Tag: kucing

Kucing Hitam

5 Fakta Unik Kucing Hitam

Kucing hitam dikenal sebagai kucing pembawa sial dan selalu dihubungkan dengan hal mistis. Padahal di beberapa negara kucing jenis ini dianggap sebagai pembawa keberuntungan. Kucing hitam memang terlihat tidak menarik dibanding kucing berwarna terang.

Ingin tahu negara mana saja? Dan apa saja fakta unik lainnya dari hewan menggemaskan ini? Yuk simak dalam artikel di bawah ini!

Fakta Unik Kucing Hitam

1. Pernah Disembah Sebagai Dewa

Di Mesir kuno, kucing hitam adalah perwujudan dari Bastet. Bastet adalah dewi dengan kepala kucing hitam yang mengawasi tanaman, perempuan, dan rumah. Kucing jenis ini melakukan tugas yang sama dan akhirnya mereka dilengkapi perhiasan layaknya bangsawan.

Pada zaman mesir kuno, kucing jenis ini diperlakukan dengan istimewa, seperti setiap kuil didedikasikan untuk mereka, membunuh mereka adalah kejahatan besar dan mereka juga dimumikan layaknya manusia.

2. Pembawa Keberuntungan

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, di beberapa negara kucing hitam dianggap sebagai pembawa keberuntungan. Misalnya di Jepang, mereka dianggap bisa membawa cinta atau keberuntungan. Di Skotlandia, kucing yang muncul di depan pintu rumah menandakan kemakmuran akan datang. Beda lagi dengan Skotlandia, orang Prancis menganggap kucing jenis ini sebagai kucing uang dan apabila memperlakukan dengan hormat akan mendatangkan kekayaan. Di Jerman, jika kucing jenis ini berjalan di depan dari kiri ke kanan, anda akan mendapay keberuntungan.

3. Warna Bulu Dominan Hitam

Sama seperti fisiknya, kucing jenis ini memang didominasi warna hitam. Jika dua kucing memiliki gen bulu hitam, gen tersebut menggantikan gen yang menghasilkan gen hitam pekat.

4. Sistem Kekebalan Tubuh Lebih Kuat

Kucing dikenal sebagai hewan yang memerlukan perhatian dengan masalah kesehatan. Para ilmuwan menyebutkan gen yang sama menyebabkan bulu hitam mempengaruhi kekebalan mereka.  Ilmuwan juga menemukan kucing jenis ini memiliki sistem kekebalan lebih kuat dan untuk melawan penyakit.

5. Memiliki Mata Warna Kuning

Kelebihan melanin ternyata dapat menyebabkan mata kucing berwana keemasan hingga kuning tembaga. Ada ras kucing jenis ini yang telah melewati gen dominan sehingga matanya berwarna hijau atau biru, tetapi warna mata mereka sudah langka dan jarang ditemui.

Perawatan Kucing Hitam

Berikut tips perawatan:

  • Potong kukunya dengan rutin
  • Bersihkan telinganya dengan rutin
  • Berikan makanan khusus untuk kucing
  • Mengunjungi dokter hewan untuk pemeriksaan rutin dan lakukan vaksinasi
  • Jangan biarkan kucing berjemur terlalu lama karena dikhawatirkan bulu mereka akan kecokelatan

Ingat untuk selalu memperhatikan kondisi kesehatannya agar mereka tetap aktif dan sehat.

Pet care menyediakan layanan dokter hewan ke rumah dan layanan vaksinasi hewan. Anda dapat menghubungi layanan call center Pet Care.

Kucing Mendengkur

Ini Penyebab Kucing Mendengkur

Ketika kucing diusap atau digendong, akan terdengar suara dengkuran. Suara kucing mendengkur karena mereka merasa nyaman dan senang. Namun faktanya, tidak semua penyebab kucing mengeluarkan dengkuran karena senang saja. Ada beberapa penyebab kucing mendengkur.

Apa saja? Simak penjelasannya di bawah ini.

