Tag: kesehatan kucing

Intip Kepribadian Kucing Berdasarkan Warna Bulu

Memilih kucing sebagai hewan peliharaan bukan hanya soal menggemaskan parasnya. Setiap kucing memiliki karakteristik unik yang dapat mempengaruhi kecocokan dengan gaya hidup pemiliknya. 

Menariknya, warna bulu kucing ternyata dapat memberikan gambaran kasar tentang kepribadiannya.

Faktanya, warna bulu kucing ditentukan oleh gen. Gen ini tidak hanya menentukan warna, tetapi juga dapat mempengaruhi sifat dan temperamen.

Yuk, kita pelajari bersama kepribadian kucing berdasarkan warna bulunya.

1. Kucing Putih

Karakteristik yang manis, anggun, dan pendiam adalah ciri dari kucing putih. Kucing ini sering dianggap sebagai simbol kedamaian dan ketenangan. Mereka biasanya lebih tenang dan pendiam dibandingkan dengan kucing berwarna lain. Kucing putih juga dikenal sebagai kucing yang penyayang dan suka bersantai.

Kucing putih dengan mata biru lebih rentan tuli. Hal ini disebabkan oleh gen yang sama yang menyebabkan warna putih pada bulunya juga dapat mempengaruhi pendengarannya.

2. Kucing Hitam

Kucing ini terkenal dengan sifat mandiri, misterius, dan pendiam. Di beberapa budaya, kucing hitam dianggap membawa keberuntungan. Mereka biasanya lebih mandiri dan pendiam dibandingkan dengan kucing berwarna lain. Kucing hitam juga dikenal sebagai kucing yang cerdas dan mudah dilatih.

Di beberapa negara, seperti Inggris dan Jepang, kucing hitam dianggap membawa keberuntungan. Di Mesir kuno, kucing hitam dihormati sebagai dewa.

3. Kucing Tabby

Karakteristik menonjol pada kucing ini adalah ramah, suka bermain, dan energik. Pola tabby merupakan salah satu pola bulu tertua pada kucing. Kucing tabby biasanya lebih ramah dan suka bermain dibandingkan dengan kucing berwarna lain. Mereka juga dikenal sebagai kucing yang cerdas dan mudah beradaptasi.

Ada banyak jenis pola tabby, seperti mackerel tabby, classic tabby, dan spotted tabby. Pola tabby ditentukan oleh gen yang berbeda dari gen yang menentukan warna bulu.

4. Kucing Calico dan Tortoise Shell

Mandiri, berani, dan penuh kasih sayang adalah karakteristik kucing ini. Kucing calico dan tortoise shell hampir selalu betina. Mereka biasanya lebih mandiri dan berani dibandingkan dengan kucing berwarna lain. Kucing calico dan tortoiseshell juga dikenal sebagai kucing yang penyayang dan setia.

Warna pada kucing calico dan tortoise shell tidak bercampur, tetapi terbagi dalam petak-petak yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh fenomena genetik yang disebut kalikosis.

5. Kucing Oranye (Ginger)

Kucing oren, yang sering disebut “kucing kampung” di Indonesia, terkenal dengan bulunya yang berwarna oranye cerah dan kepribadiannya yang unik. Ramah, penyayang, dan suka bermain adalah karakteristik dari kucing ini. 

Kucing oranye memiliki gen “ramah” yang membuat mereka lebih mudah bergaul. Mereka biasanya lebih ramah dan penyayang dibandingkan dengan kucing berwarna lain. Kucing oranye juga dikenal sebagai kucing yang cerdas dan suka bermain.

Fakta Menariknya kalau kucing oranye lebih sering jantan dibandingkan betina. Kucing oren memiliki risiko lebih tinggi terkena obesitas karena nafsu makannya yang besar.

6. Kucing Biru (Rusia Biru)

Tenang, pendiam, dan penyayang adalah gambaran dari kucing ini. Kucing biru dikenal dengan sifatnya yang anggun dan aristokrat. Mereka biasanya lebih tenang dan pendiam dibandingkan dengan kucing berwarna lain. Kucing biru juga dikenal sebagai kucing yang cerdas dan mudah dilatih.

Kucing biru berasal dari Rusia. Bulunya yang berwarna biru disebabkan oleh gen resesif.

Karakteristik di atas hanyalah gambaran umum. Setiap kucing memiliki kepribadian yang unik. Faktor lain seperti genetik, ras, dan pengalaman hidup juga memengaruhi kepribadian kucing.

Interaksi dan pelatihan yang baik dapat membantu membentuk kepribadian kucing yang positif.

Jika kalian ingin memelihara kucing, lakukanlah konsultasi terlebih dahulu dengan dokter hewan terdekat yang bisa dihubungi melalui call center Pet Care. 

Layanan home visit ini memberikan kenyaman bagi pemilik dan hewan kesayangan ketika ingin berkonsultasi atau perawatan. Jangan ragu hubungi kami.

Selain Persia, Berikut 5 Ras Kucing Dengan Bulu Panjang 

Kucing dengan bulu panjang menjadi hewan peliharaan yang populer di seluruh dunia. Salah satu hal yang menarik dari kucing adalah beragamnya ras dan bulu yang dimilikinya. 

Bulu panjang adalah salah satu keunikan paling menawan dan memukau yang dimiliki kucing. Kebanyakan orang hanya mengenal kucing Persia yang memiliki bulu panjang. 

Namun, beberapa ras kucing ini juga memiliki bulu panjang yang indah dan mempesona. Yuk, kita kenali lima ras kucing berbulu panjang selain Persia yang mungkin cocok sebagai hewan peliharaan kalian!1

Maine Coon

Maine Coon adalah salah satu ras kucing terbesar yang berasal dari Amerika Serikat. Mereka memiliki bulu tebal dan panjang dengan pola warna yang beragam, mulai dari warna solid hingga warna campuran yang indah. Bulu ekor mereka sangat tebal dan menjadi ciri khas ras ini. Maine Coon dikenal sebagai kucing yang ramah, penyayang, dan cerdas. Mereka sangat cocok untuk keluarga yang aktif dan memiliki anak-anak.

Ragdoll

Ragdoll adalah ras kucing yang memiliki bulu panjang, lembut, dan halus. Mereka memiliki ukuran tubuh besar dan berat, tetapi tubuhnya lembut serta lentur seperti boneka saat dipegang. Itulah sebabnya kucing ini diberi nama, “Ragdoll”. Bulu mereka biasanya berwarna lembut seperti biru, krem, dan coklat. Ragdoll dikenal sebagai kucing yang lembut, tenang, dan penuh kasih. Mereka cocok menjadi teman yang sempurna bagi keluarga yang ingin memiliki kucing ramah.

