Tag: kesehatan kucing

Kucing Lesu : Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kucing dikenal sebagai hewan yang aktif dan tingkah yang menggemaskan, namun mereka terkadang menunjukkan sikap lesu. Hal itu tentu saja membuat pemiliknya bingung dan khawatir. Kucing terlihat tidak bersemangat dan kehabisan energi.

Kucing yang lesu akan terlihat melepaskan diri dari interaksi dan aktivitas normal yang biasa ia lakukan akan berubah. Ini adalah tanda umum yang menunjukkan bahwa kucing bisa saja mengalami masalah kesehatan.

Dalam artikel ini akan dibahas beberapa penyebab dan bagaimana cara mengatasi kucing lesu. Yuk simak sampai habis!

Penyebab Kucing Lesu

  • Vaksinasi

Kucing terlihat tidak bersemangat setelah disuntik karena respons kekebalan tubuh terhadap komponen vaksin. Sistem kekebalan tubuh kucing akan aktif untuk menghasilkan antibodi yang menyebabkan penurunan energi pada kucing. Biasanya kucing akan kembali aktif setelah sehari atau dua hari, namun segera bawa ke dokter apabila kuing menunjukkan tanda-tanda sakit.

  • Infeksi

Lesu adalah tanda umum masalah kesehatan kucing. Hampir semua masalah kesehatan dapat membuat kucing tidak bersemangat, seperti masalah infeksi (bakteri, virus, atau jamur).

  • Depresi

Sama seperti manusia, kucing juga dapat mengalami depresi. Kucing yang depresi dapat mempengaruhi perilaku dan suasana kucing. Depresi dapat terjadi dikarenakan masalah kesehatan, perubahan lingkungan, atau kehilangan teman bermain.

  • Nyeri atau Sakit

Kucing yang sakit akan sulit melakukan aktivitasnya. Mereka akan lebih banyak berbaring dan memilih tidak bergerak.

  • Stres dan Cemas

Kucing adalah hewan yang sensitif. Perubahan pada lingkungan, gangguan pada kebiasaannya, dan peristiwa yang membuat stres dan cemas, dapat mengakibatkan mereka lesu. Hal-hal seperti pindah rumah atau adanya hewan peliharaan baru dapat membuat mereka stres dan cemas.

Cara Mengatasi Kucing Lesu

Kucing yang lesu tidak boleh diabaikan. Jika anda melihat kucing terus terlihat tidak bersemangat dan ditambah dengan gejala kesehatan lainnya seperti muntah, sesak napas, atau diare yang parah, anda harus segera membawanya ke dokter hewan agar diberikan penanganan yang tepat.

Apabila kucing terlihat lesu tanpa menunjukkan masalah kesehatan lainnya, anda dapat memberikan mereka sedikit waktu untuk melihat perilakunya kembali normal dengan sendirinya. Anda dapat memperhatikan aktivitasnya dan tingkat energinya, lalu hubungi dokter hewan untuk diperiksa lebih lanjut apabila makin parah.

Berikan kucing tempat yang tenang, akses yang mudah ke kotak pasir, dan beri makan dan minum yang cukup sehingga kucing tidak stres. Jika masih tidak membaik dalam satu atau dua hari segera hubungi dokter hewan terdekat.

Kini Pet Care menyediakan layanan dokter hewan ke rumah, anda dapat menghubungi call center Pet Care. Segera hubungi dokter hewan terdekat agar kucing anda kembali aktif bermain dengan anda!

Kenapa Kucing Suka Menjilati Bulunya? Berikut Alasannya!

Sebagai pemilik kucing, anda tentu memperhatikan tingkah anabul kesayangan anda. Kucing seringkali menunjukkan tingkah yang menggemaskan, salah satunya kucing suka menjilati bulunya sehingga kucing dikenal rajin merawat diri.

Banyak orang beranggapan bahwa ketika kucing menjilati bulunya, itu artinya mereka sedang membersihkan diri. Hal itu memang benar, tetapi ada alasan lain kucing suka menjilati bulunya.

Apa saja? Yuk simak alasannya dalam artikel di bawah ini!

