Tag: kesehatan kucing

Hewan Kesayangan Anda Sakit? Berikut Fakta dan Layanan Dokter Hewan Surabaya

Anda berdomisili di Kota Pahlawan dan segera membutuhkan tindakan dokter hewan? Ini fakta dan layanan dokter hewan Surabaya.

Memilih untuk mengadopsi hewan peliharaan bukanlah hal yang sepele.

Hewan peliharaan perlu diajak untuk terbiasa dengan lingkungan tempat tinggal manusia agar dapat memberikan suasana berbeda bagi peliharaan Anda.

Beberapa kebutuhan seperti pemeriksaan menyeluruh perlu dilakukan secara berkala.

Namun Anda pecinta hewan tidak usah khawatir, karena layanan Pet-Care sudah tersebar di Jawa dan Bali.

Cukup dengan hubungi Medi-Call Pet-Care Services, dokter hewan bersertifikasi bisa datang ke lokasi Anda.

Anda juga dapat menggunakan Pet-Care yang dapat diunduh melalui Play Store.

Dokter Hewan Surabaya

Dokter hewan di Indonesia terbilang cukup langka.

Menurut data dari PDHI (Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia) per 2020, dari seluruh  permintaan akan dokter hewan, angka dokter hewan di Indonesia hanya mencapai 30%-nya saja atau sekitar 20ribu.

Bagaimana yang terjadi di Surabaya? Simak poin-poin berikut ini.

  • Sekolah kedokteran hewan pertama ada di Surabaya

Pada 1861, Pemerintahan Belanda mendirikan sekolah pertama di Surabaya.

Sekolah tersebut bernama Inlandsche Veeartsen School (IVS) dan menerima penduduk Nusantara.

IVS didirikan oleh Belanda dalam rangka memenuhi kebutuhan hewan ternak esensial seperti kuda.

9 tahun berdiri, IVS diberhentikan karena hanya membuahkan beberapa lulusan saja.

Kebutuhan dokter hewan pada saat itu cukup tinggi, mengingat wabah sampar sapi dan penyakit mulut dan kuku harus segera ditangani.

Menjawab hal tersebut, pada 1914 didirikan kembali sekolah kedokteran hewan dengan nama Nederlands Indische Veeartzen School (NIVS).

  • Dokter hewan Surabaya terbaik ada di sini

Jumlah dokter hewan di Surabaya berdasarkan data Rumah Sakit Hewan Jawa Timur adalah 8 personil.

Tentunya, data tersebut membuat sebagian pet owner merasa kesulitan dalam mencari tempat layanan yang tepat.

Untuk menjawab kekhawatiran Anda, Pet-Care menghadirkan dokter hewan terbaik yang telah memiliki Surat Tanda Register, Surat Izin Praktik dan Sertifikat Perawatan hewan kesayangan.

Tidak usah bimbang, panggil dokter hewan terdekat ke lokasi Anda sekarang.

  • Layanan dokter hewan Surabaya

Kompleksitas yang terjadi di wilayah perkotaan memaksa sebagian masyarakat menggeluti berbagai aktivitas.

Seiring dengan perkembangan teknologi digital, kompleksitas dan spesialisasi tidak menjadi hambatan.

Berbagai perusahaan, khususnya di bidang kesehatan, berupaya untuk meningkatkan fleksibilitasnya.

Misalnya saja Pet-Care dengan layanan dokter hewan ke rumah atau on call.

Layanan yang disediakan di antaranya vaksinasi lengkap anjing dan kucing, suntik rabies, pemeriksaan rutin, dan masih banyak lagi.

Sebagai pecinta hewan, Anda tidak perlu khawatir lagi dalam menentukan pelayanan terbaik bagi hewan kesayangan.

Konsultasi kini menjadi lebih mudah dengan hubungi Medi-Call Pet-Care Services atau dengan gunakan aplikasi Pet-Care pada ponsel pintar Anda.

Tidak boleh sembarang! Berikut Makanan Kucing Sakit Ginjal yang Disarankan

Kucing Anda terdiagnosa sakit ginjal? Pola diet apa yang sesuai? Ketahui tips menentukan makanan kucing sakit ginjal melalui artikel berikut.

Dalam keadaan sakit, tubuh anabul bekerja optimal untuk meredakan penyakitnya.

Selain mengetahui gejala sakit ginjal, seperti buang air berlebihan dan nafsu makan menurun, pemberian makanan yang tepat dapat mendukung proses penyembuhan.

Dengan nutrisi yang diperhatikan, kucing akan mampu melawan penyakitnya.

Maka dari itu, kurangi pemberian sembarang makanan yang justru berakibat fatal bagi proses pemulihannya.

Konsultasi dan layanan dokter hewan bisa Anda dapatkan dengan fleksibel hanya dengan menghubungi Call-Center Pet-Care.

Anda juga dapat menggunakan aplikasi Pet-Care yang tersedia pada ponsel pintar Anda.