Penyebab Kucing Mendengkur

1. Nyaman dan Senang

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, salah satu penyebabnya karena kucing nyaman dan senang. Saat pemilik mengusap kucing dengan perlahan, kemudian mereka menutup mata dan akhirnya mengeluarkan dengkuran, itu artinya kucing nyaman.

2. Sakit

Kucing yang mendengkur cukup lama, bisa saja ia sedang sakit. Dengkuran mereka bisa membuat cedera mereka sendiri cepat sembuh. Getaran dari mendengkur memudahkan mereka menyembuhkan luka, memudahkan sistem pernapasan dan mengurangi rasa sakit.

3. Komunikasi Induk Kucing dengan Anak-anaknya

Suara dengkuran menjadi komunikasi dasar yang diajarkan induk kucing. Mendengkur juga sebagai tanda ikatan awal induk dengan anaknya. Dengkuran disertai mengeong juga bisa menjadi tanda kucing menarik perhatian seperti meminta makan, menangis.

Anak kucing yang baru lahir akan buta dan tuli, sehingga induk kucing harus membantu mengarahkan anaknya ke induk kucing untuk memberikan susu pertama. Anak kucing akan mendengkur beberapa hari setelah lahir untuk memberitahu induknya di mana mereka berada dan untuk memberitahu bahwa mereka baik-baik saja.

4. Menenangkan Diri

Saat kucing hendak menenangkan diri dan mengurangi stres, mereka akan mengeluarkan dengkuran. Mereka juga akan mendengkur ketika takut dan cemas akan sesuatu.

Perlukah Membawa ke Dokter Hewan?

Jika kucing mendengkur di rumah tetapi tingkahnya berbeda dari biasa, bisa saja mereka sakit  atau terluka. Apalagi jika kucing menunjukkan gejala medis lain, seperti flu atau batuk, segera hubungi dokter hewan agar mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter hewan akan melakukan pemeriksaan pada kucing anda.

Kini Pet Care memiliki layanan konsultasi pada dokter hewan dengan menghubungi layanan call center Pet Care. Dokter hewan akan datang langsung ke rumah anda sehingga anabul tidak perlu keluar rumah.

Kucing Jalan Sempoyongan

Penyebab Kucing Jalan Sempoyongan

Kucing memang menjadi hewan peliharaan yang menggemaskan. Sebagai pemilik hewan, anda tentu ingin agar kucing anda terus aktif dan sehat. Namun, kucing adalah hewan yang rentan terkena penyakit. Kucing bisa saja tiba-tiba jalan sempoyongan yang membuat anda bingung.

Lantas apa penyebab kucing jalan sempoyongan? Yuk simak dalam artikel di bawah ini!

Penyebab Kucing Jalan Sempoyongan

1. Cerebellar Hypoplasia

Cerebellar hypoplasia adalah gangguan kesehatan kucing yang mempengaruhi koordinasi tubuh, sistem motorik dan kesadaran spasial. Gejala kucing mengalami ini adalah mereka bergerak dengan kaku, tak beraturan, dan tidak seimbang. Ini terjadi karena ada gangguan di bagian otak kecil kucing karena tidak berkembang baik saat di kandungan. Kebanyakan kasus cerebellar hypoplasia adalah bawaan dari lahir.

2. Keracunan

Keracunan pada kucing dapat terjadi ketika kucing mengonsumsi makanan yang terkena pestisida, menjilat cairan pembersih lantai, atau memakan hewan lain yang terkena racun. Gejala kucing yang keracunan yakni ketidakseimbangan tubuh, muntah, dan kejang. Segera bawa ke dokter hewan agar kucing mendapat penanganan yang tepat.

3. Ataksia

Ataksia atau ataxia adalah salah satu gangguan neurologis atau sistem saraf pada kucing yang mempengaruhi koordinasi tubuh kucing. Kucing akan sulit mengontrol tubuhnya dan akhirnya berjalan sempoyongan.

