Tag: kucing

Kutu pada Kucing Si Parasit Kecil Yang Menyebalkan Bagi Anabul

Kutu pada kucing menjadi masalah umum bagi anabul tersayang. Meskipun kecil, kutu dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. 

Namun, jangan khawatir, artikel ini akan memberikan tips yang efektif untuk mengatasi dan mencegahnya. Yuk baca artikel ini sampai akhir.

Sebelum membahas cara mengatasinya, kita perlu tahu tentang kutu pada kucing. Kutu adalah parasit yang hidup di kulit dan menghisap darah sebagai sumber makanan.

Mereka akan menyebabkan rasa gatal dan iritasi pada kulit bahkah lebuh parahnya dapat mengakibatkan penyakit serius jika tidak diatasi dengan cepat.

Gejala Terinfeksi Kutu pada Kucing

Sebagai pemilik perlu mengetahui tanda-tanda kutu yang menginfeksi tubuh anabul kita. Kutu dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi cepat bersembunyi di bulu-bulu. Berikut gejala yang dapat anda perhatikan:

1. Gatal yang berlebihan

Jika kucing sering menggaruk atau menjilat dirinya sendiri secara berlebihan. Ini bisa menjadi tanda terinfeksi kutu.

2. Perubahan pada Bulu

Kutu dapat menyebabkan kerusakan pada bulu kucing. Perhatikan apakah bulu kucing terlihat kusam, rontok atau ada tanda perubahan lainnya.

3. Kulit Memerah atau Membengkak

Jika kulit terlihat memerah, bengkak dan iritasi. Ini dapat menandakan adanya infeksi karena kutu.

Cara Mengatasi Kutu pada Kucing 

Jika kucing telah terinfeksi, tentunya akan sangat tidak nyaman karena gatal yang mengganggu aktivitasnya. Berikut cara mengatasinya: 

1. Cuci dan Sisir Rutin

Mandikan dengan menggunakan shampo khusus anti kutu. Kemudian sisir bulu dengan sisir khusus kutu untuk menghilangkan kutu dan telurnya.

2. Gunakan Obat topikal

Setelah dimandikan pilihlah obat topikal untuk mencegah kutu. Teteskan pada area sekitar leher dan kulit kucing. Pastikan konsultasikan dengan dokter hewan terdekat untuk merekomendasikan obat topikal yang sesuai.

3. Menjaga Kebersihan Lingkungan

Menjaga kebersihan lingkungan kucing juga sangat penting. Cuci tempat tidur kucing, selimut, dan mainan secara teratur. Gunakan obat semprot anti kutu pada area yang sering dilewati kucing.

Mengatasi kutu, menjadi tugas setiap pemilik untuk memastikan kesehatan dan kebahagiaan kucing kesayangan anda. Agar kucing tidak terinfeksi, maka perlu rajin melakukan grooming secara teratur. Dengan grooming, bulu kucing akan rutin dibersihkan. Ini akan mencegah datangnya kutu.

Untuk mendapatkan konsultasi seputar kesehatan dapat menghubungi dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care dokter hewan terdekat dari lokasi anda akan segera datang.

Penyakit Mulut Kucing Dapat Mengganggu Aktivitasnya

Penyakit mulut kucing adalah salah satu bentuk kepedulian kita terhadap kesehatan hewan peliharaan kita. Sebagai pemilik tentunya ingin kucing selalu sehat. Kesehatan mulut kucing merupakan faktor penting untuk memastikan kebahagiaan dan kesejahteraan kucing kesayangan.

Namun, seringkali pemilik kucing mengabaikan pentingnya merawat gigi dan mulut kucing. Artikel ini akan membahas berbagai masalah mulut pada kucing, termasuk gejala, pencegahan, dan pengobatan yang efektif.

Gejala Penyakit Mulut Kucing

1. Nafas Bau 

Jika nafas kucing berbau, hal ini bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan mulut.

2. Pembengkakan Gusi 

Pembengkakan atau kemerahan pada gusi dapat mengindikasikan peradangan atau infeksi.

3. Kehilangan Berat Badan 

Hal ini membuat kucing kesulitan makan, yang mengakibatkan kehilangan berat badan.