Makanan Kucing Sakit Ginjal

Sebelum menentukan makanan kucing yang sesuai, ada baiknya Anda mengetahui nutrisi tepat bagi anabul yang terdampak sakit ginjal.

Nutrisi berperan penting dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh dan juga membantu mengontrol kesehatan darah.

Apa saja nutrisi yang dibutuhkan saat kucing sakit ginjal? Berikut ini informasi yang Anda perlu ketahui.

  • Protein

Protein berperan mengganti sel-sel yang rusak pada tubuh kucing.

Namun, tidak selamanya protein baik bagi kucing karena kucing sakit ginjal perlu mengurangi kadar protein pada tubuhnya.

Hal tersebut bertujuan agar memperlambat perkembangan penyakit ginjal kronis.

Rendahnya kadar protein juga berarti sedikitnya proses ekskresi, yaitu proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme.

Terlalu rendah juga tidak baik bagi kucing, protein yang baik diharapkan berkisar 28-35% dari biasanya.

Saran makanan bagi diet protein adalah makanan bayi kucing.

  • Cairan

Ginjal kucing yang sakit kurang efektif dalam mengeluarkan zat-zat sisa.

Maka dalam menunjang kinerja ginjal, perlu adanya suplai cairan yang cukup.

Kucing dapat meminum air bersih beberapa kali sehari.

Selain itu, kucing Anda dapat diberi makanan yang cenderung lembap seperti makanan basah.

Makanan basah tersebut dapat dijumpai pada makanan kaleng.

  • Fosfor

Fosfor merupakan salah satu mineral yang banyak terdapat pada tubuh kucing.

Walaupun berperan penting dalam memelihara organ tubuh, fosfor erat kaitannya dengan kinerja ginjal kucing.

Diet fosfor dimaksudkan agar ginjal kucing yang sedang sakit tidak bekerja keras.

Makanan kucing sakit ginjal jelas berbeda dengan makanan reguler.

Anda dapat pertimbangkan makanan kucing formula khusus dengan penyesuaian kandungan protein, karbohidrat, dan fosfor.

Produsen makanan diet ginjal diantaranya Royal Canin, Hill’s Prescription, dan Blue Buffalo.

Kucing sakit ginjal memiliki berbagai pantangan dalam pola dietnya.

Pantangan yang dimaksud adalah kandungan zat tertentu yang jumlahnya terlalu sedikit atau malah berlebihan, misalnya kadar protein.

Oleh karenanya, penting untuk menjaga nutrisi dan suplai cairan pada kucing kesayangan Anda agar kinerja ginjal kucing dapat normal kembali.

Dokter hewan akan membantu kucing Anda dengan pemberian formulasi makanan khusus diet ginjal.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat hubungi Call-Center atau gunakan aplikasi Pet-Care yang tersedia secara gratis di gawai Anda.

Wajib Pahami, 3 Penyebab Penyakit Ginjal Kucing

Kucing Anda belakangan ini sering haus dan banyak minum? Bisa jadi kucing mengidap penyakit ginjal. Jangan khawatir, simak penyebabnya pada artikel berikut.

Penyakit ginjal kucing merupakan salah satu penyakit kronis.

Dengan kata lain, penyakit ini telah lama bersarang pada tubuh kucing.

Karena dampaknya menyebar ke beberapa sistem tubuh, gejalanya sangat mungkin dikenali.

Gejala tersebut di antaranya adalah pembawaan yang lesu, buang air berlebihan, dan radang mulut.

Tak hanya itu, nafsu makan kucing dapat menurun sebagai akibat dari infeksi pada ginjal.

Jika Anda menemukan gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan ke dokter hewan.

Dokter hewan Pet-Care memungkinkan Anda berkonsultasi langsung di rumah Anda, cukup dengan hubungi Call-Center atau aplikasi Pet-Care.

Penyakit Ginjal Kucing

Ginjal menjadi organ vital dari seekor kucing yang berfungsi membantu mengatur tekanan darah, menciptakan hormon, menambah jumlah sel darah merah, hingga membersihkan darah.

Penyakit yang dapat menyerang kucing di berbagai usia ini, jika dibiarkan dapat mengganggu sirkulasi darah dan proses pencernaan.

Maka, perlu untuk memperhatikan penyebab penyakit ginjal kucing di bawah ini:

  • Dehidrasi

Tubuh kucing terdiri dari 80% air dan memiliki peran yang sangat penting dalam membantu organ ginjal membuang zat beracun.

Kekurangan air atau dehidrasi dapat berujung pada permasalahan ginjal karena fungsi ginjal tidak dapat bekerja semestinya.

Kucing secara umum dapat meminum satu gelas air per hari namun ini menyesuaikan dengan kebutuhan kucing.

Penting menjaga kandungan air agar membuat kucing Anda tetap terhidrasi.

  • Racun

Keracunan merupakan penyebab yang biasa terjadi pada kucing yang menderita gagal ginjal.

