting adalah memberikan vitamin 10 hari setelah vaksin agar membantu pembentukan kekebalan tubuh supaya lebih maksimal.

Jangan lupa untuk selalu memenuhi kebutuhan nutrisi anabul dengan memberikan makanan dengan kandungan gizi yang seimbang.

Vaksinasi pada anabul sudah terbukti mencegah berbagai penyakit ataupun virus yang berbahaya bagi anabul. Bahkan kucing Anda yang dipelihara di rumah, tetap harus melakukan vaksinasi karena virus dan penyakit bisa datang dari mana saja.

Dimana Tempat Vaksinasi Anabul Terbaik?

Pet Care adalah jawabannya. Pet Care menyediakan layanan vaksin kucing dan anjing di rumah. Vaksinasi yang dilakukan langsung di rumah tentu lebih memudahkan Anda sekaligus memberikan kenyamanan untuk anabul karena lingkungannya tidak berubah. 

Selain itu, dokter hewan yang datang ke rumah untuk melakukan tindakan juga merupakan dokter hewan profesional dan berpengalaman yang sigap membantu Anda. Percayakan kesehatan anabul Anda kepada Pet Care. Langsung hubungi call center Pet Care untuk menjadwalkan pengecekan kesehatan dan melakukan tindakan vaksinasi anabul Anda.

Pemberian Vaksin Untuk Anjing, Perlukah? 

Pemberian vaksin untuk anjing merupakan sesuatu yang terkadang terlupakan. Saat memelihara anjing, kebanyakan pemilik hanya memikirkan kesehatan anjing dalam bentuk makanan, kebersihan dalam bentuk mandi, dan lain sebagainya. 

Jika anda ingat masa kecil atau sudah memiliki anak, anda pasti mengenal yang namanya vaksin. Bagi manusia, vaksin merupakan bagian hidup yang telah menjadi sesuatu yang wajib. Konon, vaksin dapat membuat manusia tidak terkena penyakit-penyakit tertentu. 

Nah, hal tersebut juga terjadi pada anjing. Dengan kata lain, anjing juga sebenarnya membutuhkan vaksin. Untuk itu, simak manfaat vaksin pada anjing dalam artikel berikut! 

Apa Itu Vaksin Untuk Anjing?

Secara singkat, vaksin untuk anjing adalah suatu hal yang dilakukan untuk mencegah penyakit pada anjing. Dengan memberikan vaksin, anjing anda dapat memperoleh tubuh yang kebal serta dapat menyelamatkan anjing dari sebaran virus tertentu. Oleh sebab itu, vaksin dapat dikatakan sangat berguna untuk menjaga kesehatan anjing. 

Vaksin anjing memiliki banyak jenis, mulai dari vaksin parvo, distemper, parainfluenza, hepatitis, dan lain sebagainya. Untuk mendapatkan vaksin ini, anda perlu untuk membawa anjing anda ke dokter hewan. Dengan begitu, pemberian vaksin akan tepat pada usia dan kapasitas yang dibutuhkan anjing. 

Kapan Waktu Terbaik Untuk Memberikan Vaksin dan Bagaimana Syarat Vaksin Anjing?

Sama seperti manusia, vaksin untuk anjing juga dilakukan secara bertahap, tepatnya sesuai dengan usianya. Pada umumnya, vaksin untuk anjing dapat diberikan dari usia 6 hingga 8 minggu.

Pemberian ini akan meningkat seiring berjalannya usia anjing. Pada awalnya, vaksin dapat diberikan setiap bulan. Setiap bulannya, jenis vaksin yang akan diberikan pada anjing berbeda-beda. Setelah anjing bertumbuh menjadi dewasa, vaksin hanya diberikan setiap satu tahun sekali. Hal ini akan anda ketahui setelah berkonsultasi dengan dokter yang menangani vaksin anjing anda.

Untuk mendapatkan vaksin pada anjing, anda juga harus memastikan anjing anda berada dalam keadaan optimal. Sebelum di vaksin, anjing tidak boleh mengalami gejala-gejala seperti muntah, demam, kurang nafsu makan, dan lain sebagainya. Untuk memastikan, anda dapat membawa anjing anda pada dokter hewan terlebih dahulu sebelum memberikan vaksin. Namun, anda juga dapat memanggil layanan vaksin anjing ke rumah yang disediakan oleh PetCare

Nah, setelah membaca artikel di atas, anda telah memahami pentingnya vaksin anjing. Yuk, segera vaksin anjing kesayanganmu!

