Tag: kucing

Tips Mengatasi Kucing Agresif Agar Mau Diajak Bermain

Kucing agresif akan cenderung akan menunjukan karakter yang galak, terutama saat kita mencoba untuk mengelus tubuhnya. Memelihara kucing yang bersemangat tentu akan membuat kita bahagia karena mereka akan lebih aktif ketika diajak bermain. 

Sayangnya tidak semua kucing memiliki sifat aktif yang ramah, ada kalanya kucing mempunyai sifat aktif yang agresif. Lalu, bagaimana cara mengatasi anabul yang memiliki sifat agresif cenderung galak? Yuk cari tahu lewat artikel ini.

Apa Penyebab Kucing Bertindak Agresif?

Ada beberapa faktor yang menyebabkan kucing bertindak agresif seperti stress akibat perjalanan, merasa lingkungannya berbahaya dan tidak mengenali pemiliknya. Tindakan agresif dari anabul ditandai dengan mendesis, tidak mau mendekat, mencakar sampai menggigit.

Komunikasi yang dilakukan kucing biasanya melalui mata, telinga, suara serta ekornya. Kucing memiliki bahasa tubuh yang beragam. Cobalah mempelajari pola perilaku mereka ketika ingin makan, beristirahat ataupun bermain agar bisa mendekatkan diri dengan pola perilakunya.

Bagaimana Cara Mengatasi Kucing Agresif? 

Kalian bisa mencoba beberapa cara dibawah ini untuk mengurangi sikap agresif anabul. Namun, lakukan cara ini secara bertahap, perlahan dan konsisten.

Buat tempat tinggal yang nyaman

Sama seperti manusia, kucing ataupun hewan lainnya memerlukan tempat tinggal yang nyaman agar bisa menjalani kesehariannya dengan tenang dan tidak merasa dalam bahaya. 

Kalian bisa memberikan alas tidur yang berbusa, mainan yang diletakan di tempat mereka bermain serta selalu memperhatikan kebersihan tempat tinggalnya. Cara ini bisa kalian terapkan dengan mudah asalkan dijalankan secara konsisten.

Periksakan ke dokter hewan 

Kucing bisa berubah menjadi agresif jika sedang dalam kondisi yang tidak sehat. Namun, kalian pasti kesulitan untuk membawa kucing agresif ke dokter hewan bukan? Kalian bisa menghubungi call center Pet Care untuk layanan dokter hewan ke rumah.

Dokter hewan dari Pet Care akan datang ke rumah Anda untuk memeriksa kondisi kesehatan kucing kesayangan Anda. Dengan begini akan lebih memudahkan Anda kan? Tunggu apalagi? Segera hubungi Pet Care agar anabul kesayangan mendapatkan pemeriksaan serta penanganan yang tepat.

Berikan sentuhan juga perhatian untuk anabul

Cara terakhir yang bisa kalian coba adalah dengan mencoba menyentuh dan memberikan perhatian kepada mereka dengan mengajak nya bermain. 

Kucing yang sering diberikan sentuhan seperti di elus atau di gendong lama kelamaan akan terbiasa dan tidak merasa asing dengan lingkungannya. Kalian harus melakukan hal ini secara bertahap dan sabar.

Demikian pembahasan mengenai cara mengatasi kucing yang agresif. Dengan artikel ini, diharapkan kalian jadi lebih paham bagaimana menangani sifat kucing yang beragam. Temukan informasi menarik lainnya seputar hewan peliharaan di social media Pet Care.

Penyebab Mata Kucing Belekan dan Cara Merawatnya

Mata kucing belekan merupakan keadaan yang cukup sering terjadi pada kucing, baik kucing peliharaan maupun kucing liar. Sebenarnya, apa penyebab mata kucing belekan dan bagaimana cara merawatnya? Yuk simak penjelasannya dibawah ini.

Kotoran pada mata biasanya berasal dari air mata anabul yang terus menerus keluar di sudut mata. Air mata yang keluar terus menerus ini bisa disebabkan karena ada sesuatu yang mengiritasi mata anabul. Selain itu masih ada beberapa penyebab mata kucing belekan.

Apa Yang Menyebabkan Mata Kucing Belekan?