Tanaman beracun, obat-obatan manusia, atau makanan yang kadaluarsa dapat dengan mudah merusak kesehatan ginjal kucing.

Sebaiknya, jauhkan zat-zat beracun tersebut dari jangkauan kucing Anda.

  • Faktor genetik

Polycystic kidney disease (PKD) merupakan penyakit ginjal yang biasa terjadi pada mamalia, termasuk kucing.

Jumlah kista dan kasus PKD beragam pada kucing, namun jenis persia menjadi varian kucing yang paling sering mengidap penyakit ini.

Berbeda dengan penyebab penyakit ginjal lainnya, PKD menyerang ginjal kucing secara lambat dan turun temurun.

Sulit untuk didiagnosa secara dini, namun Anda dapat mempertimbangkan tes genetik untuk PKD.

Berbahaya bukan membiarkan kucing Anda mengkonsumsi sembarang asupan?

Penyakit ini memiliki beberapa tanda yang membuat Anda waspada, seperti yang telah dijelaskan di awal.

Gejala lain yang mungkin saja terlihat, di antaranya yaitu penurunan berat badan, diare, dan dehidrasi.

Sebaiknya segera konsultasikan ke dokter hewan jika menemukan simptom-simptom seperti di atas.

Apabila Anda memerlukan kunjungan dokter hewan ke lokasi Anda, dapat hubungi ke Call-Center atau melalui aplikasi Pet-Care.

Cara Merawat Anak Kucing yang Baru Lahir, Perlu Diketahui!

Apakah kucing kesayangan Anda baru saja melahirkan? Seperti apa sajakah cara merawat anak kucing yang baru lahir? Simak artikel berikut!

Untuk merawat anak kucing yang baru lahir tentu membutuhkan pengetahuan khusus tentang perawatannya.

Anak kucing yang baru lahir masih sangatlah rentan sehingga Anda perlu memperhatikan yang ada di sekelilingnya dalam keadaan bersih dan streril.

Anda juga perlu memperhatikan nutrisi yang dibutuhkan.

Selain itu, Anda juga perlu memeriksa dan memastikan apabila ada hal yang janggal dari segi perilaku atau penampilan fisik anabul kesayangan Anda.

Terlepas dari upaya terbaik yang sudah Anda berikan, beberapa anak kucing yang baru lahir cenderung sulit untuk bertahan hidup. 

Bahkan, beberapa penelitian menyebutkan bahwa angka kematian anak kucing bisa mencapai 40%.

Jangan khawatir, Anda dapat konsultasikan perihal anabul kesayangan Anda hingga panggil dokter hewan Pet-Care ke rumah hanya dengan menghubungi Call-Center atau menggunakan aplikasi Pet-Care.

Cara merawat anak kucing

Anak kucing yang baru lahir biasanya dirawat langsung oleh induknya. Apabila sang induk tidak ada, maka Anda dapat turun tangan langsung dalam merawat anak kucing tersebut.

Langkah-langkah berikut dapat membantu Anda dalam perawatan anak kucing kesayangan Anda yang baru lahir:

  • Batasi kontak dengan anak kucing yang baru lahir

4 minggu pertama merupakan usia yang krusial bagi anak kucing yang baru lahir. Sistem imun anak kucing di usia tersebut tergolong rendah sehingga rentan terhadap penyakit dan infeksi.

Batasi jumlah orang yang melakukan kontak langsung dengan anak kucing yang baru lahir tersebut. Pastikan tangan Anda selalu dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah melakukan kontak langsung.

Jangan mencampur anak kucing yang sehat dan sakit dalam satu tempat.

  • Jaga kehangatan tubuh anak kucing

Anak kucing yang baru lahir cenderung mudah merasa kedinginan. 

Untuk menjaga suhu tubuh anak kucing, Anda dapat menyediakan tempat tidur atau kotak yang kemudian sepenuhnya dilapisi selimut atau handuk yang lembut.

  • Perhatikan pemberian makan pada anak kucing

Anak kucing ini harus diberi susu botol yang merupakan pengganti dari susu kucing yang tersedia dalam bentuk bubuk atau cair. 

Jangan beri anak kucing Anda susu sapi atau kambing karena hal ini akan membuatnya sakit, seperti diare.

Anda juga dapat membaca lebih lanjut mengenai betapa bahaya memberikan susu kepada kucing.

Dalam usia 4 minggu pertama, disarankan untuk menghubungi dokter hewan untuk membantu dalam perawatan anabul Anda.

Jika Anda mengalami kesulitan, Anda bisa mendapatkan bantuan profesional dari dokter hewan Pet-Care melalui Call-Center atau aplikasi Pet-Care untuk datang ke rumah dan membantu Anda untuk memeriksa hewan kesayangan Anda tanpa perlu khawatir.

Kucing Alergi Susu, Mitos atau Fakta?

Anda pernah memberi susu kepada kucing? Apakah benar bahwa kucing alergi susu? Mengapa demikian? Cari jawabannya pada artikel berikut.

