Tag: layanan dokter hewan terdekat

Kenali 4 Tanda Anabul Siap Vaksin

Vaksin anabul memiliki fungsi yang sama seperti vaksin pada manusia yaitu memberikan kekebalan agar hewan kesayangan Anda lebih kebal dari serangan penyakit dan virus yang berbahaya. 

Kucing dan anjing tidak memiliki sembilan nyawa seperti mitos yang beredar. Oleh karena itu, para pemilik kucing sebaiknya tidak mengabaikan vaksinasi untuk hewan kesayangan.

Namun, tindakan vaksinasi untuk hewan peliharaan juga tidak bisa sembarangan dilakukan. Tingkat perlindungan dari vaksinasi bisa didapatkan secara maksimal ketika pelaksanaanya sesuai dengan kondisi anabul.

Kenali beberapa tanda anabul siap di vaksin melalui pembahasan dibawah ini.

Tanda Anabul Siap Divaksin

Anabul tidak dalam kondisi stress

Jika Anda berniat melakukan vaksinasi untuk anabul kesayangan, pastikan mereka tidak dalam kondisi stress karena akan mempengaruhi sistem kekebalan tubuhnya. 

Anda bisa melakukan vaksin kucing dan anjing di rumah agar meminimalisir tingkat kestressan yang mungkin dialami anabul saat perjalanan menuju klinik hewan. Vaksin hewan di rumah bisa Anda dapatkan di Pet Care.

Usia minimal 6-8 minggu

Ya, sama seperti penerimaan vaksin pada manusia. Vaksin hewan pun harus sesuai dengan usia dan kebutuhannya. Waktu paling tepat untuk mulai melakukan vaksin paling minimal 6-8 minggu. Jika belum memasuki usia tersebut, lebih baik menundanya terlebih dahulu. 

Berat badan minimal 1 kg

Tanda lainnya adalah berat badan kucing sudah mencapai minimal yaitu 1kg. Berat badan menjadi acuan dasar untuk melihat tumbuh kembang kucing. Kucing yang sehat dan tidak kekurangan nutrisi akan memiliki berat badan yang normal sesuai dengan usianya.

Kondisi anabul sehat

Pastikan anabul dalam kondisi yang sehat sebelum melakukan vaksinasi. Anda bisa melakukan anabul check-up atau pemeriksaan terlebih dahulu ke dokter hewan terdekat untuk mendapatkan kepastian kondisi kesehatan anabul.

Tidak diare, batuk, muntah-muntah, demam, tidak memiliki masalah kulit dan tidak mengalami penurunan nafsu makan adalah beberapa kondisi kesehatan yang harus anda cek.

Nah, itu dia tanda kucing Anda siap di vaksin. Kucing yang sudah memiliki tanda di atas bisa segera di vaksin. Ingat! Sebelum vaksin jangan lakukan grooming seperti memandikannya dan potong kuku anabul.

Bagaimana Perawatan Setelah Vaksin?

Perawatan setelah vaksin anabul yang bisa kalian lakukan adalah tidak memandikannya dalam waktu satu minggu setelah vaksinasi. Selain itu, yang paling penting adalah memberikan vitamin 10 hari setelah vaksin agar membantu pembentukan kekebalan tubuh supaya lebih maksimal.

Jangan lupa untuk selalu memenuhi kebutuhan nutrisi anabul dengan memberikan makanan dengan kandungan gizi yang seimbang.

Vaksinasi pada anabul sudah terbukti mencegah berbagai penyakit ataupun virus yang berbahaya bagi anabul. Bahkan kucing Anda yang dipelihara di rumah, tetap harus melakukan vaksinasi karena virus dan penyakit bisa datang dari mana saja.

Dimana Tempat Vaksinasi Anabul Terbaik?

Pet Care adalah jawabannya. Pet Care menyediakan layanan vaksin kucing dan anjing di rumah. Vaksinasi yang dilakukan langsung di rumah tentu lebih memudahkan Anda sekaligus memberikan kenyamanan untuk anabul karena lingkungannya tidak berubah. 