4. Air Liur Berlebihan 

Jika kucing mengalami produksi air liur yang berlebihan, ini bisa menjadi tanda adanya masalah di mulutnya.

5. Gigi Goyang atau Patah

Gigi yang goyang atau patah dapat menjadi tanda adanya masalah gigi atau gusi yang memerlukan perhatian medis.

Penyakit Mulut Kucing

1. Gingivitis:

Peradangan pada gusi yang dapat disebabkan oleh penumpukan plak dan tartar.

2. Stomatitis

Peradangan yang melibatkan seluruh rongga mulut, termasuk gusi, lidah, dan langit-langit mulut.

3. Abses Gigi

Kumpulan nanah di sekitar akar gigi, yang dapat menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan.

Pencegahan Penyakit Mulut Kucing

1. Pemberian Makanan Khusus

 Pilih makanan kucing yang dirancang khusus untuk kesehatan mulut, seperti makanan kering yang membantu membersihkan gigi.

2. Penyikatan Gigi Rutin

Rutin menyikat gigi kucing dapat membantu mengurangi pembentukan plak dan tartar.

3. Mainan Pembersih Gigi

 Berikan mainan khusus yang dirancang untuk membersihkan gigi kucing saat mereka bermain.

4. Pemeriksaan Rutin ke Dokter Hewan 

Periksakan gigi kucing secara rutin dengan menghubungi dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care, dokter hewan terdekat akan datang untuk memeriksa dan melakukan konsultasi terkait masalah gigi pada kucing

Dengan memahami gejala dan pencegahan penyakit mulut pada kucing, Anda dapat memastikan bahwa kucing kesayangan Anda tetap sehat dan bahagia. Selalu konsultasikan dengan dokter hewan Pet Care  untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.

Simblefaron Permasalahan pada Mata Kucing

Sebagai pemilik kucing tentunya ingin mereka tetap sehat dan bahagia. Namun, apa yang terjadi jika mereka mengalami masalah pada mata mereka? Salah satu kondisi yang perlu diwaspadai adalah Simblefaron

Masalah ini dapat mempengaruhi penglihatan dan kesejahteraan kucing kesayangan. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui tentang apa sebenarnya kelainan pada mata kucing ini, apa penyebabnya, dan bagaimana kita dapat membantu kucing kita menghadapinya.

Apa itu Simblefaron?

Simblefaron pada kucing adalah kondisi langka di mana kelopak mata bagian atas atau bawah melekat satu sama lain. Hal ini bisa terjadi pada satu atau kedua mata kucing. 

Ketika kedua kelopak mata saling melekat, bisa menyebabkan berbagai masalah, termasuk iritasi, infeksi, dan bahkan kehilangan penglihatan.

Penyebab Simblefaron pada Kucing

Beberapa faktor yang memicu terjadinya Simblefaron pada kucing salah satunya adalah faktor genetik atau keturunan. Selain itu, cedera atau infeksi mata yang tidak diobati dengan baik juga bisa menjadi pemicunya.

Gejala Simblefaron pada Kucing

Bagaimana kita tahu jika kucing menderita Simblefaron? Beberapa gejala yang dapat diperhatikan adalah kesulitan membuka atau menutup mata, kelopak mata yang melekat, atau tanda-tanda peradangan pada area sekitar mata seperti:

  1. Mata kering
  2. Mata terasa terbakar
  3. Mata bengkak
  4. Sensitif terhadap cahaya
  5. Masalah penglihatan
  6. Diplopia atau penglihatan ganda
  7. Entropion suatu kondisi di mana kelopak mata mengarah ke ke arah dalam  bola mata
  8. Lagophthalmos yaitu kesulitan untuk  menutup kelopak mata dengan benar

Jika melihat gejala-gejala ini, penting untuk segera menghubungi dokter hewan terdekat melalui layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care, dokter hewan terdekat dari lokasi anda akan datang untuk memberikan perawatan terbaik.