Tentunya Anda mempertimbangkan susu sebagai asupan kucing yang paling sesuai.

Namun, perlu Anda perhatikan bahwa kucing muntah bisa jadi merupakan akibat dari pemberian asupan yang tidak sesuai.

Susu dapat mencetus alergi pada kucing yang kemudian dapat menyebabkan gangguan pencernaan.

Oleh sebab itu, konsultasi pola diet merupakan hal tepat dengan dokter hewan Pet-Care dengan menghubungi Call-Center Pet-Care.

Anda juga dapat menggunakan aplikasi Pet-Care yang fleksibel jika Anda membutuhkan pertolongan dokter hewan ke lokasi Anda.

Kucing Alergi Susu

Susu melengkapi kebutuhan nutrisi kucing karena mengandung zat laktosa, sedangkan anak kucing memiliki enzim laktase.

Enzim laktase ini bertugas untuk mengurai zat laktosa tersebut menjadi glukosa dan zat lainnya.

Faktanya, seiring kucing Anda tumbuh, ia memproduksi semakin sedikit enzim laktase.

Hal tersebut membuat zat laktosa yang terkandung dalam susu tidak dapat dicerna pada tubuh kucing.

Kucing alergi susu disebabkan oleh laktosa yang tidak dapat dicerna mulai berfermentasi hingga pada akhirnya menyebabkan masalah pada pencernaan kucing, seperti:

  • Gagal ginjal

Susu bukan merupakan konsumsi natural bagi kucing dewasa.

Gula susu yang tidak tercerna meninggalkan racun bagi kucing Anda.

Infeksi bakteri yang tertinggal dapat menyebabkan kucing Anda dehidrasi.

Jika tidak ditindaklanjuti, dehidrasi menjadi semakin parah dan membawa dampak kepada penyakit kronis ginjal kucing.

Gejala yang dapat terlihat, seperti badan lemas, penurunan berat badan, depresi, dehidrasi, dan hilangnya nafsu makan.

  • Diare

Selain gagal ginjal, masalah yang timbul akibat kucing alergi susu mungkin dapat berupa diare.

Diare pada kucing disebabkan oleh terlalu banyaknya jumlah laktosa yang masuk ke dalam tubuh kucing.

Perubahan makanan atau diet, alergi, dan intoleransi diyakini memberikan dampak terjangkitnya diare pada kucing.

  • Sembelit

Fermentasi dari laktosa pada susu yang mengendap di dalam usus besar dapat mengganggu kelancaran buang air pada kucing.

Tinja yang dihasilkan beragam tergantung permasalahan yang dihadapi.

Tinja yang normal berwarna cokelat tua dengan kelembapan yang pas dan berbentuk menyerupai batang kayu.

Jadi apakah kucing alergi susu adalah fakta? Atau hanya sekadar mitos?

Jawabannya adalah memberi sembarang susu kepada kucing dapat menyebabkan berbagai permasalahan, misalnya saja diare.

Jika hendak memberinya susu, maka dapat pertimbangkan susu berformula khusus yang tidak mengandung sama sekali zat laktosa.

Agar lebih aman, air bersih sejatinya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan cairan kucing Anda.

Anda dapat menghubungi Call-Center Pet-Care yang akan terkoneksi langsung dengan dokter hewan profesional.

Selain itu, Anda dapat mengunduh aplikasi Pet-Care pada gawai Anda agar kucing Anda diberikan penanganan dan perawatan yang semestinya.

Anabul Jadi Sering Mengeong? Itu Mungkin Tanda Kucing Betina Birahi

Anda mungkin sering mendengar perkataan kucing betina birahi, namun apa sih artinya? Serta bagaimana tanda kucing sedang birahi? Simak dalam artikel berikut ini!

kucing betina birahi Pet-Care

Kucing perempuan sedang birahi mengacu pada artian kucing sedang dalam masa subur dan siap kawin.

Ini biasa terjadi pada kucing betina yang belum disterilisasi sehingga tubuhnya akan mengalami siklus panas atau disebut sebagai birahi.

Kucing perempuan mengalami birahi ketika telah mencapai pubertas yaitu pada usia enam bulan.

Siklus birahi pada kucing betina dapat berlangsung selama dua sampai tiga minggu dan dapat kawin dengan satu atau lebih kucing jantan.

Ini dikarenakan saat birahi, naluri kawin alami kucing betina saat kuat menyebabkan mereka mencoba kawin dengan kucing jantan jenis apa pun yang ada di dekatnya.

Jika kucing betina tidak dapat kawin, maka siklus birahinya dapat membuat pemilik dan juga anabul Anda menjadi tidak nyaman serta frustasi.

Oleh karena itu untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan sebaiknya melakukan sterilisasi pada kucing Anda.

Anda dapat berkonsultasi terlebih dahulu sebelum melakukan sterilisasi dengan dokter hewan Pet-Care di rumah dengan menghubungi Call-Center atau melalui aplikasi Pet-Care.