Anabul yang belekan, penglihatan nya akan terganggu bahkan pada keadaan parah bisa menyebabkan kebutaan pada kucing. Dibawah ini adalah beberapa penyebab mata anabul yang belekan.

Infeksi mata

Masalah belekan ini tentu tidak jauh dari masalah infeksi mata kucing. Infeksi seperti virus dan bakteri biasanya membutuhkan antibiotik. Segera bawa anabul ke dokter hewan untuk mendapatkan pengobatan dan pencegahan penyebaran lebih lanjut. 

Konjungtivitis

Tahukah kalian apa itu konjungtivitis? Ini merupakan peradangan yang terjadi pada lapisan merah muda pada area mata. Biasanya akan membuat mata bengkak dan lebih sensitif terhadap cahaya. 

Gangguan kornea

Produksi air mata berlebih akibat adanya gangguan kornea bisa menyebabkan mata kucing belekan. Untuk perawatannya harus dilihat dari apa yang mengganggu korea tersebut? Tapi, perawatan paling mudah adalah menjaga kebersihan mata kucing.

Belekan pada anabul bisa mengganggu penglihatannya. Oleh karena itu, diperlukan perawatan dan selalu jaga kebersihan area mata kucing. Nah, sekarang kita akan bahas mengenai cara merawatnya.

Bagaimana Cara Merawat Mata Kucing Agar Tidak Belekan?

Seperti yang dibahas di atas, mata belekan bisa terjadi karena adanya infeksi virus maupun bakteri. Oleh karena nya, melakukan vaksinasi sesuai dengan kebutuhan kucing bisa menghindari masalah mata.

Ketika kucing sudah terlanjur belekan, Anda bisa membantunya dengan cara yang nyaman seperti menggunakan kapas yang sudah dicelupkan pada air hangat kemudian bersihkan dari sudut ke arah luar.

Untuk menghindari hal hal yang tidak kita inginkan, disarankan agar tidak menggunakan obat tetes maupun pencuci mata yang dijual bebas kecuali Anda sudah berkonsultasi dengan dokter hewan. Kenapa? Perawatan adalah bagian penting, Anda tidak bisa sembarangan agar tidak memperburuk kondisi kesehatan kucing.

Kapan Harus Ke Dokter Hewan? 

Anda bisa segera memeriksakan kondisi kesehatan anabul ke dokter hewan jika dirasa belekan nya tidak berkurang. Pet Care bisa menjadi solusi terbaik ketika Anda sedang membutuhkan dokter hewan. 

Saat ini layanan dokter hewan ke rumah dari Pet Care sudah tersedia di banyak daerah sehingga bisa menjangkau lebih banyak lokasi. Hubungi call center Pet Care agar segera mendapatkan konsultasi dari dokter hewan berpengalaman.

Jangan Menarik Ekor Kucing, Ini Bahayanya!

Ekor kucing merupakan salah satu bagian tubuh kucing yang menggemaskan. Baik saat beraktivitas maupun saat sedang bersantai, ekor kucing akan bergerak ke atas ataupun kebawah dan seperti mengibas-ngibas ekornya sesuai dengan gerakan tubuhnya.

Karena itu, tidak hewan dari pemilik kucing berkeinginan untuk menarik dan memainkan ekornya kan? Namun, perlu kalian ketahui bahwa menarik ekor hewan peliharaan terutama kucing bisa berbahaya dan mempengaruhi kondisi kesehatannya loh. Kok bisa? Berikut penjelasannya

Kenapa Tidak Boleh Menarik Ekor Kucing? 

Tahukah kalian bahwa ekor kucing memiliki kulit, lemak, otot sampai tulang belakang? Bagian ekor memiliki area yang lebih sensitif dan mereka biasanya akan menjadi agresif dan geli. Pada saraf tersebut memiliki fungsi untuk mengatur proses buang air kecil hingga besar. Udah kebayang belum apa akibatnya kalau sampai kita sembarangan narik ekornya?

Menarik buntut kucing bisa menyebabkan tulangnya patah. Seringkali kita jadi gak sadar akan kenyamanan kucing saat kita sedang bermain dan bercanda dengan hewan yang menggemaskan satu ini. Dari hal tersebutlah yang memungkinkan tulangnya bisa patah jika kita menariknya. Dibawah ini terdapat beberapa macam bahaya menarik buntut kucing secara sembarangan.