Perbedaan Kucing Jantan dan Kucing Betina

Siapa disini yang berencana untuk memelihara kucing? Sebelum memutuskan untuk mengadopsi kucing, ada beberapa hal yang harus kalian perhatikan. Salah satunya adalah mengetahui perbedaan kucing betina dan kucing jantan.

Meski keduanya sama sama menggemaskan juga membuat kita terhibur, namun tetap saja terdapat perbedaan yang menarik antara kucing jantan betina. Perbedaan yang paling mendasar adalah perbedaan kepribadian dan tabiat.

Dibawah ini akan diulas mengenai beberapa perbedaan antara kucing jantan dan kucing betina. Pengetahuan akan hal ini tentu bisa membantu anda untuk memutuskan akan memelihara kucing yang tepat.

Perbedaan Kucing Jantan dan Betina

Memiliki perilaku yang berbeda

Kepribadian atau perilaku kedua jenis kucing ini sangat berbeda. Jantan lebih cenderung agresif, apalagi jika kucing tersebut belum di sterilisasi. Selain itu, kucing jantan akan aktif mencari betina yang sedang birahi.

Sementara betina, seringkali ditemukan lebih penyendiri. Walaupun begitu, kucing betina juga memiliki sifat manja terhadap pemiliknya. Namun, jika kucing betina sudah pernah memiliki anak, ia akan cenderung memiliki naluri keibuan yang mana bisa sangat akrab dan baik pada bayi maupun anak kucing lain.

Penampilan atau ukuran tubuh kucing

Perbedaan yang kedua adalah penampilannya. Salah satu yang mencolok di perbedaan penampilannya adalah ukuran tubu sang kucing. Biasanya, jantan akan lebih berat dan besar daripada betina. Selain itu, kucing jantan cenderung memiliki pipi yang besar dan lebar serta wajah yang lebih bulat.

Alat kelamin

Perbedaan yang paling jelas dan bisa langsyng anda ketahui adalah pada alat kelaminnya. Alat kelamin pada kucing dewasa lebih mudah dilihat dibandingkan dengan anak kucing. Sebaiknya saat kalian memeriksa alat kelamin kucing lakukanlah secara perlahan dan disarankan tidak melakukanny sebelum anak kucing berusia minimal lima minggu.

Cara termudah untuk mengetahuinya adalah dengan mengangkat ekor kucing secara perlahan dan kucing yang memiliki dua titik seperti tanda (:) maka itu adalah kucing jantan. Sementara, untuk kucing betina biasanya hanya memiliki lubang anus dan saluran urin atau vulva yang berbentuk seperti irisan vertikal.  

Sekian pembahasan mengenai perbedaan kucing jantan dan kucing betina yang bisa kami sampaikan. Jika Anda sudah memutuskan untuk mengadopsi kucing, jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter hewan agar kucing kesayangan Anda selalu sehat.

Temukan informasi menarik lainnya seputar hewan peliharaan dan kesehatan hewan di social media dan blog Pet Care.

Ingin Mengajak Anjing Berjalan-jalan, Berikut Tips Memilih Collar

Mengajak anjing berjalan-jalan ke mana saja mungkin merupakan impian semua pemilik anjing. Terutama bila anda tinggal di pusat kota, beberapa pusat perbelanjaan bahkan mengizinkan anda membawa peliharaan. Sebelum membawanya ke tempat yang ramai, anda mungkin perlu mempertimbangkan untuk membeli collar agar anjing anda aman. 

Ketahui juga bahwa collar memiliki banyak jenis dan ukuran yang harus disesuaikan dengan anjing anda. Apabila collar terlalu sempit, anjing anda dapat terluka. Apalagi jika collar terbuat dari bahan yang mampu melukai anjing. Untuk itu, perhatikan tips memilih collar yang sesuai dalam artikel berikut. 

Ketahui Ras Anjing dan Ukurannya

Sebelum membeli collar, cobalah untuk memperhatikan label pada kemasannya. Pada collar-collar tertentu, terdapat tanda pada kemasan yang menjelaskan untuk anjing apakah collar tersebut. Contohnya, di label kemasan tertulis collar untuk anjing ras mini. Dengan begitu, collar itu tidak dapat digunakan untuk anjing berukuran besar, seperti Golden Retriever, dan lain sebagainya. Jika anda memaksakan collar untuk anjing ras mini pada anjing ras besar, besar kemungkinan collar tersebut akan melukai leher anjing. 