Kucing Betina Birahi

Kucing merupakan hewan breeder poliestrus, yang artinya mereka dapat melewati beberapa periode birahi dalam setahun.

Kucing perempuan dapat mengalami birahi kurang lebih sebanyak lima kali dalam setahun.

Namun tidak ada cara mudah untuk mengukur kadar hormon kucing di rumah, akan tetapi perubahan perilaku bisa menjadi indikasi bahwa kucing memang sedang birahi.

Berikut ini beberapa tanda bahwa kucing perempuan birahi di rumah yang perlu Anda ketahui:

  • Lebih vokal dari biasanya

Tanda kucing birahi yang pertama adalah dirinya menjadi lebih vokal dari biasanya.

Jika sebelumnya kucing Anda merupakan kucing yang tenang, jarang meraung dan mengeong.

Maka saat birahi, kucing betina biasanya akan sering meraung, mengerang dan mengeong.

Suara meraung dan mengeong kucing betina saat birahi akan lebih kencang daripada biasanya dan terdengar menyedihkan.

  • Tidak santai

Tanda kucing birahi selanjutnya adalah kucing Anda menjadi gelisah, tidak santai dan ingin melarikan diri.

Saat birahi, naluri kucing membuatnya sulit untuk merasa nyaman dan mudah gelisah.

Selain itu, kucing juga cenderung untuk keluar saat pintu rumah terbuka.

Ini dikarenakan di luar rumah banyak kucing jantan yang dapat menjadi pelamarnya.

Anda dapat membantu mengalihkan perhatiannya agar tidak keluar rumah dengan mengajak bermain secara rutin.

  • Tidak nafsu makan

Saat kucing birahi, tanda yang terlihat selanjutnya adalah nafsu makan yang berkurang.

Saat sedang birahi, semua pikirannya tertuju pada kebutuh tubuh untuk bereproduksi sehingga mengesampingkan keinginan untuk makan.

Akan tetapi, nafsu makan yang berkurang akibat sedang birahi biasanya tidak lebih dari dua minggu.

Apabila kucing Anda terus-menerus tidak nafsu makan selama lebih dari dua minggu sebaiknya segera konsultasi dengan dokter hewan.

Di atas merupakan tanda-tanda kucing birahi yang perlu Anda perhatikan.

Akan tetapi, jika tanda seperti sering mengeong, meraung serta tidak nafsu makan diikuti dengan bulu menjadi lebih rontok dan berlangsung lebih dari dua minggu.

Sebaiknya segera periksakan kucing Anda ke dokter hewan karena ini mungkin bukan tanda birahi tetapi gejala masalah kesehatan.

Saat ini Anda dapat panggil dokter hewan Pet-Care ke rumah untuk memeriksa kesehatan anabul kesayangan dengan menghubungi Call-Center atau melalui aplikasi Pet-Care.

Jangan Abaikan Tanda-Tanda Kucing Kurang Nyaman Berikut Ini!

Kucing terlihat tidak nyaman bisa jadi tanda bahwa mereka sedang menyembunyikan rasa sakit loh! Berikut ini beberapa tanda kucing kurang nyaman!

kucing kurang nyaman Pet-Care

Kucing merupakan hewan peliharaan yang memiliki kecenderungan untuk menyembunyikan rasa sakitnya.

Sehingga membuat Anda pemiliknya sulit untuk mengetahui apa yang mereka rasakan dan merawatnya sesuai dengan penyakitnya.

Kecenderungan kucing untuk menyembunyikan rasa sakitnya rupanya merupakan peninggalan evolusioner saat kucing masih menjadi hewan yang tinggal di alam liar.

Saat dahulu tinggal di alam liar, jika kucing menunjukkan rasa sakit dan cedera maka mereka akan mudah menjadi sasaran bagi hewan pemangsa lainnya.

Selain itu, menunjukkan rasa sakit dan tidak nyaman akan membuat kucing ditinggalkan oleh kelompoknya.

Namun jika Anda menemukan bahwa kucing terlihat berbeda, tidak nyaman, tidak nafsu makan dan berlangsung selama beberapa hari sebaiknya segera hubungi dokter hewan.

Saat ini dokter hewan Pet-Care dapat datang ke rumah untuk membantu merawat dan mengecek kondisi kesehatan kucing Anda, cukup dengan hubungi Call-Center atau aplikasi Pet-Care.

Kucing Kurang Nyaman

Meskipun saat ini kucing terutama kucing yang dirawat di rumah tidak perlu takut dengan hewan pemangsa.

Namun kucing tetap memiliki kecenderungan untuk menyembunyikan rasa sakit dan ketidaknyamanan mereka.

Kecenderungan ini akan membuat saat Anda menyadari ada yang tidak beres dengan kucing, mungkin gejala sudah berlangsung lebih lama dari yang dikira.

Oleh karena itu penting untuk mengetahui lebih awal tanda-tanda kucing kurang nyaman berikut ini:

  • Bersembunyi

Tanda kucing kurang nyaman yang pertama adalah biasanya mereka akan bersembunyi.