Alasan Kucing Suka Menjilati Bulunya

Kucing menjilati bulunya tidak hanya untuk membersihkan diri saja, ada beberapa alasan kesehatan lainnya :

1. Relaksi Diri

Jika anda melihat kucing sedang membersihkan diri, anda mungkin melihat bagaimana pola ketika kucing fokus merawat dirinya dengan lengkap. Kucing akan mulai dengan dari menjilat cakarnya dan mengusapkannya ke telinga dan wajah, sebelum akhirnya ke seluruh tubuhnya. Proses ini menenangkan bagi kucing dan mereka sangat menikmati proses ini.

2. Merangsang Sirkulasi

Lidah kucing ditutupi oleh bulu-bulu kecil. Bulu-bulu kecil ini memiliki peran bagaikan sikat rambut yang digosok pada kulit kepala manusia.

3. Mendinginkan Diri Sendiri

Air liur kucing membantu mereka mendinginkan diri sendiri. Kucing hanya memiliki kelenjar keringat di kulit kaki mereka sehingga mereka mengandalkan air liur pada bulunya.

4. Untuk Melindungi Diri dari Parasit dan Kotoran

Lidah kucing berduri dan unik yang membantu menghilangkan kotoran dari bulu mereka. Lidah mereka akan merangsang kelenjar sebaceous yang terletak di pangkal setiap rambut.

Menjilati akan menyebarkan sebum ke seluruh lapisan bulu untuk melumasi dan melindungi bulu dan membuatnya bersinar. Hal ini juga menghilangkan bulu yang rontok dan mencegah bulu kusut, serta menghilangkan kotoran dan parasit seperti kutu.

5. Untuk Menjaga Kebersihan Luka

Air liur mereka diduga mengandung enzim yang bermanfaat menjadi antibiotik alami. Saat kucing menjilati luka, itu artinya mencoba mencegah infeksi. Segera berikan penangan yang tepat pada kucing jika mereka mengalami cedera.

Apabila Kucing Menjilat Bulunya Dengan Agresif

Ingat bahwa sebagian kucing menghabiskan antara 30 hingga 50 persen waktunya untuk merawat diri.  Namun, apabila kucing tampak menjilati diri sendiri tanpa henti dan berlebihan, ada kemungkinan anda harus membawa kucing ke dokter hewan. Kucing yang terlalu sering menjilati bulunya dapat menyebabkan kucing mengalami kebotakan dan luka pada kulit.

Kucing juga bisa saja menunjukkan bahwa adanya gangguan dari kutu, parasit, atau gangguan psikologis. Stres sering membuat kucing menjadi berbeda, hal ini bisa terjadi karena pindah rumah, renovasi rumah, adanya hewan baru, atau anggota keluarga baru.

Pet Care menyediakan layanan konsultasi dokter hewan ke rumah dengan menghubungi call center Pet Care. Anda dapat melakukan janji temu terlebih dahulu dengan dokter hewan dengan mudah dan cepat.

Kucing Sesak Napas : Penyebab dan Cara Mengatasi

Kucing merupakan hewan yang sering mengalami masalah kesehatan, salah satunya sesak napas. Sebagian besar penyebab sesak napas cukup serius sehingga jangan menganggap remeh hal tersebut.

Lantas apa saja penyebab dan bagaimana cara mengatasi kucing sesak napas?

Penyebab Kucing Sesak Napas

1. Asma

Kucing yang memiliki asma, seringkali menunjukkan gejalanya, yakni pernapasan yang berat, mengi (suara napas yang berbunyi seperti siulan), dan batuk.

2. Adanya Benda Asing

Kucing bisa saja penasaran terhadap suatu benda dan akhirnya mereka menghirup benda-benda tersebut. Akhirnya benda tersebut tersangkut di saluran pernapasan dan menghalanginya sehingga kucing mengalami sesak napas.

3. Infeksi

Infeksi virus, bakteri, jamur, dan mikroorganisme lainnya dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas, trakeobronkitis, dan pneumonia.

4. Racun atau Obat

Racun yang memengaruhi pembekuan darah dapat menyebabkan dada terasa sakit, berat, dan sesak napas. Obat-obatan juga dapat membuat kucing sulit bernapas.

5. Penyakit Jantung

Kucing yang mengalami penyakit jantung memiliki gejala seperti pingsan, kesulitas bernapas, dan turun berat badan.

6. Trauma

Kucing yang memiliki trauma dan cedera pada bagian dada dapat menyebabkan masalah pernapasan.