Saat anjing dipaksa untuk memakai collar yang sempit, collar tersebut akan merusak kulit anjing. Hal tersebut dapat menyebabkan luka dan infeksi pada kulit anjing. Oleh sebab itu, anda harus segera membawa anjing anda ke dokter hewan terdekat apabila hal ini terjadi pada anda. 

Perhitungkan Ukuran Leher dan Collar Anjing

Terkadang, penjelasan mengenai ras tertentu saja tidak cukup untuk menentukan ukuran collar. Pada beberapa anjing, ukuran mereka dapat lebih kecil atau lebih besar dari ukuran rata-ratanya. Oleh sebab itu, alangkah lebih baik jika anda dapat mengukur leher anjing anda serta memperhitungkannya dengan lebar collar yang ingin anda beli. 

Saat mengukur leher, pertimbangkan pula bulu anjing yang mungkin membutuhkan ekstra ruang. Selain itu, tambahkan sekitar 2-8 cm setelah anda mendapat ukuran leher. Dengan begitu, anjing anda tidak akan tercekik oleh collar. 

Terakhir, anda juga dapat memilih untuk membeli collar yang ukurannya dapat disesuaikan. Collar dengan jenis ini akan memudahkan anda apabila anjing anda masih dalam masa pertumbuhan. Dengan begitu, anda tidak perlu membeli collar baru saat anjing anda beranjak dewasa. 

Ingin Memelihara Anjing Teacup? Intip Fakta dan Perawatannya

Sekarang ini, banyak orang membagikan tayangan video mengenai anjing teacup atau anjing berukuran sangat kecil. Banyak orang juga menganggap anjing teacup sangat menggemaskan. Sebelum memutuskan untuk memelihara anjing teacup, intip fakta dan cara perawatan anjing teacup dalam artikel berikut.

Anjing Teacup Terlahir Dengan Masalah Kesehatan

Sebenarnya, anjing teacup bukan merupakan suatu ras tertentu. Akan tetapi, anjing teacup merupakan anjing versi lebih kecil dari ras-ras anjing seperti poodle, pomeranian, dan lain-lain. 

Mereka dapat berukuran lebih kecil karena telah dikembangbiakkan sedemikian rupa hingga ukurannya jauh lebih kecil. Seekor anjing teacup dewasa berat maksimalnya hanya 2 kilogram dan tinggi maksimalnya hanya 40 sentimeter. 

Untuk mendapatkan ukuran super kecil, anjing teacup biasanya dilahirkan dari induk yang memiliki penyakit tertentu, entah itu bawaan atau tidak. Selain itu, anjing teacup juga dapat terlahir dari kurangnya nutrisi yang didapatkan induk. Dengan begitu, induk yang berukuran kecil akan menghasilkan anak yang kecil dan juga memiliki penyakit bawaan. 

Anjing Teacup Membutuhkan Perawatan dan Perhatian Ekstra Ketat

Sehubungan dengan adanya penyakit bawaan dan organ-organnya yang berukuran jauh lebih kecil, anjing teacup memiliki resiko kesehatan yang jauh lebih besar dari anjing-anjing berukuran normal. 

Untuk menjaga kesehatannya, anjing teacup tidak dapat menerima banyak makanan dalam satu waktu. Dengan kata lain, anjing teacup harus diberi makan sedikit demi sedikit setiap harinya. Apabila anjing teacup memakan sesuatu dalam jumlah banyak, mereka akan beresiko terkena hipoglikemia atau gula darah yang turun secara drastis.

Selanjutnya, anjing teacup juga harus diimbangi dengan olahraga demi menjaga berat badannya. Tubuhnya yang kecil menjadikannya harus menjaga berat badan agar tidak terkena komplikasi atau penyakit yang mematikan. 

Terakhir, anjing teacup terlahir dengan tulang yang berukuran jauh lebih kecil dari seharusnya. Berkaitan dengan itu, tulang anjing teacup sangat rentan patah dan rapuh sehingga tidak boleh terjatuh dari tempat yang tidak tinggi sekalipun. 