Bahaya Menarik Ekor Kucing Secara Sembarangan

Kelumpuhan

Akibat dari menarik ekornya yang pertama adalah bisa menyebabkan kelumpuhan. Saraf pada ekor memiliki fungsi yang penting yaitu sebagai pengendali utama yang mempengaruhi otot. Kucing dengan ekornya yang patah bisa saja mengalami kelumpuhan pada bagian tubuh belakangnya seperti kakinya.

Dislokasi

Bukan cuma patah, ketika kita memainkan ekor kucing bisa saja menyebabkannya menjadi terkilir. Kondisi seperti sangat tidak nyaman dan membuat kucing merasa kesakitan. Anda harus segera membawanya ke dokter hewan agar diberikan pertolongan pertama yang optimal.

Pet Care bisa menjadi solusi paling tepat disaat kalian membutuhkan dokter hewan. Pet Care menyediakan layanan dokter hewan ke rumah yang siap membantu Anda untuk mengobati sekaligus memberikan tindakan medis terbaik untuk hewan kesayangan Anda. 

Cukup dengan menghubungi call center Pet Care, maka dokter hewan dengan segudang pengalaman akan mengunjungi Anda di lokasi yang sudah Anda tentukan, misalnya di rumah ataupun di kantor. 

Karena kalian sudah tahu mengenai bahaya menarik buntut kucing, jangan pernah Anda coba memainkan bagian sensitif kucing yang satu ini secara sembarangan. Sayangi hewan peliharaan dengan sepenuh hati dan rawatlah mereka agar hidupnya bahagia dan panjang agar bisa selalu menemani Anda.

Cara Mengobati Kaki Kucing Yang Pincang

Kucing merupakan hewan peliharaan yang cukup aktif dalam bergerak terutama saat bermain. Karena itu, ada beberapa kucing yang mengalami cedera di bagian kakinya saat mereka bermain terlalu aktif. Lalu, bagaimana jika kucing kesayangan Anda mengalaminya? Tentu Anda akan sangat khawatir bukan? 

Oleh karena itu, tambah pengetahuan Anda seputar cara mengobati kaki kucing yang pincang agar Anda bisa memberikan pertolongan pertama saat mereka mengalami cedera. Pet Care akan memberikan beberapa penjelasannya dibawah ini.

Memelihara hewan dirumah sangat diperlukan sebuah komitmen untuk mengurusnya dalam segala kondisi. Seperti yang sudah kita tahu, biaya perawatan seekor hewan tidaklah murah dan mudah. Jika Anda sudah memutuskan untuk memelihara kucing, maka Anda harus siap dan mau bertanggung jawab atas kehidupannya.

Ada beberapa penyebab dari pincangnya kaki kucing kesayangan Anda seperti radang sendi, kuku tumbuh ke dalam, terluka, cedera sampai menderita penyakit saraf. Salah satu cara paling efektif untuk mengetahui penyebab kaki kucing pincang adalah dengan membawanya ke dokter hewan agar kondisi mya bisa diperiksa langsung. 

Pet Care menyediakan layanan dokter hewan ke rumah yang akan memudahkan Anda dalam membantu merawat kucing peliharaan. Dokter hewan Pet Care tersebar di berbagai daerah, Anda bisa memastikan kesedian dokter hewan terdekat melalui call center dan aplikasi Pet Care.

Cara mengobati kaki kucing pincang

Ketika kucing kalian sedang cedera di bagian kaki, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantunya agar cepat sembuh dan beraktifitas seperti biasa. Mau tahu apa saja? Berikut caranya.

Kompres dengan es batu

Jika kaki kucing menunjukan pembengkakan karena keseleo, kompreskan es batu selama kurang lebih 15 menit sebanyak 2x sehari. Pengompresan menggunakan es batu bisa meningkatkan sirkulasi darah serta mengurangi pembengkakan.

Membatasi pergerakan kucing

Cara berikutnya yang bisa anda lakukan untuk membantu proses penyembuhan kaki kucing yang sedang sakit adalah dengan membatasi pergerakan dan mengurangi aktivitas bermainnya. Misalnya, biarkan ia tinggal sementara di kandang nya serta siapkan makanan, minuman sampai liter box nya di dalam kandang.