Cara Mengatasi Kucing Sesak Napas

Anda dapat melakukan pertolongan pertama pada kucing dengan cara terapi uap dari air panas. Caranya bawalah kucing ke kamar mandi yang sudah tersedia air panas lalu tutup pintu agar kucing dapat merasakan sensasi uap air panas masuk ke hidungnya. Dengan membawa kucing duduk dekat air panas kucing akan lebih cepat sembuh.

Selain dengan terapi uap, anda bisa membersihkan hidung kucing yang mungkin tersumbat karena debu atau benda lain. Bersihkan hidung kucing dengan tisu atau kapas yang basah dengan hati-hati agar kucing anda dapat bernapas normal.

Jangan lupa membawa kucing ke dokter hewan agar kucing mendapat penanganan yang tepat. Cara menangani kucing yang kesulitas bernapas tergantung dari penyebabnya. Apabila kucing mempunyai asma, maka dokter hewan akan meresepkan obat yang mengurangi peradangan. Anda dapat mengurangi asap rokok, aroma yang menyengat, dan alergi yang memperburuk kondisi kucing kesayangan.

Untuk benda asing yang tersangkut di tenggorokan, dokter hewan akan mengambil benda tersebut. Ketika anda bersama kucing anda, awasi mereka agar tidak sembarangan menghirup benda asing lagi. Ketika kucing terkena infeksi, maka dokter akan memberikan obat yang sesuai dengan kucing anda setelah melakukan pemeriksaan menyeluruh pada kucing. Obat yang diberikan bisa antibiotik, obat antijamur, dan pengobatan untuk infeksi virus.

Pet Care menyediakan layanan dokter hewan ke rumah. Dokter hewan menjadi patner dengan Pet Care sudah berpengalaman sehingga anda tidak perlu khawatir. Anda dapat menghubungi layanan call center Pet Care.

Gejala dan Cara Mengatasi Kucing Sembelit

Sama seperti manusia, kucing dapat mengalami sembelit atau kesulitan buang air besar (BAB). Kucing yang kesulitan buang air besar akan menunjukkan tanda kesakitan dan terlihat berusaha agar kotorannya keluar.

Lantas apa saja penyebab kucing sembelit dan bagaimana cara mengatasinya? Berikut ulasannya untuk anda!

Gejala Kucing Sembelit

Gejala kucing sembelit dapat dilihat sebagai berikut :

  • Kucing lebih sering ke litter box
  • Ketika membuang air besar, tidak ada kotoran yang keluar atau keluar hanya sedikit
  • Muntah
  • Nafsu makan berkurang
  • Kucing lebih banyak diam dan tidak aktif

Penyebab anabul mengalami sembelit diantaranya karena hairball, diet, kegemukan, atau penyakit ginjal atau usus kronis. Penyakit ginjal sering membuat kucing dehidrasi dan cairan tubuhnya menjadi hilang. Sedangkan penyakit usus membuat lambatnya jalan isi yang dicerna dan feses menjadi kering.

Cara Mengatasi Kucing Sembelit

Masalah sembelit pada kucing tidak bisa dianggap sebagai hal yang sepele. Anda dapat memberikan penangan pada kucing yang sulit buang air besar yakni dengan cara memberikan air lebih banyak. Kucing yang tetap terhidrasi akan mencegah terjadinya kesulitan buang air besar.

Cara lainnya yakni cobalah diet yang baru. Alergi makanan dapat terjadi pada kucing sehingga membuat kucing kesulitan buang air besar. Anda dapat mengganti sumber protein agar usus berjalan lebih normal dan mengurangi sembelit.

Apabila kucing tidak mengeluarkan feses lebih dari 24 jam, maka anda harus mengunjungi dokter hewan terdekat. Dokter hewan akan mengevaluasi kesehatan kucing dengan menyeluruh. Jika kondisi lebih serius, dokter hewan langsung memberikan penanganan yang tepat pada kucing anda.

Dokter hewan biasanya akan memberikan cairan atau enema pada kucing. Pemberian enema hanya bisa diberikan oleh dokter hewan. Dokter hewan juga akan meresepkan obat atau memberikan obat yang dijual bebas.

Untuk itu sekarang anda tidak perlu ke luar rumah untuk mengecek masalah sembelit anabul kesayangan karena di Pet Care tersedia layanan dokter hewan ke rumah. Cukup dengan menghubungi layanan call center Pet Care, dokter hewan terdekat akan datang ke rumah anda.