Anjing Teacup Memakan Biaya Perawatan yang Besar

Sehubungan dengan permasalahan kesehatan yang dimiliki anjing teacup, jelas bahwa anda harus menyediakan biaya yang jauh lebih besar untuk anjing teacup daripada anjing normal. Saat anjing teacup mengalami permasalahan kesehatan, anda akan membutuhkan biaya lebih tinggi untuk membawanya ke dokter. Hal ini berkaitan dengan kecilnya ukuran tubuh beserta organ-organ anjing teacup. 

Selain itu, penyakit bawaan yang dimiliki anjing teacup juga seringkali merupakan penyakit serius yang membutuhkan biaya besar. 

Terakhir, anjing teacup juga sangat rentan terkena patah tulang. Saat melihat anjing biasa terjatuh dari satu anak tangga, anda tidak akan menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang serius. Akan tetapi, hal tersebut merupakan hal yang sangat serius bagi anjing teacup. Oleh sebab itu, anda akan membutuhkan pengecekan rutin ke dokter hewan atau memanggil dokter hewan ke rumah

Nah, sekarang anda sudah memahami fakta dan cara perawatan anjing teacup. Sebagai simpulan, anda harus memiliki perhatian serta materi yang cukup untuk memelihara anjing teacup. 

10 Jenis-Jenis Kucing Yang Cocok Jadi Hewan Peliharaan

Kucing adalah salah satu hewan peliharaan yang paling populer dan banyak diminati di antara para pecinta hewan. Kucing dianggap sangat menggemaskan dan memiliki tingkah laku yang menghibur pemiliknya. Hewan berbulu yang satu ini juga mempunyai sifat manja bisa membuat pemiliknya terhindar dari stres.

Jika Anda termasuk seseorang yang menyayangi binatang dan berkeinginan untuk memelihara kucing, alangkah baiknya Anda mengenali dulu beberapa jenis kucing peliharaan yang cocok untuk pemula.

Berikut ulasan singkat mengenai jenis jenis kucing paling populer yang cocok jadi hewan peliharaan. Anda bisa menyesuaikan dengan karakter serta sifat hewan menggemaskan ini agar bisa hidup bersama.

10 Jenis-Jenis Kucing Peliharaan

Di Indonesia sendiri ada beragam macam ras kucing. Bukan hanya dari ras murni tapi juga bisa hasil dari persilangan. Itulah alasan mengapa Anda perlu mengetahui jenis-jenis kucing saat akan menjadikan nya kucing peliharaan. 

Kucing Domestik

Kucing kampung merupakan sebutan akrab untuk kucing domestik dan termasuk salah satu jenis kucing paling banyak ditemui di Indonesia. Jenis ini merupakan salah satu hewan yang mudah dipelihara. Tak seperti kucing lainnya, biasanya kucing kampung tidak perlu perawatan khusus seperti kucing ras lainnya. Hal ini bisa menjadi alternatif bagi kalian yang mau memelihara kucing tanpa mempersiapkan banyak keperluan.

Kucing Sphynx

Pasti kalian pernah lihat foto kucing tanpa bulu kan? Nah, itu adalah jenis kucing sphynx. Meski memiliki wajah yang terlihat garang namun aslinya kucing ini sama seperti kucing lainnya.

Sphynx bisa bersifat sedikit lebih agresif ketika menginginkan perhatian pemiliknya. Jenis kucing sphynx adalah alternatif yang paling tepat untuk kalian yang tetap mau memelihara kucing namun memiliki alergi bulu kucing.

Kucing Persia

Ras kucing paling populer di Indonesia. Kucing ini sangat cantik, menggemaskan dan tentunya memiliki kepribadian yang manis. Persia bisa kita temukan dengan mudah di rumah para pecinta kucing.

Persia mempunyai karakter yang mudah bergaul dan cukup aktif di keadaan tertentu sehingga cocok untuk dijadikan teman bermain yang bisa menghibur Anda disaat lelah maupun jenuh dengan kegiatan sehari hari.

Kucing Anggora

Bagi para pemula mungkin tidak mudah untuk membedakan antara jenis persia dan anggora, padahal dua jenis kucing ini berbeda. Ciri khas kucing anggora adalah bentuk kepalanya yang mirip segitiga, berbulu lebat seperti singa serta hidungnya yang lebih mancung dibandingkan jenis lainnya.

Kucing Scottish Fold

Populer karena memiliki karakteristik tubuh yang unik yaitu bentuk telinga yang terlipat serta bola mata yang besar. Sifatnya yang sopan dan terlihat penuh kasih sayang membuat kucing ini menjadi salah satu hewan peliharaan favorite.