Membersihkan area kaki yang pincang

Apabila kaki pincang disebabkan oleh benda seperti serpihan kaca, duri ataupun benda lain yang mengganggu pergerakan kaki kucing, cobalah untuk menarik benda tersebut. Kemudian, bersihkan kaki kucing menggunakan antibakteri agar tidak infeksi.

Sekian pembahasan mengenai cara mengobati kaki kucing yang pincang. Mau informasi menarik lainnya seputar hewan peliharaan? Temukan di social media Pet Care.

Mau Bawa Kucing Untuk Perjalanan Jauh? Ini Cara Agar Mereka Nyaman

Siapa disini yang sedih saat tidak bisa bawa kucing karena kita akan melakukan perjalanan jauh? bagi para pecinta kucing, meninggalkan mereka, meski hanya beberapa hari adalah hal yang tidak mudah. Oleh karena itu, ada banyak pemilik anabul yang memilih untuk membawa peliharaan nya, contohnya anabul yang diajak mudik saat libur lebaran.

Nah, membawa kucing untuk diajak mudik mungkin bagi kalian tidaklah sulit. Namun, apakah kalian sudah memastikan kenyamanan hewannya? kucing kerap lebih mudah terkena stress selama perjalanan, apalagi jika waktu perjalanan yang sampai berjam-jam atau seharian bahkan bisa lebih.

Nggak mau kan kucing kesayangan Anda jadi stress dan berakhir sakit? Karena itu, disini Pet Care akan memberikan beberapa cara atau tips dalam membawa kucing untuk perjalanan panjang dengan nyaman. Simak terus artikelnya agar kucing Anda bisa menikmati perjalanan liburan yang menyenangkan!

Cara Bawa Kucing untuk Perjalanan Jauh

Rasa stress yang dapat ditimbulkan dari ketidaknyamanan kucing selama perjalanan bisa membuat kondisi kesehatan kucing menurun bahkan mereka jadi mempunyai keinginan untuk kabur saat ada kesempatan. Pastinya kalian gak mau kan hal ini terjadi pada kucing kesayangan?

Untuk itu, Anda bisa mengikuti beberapa tips dibawah dalam bawa kucing untuk perjalanan jauh.

Konsultasikan ke dokter hewan sebelum melakukan perjalanan jauh

Hal pertama ini sangat penting. Kenapa? Anda perlu mengetahui kondisi kesehatan anabul sebelum melakukan perjalanan jauh, apakah memungkinkan atau tidak. Pet Care menyediakan layanan dokter hewan ke rumah yang bisa Anda ajak konsultasi dan melakukan pemeriksaan rutin terhadap anabul kesayangan.

Coba Ajak Kucing Untuk Perjalanan Jarak Dekat Dahulu

Jangan langsung mengajak kucing untuk melakukan perjalanan jarak jauh, kucing adalah hewan yang bisa menumbuhkan kebiasaan. Oleh karena itu, membiasakan kucing atau mencoba perjalanan jarak dekat dengan kucing bisa membuat mereka lebih nyaman ketika nantinya menempuh perjalanan jarak jauh.

Siapkan Pet Cargo yang Nyaman untuk Kucing

Tas kucing atau pet cargo merupakan benda alternatif yang paling tepat untuk anabul disaat mereka melakukan perjalanan bersama Anda. Saat ini, ada banyak variasi pet cargo yang beredar di e-commerce yang bisa Anda pilih sesuai dengan ukuran kucing dan kenyamanan kucing Anda.

Beri Makanan Sebelum Berangkat

Memberi makan dan minum kepada anabul sebelum perjalanan dilakukan untuk mengantisipasi jika ternyata anabul Anda sulit makan atau minum selama perjalanan. Tapi ingat, berikan makan dan minum secukupnya dan jangan terlalu memaksanya untuk makan berlebihan.

Bawa Perlengkapan Anabul

Tips terakhir yang harus kalian ingat adalah jangan lupa membawa perlengkapan anabul. Apa saja? Perlengakapan disini adalah berupa mainan favorite, makanan dan snack kesukaan anabul Anda, harness dan talinya, sampai perlengakapan kebersihan kucing Anda.