Mata Kucing Bengkak, Penyebab dan Cara Mengobatinya

Kucing merupakan hewan yang membutuhkan perhatian dalam kesehatannya, termasuk kesehatan mata. Sebagai pemilik kucing, anda tentu sadar apabila ada perubahan mata pada kucing. Mata kucing akan berubah seiring waktu dan usia berjalan. Namun, apabila mata kucing bengkak dan mereka tampak sakit, itu artinya ada masalah kesehatan pada matanya.

Lantas, apa saja penyebab dan cara mengobati mata kucing yang bengkak? Dalam artikel di bawah ini, anda akan segera mengetahui penyebab dan cara mengobatinya!

Penyebab Mata Kucing Bengkak

1. Konjungtivitas atau Infeksi pada Mata

Adanya infeksi bakteri atau infeksi virus pada mata sehingga mata menjadi bengkak terutama pada bagian kelopak. Pada mata kucing akan terlihat banyak kotoran mata berwarna putih, kuning, atau kehijauan. Apabila infeksi pada mata sudah parah akan menyebabkan kerusakan pada bola mata dan menyebabkan hilangnya penglihatan.

Infeksi virus yang paling umum adalah Feline Herpesvirus. Sedangkan untuk bakteri yang paling umum yakni bakteri Chalamydophila, dimana menyebabkan infeksi mata yang bisa menginfeksi saluran pernapasan atas. Infeksi ini awalnya hanya menyerang saluran pernapasan tetapi naik ke bagian mata. Mata akan terlihat berair dan merah.

2. Simblefaron

Simblefaron adalah suatu kondis dimana terjadi pelekatan bola mata antara konjungtiva (selaput lendir yang melindungi bola mata) dengan kornea. Penyebabnya bisa terjadi ketika kucing tertular feline herpesvirus.

3. Alergi  Bawaan

Yang ketiga yakni alergi bawaan. Kucing dapat memiliki alergi terhadap makanan ataupun lingkungan. Alergi pada kucing dapat menyebabkan mata kucing bengkak, merah, dan berair.

4. Anisocoria

Anisocoria adalah kondisi pupil kucing yang besar sebelah. Hal ini terjadi karena cedera mata atau anisocoria berkembang dan menyebabkan gejala lebih parah seperti glaukoma, retina kanker mata, atau uveitas (radang bagian dalam mata).

Cara Mengobati Mata Kucing Bengkak

Mengobati mata kucing yang bengkak tergantung penyebabnya. Apabila karena alergi bawaan maka dokter hewan bisa memberikan resep obat tetes mata atau obat minum yang mengandung antihistamin atau anti radang.

Pastikan sebelum memberikan kucing obat tetes mata, konsultasi terlebih dahulu dengan dokter hewan terdekat. Hal ini bertujuan agar penyakit mata kucing tidak semakin parah.

Pet Care menyediakan layanan konsultasi dokter hewan dengan menghubungi layanan call center Pet Care. Dokter hewan juga akan datang ke rumah sehingga anabul anda tidak perlu keluar.

Kenali Penyebab Hidung Kucing Basah

Sebagai pemilik kucing, anda tentu sering memperhatikan wajah kucing anda. Salah satunya adalah mengenai hidung kucing yang basah. Hal ini normal sehingga anda tidak perlu khawatir. Tetapi, ada penyebab lain yang menyebabkan hidung kucing basah.

Apa saja? Simak penjelasannya di bawah ini!

Penyebab Hidung Kucing Basah

Hidung kucing biasanya akan lembab, ini terjadi karena produksi cairan dari kelenjar keringat di bagian hidungnya. Mereka dikenal sebagai hewan yang suka menjilat, ia suka menjilati hidungnya sehingga hidung menjadi basah.

1. Meminum Air di Mangkuk

Setiap kali haus, kucing akan mencari mangkuknya untuk minum air. Air yang bersih dan jernih seringkali membuat kucing kesulitan untuk menentukan kedalaman air di mangkuk sehingga hidungnya ikut basah karena air.

2. Infeksi Bakteri

Bakteri pada hidung membuat hidung kucing tersumbat dan bersin. Beberapa jenis bakteri yang dapat menyebabkan infeksi hidung kucing adalah Staphylococcus intermedius, ,Staphylococcus aureus, Streptococcus spp.