Kucing Siam

Kucing Siam dibagi menjadi tiga jenis yaitu siam klasik, siam tradisional dan siam modern. Karakteristik tubuh yang dimiliki kucing ini adalah bentuk tubuh yang ramping, memiliki mata biru, punya bulu dengan titik gelap seperti bagian hidung, telinga, ekor serta kakinya.

Dari penampilannya, kucing siam bisa terlihat sangat mewah sekaligus cantik. Kucing yang satu ini memang tidak memiliki sifat manja berlebihan seperti kucing lainnya. Jadi, jangan heran jika ketika dipelihara kucing ini akan jarang duduk di pangkuan Anda.

Kucing British Shorthair

Penampilan kucing ini sangat lucu dan menggemaskan. Memiliki bulu yang berwarna keabu-abuan, tebal dan tubuh pendek. British shorthair sangat cocok dipelihara karena ia termasuk hewan rumahan. Hal ini juga menjadi keuntungan untuk pemiliknya, sebab dengan tidak keluar rumah kucing bisa terhindar dari beberapa penyakit menular dari hewan lain, tinggal bagaimana kita merawat dan menjaga kebersihannya selama berada di rumah.

Kucing American Shorthair

American shorthair adalah jenis kucing yang memiliki banyak keunikan. Kondisi american shorthair cukup kuat dan sehat, sehingga cocok untuk Anda yang mau hidup bersama untuk waktu yang lama. Anda hanya perlu sesekali melakukan pemeriksaan rutin ke dokter hewan serta vaksinasi sesuai jadwalnya. Kucing ini memiliki sifat ceria, senang bermain dan ramah sehingga bisa selalu menghibur Anda dengan tingkahnya yang menggemaskan.

Kucing Russian Blue

Berasal dari daerah pelabuhan Arkhangelsk, Rusia. Russian blue adalah hewan dengan bulu lembut, anggun dan mata hijau yang berbinar. Penampilannya sering dibilang mirip dengan Chartreux. Padahal keduanya berbeda. Kucing russian blue bisa jadi alternatif ketika Anda ingin memiliki kucing dengan bulu yang tidak mudah rontok. 

Kucing Maine Coons

Pernah lihat kucing dengan berat mencapai 15 kg? Itu adalah jenis Maine Coons. Kucing ini mempunyai penampilan yang gagah, kuat bahkan bisa bertahan di cuaca yang ekstrim. Asal usul ras maine coons adalah Amerika Utara, tepatnya di Maine. 

Maine coons cukup banyak digemari oleh berbagai kalangan karena dirasa cocok menjadi hewan peliharaan sebab sifatnya yang setia, lembut juga penyayang. Namun, jika Anda berkeinginan memelihara kucing yang satu ini diharapkan sudah memiliki pengetahuan yang cukup. 

Memilih jenis kucing yang mau dipelihara mungkin cukup mudah, tapi merawat dan menjaga kesehatannya tidaklah mudah. Butuh pengetahuan, sikap konsisten dan ketelatenan dalam memelihara hewan. Jika Anda memiliki tekad bulat untuk memelihara salah satu jenis kucing diatas, maka lengkapilah pengetahuan anda mengenai cara merawat kucing dengan membaca informasi seputar kesehatan kucing melalui social media dan website Pet Care.

Muntah Kuning pada Anjing? Berikut Tiga Penyebab dan Cara Mengatasinya

Penyebab muntah anjing dapat bermacam-macam. Beberapa kondisi muntah tersebut dapat diatasi di rumah. Akan tetapi, ada keadaan tertentu yang mengharuskan anda membawa anjing ke dokter hewan terdekat. Simak tiga penyebab muntah anjing dan cara mengatasinya dalam artikel berikut.

Penyebab Anjing Muntah Kuning

Masalah dengan Makanan

Permasalahan dengan makanan dapat terjadi karena dua hal, yaitu terlambat makan dan ketidakcocokan terhadap makanan anjing

Saat belum makan, anjing juga memiliki asam lambung yang dapat naik. Sama seperti manusia, keterlambatan makan memicu asam lambung naik dengan cepat. Hal ini biasanya berbentuk busa kuning yang dimuntahkan oleh anjing. Dengan kata lain, muntah kuning dapat menjadi pertanda bahwa anjing anda sedang kelaparan. 