Kucing yang sedang tidak nyaman dan kesakitan biasanya menarik diri dari keluarganya dan tidak berinteraksi seperti biasanya.

Ini membuat kucing tidak banyak terlihat di lingkungan biasa tempatnya berada dan bersembunyi.

  • Tidak aktif

Tanda kucing kurang nyaman selanjutnya adalah adanya perubahan sikap menjadi tidak aktif.

Saat merasa kurang nyaman, kucing akan kehilangan minatnya pada hal-hal yang dulu disukai.

Seperti bermain, memanjat pohon, melompat, naik serta turun dari tangga dan masih banyak lagi.

Selain itu, Anda juga mungkin akan melihat kucing berulang kali mengganti posisi tidur saat dirinya merasa kurang nyaman.

  • Sikap yang berlebihan

Tanda kucing kurang nyaman berikutnya adalah timbulnya sikap dan perilaku berlebihan.

Saat merasa tidak nyaman kucing biasanya akan mendengkur dan mengeong secara berlebihan.

Selain itu, kucing juga mungkin akan mondar-mandir lebih sering saat sedang gelisah dan tidak nyaman.

Kucing juga biasanya menunjukkan perilaku tiba-tiba menjadi agresif terutama saat disentuh tubuhnya.

  • Sering minum

Tanda-tanda kucing merasa tidak nyaman selanjutnya adalah kucing menjadi sering minum.

Rasa haus yang meningkat dapat menunjukkan banyak hal pada kucing salah satunya adalah ada masalah pada ginjal serta diabetes.

Jika kucing Anda akhir-akhir ini sering terlihat berada di dekat wadah air sebaiknya segera waspada karena ini mungkin tanda dirinya tidak nyaman.

Apabila kucing Anda mengalami tanda-tanda seperti di atas sebaiknya segera konsultasi dengan dokter hewan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Anda bisa menghubungi dokter hewan Pet-Care melalui Call-Center atau aplikasi Pet-Care untuk panggil datang ke rumah dan membantu memeriksa kondisi hewan kesayangan Anda sekarang.

Penyebab Kucing Sakit Tidak Mau Makan, Apakah Berbahaya?

Kucing sakit tidak mau makan jangan dianggap sepele! Ini merupakan pertanda akan masalah kesehatan yang serius.

kucing sakit tidak mau makan Pet-Care

Kucing bisa saja merasa kurang suka dengan makanan yang Anda berikan kepada mereka.

Namun jika kucing tidak mau makan hingga melewatkan makanan sampai beberapa hari, ini merupakan masalah yang serius.

Saat hewan tidak makan yang cukup, mereka harus mengandalkan cadangan lemak untuk diubah menjadi energi.

Akan tetapi sebelum lemak ini diproses menjadi bahan bakar, lemak harus diproses oleh hati terlebih dahulu.

Proses ini membutuhkan kandungan protein yang cukup namun persediaan protein akan mudah habis jika terus digunakan untuk memproses lemak.

Sehingga organ hati akan menjadi kewalahan untuk memproses semua lemak dan menyebabkan gagal hati.

Oleh karena apabila kucing Anda terus-menerus tidak mau makan, sebaiknya segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan.

Semakin cepat penanganan dilakukan maka akan semakin tinggi kemungkinan sembuhnya.

Anda bisa mendapatkan layanan panggil dokter hewan Pet-Care ke rumah untuk menangani kucing sakit tidak mau makan dengan menghubungi Call-Center Pet-Care.

Kucing Sakit Tidak Mau Makan

Meskipun Anda merasa kucing peliharaan sudah cukup gendut dan kelebihan berat badan, Anda tetap harus khawatir jika kucing tiba-tiba tidak mau makan.

Selain itu, jika kucing tidak mau makan dan diikuti dengan gejala batuk, muntah, kesulitan bernapas serta kesulitan buang air.

Ini merupakan gejala bahwa kucing peliharaan sedang mengalami masalah kesehatan.

Berikut ini beberapa penyebab kucing sakit tidak mau makan yang perlu Anda perhatikan:

  • Vaksinasi

Vaksinasi merupakan salah satu penyebab kucing tidak mau makan yang pertama.

Apabila kucing Anda kehilangan nafsu makan setelah melakukan vaksinasi ini mungkin dikarenakan reaksi negatif terhadap suntikan.

Meskipun vaksin dapat membantu kucing melawan berbagai macam infeksi, namun ini dapat menyebabkan beberapa efek samping.

Salah satu efek samping dari vaksinasi adalah kehilangan nafsu makan.

Namun tidak perlu khawatir karena kehilangan nafsu makan akibat vaksinasi biasanya bersifat sementara dan tidak membahayakan.

  • Memakan makanan asing

Kucing sering memakan makanan yang asing dan tidak boleh dimakan seperti bola rambut.