Selain itu, dokter hewan yang datang ke rumah untuk melakukan tindakan juga merupakan dokter hewan profesional dan berpengalaman yang sigap membantu Anda. Percayakan kesehatan anabul Anda kepada Pet Care. Langsung hubungi call center Pet Care untuk menjadwalkan pengecekan kesehatan dan melakukan tindakan vaksinasi anabul Anda.

Kucing Sering Buang Air? Diabetes Bisa Jadi Penyababnya

Tahukah Anda bahwa kucing juga bisa terserang penyakit diabetes seperti manusia? Saat ini semakin banyak hewan yang menderita diabetes, apakah kucing kalian salah satunya?

Penyakit diabetes berasal dari ketidakmampuan tubuh dalam memproduksi insulin untuk menyeimbangkan kadar gula darah. Kucing yang terkena diabetes beresiko hingga kematian.

Untuk menghindari resiko tersebut, Anda sebagai pemilik hewan perlu edukasi seputar penyakit diabetes pada kucing. Mulai dari pengetahuan dasar tentang diabetes, penyebab dan gejalanya sampai bagaimana merawat kucing yang terkena diabetes.

Dibawah ini akan dibahas mengenai penyakit diabetes pada kucing secara lengkap. Simak ya!

Apa Itu Penyakit Diabetes pada Kucing?

Diabetes pada kucing bisa dikatakan sebagai penyakit sekunder karena adanya penyakit bawaan seperti endokrin dan ada juga yang disebabkan karena efek terapi obat berkepanjangan. 

Diabetes lebih besar menyerang kucing yang obesitas dan memiliki ras burma namun tidak menutup kemungkinan ras kucing lain bisa menderita diabetes. Masih banyak faktor penyebab penyakit diabetes pada kucing lainnya yang patut Anda waspadai.

Ciri-ciri Kucing Menderita Diabetes

Pentingnya bagi para pemilik kucing untuk segera mengenali tanda atau ciri ciri diabetes agar menjadi deteksi dini dan bisa segera mendapatkan pengobatan optimal dari dokter hewan.

  • Lebih sering buang air kecil 
  • Peningkatan rasa haus
  • Penurunan berat badan drastis
  • Muncul tanda infeksi saluran kemih 
  • Lebih malas dan tidak ingin beraktivitas
  • Lemas, diare sampai muntah
  • Perubahan selera makan

Penyebab Kucing Diabetes

Penyebab pasti penyakit diabetes pada kucing belum diketahui. Saat ini, penyebab diabetes yang paling umum adalah karena genetik, adanya penyakit pankreas serta konsumsi atau terapi obat yang berkepanjangan. Faktor lainnya adalah obesitas, usia dan kucing jantan yang lebih banyak terpapar penyakit diabetes.

Perawatan dan Pengobatan Diabetes pada Kucing

Setiap kucing yang menderita diabetes membutuhkan perawatan dan pengobatan yang berbeda beda tergantung bagaimana kondisinya saat itu. Jika kucing sudah terlalu parah maka dibutuhkan perawatan intensif. Sementara, kucing yang sudah terdeteksi sejak awal bisa melalui pengobatan oral serta diet tinggi serat.

Untuk memastikan apakah kucing Anda menderita diabetes maka diperlukan pemeriksaan lab darah yang dilakukan oleh dokter hewan untuk mendapatkan nilai kadar glukosa dalam tubuh kucing.

Jika kucing sudah terkena diabetes biasanya diperlukan pengecekan darah rutin dan sebaiknya hindari pemberian makan dengan tinggi glukosa.

Percayakan kebutuhan konsultasi dan pemeriksaan kesehatan hewan peliharaan Anda dengan Pet Care yang menyediakan layanan dokter hewan ke rumah. Layanan ini akan memudahkan Anda, cukup pesan melalui call center atau aplikasi Pet Care, dokter hewan akan datang ke rumah Anda.

Mengenal German Shepherd Si Anjing Pelacak

Anda mungkin mengenal German Shepherd sebagai anjing yang seringkali diasosiasikan dengan pekerjaan kepolisian. Ya, German Shepherd merupakan salah satu jenis anjing pelacak yang dipakai oleh polisi. Di seluruh dunia, polisi seringkali membutuhkan anjing pelacak untuk mengetahui keberadaan sesuatu. 