3. Infeksi Saluran Pernapasan

Walaupun hidung kucing basah merupakan hal yang normal, tetapi anda perlu memperhatikan kesehatan anabul anda. Apabila basah pada hidung berasal dari lubang hidung, bisa jadi ia terkena infeksi saluran pernapasan. Ditambah ada gejala infeksi saluran pernapasan seperti sering bersin, mata kucing berair, dan keluar cairan dari hidung.

4. Alergi

Kucing bisa terkena alergi terhadap makanan dan lingkungan. Alergi menyebabkan hidungnya mengalami inflamasi hingga berair. Hewan berbulu itu akan bersin dan merasa tidak nyaman akibat alergi.

5. Tumor

Tumor dapat menjadi penghalang aliran udara serta menyebabkan inflamasi jaringan hidung. Apabila di hidung terdapat tumor maka hidung kucing akan berair, tersumbat, dan bersin.

Jenis tumor yang menyebabkan hidung menjadi basah diantaranya :

  • Adenoma, yaitu jenis tumor yang mempunyai sel-sel kelenjar.
  • Squamous cell carcinoma, yaitu jenis tumor yang terdiri dari sel-sel kulit yang berbahaya dan agresif.
  • Adenokarsinoma, yaitu jenis tumor yang terdiri dari sel-sel kelenjar yang berbahaya dan agresif.

Itu dia penyebab hidung kucing basah. Apabila ada gejala kesehatan lainnya, anda dapat membawa kucing kesayangan ke dokter hewan.

Pet Care menyediakan layanan konsultasi dokter hewan dengan menghubungi call center Pet Care. Dokter hewan akan melakukan pemeriksaan yang benar agar kucing anda diberikan penanganan yang tepat.

Ini Penyebab Kucing Mendengkur

Ketika kucing diusap atau digendong, akan terdengar suara dengkuran. Suara kucing mendengkur karena mereka merasa nyaman dan senang. Namun faktanya, tidak semua penyebab kucing mengeluarkan dengkuran karena senang saja. Ada beberapa penyebab kucing mendengkur.

Apa saja? Simak penjelasannya di bawah ini.

Penyebab Kucing Mendengkur

1. Nyaman dan Senang

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, salah satu penyebabnya karena kucing nyaman dan senang. Saat pemilik mengusap kucing dengan perlahan, kemudian mereka menutup mata dan akhirnya mengeluarkan dengkuran, itu artinya kucing nyaman.

2. Sakit

Kucing yang mendengkur cukup lama, bisa saja ia sedang sakit. Dengkuran mereka bisa membuat cedera mereka sendiri cepat sembuh. Getaran dari mendengkur memudahkan mereka menyembuhkan luka, memudahkan sistem pernapasan dan mengurangi rasa sakit.

3. Komunikasi Induk Kucing dengan Anak-anaknya

Suara dengkuran menjadi komunikasi dasar yang diajarkan induk kucing. Mendengkur juga sebagai tanda ikatan awal induk dengan anaknya. Dengkuran disertai mengeong juga bisa menjadi tanda kucing menarik perhatian seperti meminta makan, menangis.

Anak kucing yang baru lahir akan buta dan tuli, sehingga induk kucing harus membantu mengarahkan anaknya ke induk kucing untuk memberikan susu pertama. Anak kucing akan mendengkur beberapa hari setelah lahir untuk memberitahu induknya di mana mereka berada dan untuk memberitahu bahwa mereka baik-baik saja.

4. Menenangkan Diri

Saat kucing hendak menenangkan diri dan mengurangi stres, mereka akan mengeluarkan dengkuran. Mereka juga akan mendengkur ketika takut dan cemas akan sesuatu.

Perlukah Membawa ke Dokter Hewan?

Jika kucing mendengkur di rumah tetapi tingkahnya berbeda dari biasa, bisa saja mereka sakit  atau terluka. Apalagi jika kucing menunjukkan gejala medis lain, seperti flu atau batuk, segera hubungi dokter hewan agar mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter hewan akan melakukan pemeriksaan pada kucing anda.

Kini Pet Care memiliki layanan konsultasi pada dokter hewan dengan menghubungi layanan call center Pet Care. Dokter hewan akan datang langsung ke rumah anda sehingga anabul tidak perlu keluar rumah.

Penyebab Kucing Jalan Sempoyongan

Kucing memang menjadi hewan peliharaan yang menggemaskan. Sebagai pemilik hewan, anda tentu ingin agar kucing anda terus aktif dan sehat. Namun, kucing adalah hewan yang rentan terkena penyakit. Kucing bisa saja tiba-tiba jalan sempoyongan yang membuat anda bingung.