Mencegah Simblefaron pada kucing mungkin tidak selalu berhasil, apalagi jika kondisi tersebut disebabkan oleh faktor genetik. Namun, dengan memastikan kucing mendapatkan perawatan mata yang tepat saat mengalami cedera atau infeksi, kita dapat membantu mencegah masalah mata serius.

Kucing adalah makhluk yang luar biasa, dan mereka pantas mendapatkan perawatan terbaik dari kita. Simblefaron adalah masalah serius yang dapat mempengaruhi penglihatan dan kesejahteraan mereka, tetapi dengan pengawasan yang tepat dan perawatan yang sesuai, banyak kucing dapat pulih sepenuhnya dari kondisi ini.


Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan  dokter hewan terdekat melalui layanan Pet Care. Jika adanya masalah pada mata kucing, termasuk Simblefaron. Ingatlah bahwa perhatian dan perawatan yang tepat dapat membuat perbedaan besar bagi kucing kesayangan kita.

Waspada Anafilaksis pada Kucing Setelah Vaksin

Anafilaksis atau dikenal sebagai syok alergi adalah salah satu efek samping berat pada kucing setelah vaksin. Alergi ini dapat berakibat fatal bila tidak ditangani segera oleh pihak medis. 

Alergi timbul karena tubuh salah mengenali suatu zat, yang dikenal sebagai alergen, sebagai ancaman dan melepaskan sel-sel kekebalan untuk menghalang penyusup. Biasanya, reaksi alergi ini ringan berupa bersin atau gatal-gatal pada kulit. Namun, dalam keadaan yang ekstrim, syok anafilaksis dapat terjadi di seluruh tubuh.

Syok anafilaksis yang paling umum terjadi pada kucing adalah gangguan pernapasan, sistem pencernaan seperti kerongkongan, lambung, hati, pankreas, dan saluran usus.

Gejala Anafilaksis pada Kucing

48 jam setelah vaksin dialukan, kita bisa mengecek keadaan kucing kita untuk mengidentifikasi alergi anafilaksis yang terjadi. Berikut gejala alergi pada kucing setelah vaksin:

Gejala Umum

Tanda-tanda anafilaksis yang paling umum terjadi dalam hitungan detik hingga menit dapat dideteksi sebagai berikut:

  • Gangguan pernapasan yang parah hingga kesulitan bernapas
  • Diare
  • Muntah
  • Mengeluarkan air liur yang berlebihan
  • Terlalu bersemangat atau terlalu lemas
  • Gusi pucat
  • Tungkai dingin
  • Pembengkakan wajah
  • Kulit gatal di sekitar kepala dan wajah
  • Kejang
  • Koma

Gejala pada Sistem Tubuh

Selain sistem pernapasan dan pencernaan, anafilaksis dapat mempengaruhi sistem tubuh sebagai berikut:

  • Gatal-gatal di tubuh, terutama terlihat di area dimana alergen bersentuhan dengan kulit dan, pembengkakan wajah
  • Gusi pucat, anggota tubuh dingin akibat dari sistem kardiovaskular terganggu
  • Kejang-kejang, tremor, gelisah, agitasi,dan  koma apabila menyerang sistem saraf
  • Kemerahan pada mata

Jika kucing anda menunjukan gejala alergi setelah vaksin segera hubungi dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care, dokter hewan akan langsung datang untuk melakukan pemeriksaan. 

Dokter hewan  akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh untuk melihat tanda-tanda vital kucing, dan apabila diperlukan akan dilakukan tes darah untuk melihat peningkatan enzim hati dan sel inflamasi yang berlebihan.

Dokter hewan dapat mencurigai adanya syok jika gejala-gejala khas muncul secara tiba-tiba setelah terpapar alergen yang diketahui atau dicurigai.

Dengan pengetahuan yang baik tentang anafilaksis pada kucing, Anda dapat dengan cepat mengidentifikasi gejala dan memberikan perawatan yang diperlukan. Jangan ragu untuk menghubungi dokter hewan terdekat melalui layanan Pet Care. 