Nah, kalau semua cara diatas sudah Anda lakukan dan anabul sudah dipastikan dalam kondisi sehat atau siap berpergian, Anda bisa menempuh perjalanan yang menyenangkan bersama hewan kesayangan Anda tanpa perlu khawatir akan kenyamanannya. Mau tips atau informasi menarik lainnya mengenai hewan peliharaan? Kunjungi social media Pet Care.

Kucing Dehidrasi : Gejala, Penyebab dan Cara Mencegahnya

Pernahkah kalian mendengar kucing dehidrasi? Sama seperti manusia, kucing juga bisa mengalami dehidrasi. Air adalah kebutuhan yang sangat penting dan harus dipenuhi kucing agar membantu sirkulasi, pencernaan dan pembuangan kotoran kucing.

Oleh karena itu, kucing yang mengalami dehidrasi harus segera diberikan cairan yang cukup. Tahukah kalian hewan berbulu yang satu ini membutuhkan sekitar 88 sampai 118 ml air per 2,2 kg berat tubuhnya setiap hari. 

Dehidrasi pada hewan berbulu terjadi karena kurangnya cairan pada tubuh. Untuk memenuhi kebutuhan cairan didalam tubuh bukan hanya berasal dari air tapi juga bisa berasal dari makanan, yaitu makanan basah kucing.

Kucing yang mengalami deshidrasi memerlukan segera tindakan untuk membantunya agar tidak menyebabkan masalah kesehatan yang lebih parah. Pet Care akan berbagi informasi mengenai gejala, penyebab dan mencegah kekurangan cairan pada kucing. Yuk simak!

Gejala atau Ciri-ciri Kucing Dehidrasi

Dehidrasi adalah ketidakseimbangan air dan elektrolit didalam tubuh kucing. Berikut ciri ciri yang ditujukan kucing ketika mengalami dehidrasi yang perlu kalian ketahui agar bisa mendeteksi sedini mungkin dan langsung memberikan tindakan pertolongan.

  • Kehilangan nafsu makan
  • Lesu dan tidak interaktif
  • Mata kucing tampak cekung dan kusam
  • Denyut jantung meningkat
  • Jarang buang air kecil
  • Tidak minum 
  • Gusi dan mulut kering
  • Terengah-engah

Penyebab Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi pada kucing paling umum disebabkan karena tidak minum sehingga tubuhnya kekurangan cairan. Tapi, bisa juga disebabkan oleh terlalu banyak cairan yang keluar dari tubuh. 

Anabul yang aktif bermain, berlari dan sangat interaktif bisa saja lebih mudah dehidrasi karena ia mengeluarkan lebih banyak cairan melalui keringat dan penguapan. Oleh karenanya, jika Anda mempunyai kucing yang aktif, sediakan tempat air minum yang mudah dijangkau.

Tak hanya itu saja, masih ada beberapa penyebab anabul Anda mengalami dehidrasi. Berikut penyebab lainnya yang menjadi faktor kucing Anda mengalami kekurangan cairan.

  • Cuaca yang panas
  • Demam
  • Diare
  • Diabetes
  • Heatstroke
  • Muntah-muntah

Bagaimana Cara Mencegah Dehidrasi pada Kucing?

Seperti yang sudah dibahas di awal, cara pencegahannya adalah dengan memberikan asupan air yang cukup untuk tubuh kucing. Nah, yang mungkin jadi pertanyaan Anda sekarang adalah bagaimana jika kucing tidak mau minum air yang sudah kita sediakan? Jika kucing tidak mau minum, ada beberapa cara yang bisa Anda coba lakukan agar kebutuhan cairan mereka tetap terpenuhi.

  • Berikan makanan basah, makanan basah umumnya mengandung air 70-80%
  • Menyediakan air minum dengan menggunakan alat pancuran agar air selalu terasa fresh

Jika cara diatas tidak berhasil dan kucing Anda tetap tidak mau minum, segeralah hubungi dokter hewan dan lakukan konsultasi untuk mengetahui kondisi kesehatan anabul kesayangan Anda.

Pet Care menyediakan layanan dokter hewan ke rumah untuk konsultasi dan melakukan tindakan untuk menjaga kesehatan anabul. Cukup dengan menghubungi call center Pet Care.