Tidak hanya untuk kepolisian, anda juga sebenarnya dapat memelihara jenis-jenis anjing pelacak. Namun, anda harus mempertimbangkan juga perawatan yang harus anda berikan pada anjing tersebut. Kali ini, anda akan mengenal lebih jauh tentang German Shepherd dan apa saja yang anda butuhkan untuk memeliharanya. 

Sesuai dengan namanya, German Shepherd merupakan ras anjing yang berasal dari Jerman. Bulunya cenderung berwarna coklat serta hitam, dan tubuhnya cenderung tegap atletis. 

German Shepherd juga diketahui paling banyak digunakan oleh kepolisian karena kepintaran dan ketelitiannya. Indera penciuman mereka sangat tajam, tepatnya sekitar 10 hingga 100 ribu lebih baik dari manusia. Oleh sebab itu, anjing ini dinilai sangat sesuai untuk dijadikan sebagai pelacak, seperti melacak narkoba, korban bencana, dan lain sebagainya. 

Sejalan dengan indera penciumannya yang tajam, German Shepherd juga dapat menduduki urutan teratas anjing pelacak karena kepintarannya. Mereka hanya butuh beberapa kali latihan untuk dapat mengerti suatu perintah. 

Meski seringkali disebut sebagai anjing pelacak, German Shepherd juga sebetulnya dapat dijadikan sebagai hewan peliharaan. Kesetiaan, keberanian, dan kemudahannya dalam beradaptasi menjadikan German Shepherd cocok sebagai teman manusia. Bahkan, German Shepherd juga tidak hanya menemani, tetapi dapat menjaga manusia. 

Ukuran German Shepherd memang tergolong besar, yaitu tinggi sekitar 60 sentimeter dan berat sekitar 35 kilogram. Selain itu, anjing ini juga memiliki tenaga yang sangat besar dan kebutuhan yang cukup menyita waktu dan materi. 

Apabila anda ingin merawat German Shepherd, anda harus memperhatikan hal-hal berikut: 

Berikan Tempat Tinggal yang Memadai

Sebagai anjing dengan ukuran besar, German Shepherd membutuhkan tempat tinggal yang juga luas. Setidaknya, sediakan tempat yang mencukupi 5 kali dari ukurannya. Selain itu, perhatikan juga kebersihan dan lokasi tempat tinggal anjing. 

Berikan Nutrisi yang Sesuai

German Shepherd juga membutuhkan nutrisi yang tepat agar dapat menjadi anjing yang optimal. Dengan ini, German Shepherd dapat diberikan makanan anjing seperti anjing-anjing ras besar lainnya. Akan tetapi, anda harus memastikan bahwa makanan anjing tersebut di desain khusus untuk anjing berukuran besar, bukan untuk anjing ras mini. Selain itu, anda juga dapat memberikan daging segar. 

Berikan Vaksin dan Vitamin

Untuk menjaga tubuhnya, pastikan bahwa German Shepherd anda telah mendapatkan vaksin. Apabila belum mendapat vaksin, anda dapat mendatangi dokter hewan terdekat atau memanggil layanan vaksin anjing ke rumah

Vitamin juga dapat diberikan sebagai tambahan. Akan tetapi, alangkah lebih baik jika anda mengonsultasikan jenis vitamin yang akan digunakan pada dokter hewan

Ajak German Shepherd Untuk Berolahraga

Sebagai anjing dengan tenaga besar, German Shepherd perlu menyalurkan tenaganya. Untuk itu, anda harus memerhatikan dan mempertimbangkan untuk sering-sering mengajaknya bermain, berjalan-jalan, atau melakukan trik-trik tertentu yang tujuannya mengurangi tenaga mereka. Dengan begitu, German Shepherd anda tidak akan merasa stress yang dapat menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan.