4. Distemper

Penyakit distemper adalah penyakit yang mudah menular pada sesama kucing bahkan bisa menyebabkan kematian. Gejala kucing yang terkena distemper adalah kucing sempoyongan dan keseimbangannya buruk.

5. Feline Vestibular Disease

Feline Vestibular Disease adalah gangguan pada sistem vestibular yang mengatur keseimbangan dan orientasi ruang pada kucing. Kucing yang terserang Feline Vestibular Disease akan jalan sempoyongan, mengangkat kepala, dan terlihat kebingungan.

6. Idiopatic Vestibular Disease

Idiopatic Vestibular Disease menyebabkan ketidakseimbangan pada kucing tanpa penyebebab yang jelas. Di 30 menit pertama kucing akan jalan sempoyongan bahkan untuk berdiri pun sulit. Mata kucing akan bergerak dengan cepat dan muntah. Kondisi ini akan membaik dengan sendirinya dan tidak menyebabkan masalah serius. Namun, jika anda khawatir segera bawa ke dokter hewan.

Perlukah Ke Dokter Hewan?

Kucing yang berjalan sempoyongan perlu dibawa ke dokter hewan. Dokter hewan akan memeriksa lebih lanjut mengenai penyebab yang mendasarinya. Mereka akan melakukan pemeriksaan medis untuk menentukan penanganan yang tepat pada kucing anda.

Kini Pet Care menyediakan konsultasi dokter hewan ke rumah melalui layanan call center Pet Care.

Kucing Ringworm

Gejala Ringworm pada Kucing dan Cara Mengobatinya

Kucing menjadi salah satu hewan yang dijadikan hewan peliharaan oleh manusia. Walaupun kucing mendapatkan perawatan yang maksimal dari pemilik, mereka adalah hewan yang cukup rentan mengalami infeksi jamur pada kulit atau ringworm.

Saat kucing mengalami ringworm, akan muncul ruam berbentuk melingkar layak cincin. Pada umumnya ringworm akan mengakibatkan rasa gatal berlebihan dan menimbulkan luka. Ringworm dapat menular ke manusia dan hewan lain.

Lalu apa saja gejala dan bagaimana cara mengobati ringworm ini? Yuk simak penjelasannya di bawah ini!

Gejala Ringworm pada Kucing

Ringworm dapat menyebar melalui foliker rambut dan kulit yang terinfeksi. Ringworm lebih sering dialami oleh kucing muda atau kucing dengan rambut tebal. Hal ini dikarenakan sistem kekebalan tubuh pada kucing muda belum maksimal sedangkan pada kucing dengan rambut tebal mereka dapat menjadi perkembangan spora sehingga sulit dihilangkan.

Berikut beberapa gejala yang ada pada kucing saat terkena ringworm :

  • Munculnya infeksi atau luka yang berbentuk cincin melingkar pada kulit kucing
  • Adanya bercak merah
  • Kucing mengalami rambut rontok di bagian tertentu
  • Munculnya ketombe pada rambut atau tekstur bersisik
  • Ringworm di kulit kepala akan dimulai dengan benjolan atau luka kecil

Cara Mengobati Ringworm pada Kucing

Kucing  masih menular selama tiga hingga enam minggu. Anda harus tetap mempertahankan perawatan dari dokter hewan meskipun kucing sudah menunjukkan tanda lebih baik sebelum perawatan selesai. Memberikan obat anti jamur selama waktu yang direkomendasikan dokter hewan adalah hal yang paling penting karena ringworm bisa saja muncul kembali.

 Dokter hewan biasanya akan mengobati ringworm dengan kombinasi obat anti jamur. Mereka juga bisa mengoleskan obat topikal seperti salep ke kulitnya. Dokter hewan akan merekomendasikan agar mandi dengan obat untuk pengobatan ringworm pada kucing. Mereka akan memberikan obat yang cocok untuk kucing kesayangan anda.