5 Penyebab Bulu Kucing Rontok yang Patut Diwaspadai

Kondisi bulu kucing yang rontok mungkin dianggap hal yang normal. Namun, sebenarnya ada beberapa penyebab yang patut kalian waspadai ketika bulu anabul rontok. Selain itu, bulu yang rontok juga bisa menjadi pertanda adanya penyakit tertentu yang sedang diderita anabul.

Setiap pemilik anabul, pastinya menginginkan hewan kesayangannya memiliki bulu yang halus, mengkilap, tebal dan sehat bukan? Dengan bulu yang seperti itu, penampilan anabul kesayangan Anda akan lebih menggemaskan.

Bulu rontok pada kucing disebut sebagai alopecia. Kerontokan bulu bisa terjadi pada sebagian atau keseluruhan tubuh kucing. Ada banyak sekali penyebab bulu kucing rontok. Dibawah ini kita akan membahas beberapa penyebab bulu rontok yang patut diwaspadai.

Penyebab Bulu Kucing Rontok

Bulu kucing yang mengalami kerontokan bisa disebabkan oleh adanya infeksi, alergi, stress, kekurangan asupan nutrisi dan adanya gangguan endokrin. Berikut penjelasannya.

Infeksi Parasit

Penyebab yang paling sering ditemukan dari kerontokan adalah adanya infeksi parasit seperti kutu atau tungau. Ketika terinfeksi, kucing akan merasa gatal dan sering menggaruk dan menjilati tubuhnya sehingga bulunya rontok. 

Alergi

Penyebab kedua yang paling umum adalah dikarenakan adanya alergi. Sama seperti manusia, kucing yang mengalami alergi bisa menyebabkan bulunya rontok. Alergi sendiri bisa terjadi karena banyak faktor seperti makanan, obat yang dikonsumsi, debu, serbuk sari sampai gigitan serangga.

Stress

Saat mengalami stress, kucing cenderung menjilat dan menggaruk kulitnya yang membuat bulunya menjadi rontok. Jika kucing Anda mengalami stress terus menerus bisa saja akan mengalami kebotakan. Perhatikan selalu kucing kesayangan Anda agar tidak mengalami stress yang bisa menyebabkan kondisi kesehatannya menurun.

Kekurangan Asupan Nutrisi

Kucing yang bulunya rontok dan tampak kusam biasanya dikarenakan kekurangan asupan nutrisi seperti omega-3, protein, vitamin dan mineral. Agar tidak kekurangan nutrisi, Anda harus pandai dalam memberikan makanan dan minuman untuk kucing. Selain itu, lakukanlah pemeriksaan rutin agar kesehatannya selalu terpantau.

Gangguan Endokrin

Rontoknya bulu kucing bisa disebabkan oleh hipertiroidisme tiroid yang terlalu aktif. Selain membuat bulu kucing menjadi rontok, gangguan endokrin juga menyebabkan penurunan berat badan.

Itu dia penjelasan mengenai penyebab rontoknya bulu kucing. Sementara, untuk tindakan pencegahannya bisa dilakukan dengan cara melakukan perawatan anti kutu secara rutin. Kalian bisa melakukan konsultasi dahulu mengenai masalah kesehatan kucing yang bisa menyebabkan kerontokan bulunya kepada dokter hewan

Cara lain untuk mencegah kerontokan bulu kucing adalah dengan membersihkan rumah dan memastikan tidak ada kutu atau serangga lain yang bisa menyerang hewan kesayangan Anda. Baca informasi lainnya mengenai hewan peliharaan kalian di social media Pet Care.

Wajib Tahu! Ini Tips Menyimpan Makanan Basah Kucing

Bagi pemilik hewan peliharaan seperti kucing dan anjing pasti sudah tidak asing dengan jenis makanan basah atau wet food. Makanan ini sangat digemari kucing karena aroma, rasa dan tekstur nya sangat cocok dengan anabul.

Pemilihan makanan kucing sangat beragam. Ada makanan kering dan makanan basah. Masing masing dari jenis makanan kucing ini memiliki nutrisi nya sendiri, tinggal bagaimana kita mengatur takaran untuk kucing kesayangan kita agar seluruh gizi nya terpenuhi dengan baik.

Namun ternyata, bukan hanya harus pandai dalam memilah makanan anabul saja. Tapi kita juga perlu tahu cara menyimpan makanan tersebut. Kucing cenderung menyukai makanan yang baru dibuka bukan yang sudah lama diluar terkena udara.