Olahraga juga dapat anda jadikan sebagai latihan agar German Shepherd anda mengerti perintah atau perkataan manusia. Seperti yang telah dibahas, German Shepherd merupakan anjing yang cerdas sehingga tidak akan sulit bagi anda untuk melatih sesuatu. Apabila anda mendapatkan kesulitan untuk mengaturnya, anda dapat juga memanggil pelatih professional.

Cara Perawatan Anjing Pitbull Agar Tidak Menyerang Manusia

Anjing pitbull menyerang manusia, informasi tersebut kerap kali terdengar dan membuat banyak orang berpikir pitbull merupakan anjing yang berbahaya. Anak-anak, orang dewasa, maupun orang tua, tak luput dari serangan anjing pitbull. Akan tetapi, bisakah anjing pitbull menjadi hewan peliharaan yang aman bagi manusia? Jawabannya adalah bisa. Untuk itu, perhatikan cara perawatan anjing pitbull dalam artikel berikut.

Kenalkan Pitbull Dengan Manusia Sedini Mungkin

Sama seperti anjing lainnya, pitbull juga butuh ‘dikenalkan’ pada manusia. Tujuannya adalah agar pitbull mengerti bahwa manusia bukan merupakan lawan, tetapi teman. Untuk mengenalkan pitbull pada manusia, cara termudah adalah mengenalkannya sejak bayi. Dengan begitu, pitbull akan memahami sedikit demi sedikit bahwa manusia adalah teman baiknya dan tidak untuk dilawan. 

Setelah pitbull mengenali manusia, latihlah pitbull agar dapat mengerti perkataan manusia. Dengan begitu, pitbull dapat memahami apa yang dapat dan tidak dapat ia lakukan. Hal ini dapat berlangsung lama dan membutuhkan kesabaran ekstra. Untuk itu, anda juga dapat meminta pertolongan pada pelatih anjing untuk melatih pitbull anda. 

Ajak Pitbull Berolahraga

Pitbull merupakan salah satu ras anjing yang memiliki tenaga besar. Sehubungan dengan itu, pitbull harus membuang tenaganya dalam jumlah tertentu setiap harinya, salah satunya dapat dilakukan dengan berolahraga. Olahraga yang dapat dilakukan bermacam-macam, seperti bermain tangkap sesuatu, berlari pelan atau jogging, tarik beban, dan lain sebagainya. 

Apabila pitbull tidak mendapat jatah olahraganya, ia akan mudah terkena stress dan hal tersebut dapat memicu serangan pada manusia. Jadi, sebenarnya pitbull bukan merupakan hewan predator. Akan tetapi, tenaga yang tertimbun tersebut lah yang menyebabkan pitbull menjadi tidak terkontrol dan menyerang manusia. 

Berikan Nutrisi Tepat Untuk Pitbull

Sehubungan dengan tenaganya yang besar, pitbull juga membutuhkan nutrisi yang banyak. Pada dasarnya, makanan pitbull harus terdiri atas karbohidrat dan protein yang sesuai dengan tubuh dan usianya. Dalam hal ini, anda dapat memberikan protein dalam bentuk daging ayam atau daging sapi. Untuk membentuk otot dan fisik yang sempurna, pilihlah protein yang tidak banyak lemak. 

Dalam mengukur porsi makan, alangkah lebih baik apabila anda mengonsultasikannya terlebih dahulu pada dokter hewan anda. Apabila tidak ada dokter hewan di sekitar anda, anda dapat juga memanggil dokter hewan ke rumah untuk mengecek keadaan pitbull serta mengalkulasikan kebutuhan nutrisinya. 

Gunakan Collar dan Tali yang Sesuai

Untuk mengajak pitbull ke luar rumah, anda harus memastikan pitbull menggunakan collar dan tali yang sesuai. Hal ini digunakan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti pemberontakan dan penyerangan pada hewan lain atau manusia. 

Penting juga untuk memerhatikan jenis collar. Anda dapat memilih collar halter karena collar ini cenderung aman bagi leher anjing. Dengan begitu, anjing juga akan merasa nyaman dan tidak kesakitan saat dipasangkan collar. 

Apabila masih terdapat tanda-tanda akan melakukan penyerangan atau kerap melakukan penyerangan, segera cari bantuan pada dokter hewan untuk memeriksa keadaan pitbull kesayangan anda. 