Sebaiknya memisahkan ruangan kucing dengan sekitar agar mudah dibersihkan dan tidak menyebarkan jamur pada orang atau hewan lain di rumah. Anda juga disarankan untuk membersihkan setiap ruangan dari bulu kucing anda dan bersihkan berbagai perlengkapan kucing.

Nah itulah gejala dan cara mengobati ringworm pada kucing. Jika kucing anda menunjukkan gejala seperti yang disebutkan di atas, anda dapat menghubungi layanan call center Pet Care untuk konsultasi dengan dokter hewan. Pet Care menyediakan layanan dokter hewan ke rumah sehingga penyebaran ringworm dapat dicegah.

Tungau Telinga Pada Kucing

Tungau Telinga Pada Kucing : Gejala dan Cara Mengobatinya

Hama seperti tungau sering kali menyerang hewan peliharaan termasuk kucing. Tungau dapat menyebabkan kucing menggaruk telinganya terus bahkan dapat menyebabkan iritasi parah. Hama ini tinggal di permukaan saluran telinga kucing.

Lantas apa saja gejala dan bagaimana cara mengobati tungau telinga pada kucing?

Gejala Tungau Telinga Pada Kucing

Tungau memang memiliki ukuran yang kecil, tetapi anda dapat memperhatikan tanda yang ditinggalkan oleh tungau. Tungau dapat mempengaruhi satu atau kedua telinga. Berikut gejala yang akan terlihat pada kucing saat terkena tungau :

  • Kemerahan di telinga kucing
  • Kerak di ujung telinga kucing
  • Sering menggaruk telinga
  • Kucing sering menggelengkan kepala
  • Kotoran telinga berwarna gelap

Penyebab umum tungau telinga pada kucing yakni tertular dari hewan lain. Kucing yang sering berinteraksi dengan hewan lain atau sering berada di luar ruangan dapat terkena tungau.

Kondisi kandang yang tidak sehat juga dapat menjadi penyebab kucing terkena tungau. Oleh karena itu, sebagai pemilik hewan peliharaan anda harus rutin membersihkan kandang kucing.

Cara Mengobati Tungau Telinga Pada Kucing

Cara pertama yang dapat anda lakukan yakni membersihkan telinga kucing. Bersihkan penumpukan kotoran dan bilas dengan lembut. Gunakan obat pembersih telinga khusus kucing lalu teteskan ke dalam lubang telinga kucing.

Jika anda khawatir merusak gendang telinga kucing, sebaiknya bawa ke dokter hewan. Dokter hewan akan memberikan penanganan dan resep yang tepat untuk kucing kesayangan. Dokter hewan bisa saja memberikan obat suntik tambahan jika diperlukan. Obat tungau telinga kucing tersedia dalam bentuk oles atau suntikan.

Anda sebaiknya memeriksa kembali kucing dalam waktu satu atau dua minggu kemudian untuk memastikan tungau sudah hilang. Dokter hewan akan memberikan langkah selanjutnya yang tepat untuk kucing kesayangan.

Tungau sebenarnya dapat dicegah. Anda dapat memberikan perawatan anti parasit pada kucing anda. Jangan lupa untuk menjaga lingkungan sekitar kucing agar selalu bersih. Kucing sebaiknya tetap di dalam ruangan untuk mencegah tungau datang lagi.

Pet Care menyediakan layanan konsultasi dokter hewan ke rumah sehingga kucing anda tetap di dalam ruangan. Anda dapat menghubungi call center Pet Care.

Mata Kucing Berair

Mata Kucing Berair : Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kucing juga memiliki air mata yang berfungsi untuk menjaga mata tetap lembab dan menghilangkan debu. Akan tetapi, apabila air mata keluar terlalu banyak atau disebut mata berair, hal ini menunjukkan bahwa kucing anda mengalami masalah infeksi di matanya.