Turkish Angora

Turkish Angora adalah ras kucing yang berasal dari Turki. Mereka memiliki bulu panjang yang lembut dan halus. Mereka memiliki bulu ekor yang panjang dan mengembang. Warna bulu mereka bisa beragam, tetapi yang paling terkenal adalah putih polos. Turkish Angora dikenal sebagai kucing yang aktif, cerdas, dan ramah. Mereka sangat menyukai perhatian dan dapat menjadi teman yang baik bagi orang-orang yang aktif dan penuh kasih.

Himalayan

Himalayan adalah hasil persilangan antara Persia dan Siamese, sehingga memiliki ciri khas bulu panjang dan wajah yang mirip dengan Siamese. Bulu mereka panjang, tebal, dan halus dengan pola warna yang mirip dengan Siamese, termasuk “points” di telinga, kaki, wajah, dan ekor. Himalayan dikenal sebagai kucing yang lembut, tenang, dan penyayang penuh kasih.

Siberian

Siberian adalah ras kucing yang berasal dari Rusia. Mereka memiliki bulu panjang, tebal, dan tahan air, cocok untuk iklim yang dingin. Bulu mereka memiliki berbagai pola dan warna. Siberian dikenal sebagai kucing yang cerdas, ramah, dan enerjik. Mereka adalah kucing yang sangat aktif dan suka bermain. 

Meskipun Persia adalah salah satu ras kucing berbulu panjang yang paling terkenal, tetapi as kucing lain yang juga tak kalah dengan bulu panjang yang memukau. Maine Coon, Ragdoll, Turkish Angora, Himalayan, dan Siberian adalah beberapa contoh ras kucing lain yang memiliki bulu panjang yang indah dan karakteristik yang menarik. 

Itu adalah 5 ras kucing dengan bulu panjang yang mungkin cocok untuk menjadi sahabat setia di rumah. Jika kalian ingin memelihara kucing, lakukanlah konsultasi terlebih dahulu dengan dokter hewan terdekat yang bisa dihubungi melalui call center Pet Care. 

Layanan home visit ini memberikan kenyaman bagi pemilik dan hewan kesayangan ketika ingin berkonsultasi atau perawatan. Jangan ragu hubungi kami.

Ciri Kucing Betina Hamil Secara Fisik dan Perilaku

Kucing betina hamil adalah kabar gembira bagi para pemilik. Momen ini adalah salah satu periode paling penting bagi kucing dan pemilik. Tentunya kucing hamil membutuhkan perawatan dan pengawasan yang lebih ketat. 

Namun, seringkali sebagai pemilik kita tidak mengetahui jika kucing sedang hamil. Akibatnya, kucing tidak mendapat perawatan dengan baik, sehingga bisa menyebabkan kucing stres.

Oleh karena itu, dalam artikel ini, kita akan bersama-sama membahas ciri kucing betina yang sedang hamil. Dengan begitu, kita bisa memastikan kesehatan dan kebahagiaan kucing.

Yuk, kita pelajari bersama.

1. Perubahan Perilaku Kucing Betina Saat Hamil

Salah satu ciri pertama yang dapat diamati pada kucing yang sedang hamil adalah perubahan perilaku. Kucing yang biasanya aktif mungkin menjadi lebih tenang atau suka menyendiri. Mereka mungkin mulai mencari tempat yang tenang untuk bersantai atau tidur.

2. Perubahan Pada Pola Makan

Kucing hamil cenderung mengalami perubahan pada pola makan mereka. Beberapa kucing mungkin menjadi lebih rakus dan makan lebih banyak dari biasanya, sementara yang lain mungkin kehilangan nafsu makan. Bisa juga kucing akan lebih sering minum air.

3. Perut Membesar

Salah satu ciri paling jelas dari kucing hamil adalah pembesaran perutnya. Ini biasanya mulai terjadi sekitar 3-4 minggu setelah pembuahan. Perut kucing akan terlihat membulat dan mengeras karena janin tumbuh di dalamnya.

4. Perubahan pada Puting Susu

Puting susu kucing betina akan mengalami perubahan saat hamil. Mereka akan menjadi lebih besar dan lebih berwarna merah muda dari biasanya. Mungkin juga kita bisa melihat cairan susu muncul dari putingnya.

5. Perubahan pada Siklus Estrus

Kucing yang sedang hamil tidak akan mengalami siklus estrus atau kawin lagi. Jika kucing biasanya keluar rumah untuk kawin tetapi tiba-tiba berhenti melakukannya, ini bisa menjadi tanda bahwa dia hamil.

6. Perubahan pada Berat Badan

Selain pembesaran perut, kucing hamil juga akan mengalami peningkatan berat badan secara keseluruhan. Ini disebabkan oleh hasil pertumbuhan janin di dalam rahim.

7. Perubahan Aktivitas

Kucing hamil akan menjadi lebih mudah lelah dan memilih untuk lebih banyak beristirahat. Mereka juga mengurangi aktivitas fisik mereka.

Merawat kucing betina hamil membutuhkan perhatian khusus tentang perubahan yang terjadi pada tubuh mereka. Penting untuk memberikan makanan berkualitas tinggi dan menghindari stres yang berlebihan. 

Selalu konsultasikan dengan dokter hewan terdekat yang bisa dihubungi melalui call center Pet Care untuk perawatan yang tepat selama kehamilan. 

Dengan memahami ciri-ciri kucing betina hamil, kita dapat membantu memastikan kesehatan dan kebahagiaan kucing kesayangan selama periode penting ini.

5 Ras Kucing Tidak Berbulu yang Unik dan Menarik

Beberapa ras kucing tidak berbulu sama sekali alias botak. Dengan penampilannya ini membuat kucing-kucing ini memiliki keunikan.

Kucing yang tidak memiliki bulu adalah hasil mutasi genetik, sehingga mereka membutuhkan perawatan khusus.

Bagi kalian yang ingin memelihara kucing tanpa bulu, simak penjelasan ras kucing tanpa bulu yang bisa menjadi referensi untuk kalian. 

1. Sphinx

Sphinx adalah salah satu jenis kucing tanpa bulu yang paling terkenal dan populer di antara penggemar kucing di seluruh dunia. Kucing Sphinx memiliki tubuh yang ramping dan otot yang terdefinisi dengan lekuk-lekuk yang indah. Mereka memiliki kulit yang halus dan lembut, tanpa bulu atau rambut sama sekali. Warna kulit mereka bervariasi, termasuk putih, hitam, merah, coklat, dan kombinasi warna lainnya.

Sphinx dikenal sebagai kucing yang cerdas, ramah, dan sangat sosial. Mereka sangat menyukai perhatian dan kebersamaan dengan manusia.