Sementara saat anjing tidak cocok dengan makanannya, ia akan memuntahkan makanan tersebut. Hal ini biasanya menandakan penolakan dari perut anjing. Ketidakcocokan ini dapat terjadi karena berbagai hal, seperti ketidaksukaan atau kurangnya nutrisi dalam makanan tersebut. 

Masalah Dehidrasi

Muntah kuning juga dapat menjadi pertanda bahwa anjing anda kekurangan air. Setelah muntah kuning, anjing cenderung mengambil minum dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya. 

Masalah Penyakit Dalam

Pada tingkat yang lebih serius, muntah kuning juga dapat menjadi pertanda adanya parasit, bakteri, atau virus yang harus segera diobati. Tidak seperti masalah dehidrasi atau kurang makan, anjing tidak dapat menyelesaikan masalah penyakit dalam dengan sendirinya. 

Pertama, muntah kuning dapat terjadi akibat terserang virus dan bakteri. Saat terserang virus, anjing biasanya terlihat lebih lemas dari biasanya serta sulit makan. 

Kedua, muntah kuning dapat terjadi akibat adanya parasit pada usus anjing. Hal ini seringkali terjadi pada anjing yang tidak mendapatkan obat cacing. Parasit dalam usus ini mengambil nutrisi yang sejatinya dibutuhkan tubuh anjing. Dengan begitu, perut anjing bereaksi dengan muntah kuning. 

Cara Mengatasi Muntah Kuning pada Anjing
  • Pastikan jadwal makan serta kebutuhan nutrisi anjing telah tercukupi.
  • Perhatikan kualitas makanan yang diberikan pada anjing. 
  • Pastikan air minum selalu tersedia. 
  • Untuk menghindari bakteri, pastikan tempat tinggal anjing berada di lingkungan yang bersih  
  • Berikan obat cacing pada anjing anda.

Apabila cara-cara tersebut tidak ampuh dan anjing masih mengalami muntah kuning, segera bawa anjing anda ke dokter hewan atau panggil dokter hewan ke rumah anda. Hal ini dapat menjadi pertanda serius yang harus segera ditangani.

Melatih Anak Anjing Agar Tidak Buang Air Sembarangan di Dalam Rumah

Melatih anak anjing agar tidak buang air sembarangan memerlukan kesabaran. Agar menghasilkan perilaku positif, Anda sebagai pemiliknya perlu memberikan afirmasi positif terus-menerus. Pengulangan ini jadi kunci melatih anak anjing buang air dengan benar.

Perhatikan setiap aktivitas buang air anjing kesayangan Anda, untuk mengenali kapan mereka akan segera buang air. Ketika tanda-tanda ingin buang air sudah terlihat maka segera bawa anjing ke tempat buang air atau litter box. Ulangi tahapan ini hingga anjing bisa buang air pada tempatnya.

Sesekali berikan anjing pujian dan hadiah ketika mampu melakukan perintah dengan benar. Pemberian rewards seperti ini juga memberikan pengertian bahwa mereka dapat memperoleh hadia ketika berperilaku sesuai dengan apa yang kita inginkan.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa anjing buang air sembarangan di dalam rumah.

  • Kecemasan dan ketakutan
  • Radang sendi
  • Perubahan cuaca
  • Perubahan tatanan rumah
  • Masalah kognitif
  • Masalah pada saluran kemih
  • Penyakit metabolik/ endokrin/ penyakit lain
  • Kegembiraan berlebih
  • House Training bermasalah

Jika dirasa anjing Anda mengalami satu dari beberapa masalah tersebut, maka perlakukan mereka sesuai dengan masalah yang melatarbelakanginya. Namun, jika sudah tidak dapat dikenalikan maka sebaiknya mintalah bantuan pada dokter hewan.

Bagaimana jika anjing tetap buang air sembarangan?

Apabila cara-cara tersebut telah Anda lakukan namun anjing tetap buang air sembarangan, sebaiknya telusuri apakah terdapat masalah perilaku atau medis yang jadi penyebabnya. Untuk mengetahuinya Anda perlu berkonsultasi dengan dokter hewan.

Dokter hewan dapat membantu Anda mengidentifikasi penyebabnya dan membuat rencana untuk mengatur kebiasaan buang air anjing. Ketika janji temu berlasung, berikanlah riwayat terperinci tentang catatan buang air anjing Anda.