Saat terlihat penumpukan air mata dan kotoran mata di sekitar mata atau kelopak mata maka dapat disimpulkan ada masalah di mata anabul anda. Kemudian muncul tanda lain dari kucing anda seperti bersin, bengkak pada kelopak mata, atau kucing menggosok mata terlalu sering.

Lantas, apa penyebab dan cara mengatasi kucing berair?

Penyebab Mata Kucing Berair

1. Infeksi Mata

Luka atau benda asing yang masuk ke dalam mata seperti kotoran atau debu dapat menimbulkan infeksi mata. Kondisi mata kucing berair bisa menjadi tanda kucing mengalami konjungtivitis. Konjungtivitis membuat mata kucing merah dan bengkak akhirnya membuat kucing anda tidak nyaman dan merasa kesakitan.

Mata berair bisa dialami anak kucing yang baru lahir dikarenakan induk kucing mengalami ingeksi vagina atau melahirkan di tempat tidak bersih.

2. Alergi

Alergi dapat menyebabkan mata kucing berair. Hal ini dapat terjadi saat kucing terkena debu, jamur, serbu sari tanaman, atau obat-obattan tertentu yang dapat mengiritasi mata.

3. Flu Kucing

Infeksi saluran pernapasan atas atau flu kucing dapat menjadi penyebabnya. Flu kucing bisa terjadi karena infeksi calicivirus atau virus herpes kucing. Keduanya dapat menyebabkan mata berair.

4. Ulkus Mata

Ulkus mata bisa menyebabkan produksi air mata berlebihan dan keluar lendir. Gejala ulkus mata bisa menyebabkan mata kucing memerah, sensitif pada cahaya, terlalu sering mengedip dan menggosokkan matanya.

5. Epifora

Produksi air mata yang berlebihan menandakan kucing mengalami epifora. Epifora terjadi saat ada masalah pengeringan dari mata ke hidung melalui saluran air mata. Saluran air mata kucing membengkak dan tersumbat akibat rhinitis (radang selaput hidung) atau sinusitis (radang selaput sinus). Rambut-rambut kecil di permukaan bawah kelopak mata kucing bisa juga menjadi penyebab epifora.

Cara Mengatasi Mata Kucing

Cara mengatasinya yaitu anda harus mencari tahu penyebabnya terlebih dahulu. Anda dapat mengobatinya dengan cara :

  • Bersihkan benda asing yang meyangkut di sekitar mata kucing.
  • Memberikan obat antibiotik dalam bentuk tetes mata atau untuk diminum.
  • Memberikan obat yang mengandung antihistamin atau steroid untuk meredakan gejala alergi.
  • Untuk meredakan konjungtivitis, anda dapat memberikan obat antiperadangan.

Apabila cara diatas sudah dilakukan dan tidak membuahkan hasil, segera hubungi dokter hewan terdekat agar kucing kesayangan mendapat penanganan yang tepat. Pet care kini menyediakan layanan dokter hewan ke rumah dengan menghubungi call center Pet care.

Jerawat Kucing

Jerawat Kucing : Penyebab dan Cara Mengatasi

Sama seperti manusia, kucing dapat terkena jerawat. Jerawat kucing biasanya terletak di bagian bawah dagu yang menyebabkan mereka enggan untuk dielus.

Bentuk jerawatnya yakni benjolan kecil yang diikuti dengan komedo hitam dan putih. Tanda yang paling umum adalah dagu yang terlihat kotor sehingga dinamakan jerawat dagu kucing. Dagu kucing anda akan terlihat bintik-bintik kotoran di atasnya.

Lantas apa saja penyebab dan cara mengatasinya? Yuk simak dalam artikel di bawah ini!

Penyebab Jerawat Pada Kucing

Pada manusia, penyebab munculnya jerawat karena kulit berminyak, sedangkan untuk kucing penyebab pastinya belum diketahui. Munculnya jerawat dapat terjadi ketika folikel rambut tersumbat karena memproduksi keratin yang berlebihan.