Meskipun mereka tidak memiliki bulu yang perlu disikat, kucing Sphinx tetap memerlukan grooming khusus. Kulit mereka perlu dijaga dengan cara mandi teratur menggunakan shampo khusus untuk kulit sensitif. 

Selain itu, karena mereka tidak memiliki bulu untuk menjaga suhu tubuh, kucing Sphinx membutuhkan lingkungan yang hangat dan perlindungan dari sinar matahari langsung

2. Donskoy

Kucing Donskoy memiliki tubuh yang ramping dan otot yang terdefinisi, dengan kulit yang keriput dan lekuk-lekuk yang unik. Walaupun tidak memiliki bulu, beberapa kucing Donskoy dapat memiliki sedikit rambut atau “fuzzy patches” di beberapa bagian tubuh mereka.

Donskoy adalah kucing yang cerdas, ramah, dan sangat sosial. Mereka sangat terikat dengan pemilik mereka dan cenderung mengikuti mereka kemanapun mereka pergi.

Sama dengan kucing Sphinx, Donskoy memerlukan perawatan khusus untuk kulitnya yang sensitif. Mereka rentan terhadap masalah kulit seperti dermatitis.

3. Peterbald

Kucing Peterbald memiliki tubuh yang ramping dan proporsi yang elegan. Kulit mereka halus dan lembut tanpa bulu atau rambut, namun beberapa Peterbald dapat memiliki sedikit rambut atau “fuzzy patches” di beberapa bagian tubuh mereka. Mereka memiliki telinga yang besar dan panjang serta ekor yang panjang dan ramping.

Peterbald adalah kucing yang cerdas, ramah, dan sangat aktif. Mereka adalah kucing yang sangat sosial dan menyukai perhatian dari manusia. Peterbald cenderung terikat kuat dengan pemilik mereka dan ingin terlibat dalam segala aktivitas yang dilakukan oleh keluarga.

kucing ini rentan terhadap beberapa masalah kesehatan seperti masalah kulit dan masalah gigi. Penting untuk memberikan perawatan kesehatan yang tepat dan memperhatikan tanda-tanda masalah kesehatan.

4. Elf Cat

Elf Cat memiliki tubuh yang ramping dan otot yang terdefinisi, serupa dengan kucing Sphynx. Yang membedakan mereka adalah telinga mereka yang melengkung ke belakang seperti telinga kucing American Curl. Mereka memiliki kulit yang halus dan lembut tanpa bulu atau rambut.

Elf Cat adalah kucing yang cerdas, ramah, dan sangat sosial. Mereka menyukai perhatian dan kebersamaan dengan manusia, dan cenderung terikat dengan pemilik mereka. Elf Cat juga dikenal sebagai kucing yang aktif dan suka bermain.

5. Bambino

Bambino memiliki tubuh yang kecil dengan kaki yang pendek, mirip dengan kucing Munchkin. Mereka juga memiliki kulit yang halus dan lembut tanpa bulu atau rambut, seperti kucing Sphynx. Kombinasi antara tubuh kecil dan kulit tanpa bulu membuat mereka terlihat sangat lucu dan menggemaskan.

Bambino adalah kucing yang cerdas, ramah, dan sangat aktif. Mereka menyukai perhatian dan kebersamaan dengan manusia, dan cenderung terikat dengan pemilik mereka. Bambino adalah kucing yang aktif dan suka bermain

Itu adalah 5 ras kucing tidak berbulu yang mungkin cocok untuk menjadi sahabat setia di rumah. Jika kalian ingin memelihara kucing, lakukanlah konsultasi ke dokter hewan terdekat yang bisa dihubungi melalui call center Pet Care. 

Layanan home visit ini memberikan kenyaman bagi pemilik dan hewan kesayangan ketika ingin berkonsultasi atau perawatan. Jangan ragu hubungi kami.

Intip Misteri Kucing Menyukai Catnip

Kucing adalah makhluk yang penuh kejutan dan memiliki preferensi yang unik, terutama dalam hal tumbuhan. Salah satu tumbuhan yang secara konsisten menarik minat kucing adalah catnip. 

Tanaman yang juga dikenal dengan nama ilmiah Nepeta cataria ini, memiliki efek yang cukup menarik pada kucing. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pengaruhnya pada kucing dan fenomena menarik di balik reaksi mereka terhadap tanaman ini.

Apa itu Tanaman Catnip?

Catnip adalah tanaman herbal yang berasal dari keluarga Labiatae, yang juga dikenal sebagai mint. Tanaman ini memiliki daun yang berbulu halus dan bunga kecil yang berwarna putih atau ungu muda. Biasanya ditemukan di berbagai wilayah, termasuk Eropa, Asia, dan Amerika Utara, dan telah digunakan selama berabad-abad karena sifat-sifatnya yang unik.

Reaksi Kucing Ketika Terpapar

Salah satu aspek paling menarik tentang tanaman catnip adalah reaksi yang ditimbulkannya pada kucing. Ketika kucing terpapar oleh aromanya, mereka seringkali menunjukkan berbagai perilaku yang mencolok. Beberapa reaksi umum termasuk:

1. Banyak kucing menunjukkan tanda-tanda euforia ketika mereka terpapar. Mereka mungkin terlihat lebih bersemangat, aktif, dan bahkan agresif dalam bermain.

2. Catnip seringkali memicu insting bermain yang kuat pada kucing. Kucing cenderung aktif dan bermain lebih sering saat terpapar. Mereka mungkin lebih bersemangat dalam bermain dengan mainan atau bahkan dengan tanaman itu sendiri. Hal ini membuat catnip menjadi pilihan yang populer untuk mainan kucing atau untuk memberikan stimulasi tambahan pada hewan peliharaan yang kurang aktif.

3. Beberapa kucing juga menunjukkan perilaku yang gelisah, seperti menggeliat atau menggosok-gosokkan tubuhnya pada tanaman.

4. Meskipun mayoritas kucing menunjukkan tingkat kegembiraan dan kecemasan setelah terpapar. Selain meningkatkan aktivitas, beberapa kucing juga menunjukkan efek relaksasi setelah terpapar. Ini bisa menjadi alasan mengapa beberapa kucing memilih untuk menghabiskan waktu dengan bersantai di sekitar tanaman setelah mendapatkan dosis dari aroma atau rasa tanaman tersebut.

Fenomena Ilmiah di Balik Reaksi Kucing terhadap Catnip

Meskipun reaksi kucing terhadap catnip telah diamati selama berabad-abad, fenomena ini masih menarik minat para ilmuwan. Para peneliti telah menemukan bahwa reaksi kucing terhadap catnip disebabkan oleh senyawa kimia tertentu yang ditemukan dalam tanaman ini, terutama nepetalactone.