Ingin Mengajak Anjing Berjalan-jalan, Berikut Tips Memilih Collar

Mengajak anjing berjalan-jalan ke mana saja mungkin merupakan impian semua pemilik anjing. Terutama bila anda tinggal di pusat kota, beberapa pusat perbelanjaan bahkan mengizinkan anda membawa peliharaan. Sebelum membawanya ke tempat yang ramai, anda mungkin perlu mempertimbangkan untuk membeli collar agar anjing anda aman. 

Ketahui juga bahwa collar memiliki banyak jenis dan ukuran yang harus disesuaikan dengan anjing anda. Apabila collar terlalu sempit, anjing anda dapat terluka. Apalagi jika collar terbuat dari bahan yang mampu melukai anjing. Untuk itu, perhatikan tips memilih collar yang sesuai dalam artikel berikut. 

Ketahui Ras Anjing dan Ukurannya

Sebelum membeli collar, cobalah untuk memperhatikan label pada kemasannya. Pada collar-collar tertentu, terdapat tanda pada kemasan yang menjelaskan untuk anjing apakah collar tersebut. Contohnya, di label kemasan tertulis collar untuk anjing ras mini. Dengan begitu, collar itu tidak dapat digunakan untuk anjing berukuran besar, seperti Golden Retriever, dan lain sebagainya. Jika anda memaksakan collar untuk anjing ras mini pada anjing ras besar, besar kemungkinan collar tersebut akan melukai leher anjing. 

Saat anjing dipaksa untuk memakai collar yang sempit, collar tersebut akan merusak kulit anjing. Hal tersebut dapat menyebabkan luka dan infeksi pada kulit anjing. Oleh sebab itu, anda harus segera membawa anjing anda ke dokter hewan terdekat apabila hal ini terjadi pada anda. 

Perhitungkan Ukuran Leher dan Collar Anjing

Terkadang, penjelasan mengenai ras tertentu saja tidak cukup untuk menentukan ukuran collar. Pada beberapa anjing, ukuran mereka dapat lebih kecil atau lebih besar dari ukuran rata-ratanya. Oleh sebab itu, alangkah lebih baik jika anda dapat mengukur leher anjing anda serta memperhitungkannya dengan lebar collar yang ingin anda beli. 

Saat mengukur leher, pertimbangkan pula bulu anjing yang mungkin membutuhkan ekstra ruang. Selain itu, tambahkan sekitar 2-8 cm setelah anda mendapat ukuran leher. Dengan begitu, anjing anda tidak akan tercekik oleh collar. 

Terakhir, anda juga dapat memilih untuk membeli collar yang ukurannya dapat disesuaikan. Collar dengan jenis ini akan memudahkan anda apabila anjing anda masih dalam masa pertumbuhan. Dengan begitu, anda tidak perlu membeli collar baru saat anjing anda beranjak dewasa. 

4 Jenis Anjing Peliharaan yang Cocok Dipelihara di Rumah Kecil

Sebelum memelihara anjing, anda pasti memikirkan tentang jenis-jenis anjing peliharaan yang cocok dengan anda. Biasanya, orang cenderung mengutamakan untuk menyocokkan sifat dan karakteristik anjing dengan dirinya. Akan tetapi, mereka terkadang melupakan kebutuhan utama anjing, yaitu tempat tinggal. 

Bagi sebagian anjing, khususnya anjing dengan tubuh besar, berada di dalam rumah kecil akan membuatnya stres. Hal ini terjadi karena tidak ada ruang yang cukup bagi anjing untuk bermain dan berlarian. Oleh sebab itu, tidak semua anjing dapat dipelihara dalam rumah yang kecil. 

Apabila anda memiliki rumah yang tergolong kecil dan sedang memikirkan untuk memelihara anjing, kenali jenis-jenis anjing peliharaan yang cocok untuk anda dalam artikel berikut. 

Cihuahua

Anjing ini merupakan anjing yang populer di kalangan anjing rumahan. Secara umum, cihuahua masuk dalam salah satu ras anjing terkecil di dunia dengan bobot maksimal 3 kilogram dan tinggi maksimal 23 cm. Dengan tubuh semungil itu, tidak heran bahwa banyak pecinta anjing memeliharanya di dalam rumah. 