Ada penyebab lain munculnya jerawat pada anabul anda diantaranya :

– Sistem kekebalan tubuh yang buruk

– Perawatan yang buruk

– Alergi Makanan

– Produksi keratin dan minyak yang berlebihan

– Hormon yang tidak seimbang

– Wadah plastik yang sering dipakai oleh kucing saat makan dan minum.

– Stres yang bisa terjadi karena perubahan lingkungan

Cara Mengatasi Jerawat Pada Kucing

Anda harus mulai mencuci wajah kucing. Saat membersihkan wajah mereka dengan tisu wajah yang mengandung benzoil peroksida untuk kucing. Gunakan tisu khusus untuk kucing.

Memotong bulu di sekitarnya dapat mengurangi jumlah bakteri sehingga tidak menyebar. Jangan lupa untuk membersihkan tempat makan dan minum mereka lebih sering. Wadah makan kucing dari plastik dapat menjadi sarang bakteri sebaiknya ganti dengan mangkuk dari kaca atau besi.

Jangan pernah mengkorek jerawat anabul anda. Mengkorek jerawat akan memperburuk kondisi dan berpotensi menimbulkan rasa sakit yang lebih parah dan akhirnya infeksi. Sebaiknya konsultasikan pada dokter hewan yang akan mendiagnosis jerawat berdasarkan temuan klinis, riwayat kesehatan anabul kesayangan. Dokter hewan akan memberikan penanganan yang tepat untuk kucing anda.

Anda dapat menggunakan sampo antibakterial atau anti fungal. Berikan gel pereda jerawat pada anabul kesayangan. Dokter hewan juga akan merekomendasikan untuk memberikan antibiotik atau antiradang untuk mengurangi pembengkakan.

Jika anda masih membutuhkan konsultasi dokter hewan terdekat, anda dapat menghubungi layanan call center Pet Care.

Anak Kucing Tidak Mau Makan

Anak Kucing Tidak Mau Makan: Penyebab dan Cara Mengatasi

Kucing memang disukai oleh berbagai kalangan karena tingkahnya yang menggemaskan. Merawat mereka pun termasuk hal yang mudah jika untuk pemula. Walau begitu, anak kucing rentan terkena masalah kesehatan. Apalagi anak kucing yang tidak mau makan tentu membuat pemilik kebingungan cara membujuknya.

Lantas apa saja penyebab anak kucing tidak mau makan dan bagaimana mengatasinya?

Penyebab Anak Kucing Tidak Mau Makan

1. Sakit

Anak kucing bisa saja sedang sakit. Beberapa penyakit seperti diare, sembelit, dan lainnya bisa menjadi penyebab mereka kehilangan nafsu makan. Sebaiknya anda memeriksa kondisinya ke dokter hewan terdekat agar mendapat penanganan yang tepat.

2. Masih Beradaptasi

Anak kucing yang biasanya minum susu dari induknya kini mulai berpindah menjadi makan makanan kucing yang bertekstur. Anak kucing masih beradaptasi sehingga anda bisa membiarkan mereka memilih makanan kering atau basah. Anda juga bisa menambahkan air hangat untuk memudahkan mereka mengunyah.

3. Masalah Pencernaan dan Pernapasan

Masalah sistem pencernaan biasanya akan membuat mereka tidak mau makan. Bagian usus, perut, atau bagian lain dari sistem pencernaan dapat menyebabkan kucing berhenti makan. Ada kemungkinan mereka akan muntah dan diare.

Masalah pernapasan seperti hidung tersumbat sehingga penciuman hilang sementara, mata yang penuh dengan kotoran sehingga menyebabkan hilang penglihatan. Anak kucing tidak dapat mencium makanannya dan memutuskan untuk tidak makan.

4. Stres

Kucing yang stres dapat menjadi penyebab mereka tidak mau makan. Sebagai pemilik hewan, anda harus senantiasa mengawasinya dan memberikannya kasih sayang sehingga mereka tidak akan stres.