Mata Kucing Katarak : Penyebab dan Cara Mengobatinya

Jika anda melihat kucing anda tampak berhati-hati saat bergerak, ragu keluar rumah, atau melompat di atas kursi, bisa saja mata kucing menderita katarak. Hal ini dapat terjadi ketika kucing sudah berusia lebih dari 10 tahun. Katarak pada kucing memang jarang terjadi, namun ini termasuk penyakit serius yang harus ditangani segera agar kucing tidak mengalami kebutaan.

Katarak dapat menyerang salah satu mata atau kedua mata. Penyakit ini dipicu oleh penuaan, peradangan, penyakit, atau masalah kesehatan lainnya. Mata kucing akan terlihat keruh sehingga cahaya tidak dapat masuk ke retina, dan akhirnya gangguan penglihatan pun terjadi.

Lantas, apa saja tanda, penyebab, dan bagaimana cara mengobati mata kucing katarak? Yuk simak penjelasannya di bawah!

Gejala Mata Kucing Katarak

Kucing yang mengalami katarak biasanya akan menunjukkan gejala fisik dan perilaku seperti berikut :

  • Perubahan warna iris mata menjadi keruh dan kabur
  • Tersandung kakinya sendiri
  • Menabrak dinding atau funitur
  • Kesulitan menemukan tempat makanannya dan kotak kotorannya
  • Menunjukkan tanda stres atau cemas

Penyebab Mata Kucing Katarak

Penyebab paling umum kucing katarak adalah karena peradangan di dalam mata (uveitis) yang disebabkan oleh infeksi, penyakit, atau trauma. Trauma sendiri seperti cendera yang tembus pada mata, dapat menyebabkan pembentukan katarak dini.

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, walaupun kucing yang berusia di atas 10 tahun lebih sering mengalami katarak karena penuaan, kucing yang lebih muda atau anak kucing juga dapat terkena katarak.  Anak kucing yang kekurangan gizi dapat terkena katarak.

Kucing yang menjalani terapi radiasi untuk kanker pada wajah atau kepala mereka, dapat terkena katarak juga. Beberapa penyakit yang mendasari, karena tekanan darah tinggi dan diabetes, dapat dikaitkan dengan katarak pada kucing.

Bagaimana Cara Mengobati Mata Kucing Katarak?

Dokter hewan akan melakukan rencana penanganan yang tepat untuk kucing anda, tergantung dari kesehatan kucing, tingkat keparahan katarak, pemeriksaan darah, dan lokasi katarak. Apabila katarak diketahui sejak awal, maka akan semakin mudah menghentikan perkembangan katarak.

Meskipun tidak ada obat yang bisa menghilangkan katarak, terkadang obat diresepkan untuk menunda perkembangan katarak. Obat tetes mata antiinflamasi dapat digunakan untuk mengatasi uveitis dan mengurangi resiko tekanan tinggi pada mata.

Jika penyebabnya dikarenakan ada yang mendasari seperti hipertensi atau diabetes, dokter hewan akan menangani kelainan spesifik yang menyebabkan hilangnya penglihatan kucing anda.  Jika katarak sudah parah, mungkin pembedahan akan dilakukan untuk menyelamatkan atau memulihkan penglihatan.

Masa pemulihan mata pada kucing tergantung dari penanganannya. Apabila kucing menggunakan obat-obattan atau obat tetes, mereka harus sering diperiksa ke dokter hewan. Jika dilakukan pembedahan pada kucing, maka setelah mereka dioperasi harus melakukan janji temu dengan dokter hewan untuk memastikan kucing sembuh dengan baik.

Layanan dokter hewan ke rumah tersedia di Pet Care sehingga tidak perlu keluar. Anda dapat menghubungi call center Pet Care. Dokter hewan di Pet Care sudah berpengalaman dan anda juga dapat melakukan janji temu sesuai jadwal kucing anda.

Muka Kucing Bengkak: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Muka kucing yang bengkak biasanya menjadi tanda ada masalah kesehatan di peradangan di dalam atau di bawah kulit. Anda dapat melihat pembengkakan di sekitar area mata atau hidung, terkadang bengkak juga terjadi di pipi atau dibawah dagu kucing. Hal ini tentu membuat pemilik kucing menjadi khawatir.

Penyebab bengkak dapat bervariasi dan ada yang bersifat serius sehingga mengancam nyawa. Sebaiknya segera bawa kucing ke dokter hewan agar mendapat penanganan lebih lanjut.