Lantas apa penyebab kucing jalan sempoyongan? Yuk simak dalam artikel di bawah ini!

Penyebab Kucing Jalan Sempoyongan

1. Cerebellar Hypoplasia

Cerebellar hypoplasia adalah gangguan kesehatan kucing yang mempengaruhi koordinasi tubuh, sistem motorik dan kesadaran spasial. Gejala kucing mengalami ini adalah mereka bergerak dengan kaku, tak beraturan, dan tidak seimbang. Ini terjadi karena ada gangguan di bagian otak kecil kucing karena tidak berkembang baik saat di kandungan. Kebanyakan kasus cerebellar hypoplasia adalah bawaan dari lahir.

2. Keracunan

Keracunan pada kucing dapat terjadi ketika kucing mengonsumsi makanan yang terkena pestisida, menjilat cairan pembersih lantai, atau memakan hewan lain yang terkena racun. Gejala kucing yang keracunan yakni ketidakseimbangan tubuh, muntah, dan kejang. Segera bawa ke dokter hewan agar kucing mendapat penanganan yang tepat.

3. Ataksia

Ataksia atau ataxia adalah salah satu gangguan neurologis atau sistem saraf pada kucing yang mempengaruhi koordinasi tubuh kucing. Kucing akan sulit mengontrol tubuhnya dan akhirnya berjalan sempoyongan.

4. Distemper

Penyakit distemper adalah penyakit yang mudah menular pada sesama kucing bahkan bisa menyebabkan kematian. Gejala kucing yang terkena distemper adalah kucing sempoyongan dan keseimbangannya buruk.

5. Feline Vestibular Disease

Feline Vestibular Disease adalah gangguan pada sistem vestibular yang mengatur keseimbangan dan orientasi ruang pada kucing. Kucing yang terserang Feline Vestibular Disease akan jalan sempoyongan, mengangkat kepala, dan terlihat kebingungan.

6. Idiopatic Vestibular Disease

Idiopatic Vestibular Disease menyebabkan ketidakseimbangan pada kucing tanpa penyebebab yang jelas. Di 30 menit pertama kucing akan jalan sempoyongan bahkan untuk berdiri pun sulit. Mata kucing akan bergerak dengan cepat dan muntah. Kondisi ini akan membaik dengan sendirinya dan tidak menyebabkan masalah serius. Namun, jika anda khawatir segera bawa ke dokter hewan.

Perlukah Ke Dokter Hewan?

Kucing yang berjalan sempoyongan perlu dibawa ke dokter hewan. Dokter hewan akan memeriksa lebih lanjut mengenai penyebab yang mendasarinya. Mereka akan melakukan pemeriksaan medis untuk menentukan penanganan yang tepat pada kucing anda.

Kini Pet Care menyediakan konsultasi dokter hewan ke rumah melalui layanan call center Pet Care.

Gejala Ringworm pada Kucing dan Cara Mengobatinya

Kucing menjadi salah satu hewan yang dijadikan hewan peliharaan oleh manusia. Walaupun kucing mendapatkan perawatan yang maksimal dari pemilik, mereka adalah hewan yang cukup rentan mengalami infeksi jamur pada kulit atau ringworm.

Saat kucing mengalami ringworm, akan muncul ruam berbentuk melingkar layak cincin. Pada umumnya ringworm akan mengakibatkan rasa gatal berlebihan dan menimbulkan luka. Ringworm dapat menular ke manusia dan hewan lain.

Lalu apa saja gejala dan bagaimana cara mengobati ringworm ini? Yuk simak penjelasannya di bawah ini!

Gejala Ringworm pada Kucing

Ringworm dapat menyebar melalui foliker rambut dan kulit yang terinfeksi. Ringworm lebih sering dialami oleh kucing muda atau kucing dengan rambut tebal. Hal ini dikarenakan sistem kekebalan tubuh pada kucing muda belum maksimal sedangkan pada kucing dengan rambut tebal mereka dapat menjadi perkembangan spora sehingga sulit dihilangkan.