Nepetalactone adalah senyawa yang dilepaskan ketika tanaman dihancurkan atau terpapar oleh panas atau cahaya. Senyawa ini berinteraksi dengan reseptor di hidung kucing, yang kemudian memicu respons neurologis yang menghasilkan perilaku yang kita saksikan.

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua kucing bereaksi terhadap catnip, dan respons terhadap tanaman ini bisa bervariasi. Sekitar 50-70% kucing dewasa menunjukkan respons yang berbeda-beda setelah terpapar, sedangkan kucing muda di bawah usia 3-6 bulan biasanya tidak menunjukkan respons apa pun.

Tanaman catnip memiliki pengaruh yang menarik pada kucing, memicu berbagai perilaku yang mencolok termasuk euforia, kegembiraan bermain, dan efek relaksasi. Meskipun fenomena ini telah diamati selama berabad-abad, para ilmuwan masih mempelajari mekanisme ilmiah di balik reaksi kucing terhadap catnip. Sebagai pemilik kucing, penting untuk memahami pengaruh tanaman ini pada hewan peliharaan kita dan menggunakannya dengan bijak untuk memastikan kesejahteraan dan kesenangan kucing kita.

Sekarang Pet Care menyediakan jasa Grooming Kucing dan Anjing Terdekat. Pesan sekarang melalui layanan Pet Care. Selain itu, Pet Care menyediakan layanan konsultasi dokter hewan terdekat. Segera hubungi call center Pet Care untuk mendapatkan konsultasi dari dokter hewan profesional.

Perawatan Wajib Bagi Kucing Agar Sehat dan Tetap Cantik

Perawatan pada kucing adalah salah satu cara untuk menjaga penampilan dan kesehatannya. Selain mandi, kucing juga perlu dibersihkan secara detail untuk menghilangkan kotoran atau jamur yang tersembunyi pada tubuhnya.

Sebenarnya kucing bisa membersihkan tubuhnya sendiri. Ketika mereka menjilati bagian tubuhnya, secara tidak langsung mereka sedang membersihkan tubuhnya.

Namun, hal ini saja tidak cukup. kucing perlu perawatan yang lebih maksimal. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas perawatan apa saja yang wajib diberikan pada kucing.

Yuk, kita pelajari bersama.

1. Menyisir Bulu

Pada dasarnya kucing suka membersihkan dirinya sendiri dengan menjilati tubuhnya. Tetapi, kita juga perlu membantunya. Tidak perlu setiap hari, lakukanlah 1-2 kali seminggu. 

Selain mengurangi bulu rontok, menyisir bulu menjadi kegiatan untuk membangun hubungan emosional antara kucing dan pemilik. Oleh karena itu, lakukanlah kegiatan ini dengan rutin.

Sebelum menyisir bulu, perhatikan terlebih dahulu kondisi kucing. Kucing harus bebas dari tanda adanya kutu, benjolan, luka atau kemerahan pada bulu dan kulitnya. Jika, ada masalah sebaiknya periksakan ke dokter hewan terdekat

Setelah kita memastikan kucing bebas dari masalah kulit, maka kucing siap untuk di grooming.

Rachel Diller, pemilik Urban Sophisticats di Littleton, Colorado, seorang ahli grooming di National Cat Groomers Institute menyarankan untuk menyiapkan alat dan tempat yang dibutuhkan.

Diller menjelaskan, bahwa kucing memiliki bulu yang beragam jenisnya. Adanya yang panjang, tebal, tipis, keriting, lebat, pendek atau kombinasi. Oleh sebab itu, penting untuk memilih sisir atau sikat yang tepat sesuai jenis bulu kucing.

Kemudian pilihlah waktu yang tenang dan sepi ketika akan menyisir bulu kucing. Sikatlah dengan lembut bulu kucing mulai dari sekitar leher, lalu turun ke bagian belakang dan bawah. Sembari menyisir rambut, berikan cemilan sesekali agar kucing tenang ketika disisir.

Jika kucing menunjukan penolakan ketika sesi perawatan, jangan memaksanya. Segera panggil atau hubungi groomer profesional.

2. Memotong Kuku

Memotong kuku kucing bukan hanya untuk kesehatannya saja. Tetapi untuk melindungi kita atau keluarga dari cakarannya. Bahkan, bisa melindungi perabotan, sofa atau tirai dari cakaran kucing. Memotong kuku kucing bisa dilakukan dua sampai tiga minggu sekali.

Jika ingin memotong kuku sendiri di rumah, siapkan gunting khusus untuk kuku kucing. Jika tidak ada, gunakan gunting kuku manusia yang tajam.

Pastikan gunting kuku yang digunakan tajam. Jika tumpul, maka bisa melukai kucing dan menyebabkan kuku terbelah atau berdarah.

Ketika kucing dipotong kukunya, mereka kan sedikit memberontak. Untuk mengatasi itu, cobalah meletakkan kucing di lekukan lengan sambil memegang salah satu cakarnya. Atau bisa juga meletakkan kucing di atas meja dan angkat kakinya bergantian. 

Namun, jika merasa sulit, mintalah bantuan orang lain untuk menggendong kucing. Kemudian potong kukunya sembari memberikan cemilan kesukaannya. 

Setelah menemukan posisi yang sesuai, ambil cakar dengan tangan dan arahkan ibu jari dan jari telunjuk untuk menekan bagian atas dan bawah cakar dengan lembut. Hal ini akan membuat cakar keluar dan mudah untuk dipotong. 

Jangan potong kuku dekat bagian berwarna merah muda (quick) itu adalah pembuluh darah dan ujung sarafnya. Jika terpotong, maka akan menyebabkan pendarahan dan rasa sakit.

3. Menyikat Gigi

Seperti manusia, kucing juga perlu merawat gigi mereka. Hal ini dilakukan untuk mencegah bau atau plak yang menumpuk pada gigi.

Banyak yang tidak menyadari pentingnya perawatan gigi kucing. Tetapi perawatan gigi adalah bagian penting untuk menjaga kesehatan kucing agar terhindar dari peradangan.

Memang melatih kucing untuk suka menyikat gigi membutuhkan waktu dan kesabaran tingkat tinggi. Oleh karena itu, mulai biasakan kucing untuk menjilati pasta gigi khusus kucing agar terbiasa dengan rasanya. 

Setelah kucing mulai terbiasa, mulailah menyikat taringnya terlebih dahulu. Gunakan sikat yang kecil dan berbulu halus. 

Sikat bolak balik sebanyak tiga kali dengan sudut 45 derajat di gusi. Angkat bibir ke atas agar bisa menjangkau gigi premolar dan geraham. Jangan menekan sikat terlalu kuat agar kucing tidak memberontak.

4. Memandikan Kucing

Pernah dengar jika kucing adalah hewan yang takut air? Kucing memang tidak suka air, tetapi bukan menjadi alasan kucing tidak perlu mandi. 