Lantas, apa saja penyebab muka kucing bengkak dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk simak pembahasannya dalam artikel di bawah ini!

Penyebab Muka Kucing Bengkak

1. Reaksi Alergi

Reaksi alergi merupakan penyebab paling umum dari penyebab muka kucing mengalami bengkak. Penyebab kucing mengalami alergi karena makanan, sengatan serangga, serbuk sari, debu, atau obat-obattan. Alergi pada kulit juga menyebabkan peradangan pada kulit yang berakibat bengkak.

2. Abses

Ada dua jenis abses yang menyebabkan pembengkakan pada kucing.

  • Abses Gigi

Plak dan karang gigi pada di bawah garis gusi menyebabkan infeksi bakteri yang akhirnya menyebabkan abses. Infeksi pada gusi memang dapat menyebabkan peradangan dan menyebabkan kerusakan tulang hingga menyebar ke jaringan lunak dan terjadilah pembengkakan. Anda dapat melihat perubahan dari wajah kucing anda yakni di bagian salah satu pipi kucing. Pembengkakan ini pada akhirnya akan memburuk, terasa sakit, dan bisa saja pecah jika tidak ditangani.

  • Abses Karena Trauma yang Terinfeksi

Ini dapat terjadi ketika kucing  digigit bagian wajahnya ketika mereka bertengkar dengan kucing lain atau hewan lain. Hewan lain bisa saja memiliki bakteri dalam mulutnya dan menembus kulit kucing anda dan berakibat infeksi.

3. Kanker Mulut

Kanker mulut sering terjadi pada kucing. Jenis yang paling umum adalah karsinoma sel skuamosa dan melanoma. Keduanya tumbuh dengan cepat dan agresif sehingga menyebabkan pembengkakan pada wajar. Pembengkakan teradi pada salah satu pipi kucing, namun dapat berkembang dan mempengaruhi kedua pipi. Kucing akan kesulitan makan, mengeluarkan air liur berlebihan, dan memiliki bau mulut.

Cara Mengatasi Muka Kucing Bengkak

Mengatasi pembengkakan pada muka kucing tergantung penyebabnya. Anda harus memeriksa kondisi kucing anda ke dokter hewan sesegera mungkin. Apabila kucing Anda menderita reaksi alergi, dokter hewan biasaya akan memberi steroid yakni obat untuk mengatasi peradangan dan antihistamin jika reaksi alerginya muncul. Namun, jika alerginya parah dan mempengaruhi pernapasan kucing, mereka membutuhkan penanganan segera dari dokter hewan.

Apabila penyebabnya abses gigi, maka kucing membutuhkan obat pereda nyeri dan antibiotik setelah operasi. Gigi biasanya perlu dicabut untuk mencegah bakteri menyebar. Sedangkan untuk abses trauma, dokter hewan akan membersihkan dan mengeringkan luka. Dokter hewan juga akan memberikan antibiotik dan obat penghilang rasa sakit.

Untuk kanker mulut, dokter hewan akan melakukan pemeriksaan mulut secara menyeluruh. Mereka akan menentukan seberapa parah kanker di mulut kucing dengan bantuan CT scan atau sinar-X. Mengatasi kanker mulut tergantung dari jenisnya dan seberapa jauh kanker telah menyebar.

Pet Care menyediakan layanan konsultasi dokter hewan ke rumah. Anda dapat menghubungi call center Pet Care.

Kucing Lesu : Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kucing dikenal sebagai hewan yang aktif dan tingkah yang menggemaskan, namun mereka terkadang menunjukkan sikap lesu. Hal itu tentu saja membuat pemiliknya bingung dan khawatir. Kucing terlihat tidak bersemangat dan kehabisan energi.

Kucing yang lesu akan terlihat melepaskan diri dari interaksi dan aktivitas normal yang biasa ia lakukan akan berubah. Ini adalah tanda umum yang menunjukkan bahwa kucing bisa saja mengalami masalah kesehatan.

Dalam artikel ini akan dibahas beberapa penyebab dan bagaimana cara mengatasi kucing lesu. Yuk simak sampai habis!