Berikut beberapa gejala yang ada pada kucing saat terkena ringworm :

  • Munculnya infeksi atau luka yang berbentuk cincin melingkar pada kulit kucing
  • Adanya bercak merah
  • Kucing mengalami rambut rontok di bagian tertentu
  • Munculnya ketombe pada rambut atau tekstur bersisik
  • Ringworm di kulit kepala akan dimulai dengan benjolan atau luka kecil

Cara Mengobati Ringworm pada Kucing

Kucing  masih menular selama tiga hingga enam minggu. Anda harus tetap mempertahankan perawatan dari dokter hewan meskipun kucing sudah menunjukkan tanda lebih baik sebelum perawatan selesai. Memberikan obat anti jamur selama waktu yang direkomendasikan dokter hewan adalah hal yang paling penting karena ringworm bisa saja muncul kembali.

 Dokter hewan biasanya akan mengobati ringworm dengan kombinasi obat anti jamur. Mereka juga bisa mengoleskan obat topikal seperti salep ke kulitnya. Dokter hewan akan merekomendasikan agar mandi dengan obat untuk pengobatan ringworm pada kucing. Mereka akan memberikan obat yang cocok untuk kucing kesayangan anda.

Sebaiknya memisahkan ruangan kucing dengan sekitar agar mudah dibersihkan dan tidak menyebarkan jamur pada orang atau hewan lain di rumah. Anda juga disarankan untuk membersihkan setiap ruangan dari bulu kucing anda dan bersihkan berbagai perlengkapan kucing.

Nah itulah gejala dan cara mengobati ringworm pada kucing. Jika kucing anda menunjukkan gejala seperti yang disebutkan di atas, anda dapat menghubungi layanan call center Pet Care untuk konsultasi dengan dokter hewan. Pet Care menyediakan layanan dokter hewan ke rumah sehingga penyebaran ringworm dapat dicegah.

Tungau Telinga Pada Kucing : Gejala dan Cara Mengobatinya

Hama seperti tungau sering kali menyerang hewan peliharaan termasuk kucing. Tungau dapat menyebabkan kucing menggaruk telinganya terus bahkan dapat menyebabkan iritasi parah. Hama ini tinggal di permukaan saluran telinga kucing.

Lantas apa saja gejala dan bagaimana cara mengobati tungau telinga pada kucing?

Gejala Tungau Telinga Pada Kucing

Tungau memang memiliki ukuran yang kecil, tetapi anda dapat memperhatikan tanda yang ditinggalkan oleh tungau. Tungau dapat mempengaruhi satu atau kedua telinga. Berikut gejala yang akan terlihat pada kucing saat terkena tungau :

  • Kemerahan di telinga kucing
  • Kerak di ujung telinga kucing
  • Sering menggaruk telinga
  • Kucing sering menggelengkan kepala
  • Kotoran telinga berwarna gelap

Penyebab umum tungau telinga pada kucing yakni tertular dari hewan lain. Kucing yang sering berinteraksi dengan hewan lain atau sering berada di luar ruangan dapat terkena tungau.

Kondisi kandang yang tidak sehat juga dapat menjadi penyebab kucing terkena tungau. Oleh karena itu, sebagai pemilik hewan peliharaan anda harus rutin membersihkan kandang kucing.

Cara Mengobati Tungau Telinga Pada Kucing

Cara pertama yang dapat anda lakukan yakni membersihkan telinga kucing. Bersihkan penumpukan kotoran dan bilas dengan lembut. Gunakan obat pembersih telinga khusus kucing lalu teteskan ke dalam lubang telinga kucing.

Jika anda khawatir merusak gendang telinga kucing, sebaiknya bawa ke dokter hewan. Dokter hewan akan memberikan penanganan dan resep yang tepat untuk kucing kesayangan. Dokter hewan bisa saja memberikan obat suntik tambahan jika diperlukan. Obat tungau telinga kucing tersedia dalam bentuk oles atau suntikan.

Anda sebaiknya memeriksa kembali kucing dalam waktu satu atau dua minggu kemudian untuk memastikan tungau sudah hilang. Dokter hewan akan memberikan langkah selanjutnya yang tepat untuk kucing kesayangan.

Tungau sebenarnya dapat dicegah. Anda dapat memberikan perawatan anti parasit pada kucing anda. Jangan lupa untuk menjaga lingkungan sekitar kucing agar selalu bersih. Kucing sebaiknya tetap di dalam ruangan untuk mencegah tungau datang lagi.

Pet Care menyediakan layanan konsultasi dokter hewan ke rumah sehingga kucing anda tetap di dalam ruangan. Anda dapat menghubungi call center Pet Care.