Dengan mandi, akan membantu kucing menjaga kebersihannya agar terhindar dari bau, parasit, kuman dan jamur yang bisa menyebabkan banyak penyakit.

Sebelum memandikan kucing, sikat bulunya untuk mengurangi bulu rontok yang akan menyumbat saluran air. Lalu potong kuku kucing agar ketika memberontak tidak melukai kita. 

Sebelum memandikan kucing, siapkan peralatan mandi yang dibutuhkan. Bisa gunakan wastafel atau bak mandi yang dialasi karpet agar tidak licin. Selain itu, siapkan air hangat, shampo khusus kucing, handuk, pembersih telinga dan mata serta kapan.

Jika peralatan sudah siap, kenalkan kucing dengan air. Karena kucing tidak suka dengan air, biasakan kucing dengan air secara bertahap. 

Masukkan kucing perlahan ke dalam wastafel atau bak. Pegang kucing dengan tangan kiri dan gunakan tangan kanan untuk menyiram air ke tubuh kucing. Jika kucing menolak masuk ke wastafel, gunakan semprotan atau gayung untuk menyiramnya secara perlahan.

Setelah kucing terbiasa dengan suhu air, lanjut basahi tubuhnya dan hindari area mata, telinga dan hidung. Lalu, memandikan tubuh kucing dengan shampo khusus kucing. Gunakan ibu jari untuk memijat kucing. 

Jika shampo sudah merata, bilas sampo dengan lembut sampai busa hilang. Setelah selesai angkat kucing dan bungkus dengan handuk.

Setelah itu, kita bisa membersihkan telinga dan mata dengan cairan khusu menggunakan kapas. 

Keringkan kucing dengan menggosokan handuk pada tubuhnya. Lalu, gunakan blower untuk mengeringkan bulunya secara sempurna. Gunakan kecepatan rendah agar kucing tidak memberontak.

5. Perawatan Telinga dan Mata

Setelah kucing dimandikan, bersihkan juga telinga dan matanya. Bagian telinga dan mata sering kali lupa untuk dibersihkan. Padahal, bagian ini penting bagi kucing, Jika tidak dibersihkan secara rutin, maka akan menimbulkan penyakit pada telinga dan matanya.

Sebelum membersihkan telinga dan mata kucing, siapkan peralatannya terlebih dahulu. Siapkan bola kapas dan cairan khusus pembersih telinga dan mata. Konsultasi dengan ke dokter hewan terdekat tentang cairan pembersih untuk kucing. Caranya dengan menghubungi call center Pet Care.

Oleskan pembersih telinga pada saluran telinga kucing. Pijatlah pangkal telinga selama beberapa detik. Kemudian, biarkan kucing menggelengkan kepala untuk mengeluarkan sisa pembersih. Setelah itu, bersihkan sisa cairan yang keluar dengan kapas.

Untuk mata kucing, kita perlu bantuan orang lain untuk menggendong kucing. Setelah siap, basahi kapas dengan cairan pembersih khusus mata. 

Sapukan kapas secara lembut ke arah bawah dan luar (menjauhi hidung). Jangan pernah menggunakan gerakan ke dalam karena hal ini dapat mendorong kotoran ke dalam bola mata.

Jika kucing memiliki dermatitis atau iritasi kulit, setelah dibersihkan, oleskan pelembab dengan atau tanpa antibiotik (sesuai resep dokter) untuk membantu melindungi kulit yang sensitif dari genangan kotoran mata. Bersihkan mata sebelum memasukkan obat, bukan setelahnya.

Itu adalah perawatan yang wajib diberikan kepada kucing agar tetap sehat dan cantik. Jika tidak memiliki waktu untuk melakukannya sendiri, hubungi groomer profesional untuk mengtasinya. 
Sekarang, Pet Care  menyediakan layanan grooming oleh profesional yang siap datang ke rumah. Yuk, segera pesan sekarang.

Waspadai Dampak Kucing yang Tidak Mendapatkan Grooming

Grooming menjadi kebiasaan bagi kucing. Mereka biasanya suka merawat diri mereka sendiri. Kucing memang biasanya menjilati tubuh mereka untuk membersihkan diri. 

Namun, grooming tidak hanya sebatas perawatan bulu saja. Sebagai pemilik harus memfasilitasi perawatan kucing yang lain seperti, gigi, mata, telinga, dan lainnya. Jika tidak, maka akan berdampak buruk bagi kesehatan atau kenyamanan kucing.

Artikel ini akan membahas dampak kucing yang tidak grooming. Kita sebagai pemilik perlu waspada agar kucing selalu dalam kondisi terbaiknya.

Yuk, kita pelajari bersama.

1. Masalah pada Bulu Kucing

Kucing yang bulunya panjang akan sering mengalami bulu kusut. Hal ini, akan membuat kucing tidak nyaman, kesakitan bahkan kulitnya bisa terinfeksi.

Tanpa grooming yang rutin, bulu kusut bisa menjadi masalah yang besar. Jika bulu kusut tidak segera dirawat maka kotoran akan menempel dan  bulu akan semakin sulit dirapikan. Bahkan bisa saja, kucing harus dicukur untuk memperbaiki bulu yang kusut.

Selain bulu kusut, kucing akan mengalami kerontokan jika tidak perawatan dengan baik. Jika bulu rontok tidak ditangani dengan baik, maka akan menempel pada pakaian, perabotan dan karpet. 

Jika bulu rontok sudah menempel akan sulit untuk dibersihkan. Oleh karena itu, kucing perlu disisir secara rutin untuk mengurangi bulu yang rontok.

Baca Juga: 5 Penyebab Bulu Kucing Rontok yang Patut Diwaspadai 

Masalah lain akibat tidak grooming adalah hairballs. Bulu-bulu yang rontok akan tertelan oleh kucing dan menggumpal menjadi hairballs. Hairballs akan menyebabkan masalah pencernaan pada kucing nantinya.

Oleh sebab itu, kucing perlu perawatan rutin. Sisir bulu kucing secara teratur dan lembut. Dengan ini, hairballs, bulu kusut dan kerontokan bisa dicegah. Sehingga bulu tetap rapi dan sehat.

2. Kulit Iritasi dan Infeksi

Jika kucing Anda tidak di grooming secara rutin, maka minyak berlebih, kotoran dan sel kulit mati akan menumpuk. Hal ini, bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pada kucing.

Kucing akan merasa tidak nyaman karena gatal akibat kotoran yang menempel di kulitnya. Mereka akan sering menggaruk kulitnya, sehingga mengakibatkan iritasi pada kulit yang terasa sakit.

Oleh karena itu, grooming sangat penting bagi kucing. Dengan memandikan kucing secara teratur, maka kotoran, sel kulit mati dan minyak pada kulitnya akan berkurang. Hal ini, akan membuat kucing semakin ceria.