Penyebab Kucing Lesu

  • Vaksinasi

Kucing terlihat tidak bersemangat setelah disuntik karena respons kekebalan tubuh terhadap komponen vaksin. Sistem kekebalan tubuh kucing akan aktif untuk menghasilkan antibodi yang menyebabkan penurunan energi pada kucing. Biasanya kucing akan kembali aktif setelah sehari atau dua hari, namun segera bawa ke dokter apabila kuing menunjukkan tanda-tanda sakit.

  • Infeksi

Lesu adalah tanda umum masalah kesehatan kucing. Hampir semua masalah kesehatan dapat membuat kucing tidak bersemangat, seperti masalah infeksi (bakteri, virus, atau jamur).

  • Depresi

Sama seperti manusia, kucing juga dapat mengalami depresi. Kucing yang depresi dapat mempengaruhi perilaku dan suasana kucing. Depresi dapat terjadi dikarenakan masalah kesehatan, perubahan lingkungan, atau kehilangan teman bermain.

  • Nyeri atau Sakit

Kucing yang sakit akan sulit melakukan aktivitasnya. Mereka akan lebih banyak berbaring dan memilih tidak bergerak.

  • Stres dan Cemas

Kucing adalah hewan yang sensitif. Perubahan pada lingkungan, gangguan pada kebiasaannya, dan peristiwa yang membuat stres dan cemas, dapat mengakibatkan mereka lesu. Hal-hal seperti pindah rumah atau adanya hewan peliharaan baru dapat membuat mereka stres dan cemas.

Cara Mengatasi Kucing Lesu

Kucing yang lesu tidak boleh diabaikan. Jika anda melihat kucing terus terlihat tidak bersemangat dan ditambah dengan gejala kesehatan lainnya seperti muntah, sesak napas, atau diare yang parah, anda harus segera membawanya ke dokter hewan agar diberikan penanganan yang tepat.

Apabila kucing terlihat lesu tanpa menunjukkan masalah kesehatan lainnya, anda dapat memberikan mereka sedikit waktu untuk melihat perilakunya kembali normal dengan sendirinya. Anda dapat memperhatikan aktivitasnya dan tingkat energinya, lalu hubungi dokter hewan untuk diperiksa lebih lanjut apabila makin parah.

Berikan kucing tempat yang tenang, akses yang mudah ke kotak pasir, dan beri makan dan minum yang cukup sehingga kucing tidak stres. Jika masih tidak membaik dalam satu atau dua hari segera hubungi dokter hewan terdekat.

Kini Pet Care menyediakan layanan dokter hewan ke rumah, anda dapat menghubungi call center Pet Care. Segera hubungi dokter hewan terdekat agar kucing anda kembali aktif bermain dengan anda!

Kenapa Kucing Suka Menjilati Bulunya? Berikut Alasannya!

Sebagai pemilik kucing, anda tentu memperhatikan tingkah anabul kesayangan anda. Kucing seringkali menunjukkan tingkah yang menggemaskan, salah satunya kucing suka menjilati bulunya sehingga kucing dikenal rajin merawat diri.

Banyak orang beranggapan bahwa ketika kucing menjilati bulunya, itu artinya mereka sedang membersihkan diri. Hal itu memang benar, tetapi ada alasan lain kucing suka menjilati bulunya.

Apa saja? Yuk simak alasannya dalam artikel di bawah ini!

Alasan Kucing Suka Menjilati Bulunya

Kucing menjilati bulunya tidak hanya untuk membersihkan diri saja, ada beberapa alasan kesehatan lainnya :

1. Relaksi Diri

Jika anda melihat kucing sedang membersihkan diri, anda mungkin melihat bagaimana pola ketika kucing fokus merawat dirinya dengan lengkap. Kucing akan mulai dengan dari menjilat cakarnya dan mengusapkannya ke telinga dan wajah, sebelum akhirnya ke seluruh tubuhnya. Proses ini menenangkan bagi kucing dan mereka sangat menikmati proses ini.