Oleh karena itu, kali ini Pet Care akan memberikan beberapa tips menyimpan makanan kucing agar tetap segar dan awet. Berikut ulasannya.

Karakteristik Wet Food

Makanan basah berbeda dengan makanan kering. Biasanya setelah dibuka, makanan basah atau wet food akan lebih cepat basi dan berubah. Oleh karena itu, tips menyimpan yang akan kami sampaikan sangat berguna untuk menjaga konsistensinya.

Tips Menyimpan Makanan Basah Agar Awet

Setelah membuka penutup kaleng makanan kucing, segeralah simpan di kulkas atau lemari pendingin. Hal ini dilakukan untuk menjaga kelembapan dan meminimalisir paparan udara serta mengurangi bau.

Perlu diingat, sebelum menyimpan di lemari pendingin kalian harus menutup kaleng yang sudah terbuka terlebih dahulu. Gunakan lah penutup makanan basah yang biasanya bisa ditemukan pada e-commerce atau pet shop terdekat.

Penutupan kaleng makanan ditujukan agar aroma makanan kucing tidak menyebar dan ketika akan dihidangkan lagi kepada kucing kesayangan kita, mereka akan tetap merasakan kesegarannya.

Apa Manfaat Memberikan Makanan Basah Untuk Kucing?

Manfaat dari memberikan wet food untuk kucing adalah membantu meningkatkan asupan air yang baik untuk kondisi kesehatan kucing. Makanan kucing yang basah akan membantu mereka untuk mengurangi dehidrasi sehingga bisa meminimalisir penyakit seperti ginjal dan saluran kemih.

Pemberian makanan basah tetaplah harus sesuai anjuran, makanan kucing juga harus dikombinasikan dengan makanan kering serta snacknya. Kita tidak bisa terus menerus memberikan makanan basah, kita harus pandai mengimbangi asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh kucing.

Sekian pembahasan tentang makanan basah untuk kucing yang bisa kita sampaikan. Temukan informasi lainnya mengenai hewan peliharaan yang mencakup kesehatan hewan, kebutuhan vaksinasi hewan serta informasi tambahan lainnya seputar anabul bisa kalian cek di social media serta blog Pet Care.

Wajib Tahu! Ini Tips Merawat Kucing Yang Sudah Tua

Kucing yang sudah tua memerlukan perawatan yang berbeda sesuai dengan perubahan kebutuhan dan mentalnya. Semua kucing memang harus dirawat dengan baik, namun kucing yang sudah tua akan butuh perhatian dan perlakuan khusus daripada yang lainnya.

Lalu, pada umur berapa kucing dianggap sudah tua? Kucing mulai menunjukan perubahan mental saat berumur mulai dari 7 tahun keatas. Kemudian, bisa dianggap sebagai kucing tua pada umur 10 tahun.

Saat berusia antara 10 sampai 12 tahun, kucing mulai melambat tapi tidak perlu khawatir, usia kucing rumahan bisa hidup hingga 20 tahunan dengan catatan Anda memastikan kondisi kesehatannya dan memberikan perhatian yang maksimal.

Tips Merawat Kucing Tua

Pelajari beberapa tips merawat kucing tua dibawah ini agar Anda masih bisa memiliki waktu yang panjang untuk bermain dan selalu bersama dengan kucing kesayangan Anda. 

Memperhatikan pola makan dan nutrisi

Nutrisi menjadi bagian yang sangat penting dalam mendukung fungsi fisik kucing. Anda bisa memberikan makanan yang kaya akan lemak omega 3 dan antioksidan. Berikan makanan kucing dengan porsi yang lebih kecil namun lebih sering agar meningkatkan pencernaannya.

Tidak membiarkannya main di luar tanpa pengawasan

Mau kucing Anda yang sudah tua tetap sehat? Jangan biarkan mereka main diluar tanpa pengawasan. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyakit menular dari hewan lain. Tetapi agar kucing tidak mudah stress, berikan mereka lingkungan yang nyaman saat berada di dalam rumah.

Melakukan pemeriksaan rutin

Banyak owner yang mengabaikan pemeriksaan rutin pada kucing padahal ini adalah langkah yang sangat penting. Mulai dari saat kucing masih kecil sampai tua, memeriksa kesehatan nya secara rutin adalah hal yang wajib.