3. Masalah Kesehatan Mental Kucing

Kucing yang tidak mendapat perawatan secara teratur bisa stres dan juga cemas. Rasa tidak nyaman akibat masalah kulit atau bulu bisa mempengaruhi perilaku kucing.

Kucing akan menjilati tubuh mereka secara berlebihan atau bahkan agresif. Jika sudah seperti ini, maka membutuhkan perawatan medis dan perhatian yang lebih.

4. Masalah Kesehatan Mata dan Telinga

Grooming meliputi perawatan mata dan telinga. Jika kucing tidak grooming dengan baik, maka akan timbul masalah kesehatan.

Ketika mata kucing tidak dibersihkan dengan rutin, kotoran dan debu akan menumpuk di sekitar mata. Hal ini, akan membuat bakteri dan virus berkembang dengan cepat. Sehingga, mata akan lebih cepat terinfeksi.

Baca Juga: Mata Kucing Bengkak, Penyebab dan Cara Mengobatinya 

Jika mata sudah terinfeksi, bisa mengalami iritasi. akibatnya mata kucing akan merah, gatal dan berair. 

Baca Juga: Mata Kucing Berair: Penyebab dan Cara Mengatasinya 

Selain masalah kesehatan mata, kucing yang tidak grooming juga bisa mengalami masalah kesehatan pada telinga. Kotoran yang menumpuk karena tidak dibersihkan akan menyebabkan bakteri dan jamur berkembang biak. Akibatnya kucing akan mengalami infeksi.

Jika sudah terinfeksi, kucing akan merasa gatal, mengeluarkan bau tidak sedap dan cairan dari telinganya. Ketika kotoran menumpuk tidak dibersihkan juga bisa menimbulkan penyumbatan pada saluran telinganya. Penyumbatan ini bisa mengganggu pendengarannya.

Oleh sebab itu, grooming tidak hanya penting untuk penampilan saja. Tetapi juga demi kesehatan kucing.

5. Masalah Kesehatan Gigi

Grooming pada kucing bukan cuma perawatan kulit, bulu, telinga dan mata saja, tetapi juga mencangkup perawatan gigi. Walaupun kucing secara alami menjaga kebersihan gigi mereka, tetapi jika tidak diberikan perawatan yang baik akan menimbulkan masalah kesehatan lainnya.

Jika kucing tidak mendapat perawatan gigi yang baik, maka akan memicu infeksi pada giginya. Infeksi bakteri akan menyebabkan abses gigi. Abses akan terasa sakit akibat adanya pembengkakan.

Selain itu, gigi yang terinfeksi akan menyebabkan peradangan atau gingivitis akibat plak yang menumpuk. Gingivitis akan menyebabkan kemerahan, pembengkakan dan peradangan pada gusi kucing.

Baca Juga: Kucing Sakit Gigi? Kenali Gejala dan Cara Mengobatinya

Kucing nantinya akan merasa tidak nyaman bahkan enggan untuk makan. Mereka akan sulit untuk mengunyah makanan dengan baik. Sehingga kucing bisa mengalami penurunan berat badan akibat kekurangan nutrisi.

Oleh karena itu, penting bagi kucing untuk mendapatkan perawatan gigi secara rutin untuk mencegah masalah gigi. Sikat gigi kucing  secara teratur untuk membersihkan sisa makanan yang menempel pada gigi.

Itu adalah dampak apabila kucing tidak mendapatkan grooming. Selain masalah penampilan, kucing akan mengalami masalah kesehatan yang mengganggu aktivitasnya nanti. 

Sebagai pemilik yang baik, berikan perawatan terbaik bagi kucing kita. Kini, Pet Care menyediakan layanan Grooming Kucing dan anjing Terdekat. Pesan sekarang melalui layanan Pet Care
Jika ingin melakukan konsultasi terkait kesehatan kucing anda, Pet Care menyediakan layanan konsultasi dokter hewan terdekat. Segera hubungi call center Pet Care untuk mendapatkan konsultasi dari dokter hewan profesional.

7 Penyebab Kaki Kucing Bengkak yang Bisa Menghambat Aktivitas

Pernah melihat kaki kucing bengkak? Jika salah satu dari cakar kucing membesar, artinya ada pembengkakan. Jangan sepelekan hal ini yaa.

Bengkak di bagian kaki adalah hal yang sering terjadi. Pemicunya bisa beragam, mulai dari gigitan serangga atau adanya infeksi. 

Namun, jika kaki kucing anda sering bengkak tidak perlu panik. Artikel ini akan membahas 7 penyebab kaki kucing bengkak. 

Bengkak pada kaki kucing ada dua jenis. Bengkak yang terasa sakit dan bengkak yang tidak terasa sakit.

Jika kucing berjalan pincang artinya ada pembengkakan pada bagian kaki dan terasa nyeri. Jika mereka berjalan normal tetapi bagian kaki membesar, artinya terjadi pembengkakan karena peradangan.

Yuk, kita pelajari bersama.

1. Gigitan Kucing

Ini adalah penyebab umum kaki bengkak. Kucing yang bertengkar bisa menimbulkan penyakit. Kucing sering menggigit bagian kaki ketika berkelahi, sehingga terjadi infeksi. 

Kaki yang terinfeksi akan menimbulkan abses yang menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit. Selain itu, menimbulkan rasa tidak nyaman, gatal dan kesulitan saat berjalan. 

Coba perhatikan kaki kucing anda, apakah terdapat luka atau benjolan di kulit sekitar kaki. Ini untuk mendeteksi adanya pembengkakan pada kaki.

2. Arthritis

Arthritis adalah peradangan pada sendi yang bisa menyebabkan bengkak, nyeri dan kaki. Ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh yang overaktif menyerang sendi dan merusak jaringan, sehingga menimbulkan peradangan.

Sendi yang terkena arthritis sering kali bengkak dan memerah biasanya disertai rasa nyeri. Rasa nyeri biasanya akan muncul jika kucing bergerak atau jalan.

Kucing yang mengalami arthritis akan kesulitan untuk berjalan normal karena nyeri. Hal ini bisa menghambat gerakan pada kucing.

3. Cakar atau Kuku yang Tumbuh ke Dalam

Ketika kuku tumbuh ke dalam, pasti rasanya sakit. Begitupun dengan kucing. Cakar atau kuku yang tumbuh ke dalam pada kucing akan menyebabkan infeksi dan bengkak

Kuku yang tidak dipotong dengan benar maka bisa berpotensi tumbuh ke dalam. Jika tidak memiliki waktu, anda bisa panggil jasa grooming melalui layanan Pet Care khusus di wilayah Jakarta. 