Kemudian, dokter hewan akan melakukan tes urin untuk memeriksa masalah yang jelas, seperti ISK atau kristal urin. Jika anjing Anda memiliki gejala lain, maka pemeriksaan darah lengkap, rontgen perut, dan USG perut mungkin disarankan untuk membantu menentukan penyebab gejala tersebut.

Konsultasi dan pemeriksaan kesehatan anjing dapat dilakukan melalui layanan dokter hewan terdekat dari Pet Care, melalui call center atau social media Pet Care.

Dapatkah Kucing Mengalami Gegar Otak?

Terlepas dari kemampuan kucing untuk keluar dari bahaya tanpa cedera, mereka masih rentan terhadap cedera. Ketika kucing terluka, mereka tetap membutuhkan bantuan.

Gegar otak termasuk ke dalam golongan cedera kepala. Dapatkah kucing mengalami gegar otak? Jawabannya, bisa. Dokter sekaligus asisten profesor perawatan darurat dan kritis di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Negeri Louisiana, Ryan Smith mengatakan, “Kucing bisa mengalami cedera gegar otak”.

Victor Oppenheimer yang juga dokter dan direktur rumah sakit hewan di Ponce, Puerto Rico, menyetujui pernyataan tersebut dan mengatakan, “Kucing bisa mengalami gegar otak kapan saja,”. Bahkan cedera otak biasa terjadi pada kucing dengan kebiasaan memanjat pohon dan berjalan di tepi jalan.

Para ahli memberikan panduan untuk pemilik hewan, khususnya kucing agar lebih mengetahui tentang penyebab, gejala, dan pengobatan gegar otak pada kucing.

Penyebab Gegar Otak pada Kucing

Cedera kepala pada kucing disebabkan oleh banyak hal, tetapi menurut para ahli, faktor utamanya adalah trauma akibat benda tumpul. Penyebab trauma ini seperti jatuh dari ketinggian, tertabrak mobil, atau menabrak sesuatu dengan kecepatan tinggi. Penyebab lain yang jarang terjadi yaitu gegar otak akibat goncangan kuat seperti pada serangan anjing atau penganiayaan manusia. 

Gejala Gegar Otak pada Kucing

Gejala trauma kepala mungkin tidak sejelas gejala pada cedera lainnya. Tetapi dokter hewan sering menemukan bukti cedera kepala saat memeriksa kucing yang mengalami cedera otak. Data membuktikan bahwa 42% kucing yang mengalami trauma kepala memiliki beberapa bekas cedera di kepala dan tidak hanya satu bekas cedera. Hal ini terjadi akibat benturan-benturan yang dialami kucing dan tidak disadari oleh pemiliknya, maka sangat baik bila pemilik hewan rutin memeriksakan kesehatan kucing pada tenaga medis.

Kucing terkenal dengan kemampuan menyembunyikan penyakit dan cedera, Dokter Smith menjelaskan bahwa gejala cedera otak traumatis mungkin tidak terlihat kecuali kondisinya lebih parah. Tetapi beberapa tanda yang dapat dikenali diantaranya yaitu:

  • Kehilangan kesadaran
  • Tidak responsif
  • Kejang
  • Kesulitan berjalan
  • Muntah
Pengobatan Gegar Otak pada Kucing

Banyaknya cedera kepala yang terjadi di luar ruangan menjadi alasan lebih baik membiarkan kucing berada di dalam ruangan. Human Society AS, merekomendasikan untuk memelihara kucing di dalam ruangan, agar mereka lebih aman dan dapat hidup lebih sehat, serta terhindar dari risiko cedera otak juga bahaya lainnya.

Penanganan trauma kepala kucing seperti ini memerlukan tenaga ahli. Ketika kucing berada di tangan dokter hewan, pemeriksaan akan dilakukan untuk melihat tingkat keparahan cedera.

Cedera kepala ringan biasanya membutuhkan pengobatan suportif dan manajemen nyeri. Pemantauan kesembuhan juga biasanya disertakan selama masa pengobatan. Namun, jika cedera kepala yang terjadi lebih parah, kucing perlu menjalani pemindaian MRI atau CT.

Pengobatan dan perawatan selanjutnya akan disesuaikan dengan jenis trauma yang dialami kucing. Rekomendasi dokter hewan akan menyarankan cara terbaik untuk menangani kucing dengan trauma kepala.