Biasanya dokter hewan akan memberikan saran waktu pemeriksaan rutin dengan melihat usia dan kondisi kesehatannya. Anda bisa menghubungi call center Pet Care yang menyediakan layanan dokter hewan ke rumah. Dokter hewan Pet Care siap membantu Anda untuk memeriksakan kondisi kesehatan kucing kesayangan.

Seiring bertambahnya usia, kucing akan semakin lambat namun jangan ragu untuk tetap bermain dan memanjakan kucing Anda sebab mereka tetap membutuhkan kasih sayang dan belaian pemiliknya. 

Dari semua tips merawat kucing tua diatas yang paling utama adalah kesabaran dan ketekunan Anda untuk memberikan yang terbaik disaat kucing sudah tua. Dengan begitu, diharapkan kucing yang sudah berumur pun tetap bisa menjalani hidupnya dengan nyaman, bahagia dan pastinya sehat.

Punya Anjing dan Kucing? Berikut Cara Mengakrabkan Mereka!

Mengakrabkan anjing dan kucing sekaligus sering menjadi impian para pecinta hewan. Namun, banyak pecinta hewan yang bingung untuk menyatukan kedua jenis hewan berbeda tersebut. Mitosnya, semua anjing dan kucing tidak akan akur bila disatukan dalam satu tempat. Apakah faktanya juga sama?

Ternyata, ada pula pecinta hewan yang berhasil memelihara anjing dengan kucing bersamaan. Bahkan, keduanya bertumbuh seperti saudara. Oleh sebab itu, mari intip cara mengakrabkan anjing dan kucing dalam artikel berikut!

Mengakrabkan Anjing dan Kucing Sejak Kecil

Cara termudah untuk mengakrabkan mereka adalah memelihara mereka secara berbarengan sejak kecil. Dengan begitu, mereka akan mengingat masing-masing sebagai teman dalam bertumbuh kembang. Pada beberapa kasus, anjing atau kucing juga dapat bertingkah laku tidak seperti seharusnya karena terlalu lama bergaul dengan satu sama lain. 

Untuk mencegah hal tersebut, berikan perlakuan yang berbeda agar keduanya mengerti bahwa terdapat perbedaan diantara mereka. Anda bisa membedakan keduanya dalam berbagai hal, salah satunya makanan. Anda tidak boleh memberikan makanan anjing pada kucing, begitu pula sebaliknya. Jika ini terjadi terus menerus, akan terjadi masalah serius yang akan berakibat fatal. Oleh karena itu, anda dapat mengakali hal ini dengan menaruh makanan di dua nampan berbeda. 

Apabila cara ini tidak berhasil, coba pisahkan anjing dan kucing di dua ruangan berbeda pada saat jam makan. Dengan begitu, keduanya akan mempelajari tempat makannya sendiri. 

Cara Mengakrabkan Anjing dan Kucing Dewasa

Sebenarnya, anjing dan kucing dewasa tidak jauh berbeda dengan anak-anak. Akan tetapi, terdapat beberapa tahapan yang harus anda perhatikan.

Pertama, anda harus memastikan keduanya bersih, bebas penyakit, dan telah mendapatkan vaksinasi. Untuk memastikan hal tersebut, anda dapat memanggil layanan vaksin anjing dan kucing di rumah oleh dokter PetCare

Setelah itu, jangan langsung satukan mereka berdua. Sebagai awalan, taruh keduanya di ruangan berbeda selama beberapa hari, tetapi tetap satu atap. Dengan begini, mereka akan terbiasa terhadap bau dan eksistensi keduanya. 

Jika mereka mulai beradaptasi dengan keberadaan masing-masing, mulai ajak keduanya untuk bertemu. Di awal pertemuan, jangan langsung satukan mereka dengan tiba-tiba. Anda harus berada dekat dengan keduanya dan memerhatikan keduanya dengan seksama. Apabila anjing atau kucing menunjukkan gejala cemas, tidak suka, atau marah, jauhkan mereka kembali untuk sesaat. 

Saat mereka sudah tenang, biarkan mereka mempelajari satu sama lain pelan-pelan. Untuk membuat mereka akrab, lakukan pertemuan ini terus menerus hingga anjing dan kucing anda menerima kebersamaan mereka.