Benda-benda asing yang termakan ini dapat menyangkut di perut dan usus dan menyebabkan gangguan di pencernaan.

Ini dapat membuat kucing menjadi muntah dan kehilangan nafsu makan.

  • Sakit gigi

Gigi dan gusi yang sakit juga dapat menjadi penyebab kucing sakit tidak mau makan.

Gigi patah, radang gusi dan abses gigi merupakan masalah pada gusi serta gigi yang dapat menyebabkan sakit mulut pada kucing.

Sakit di mulut ini menyebabkan kucing tidak mau makan.

  • Masalah pernafasan

Adanya gangguan dan masalah di pernafasan merupakan salah satu penyebab kucing tidak mau makan.

Penyakit pernapasan bagian atas dapat menyumbat hidung dan mata kucing dengan keluarnya cairan.

Ini mengakibatkan hilangnya atau pembatasan penglihatan dan penciuman sementara.

Jika kucing tidak dapat bernapas dengan mudah serta tidak dapat mencium bau makanan, ini membuatnya tidak mau makan.

  • Masalah pencernaan

Masalah dengan perut, usus, pankreas, atau bagian lain dari sistem pencernaan kucing Anda dapat menyebabkannya berhenti makan.

Namun biasanya, penurunan nafsu makan merupakan salah satu tanda penyakit seperti refluks asam, tumor, bakteri usus, parasit, penyakit iritasi usus, dan masalah pencernaan lainnya.

Jika kucing Anda mengalami berbagai gejala di atas dan tidak mau makan berhari-hari sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter hewan Pet-Care.

Saat ini tidak perlu repot karena dokter hewan Pet-Care dapat datang ke rumah dan membantu memeriksa kondisi hewan Anda cukup dengan menghubungi Call-Center Pet-Care.

Kucing Anda Sering Cacingan? Simak Cara Mengatasi Kucing Cacingan Berikut Ini!

Cacingan dapat terjadi pada semua kucing baik yang anak-anak maupun dewasa, namun bagaimana cara mengatasi kucing cacingan yang benar? 

Cacing pada kucing tidak hanya menjijikan tetapi juga berbahaya untuk kesehatan kucing.

Beberapa gejala yang mungkin terlihat pada kucing Anda saat mengalami cacingan kurang lebih adalah muntah.

Muntah merupakan gejala cacingan yang paling umum pada kucing dan biasanya terjadi tidak hanya sekali.

Selain itu kucing yang terinfeksi cacing kondisi bulunya mungkin akan tampak kusut, kusam serta menggumpal.

Ini dikarenakan saat mengalami cacingan kucing akan menjadi kekurangan nutrisi serta dehidrasi sehingga berpengaruh pada kondisi bulunya.

Jika kucing kesayangan Anda mengalami gejala-gejala seperti di atas, sebaiknya segera hubungi dokter hewan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Bingung tidak ada dokter hewan di sekitar Anda? Jangan khawatir saat ini ada layanan panggil dokter hewan Pet-Care ke rumah untuk mengecek kondisi kesehatan kucing Anda.

Anda cukup menghubungi Call-Center Pet-Care 24 Jam untuk mendapatkan layanan panggil dokter hewan Pet-Care ke rumah.

Mengatasi Kucing Cacingan

Cacingan dapat menghilangkan nutrisi penting pada tubuh kucing, sehingga kucing mungkin akan makan lebih banyak agar kondisi tubuhnya tidak semakin parah.

Sehingga saat sedang cacingan akan makan lebih banyak dari biasanya namun berat badannya menurun.

Meskipun semua kucing dapat mengalami cacingan namun anak kucing lebih rentan untuk terkena penyakit ini.

Kucing yang sering berada di luar rumah, berinteraksi erat dengan hewan lain seperti anjing atau binatang pengerat juga meningkatkan resiko kucing terpapar penyakit cacingan.

Lalu apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi kucing cacingan di rumah?

Yuk simak beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kucing cacingan di rumah: 

  • Obat cacing

Cara mengatasi kucing cacingan yang pertama adalah dengan memberikan obat cacing.

Obat cacing untuk kucing biasanya dalam bentuk oral.

Ini dapat membantu membunuh cacing dewasa dan larva di usus kucing penyebab cacingan.

  • Obat injeksi

Cara mengobati kucing cacingan yang selanjutnya adalah dengan memberikan obat injeksi.

Obat injeksi ini dapat membantu melumpuhkan dan mengeluarkan cacing dari usus.

Ini juga memungkinkan agar cacing dalam tubuh kucing keluar melalui tinja.

  • Obat resep spektrum

Panacur dan drontal plus merupakan obat resep spektrum yang mampu mengobati infeksi berbagai macam jenis cacing.

Cacing tambang, cacing gelang, cacing cambuk dan cacing pita merupakan jenis cacing yang mungkin diobati menggunakan obat spektrum diatas.

Namun pemberian kedua obat ini haruslah hati-hati dan sesuai dengan petunjuk dokter agar tidak menimbulkan efek samping pada kucing peliharaan Anda.