2. Merangsang Sirkulasi

Lidah kucing ditutupi oleh bulu-bulu kecil. Bulu-bulu kecil ini memiliki peran bagaikan sikat rambut yang digosok pada kulit kepala manusia.

3. Mendinginkan Diri Sendiri

Air liur kucing membantu mereka mendinginkan diri sendiri. Kucing hanya memiliki kelenjar keringat di kulit kaki mereka sehingga mereka mengandalkan air liur pada bulunya.

4. Untuk Melindungi Diri dari Parasit dan Kotoran

Lidah kucing berduri dan unik yang membantu menghilangkan kotoran dari bulu mereka. Lidah mereka akan merangsang kelenjar sebaceous yang terletak di pangkal setiap rambut.

Menjilati akan menyebarkan sebum ke seluruh lapisan bulu untuk melumasi dan melindungi bulu dan membuatnya bersinar. Hal ini juga menghilangkan bulu yang rontok dan mencegah bulu kusut, serta menghilangkan kotoran dan parasit seperti kutu.

5. Untuk Menjaga Kebersihan Luka

Air liur mereka diduga mengandung enzim yang bermanfaat menjadi antibiotik alami. Saat kucing menjilati luka, itu artinya mencoba mencegah infeksi. Segera berikan penangan yang tepat pada kucing jika mereka mengalami cedera.

Apabila Kucing Menjilat Bulunya Dengan Agresif

Ingat bahwa sebagian kucing menghabiskan antara 30 hingga 50 persen waktunya untuk merawat diri.  Namun, apabila kucing tampak menjilati diri sendiri tanpa henti dan berlebihan, ada kemungkinan anda harus membawa kucing ke dokter hewan. Kucing yang terlalu sering menjilati bulunya dapat menyebabkan kucing mengalami kebotakan dan luka pada kulit.

Kucing juga bisa saja menunjukkan bahwa adanya gangguan dari kutu, parasit, atau gangguan psikologis. Stres sering membuat kucing menjadi berbeda, hal ini bisa terjadi karena pindah rumah, renovasi rumah, adanya hewan baru, atau anggota keluarga baru.

Pet Care menyediakan layanan konsultasi dokter hewan ke rumah dengan menghubungi call center Pet Care. Anda dapat melakukan janji temu terlebih dahulu dengan dokter hewan dengan mudah dan cepat.

Kucing Sesak Napas : Penyebab dan Cara Mengatasi

Kucing merupakan hewan yang sering mengalami masalah kesehatan, salah satunya sesak napas. Sebagian besar penyebab sesak napas cukup serius sehingga jangan menganggap remeh hal tersebut.

Lantas apa saja penyebab dan bagaimana cara mengatasi kucing sesak napas?

Penyebab Kucing Sesak Napas

1. Asma

Kucing yang memiliki asma, seringkali menunjukkan gejalanya, yakni pernapasan yang berat, mengi (suara napas yang berbunyi seperti siulan), dan batuk.

2. Adanya Benda Asing

Kucing bisa saja penasaran terhadap suatu benda dan akhirnya mereka menghirup benda-benda tersebut. Akhirnya benda tersebut tersangkut di saluran pernapasan dan menghalanginya sehingga kucing mengalami sesak napas.

3. Infeksi

Infeksi virus, bakteri, jamur, dan mikroorganisme lainnya dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas, trakeobronkitis, dan pneumonia.

4. Racun atau Obat

Racun yang memengaruhi pembekuan darah dapat menyebabkan dada terasa sakit, berat, dan sesak napas. Obat-obatan juga dapat membuat kucing sulit bernapas.

5. Penyakit Jantung

Kucing yang mengalami penyakit jantung memiliki gejala seperti pingsan, kesulitas bernapas, dan turun berat badan.

6. Trauma

Kucing yang memiliki trauma dan cedera pada bagian dada dapat menyebabkan masalah pernapasan.

Cara Mengatasi Kucing Sesak Napas

Anda dapat melakukan pertolongan pertama pada kucing dengan cara terapi uap dari air panas. Caranya bawalah kucing ke kamar mandi yang sudah tersedia air panas lalu tutup pintu agar kucing dapat merasakan sensasi uap air panas masuk ke hidungnya. Dengan membawa kucing duduk dekat air panas kucing akan lebih cepat sembuh.