Kucing yang kukunya tumbuh ke dalam akan merasa tidak nyaman ketika berjalan. area sekitar kuku akan memerah dan bengkak. Ini yang membuat kucing kesulitan untuk berjalan.

4. Edema

Edema pada kucing adalah kondisi dimana cairan berlebihan menumpuk di sekitar kaki lalu menyebabkan pembengkakan. Kucing yang mengalami edema akan menunjukan rasa nyeri ketika disentuh.

Edema disebabkan oleh beberapa faktor, seperti penyakit jantung, gagal ginjal, alergi atau kerusakan jaringan akibat trauma dan luka bakar.

5. Pillow Paw

Pillow Paw atau Pododermatitis sel plasma adalah kondisi di mana padatan lemak pada kaki kucing membesar. Ini bisa menyebabkan kaki kucing terlihat empuk seperti bantal (pillow)

Pododermatitis biasanya disebabkan karena adanya reaksi alergi terhadap makanan, lingkungan, gigitan parasit atau lainnya.

6. Eosinophilic granuloma

Eosinophilic granuloma pada kaki kucing adalah kondisi dermatologis yang dapat mempengaruhi jaringan kulit pada kaki kucing. Sering kali disebabkan oleh reaksi alergi terhadap makanan, gigitan serangga, atau bahan kimia tertentu.

Biasanya kaki kucing akan muncul benjolan kecil yang terasa gatal dan tidak nyaman. Kemudian akan muncul kemerahan di sekitarnya.

7. Tumor

Tumor pada kaki atau cakar kucing bisa bersifat baik (jinak) atau ganas bisa menyebabkan pembengkakan. Nantinya akan  meradang, terinfeksi, atau menekan pembuluh darah di dekatnya.

Tanda adanya tumor pada cakar kucing adalah adanya pembengkakan yang terlihat. Muncul benjolan disekitar kaki. Nyeri saat disentuh dan perubahan jalan kucing.

Jika Anda melihat kaki kucing bengkak, segera hubungi ke dokter hewan terdekat yang bisa dihubungi melalui call center Pet Care. 

Pet Care menyediakan layanan home visit dokter hewan. Dengan menghubungi call center, dokter hewan terdekat dari lokasi anda akan segera datang memberikan perawatan yang terbaik. 

10 Fakta Menarik Tentang Telinga Kucing

Kucing dengan telinga segitiganya adalah hewan peliharaan yang lucu karena tingkah randomnya. Terkadang kita bisa dibuat kagum atau bingung dengan tingkahnya.

Namun, apa kalian tahu bahwa para ahli menemukan hal menarik tentang tubuh kucing? Kalian mungkin tidak akan menyangka bahwa bagian tubuh kucing yang menarik adalah telinganya.

Telinga kucing mungkin jarang diperhatikan, tapi sebenarnya mereka memiliki banyak fungsi untuk membantu melakukan beberapa hal unik, lho.

Yuk, pelajari bersama 10 fakta menarik tentang telinga kucing.

1. Kucing Memiliki Pendengaran Yang Tajam

Seperti harimau, kucing sebenarnya terlahir sebagai predator. Kucing memiliki pendengaran terbaik diantara hewan peliharaan lainnya.

Bahkan jika dibandingkan dengan anjing, kucing bisa menangkap frekuensi lebih rendah dan lebih tinggi.

Kucing bisa mendengar rentang frekuensi antara 48 Hz hingga 85KHz. Sedangkan anjing hanya mampu menangkap frekuensi sekitar 40 Hz hingga 60KHz.

Dengan pendengaran yang super membantu kucing menemukan suara, menentukan spesies yang berbeda dan membedakan jenis suara.

2. Telinga Kucing Memiliki Banyak Otot

Kucing memiliki 35 otot pada telinganya. Ini 5 kali lebih banyak dari manusia. Manusia sendiri hanya memiliki enam otot pada telinganya.

Otot – otot pada telinga kucing digunakan untuk menangkap suara yang mereka dengar. Tidak heran kalau kucing bisa menangkap suara terkecil di dalam rumah. Selain itu, semua otot memberikan kemampuan untuk memutar telinganya 180 derajat.

3. Bentuk Telinga Segitiga Untuk Menangkap Gelombang Suara

Banyak orang suka dengan bentuk telinga kucing yang segitiga. Selain lucu, fungsi telinga segitiga adalah untuk menangkap gelombang suara.

Kucing menggunakannya seperti corong menangkap gelombang suara. Setelah ditangkap, gelombang tersebut akan menuju ke telinga bagian dalam untuk diproses. 

Kalau kucing menggerakan telinganya, mereka sedang mengatur posisi yang tepat untuk mendengar apa yang terjadi disekitarnya.

4. Menjaga Keseimbangan

Seperti mamalia lainnya, telinga kucing memiliki saluran setengah lingkaran yang berisi cairan. Menariknya cairan tersebut bisa bergeser ketika kucing bergerak.

Cairan ini membantu otak kucing untuk mengetahui gerakan dan posisi tubuhnya. Inilah yang membantu kucing menjaga keseimbangannya dengan baik.

5. Penanda Mood Kucing

Sebagai pemilik tentunya ingin mengetahui suasana hati dari kucing. Apa yang sedang mereka rasakan?

Telinga mereka bisa memberi tahu banyak hal. Telinga kucing berperan sebagai penanda suasana hati.

Jika telinga datar, kemungkinan mereka sedang takut atau marah. Kalau mereka sedang penasaran, telinganya akan bergerak-gerak. Apabila merasa senang atau bahagia, akan bergerak maju.

6. Kucing Membersihkan Telinganya Sendiri

Kucing biasanya akan menjaga kebersihan diri mereka dengan baik. Termasuk saluran telinga. 

Proses membersihkan kotoran telinga, partikel kecil dan sel kulit mati yang diangkut keluar disebut dengan ‘migrasi epitel’. Dengan adanya proses ini, telinga mereka akan bersih tanpa harus dibantu.

Namun, jika adanya penyakit atau infeksi bisa mengganggu proses ini. Periksa secara rutin apakah ada penumpukan kotoran pada telinga.

Hubungi dokter hewan terdekat agar segera mendapat pemeriksaan dan penanganan secepatnya.

Baca Juga: Telinga Kucing Berair? Waspadai 5 Penyakit Ini 

7. Telinga Kucing Tertutup Saat Lahir

Kucing yang baru lahir sangat bergantung dengan induknya. Ketika lahir, saluran telinga mereka tertutup. Karena saluran telinganya tertutup, mereka tidak bisa mendengar hingga usia 14 hari.

Saluran telinga yang tertutup berfungsi sebagai fitur keamanan, lho. Ketika lahir, saluran yang tertutup akan melindungi bagian telinga dalam.