Cara Mengatasi Anak Kucing Tidak Mau Makan

  • Memberi Variasi Makanan dan Vitamin

Dengan memberi mereka variasi makanan, anak kucing tidak akan bosan. Mereka memiliki preferensi rasa tersendiri. Selain itu, berikan vitamin yang mengandung B kompleks untuk meningkatkan nafsu makan anak kucing.

  • Menghangatkan Makanan Anak Kucing

Anak kucing bisa saja menyukai makanan yang sedikit hangat tetapi tidak terlalu panas. Anda bisa mencoba menghangatkan makanan terlebih dahulu sebelum memberikannya pada anak kucing.

  • Membawanya Ke Dokter Hewan

Kucing dikenal sebagai hewan yang pandai menyembunyikan rasa sakit. Oleh karena itu sebagai pemilik hewan, anda harus segera membawanya ke dokter hewan saat melihat mereka tidak makan selama satu atau dua hari.

Pet care memiliki layanan konsultasi dokter hewan ke rumah dengan menghubungi call center Pet care. Jangan menundanya agar anak kucing anda dapat kembali aktif dan sehat.  

Kucing Kejang

Kucing Kejang, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kucing yang tiba-tiba mengalami kejang tentu menimbulkan kepanikan pada pemilik. Kucing akan terbaring di lantai, bergerak tidak menentu, dan mencakar-cakar tanpa henti. Kejang biasanya terjadi selama beberapa menit.

Lantas, apa penyebab kucing kejang? Bagaimana penanganan yang tepat untuk anabul kesayangan? Yuk simak penjelasannya di bawah ini!

Penyebab Kucing Kejang

  • Keracunan

Apabila kucing mengonsumsi makanan yang beracun, maka otak mereka akan terdampak sehingga menimbulkan kejang-kejang. Keracunan harus segera ditangani karena akan berakibat fatal.

  • Masalah pada Hati dan Ginjal

Ginjal dan hati adalah organ yang penting dalam tubuh kucing. Keduanya berfungsi untuk menyaring racun dalam tubuh. Namun, saat keduanya tidak berfungsi, maka racun bisa saja masuk ke otak dan menyebabkan munculnya kejang pada kucing.

  • Tumor Otak

Tumor otak merupakan bentuk kanker yang berbahaya. Keberadaan tumor di otak dapat menyebabkan kejang. Tumor otak dapat mempengaruhi sistem saraf dan gerakan tubuh.

  • Trauma di Bagian Kepala

Setiap kucing dapat menderita trauma kepala akibat kecelakaan atau terjatuh. Masalah ini dapat merusak otak dan saraf sehingga mengakibatkan kejang.

Cara Mengatasi Kucing Kejang

Hal pertama yang dapat anda lakukan yakni mencatat berapa lama anabul kesayangan mengalami kejang. Hal ini dapat terjadi selama beberapa detik sampai 10 menit atau lebih. Akan tetapi, kejang yang tidak berhenti setelah 5 menit harus diwaspadai dan anda harus segera menghubungi dokter hewan agar diberikan penanganan yang tepat. Jika kejang berhenti setelah 3 menit atau kurang, tetaplah buat janji dengan dokter hewan untuk diperiksa kesehatannya.

Anda dapat mematikan lampu, mematikan televisi atau radio agar kejang mereda. Berikan ruang yang cukup dan pastikan ruangan tenang. Walupun anda ingin menolong kucing anda, jangan memindahkan atau menyentuhnya. Namun, jika mereka dalam bahaya melukai diri sendiri karena terjatuh dengan keras, anda harus memindahkannya ke tempat yang lebih aman. Gunakan selimut agar anda terhindar dari gigitan dan cakaran mereka saat kejang.

Langkah terakhir, anda dapat membawa kucing ke dokter hewan apabila kejang-kejang tidak berhenti. Kejang yang berlangsung selama 5 menit atau lebih dapat berbahaya bagi mereka. Dengan menghubungi dokter hewan, kucing anda dapat mendapat penanganan yang tepat.