Selain dengan terapi uap, anda bisa membersihkan hidung kucing yang mungkin tersumbat karena debu atau benda lain. Bersihkan hidung kucing dengan tisu atau kapas yang basah dengan hati-hati agar kucing anda dapat bernapas normal.

Jangan lupa membawa kucing ke dokter hewan agar kucing mendapat penanganan yang tepat. Cara menangani kucing yang kesulitas bernapas tergantung dari penyebabnya. Apabila kucing mempunyai asma, maka dokter hewan akan meresepkan obat yang mengurangi peradangan. Anda dapat mengurangi asap rokok, aroma yang menyengat, dan alergi yang memperburuk kondisi kucing kesayangan.

Untuk benda asing yang tersangkut di tenggorokan, dokter hewan akan mengambil benda tersebut. Ketika anda bersama kucing anda, awasi mereka agar tidak sembarangan menghirup benda asing lagi. Ketika kucing terkena infeksi, maka dokter akan memberikan obat yang sesuai dengan kucing anda setelah melakukan pemeriksaan menyeluruh pada kucing. Obat yang diberikan bisa antibiotik, obat antijamur, dan pengobatan untuk infeksi virus.

Pet Care menyediakan layanan dokter hewan ke rumah. Dokter hewan menjadi patner dengan Pet Care sudah berpengalaman sehingga anda tidak perlu khawatir. Anda dapat menghubungi layanan call center Pet Care.

Gejala dan Cara Mengatasi Kucing Sembelit

Sama seperti manusia, kucing dapat mengalami sembelit atau kesulitan buang air besar (BAB). Kucing yang kesulitan buang air besar akan menunjukkan tanda kesakitan dan terlihat berusaha agar kotorannya keluar.

Lantas apa saja penyebab kucing sembelit dan bagaimana cara mengatasinya? Berikut ulasannya untuk anda!

Gejala Kucing Sembelit

Gejala kucing sembelit dapat dilihat sebagai berikut :

  • Kucing lebih sering ke litter box
  • Ketika membuang air besar, tidak ada kotoran yang keluar atau keluar hanya sedikit
  • Muntah
  • Nafsu makan berkurang
  • Kucing lebih banyak diam dan tidak aktif

Penyebab anabul mengalami sembelit diantaranya karena hairball, diet, kegemukan, atau penyakit ginjal atau usus kronis. Penyakit ginjal sering membuat kucing dehidrasi dan cairan tubuhnya menjadi hilang. Sedangkan penyakit usus membuat lambatnya jalan isi yang dicerna dan feses menjadi kering.

Cara Mengatasi Kucing Sembelit

Masalah sembelit pada kucing tidak bisa dianggap sebagai hal yang sepele. Anda dapat memberikan penangan pada kucing yang sulit buang air besar yakni dengan cara memberikan air lebih banyak. Kucing yang tetap terhidrasi akan mencegah terjadinya kesulitan buang air besar.

Cara lainnya yakni cobalah diet yang baru. Alergi makanan dapat terjadi pada kucing sehingga membuat kucing kesulitan buang air besar. Anda dapat mengganti sumber protein agar usus berjalan lebih normal dan mengurangi sembelit.

Apabila kucing tidak mengeluarkan feses lebih dari 24 jam, maka anda harus mengunjungi dokter hewan terdekat. Dokter hewan akan mengevaluasi kesehatan kucing dengan menyeluruh. Jika kondisi lebih serius, dokter hewan langsung memberikan penanganan yang tepat pada kucing anda.

Dokter hewan biasanya akan memberikan cairan atau enema pada kucing. Pemberian enema hanya bisa diberikan oleh dokter hewan. Dokter hewan juga akan meresepkan obat atau memberikan obat yang dijual bebas.

Untuk itu sekarang anda tidak perlu ke luar rumah untuk mengecek masalah sembelit anabul kesayangan karena di Pet Care tersedia layanan dokter hewan ke rumah. Cukup dengan menghubungi layanan call center Pet Care, dokter hewan terdekat akan datang ke rumah anda.