8. Kucing Bermata Biru Berisiko Mengalami Ketulian

Kucing yang memiliki bulu putih dengan mata biru tentunya sangat menarik bukan? Tapi, kucing ini rentan mengalami ketulian.

Hal ini, disebabkan karena adanya beberapa gen yang mempengaruhi ciri fisik tertentu. Sekitar 65% hingga 85% kucing berbulu putih dan bermata biru akan terlahir tuli. 

Namun, tidak semua kucing berbulu putih dan bermata biru akan terlahir tuli atau mengalami gangguan pendengaran.

9. Pentinya Bulu Disekitar Telinga

Selain bentuk telinga segitiga yang lucu, bulu disekitar telinga banyak disukai oleh manusia. Tapi, tahukah kalian kalau bulu ini punya fungsi lain?

Bulu sekitar telinga berfungsi untuk melindungi dari debu dan kotoran. Selain itu, bulu-bulu ini membantu menangkap gelombang suara yang akan didistribusikan ke dalam saluran telinga.

10. Suhu Telinga Mengidentifikasi Stress

Tahukah kalian suhu telinga kucing bisa menandakan kondisi kucing? Penelitian mengatakan bahwa suhu telinga kanan akan lebih tinggi ketika kucing merasa terancam atau stres. Dan uniknya walau suhu telinga kanan naik, suhu telinga kiri akan tetap normal.

Itulah 10 fakta menarik tentang telinga kucing. Tak sangka ya kalau telinga adalah bagian penting bagi kucing. Setelah mengetahui fungsi telinga kucing, rawatlah dengan baik untuk menjaga kesehatan kucing.

Di Pet Care kami menyediakan layanan dokter hewan terdekat yang bisa dihubungi melalui call center. Dokter hewan terdekat dari lokasi akan segera datang untuk memberikan konsultasi dan perawatan kucing kalian.

Telinga Kucing Berair? Waspadai 5 Penyakit ini

Telinga kucing tiba-tiba berair dan mengeluarkan cairan? Hal ini, perlu diwaspadai karena bisa jadi kucing sedang mengalami infeksi atau bahkan tumor.

Merawat kesehatan kucing secara rutin adalah kewajiban bagi para cat lovers. Selain perawatan kesehatan perlu juga grooming untuk membersihkan tubuh kucing  terutama bagian telinganya.  

Perlu diketahui bahwa telinga kucing sangat sensitif. Mereka menggunakannya untuk mengidentifikasi suara dan keseimbangan tubuhnya. Jika terdapat masalah pada telinga kucing, tentunya akan menghambat aktivitas. 

Tapi, jangan khawatir ketika telinga kucing mengeluarkan cairan. Artikel ini akan membahas 5 penyakit telinga pada kucing yang harus diwaspadai. 

Dengan mengetahui hal ini, kita bisa mencegah dan memberikan penanganan yang tepat dan cepat pada kucing kita. 

Yuk, kita pelajari bersama.

1. Telinga Kucing Berair Akibat Infeksi (Otitis)

Telinga kucing mengeluarkan cairan yang berbau, bengkak, dan memerah bisa menjadi ciri bahwa adanya infeksi otitis. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri, jamur dan parasit.

Otitis bisa menjangkit bagian luar, tengah dan dalam telinga. Hal ini, dapat mengakibatkan hilangnya kemampuan pendengaran kucing.

Otitis bisa menyerang salah satu atau kedua telinga kucing. Ketika kucing mengalami otitis 

mereka akan menggelengkan kepala dan menggaruk telinga. Kemudian telinga kucing akan mengeluarkan cairan berbau tidak sedap.

2. Tungau Telinga (Otodectes Cynotis)

Kucing sering menggaruk telinga? Selain gatal, ini bisa menjadi pertanda adanya tungau pada telinga kucing.

Tungau ini adalah parasit yang bisa menginfeksi telinga kucing. Biasanya ditemukan di dalam telinga kucing, saluran pendengaran, kulit sekitar kepala dan leher.

Tungau ini disebabkan oleh parasit yang bernama otodectes cynotis. Biasanya menular karena kontak langsung dengan kucing yang terinfeksi.

Kucing yang terkena tungau akan sering menggaruk kepalanya karena rasa gatal yang parah. Kemudian akan muncul cairan berwarna coklat kehitaman pada telinga.

Jika sudah parah maka telinga akan mengalami pembengkakan hingga kerusakan pada jaringan telinga. 

3. Polip Telinga

Kucing jalan sempoyongan? Nah, ini adalah salah satu gejala polip telinga. 

Baca juga: Penyebab Kucing Jalan Sempoyongan

Polip telinga adalah pertumbuhan jaringan abnormal yang terjadi pada saluran telinga. Kemudian akan menjalar dari daun telinga hingga dinding saluran tengah.

Polip bisa disebabkan oleh infeksi dari bakteri atau virus. Infeksi virus disebabkan karena kotoran yang menumpuk pada bagian telinga sampai terjadi peradangan

Gejala kucing yang terkena polip adalah telinga yang memerah, kucing sering memiringkan kepala hingga jalannya sempoyongan, tercium bau yang tidak sedap pada bagian telinga atau pendarahan pada telinga.

4. Ketombe Telinga (Seborrhea)

Kulit telinga kucing bersisik dan berminyak disertai rasa gatal adalah gejala seborrhea. Apa itu seborrhea?

Seborrhea atau ketombe adalah gangguan pada kulit telinga akibat produksi telinga yang berlebih. Ini bisa disebabkan oleh masalah kesehatan kulit yaitu gangguan kelenjar sebasea untuk mengatur produksi minyak atau alergi.

5. Tumor Telinga

Tumor Juga bisa menyerang telinga kucing. Jika adanya benjolan atau pembengkakan di area sekitar telinga bisa menjadi indikasi adanya tumor.

Kotoran telinga yang cenderung berair, berbau bahkan bernanah akan menimbulkan rasa sakit pada kucing. Nantinya kucing akan sering menggelengkan telinga karena perubahan kondisi pada tubuhnya. 

Tumor bisa disebabkan karena polip pada telinga yang tak kunjung sembuh. Polip akan menyumbat bagian telinga, sehingga ini memicu bakteri untuk berkembang. Autoimun juga menjadi salah satu penyebab adanya tumor.

Kucing yang mengalami gangguan pada telinganya akan mudah jatuh atau jalan sempoyongan. Hal ini dikarenakan telinga adalah titik keseimbangan kucing. Sehingga. menjaga kesehatan telinga kucing sangat penting.

Oleh karena itu, segera periksa telinga kucing yang berair ke dokter hewan terdekat melalui layanan Pet Care. Cukup hubungi  call center Pet Care, maka dokter hewan terdekat dari lokasi akan datang memeriksa kucing kesayangan.