Pet Care menyediakan layanan konsultasi dokter hewan dengan menghubungi call center Pet care.

Kucing Scottish Fold

Kucing Scottish Fold : Fakta Unik dan Cara Merawatnya

Kucing termasuk hewan yang dijadikan peliharaan oleh manusia. Selain karena tingkahnya yang menggemaskan, kucing memiliki banyak jenis. Kucing scottish fold adalah salah satu jenis kucing yang disukai oleh manusia.

Kucing Scottish Fold memiliki ciri khas telinga kecil yang melipat ke depan dan ke bawah. Sifat kucing ini manis, setia, dan tidak banyak menuntut pada pemiliknya.

Lantas, apa saja fakta unik si anabul menggemaskan ini? Dan bagaimana cara merawat kucing scottish fold ini?

Fakta Unik Kucing Scottish Fold

  • Bentuk Telinga Melipat

Kucing ini memiliki bentuk telinga yang unik, yakni telinganya melipat ke depan dan ke bawah. Hal ini terjadi karena adanya mutasi genetik dominant hingga mempengaruhi tulang rawan di bagian tubuh kucing. Saat mereka memasuki usia lebih dari 21 hari akan muncul ciri khas telinga kucing tersebut.

  • Tidak Dapat Dikawinkan dengan Saudara Sedarah

Beberapa orang belum tahu jika kalau perkawinan scottish fold dengan saudara dapat menyebabkan kondisi cacat genetika. Proses kawin mereka hanya berhasil dengan American Shorthair atau British Shorthair.

  • Mampu Duduk Posisi Buddha

Mereka mampu duduk dengan posisi dua kaki belakang lurus ke depan dan kaki bagian depan akan berada di atas perut. Posisi duduk ini disebut posisi buddha. Scottish Fold memiliki posisi tidur dengan terlentang.

  • Ramah, Cerdas, dan Aktif

Scottish Fold merupakan kucing yang senang jika diberikan mainan. Dia juga akan menyayangi orang yang memberi makan dan menemani bermain. Mereka mudah berbaur dengan lingkungannya walaupun ada hewan peliharaan yang baru. Tetapi, scottish fold mudah stres dan tertekan ketika dibiarkan kesepian.

Cara Merawat Kucing Scottish Fold

1. Berikan Makan Secara Teratur

Makanan yang cocok yaitu makanan yang mengandung protein yang tinggi, serat, dan omega 3. Serat untuk pencernaan kucing lancar dan omega 3 dan 6 untuk menjaga kesehatan bulu kucing agar tidak mudah rontok.  Berikan makan sampai tiga kali sehari seperti ikan laut atau makanan instan yang mempunyai protein yang tinggi.

2. Teman Bermain

Seperti yang sudah dijelaskan di awal, Scottish Fold dapat stres apabila merasa kesepian. Karakter mereka todak cocok jika ditinggal sendiri dalam jangka waktu yang lama. Anda sebaiknya mengajaknya bermain atau berikan kucing lain yang dapat menemaninya.

3. Kesehatan

Kucing Scottish Fold harus diperiksa kesehatannya secara rutin karena mereka rentan terhadap penyakit ginjal. Bentuk telinga yang menutup juga harus diperhatikan dan di cek dengan baik karena bisa menimbulkan masalah produksi kotoran dari telinga kucing ini lebih banyak. Kesehatan gigi dan kukunya juga perlu diperhatikan agar tidak ada infeksi.

4. Kunjungi Dokter Hewan

Dengan mengunjungi dokter hewan, anda dapat berkonsultasi mengenai kesehatan anabul anda. Dokter hewan akan memberikan rekomendasi agar kucing anda tetap sehat dan akan diberikan vaksin agar terlindungi dari berbagai penyakit.

Pet Care menyediakan layanan konsultasi dokter hewan terdekat dan menyediakan layanan vaksin hewan. Anda dapat menghubungi call center Pet Care. Yuk, rawat anabul anda dengan baik!