Meskipun cacingan pada kucing cukup berbahaya, namun ini dapat disembuhkan dengan penanganan yang tepat.

Pemberian obat untuk mengatasi cacingan pada kucing harus sesuai dengan saran dokter hewan agar mendapatkan dosis yang tepat.

Sekarang Anda bisa melakukan panggilan dokter hewan Pet-Care ke rumah cukup dengan menghubungi Call-Center 24 Jam.

Sudah Tahu Apa Saja Ciri Ciri Kucing Stress?

Apakah kucing Anda tiba-tiba berperilaku tidak seperti biasanya? Atau menjadi mudah takut jika bertemu anggota keluarga lainnya? Ini bisa jadi ciri ciri kucing stress yang perlu diperhatikan.

Sama seperti manusia, hewan seperti kucing juga dapat mengalami kecemasan dan stres.

Namun kucing merupakan binatang yang sangat pandai untuk menyembunyikan rasa sakit dan stres yang dialami.

Oleh karena itu terkadang sulit bagi pemilik kucing untuk mengidentifikasi apakah kucingnya sedang stres atau tidak.

Stres pada kucing yang tidak segera mendapatkan penanganan yang baik dapat memperburuk kondisi fisiknya sehingga menjadi tidak sehat secara emosional maupun fisik.

Jika kucing Anda sudah mulai menunjukkan perubahan perilaku seperti menjadi lebih agresif, menjadi mudah takut sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter hewan Pet-Care.

Dokter hewan Pet-Care dapat datang ke rumah untuk melihat kondisi hewan Anda seperti kucing sehingga tidak perlu keluar rumah, cukup dengan menghubungi Call-Center 24 Jam.

Ciri Ciri Kucing Stress

Ciri ciri kucing stress biasanya disebabkan oleh perubahan-perubahan yang terjadi di sekitarnya.

Kucing merupakan hewan yang tidak dapat menerima perubahan dengan baik, bahkan perubahan sekecil apapun dapat memicu ciri ciri kucing stress.

Pindah ke tempat tinggal baru, adanya hewan baru di rumah, renovasi rumah, ada bayi baru lahir hingga adanya perubahan kecil dalam aktivitas harian mereka dapat menyebabkan stres.

Suara yang keras seperti pesta dan kembang api serta melakukan kunjungan ke dokter hewan juga dapat membuat kucing menjadi stres.

Setelah mengetahui beberapa faktor penyebab kucing menjadi stres yuk simak apa saja sih ciri ciri kucing stress sehingga Anda dapat mengantisipasinya:

  • Buang air kecil di luar kotak pasir

Salah satu ciri ciri kucing stres adalah melakukan buang air kecil di luar kotak pasir.

Apabila kucing Anda biasanya buang air di dalam kotak pasir namun tiba-tiba menjadi buang air di luar kotaknya ini mungkin salah satu ciri ciri dirinya mengalami stres.

Saat buang air kecil di luar kotak pasir kucing mungkin sedang mencoba memberi tahu Anda ada hal yang mengganggu dirinya.

  • Masalah pencernaan

Tanda lainnya bahwa kucing Anda sedang mengalami stres adalah timbulnya masalah pencernaan.

Masalah pencernaan seperti diare, sembelit dan muntah merupakan tanda bahwa kucing sedang mengalami stres sebaiknya jangan dianggap sepele.

  • Perilaku yang tidak biasanya

Munculnya perilaku yang tidak biasanya pada kucing juga merupakan tanda bahwa kucing Anda sedang mengalami stres.

Perilaku ini seperti tiba-tiba tidak bersemangat untuk bermain, lebih suka menyendiri, menggaruk dan menjilat tubuh secara berlebihan merupakan contoh perubahan perilaku pada kucing yang mengalami stres.

  • Mengeong berlebihan

Mengeong yang lebih sering dari biasanya juga menjadi ciri ciri kucing Anda mengalami stres.

Sebaiknya perhatikan dengan seksama bunyi suara kucing saat mengeong jika suaranya terdengar berulang-ulang dan berlangsung sangat lama ini merupakan tanda dirinya sedang stres.

Jika anabul kucing Anda mengalami gejala seperti di atas dan ditambah dengan tidak berselera untuk makan sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

Semakin cepat stres pada kucing diatasi maka akan kemungkinan untuk terhindar dari penurunan kesehatan akan semakin tinggi.

Apabila Anda khawatir membawa anabul kucing kesayangan ke dokter hewan dapat meningkatkan rasa stresnya, sebaiknya panggil dokter hewan Pet-Care ke rumah.

Memanggil dokter hewan Pet-Care ke rumah dapat membantu mengetahui cara menangani kucing stres dari rumah sehingga tidak membuat kucing semakin takut.

Anda dapat menghubungi Call-Center Pet-Care 24 Jam untuk mendapatkan layanan dokter hewan Pet-Care ke rumah.