Secara kepribadian, cihuahua merupakan anjing yang lincah, kuat, dan aktif. Cihuahua juga tergolong ramah, pintar, cepat memahami sesuatu, dan menggemaskan pada manusia disekitarnya. Di samping kegemasannya, Cihuahua juga dapat menjadi galak saat ia dihadapkan dengan situasi asing, seperti kedatangan orang baru yang dicurigainya. Dengan begitu, Cihuahua juga seringkali disebut sebagai anjing kecil si penjaga rumah.

Pomeranian

Anjing ras pomeranian juga tak kalah populer dengan cihuahua. Di kalangan pecinta anjing, terutama yang senang memelihara di dalam rumah, pomeranian seringkali menjadi pilihan. Dengan tubuh yang tidak lebih dari 3 kilogram dan tinggi tidak lebih dari 50 cm, pomeranian dapat menjadi anjing yang tepat bagi anda yang memiliki rumah kecil. 

Bulunya yang lebat membuat pomeranian semakin cocok untuk berada di dalam rumah karena bulunya tidak akan mengenai alam bebas dengan semudah itu.

Poodle

Dengan bulunya yang keriting, anjing poodle banyak mengikat hati pecinta anjing. Konon, sebagian pecinta anjing memilih poodle sebagai anjing peliharaannya karena bulunya yang tidak mudah rontok dan tubuhnya yang kecil. Dengan begitu, poodle dianggap aman untuk dipelihara di dalam rumah. 

Selain itu, poodle juga merupakan salah satu anjing yang mudah dilatih. Oleh sebab itu, memelihara poodle akan semakin menyenangkan. 

Shih Tzu

Apabila anda menyukai anjing dengan bulu yang panjang menjuntai, anda akan menyukai Shih Tzu. Bulunya sangat halus dan dapat dihias seperti anda menghias rambut anak-anak. Tak jarang, bulunya juga seringkali masuk dalam kontes hewan peliharaan. 

Selain bulunya, shih tzu juga merupakan anjing berukuran kecil. Shih tzu dewasa rata-rata hanya memiliki berat 4-7 kg dan tinggi 25cm. Dengan begitu, shih tzu dapat dipelihara dalam rumah yang kecil sekalipun. 

Setelah mempertimbangkan jenis anjing yang cocok di rumah anda, anda juga harus mempertimbangkan hal lainnya sebelum memeliharanya. Pertama, makanan yang sesuai untuk anjing tersebut. Kedua, pastikan anjing mendapat vaksin lengkap agar tidak terjangkit penyakit. Untuk mendapatkan vaksin anjing, anda dapat datang ke dokter hewan terdekat atau memanggil layanan vaksin anjing ke rumah anda. Ketiga, kenali cara perawatan anjing dengan mengakses berbagai informasi di media sosial.

Anjing Tidak Mau Makan, Berikut Penyebab dan Cara Mengatasinya

Tidak hanya manusia, anjing juga dapat merasakan berkurangnya nafsu makan. Anjing tidak mau makan dapat terjadi karena berbagai hal, termasuk penyakit yang harus diatasi dengan segera. 

Saat anjing tidak mau makan, tubuhnya tidak mendapatkan nutrisi yang seharusnya ia dapatkan. Oleh sebab itu, kenali penyebab dan cara mengatasinya dalam artikel berikut. 

Sedang Terkena Penyakit dan Dalam Pengaruh Obat-Obatan

Sama seperti manusia, anjing juga dapat merasa tidak nafsu makan saat sedang sakit. Dalam hal ini, penyakit pada anjing dapat bermacam-macam, seperti radang pada pankreas atau lambung. Biasanya, kondisi tersebut akan hilang dalam beberapa hari dan anjing anda akan kembali normal. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan jika anjing mengalami penyakit yang lebih serius.

Sementara jika anjing sedang mengonsumsi obat-obatan, anjing juga dapat merasakan hilang nafsu makan. Beberapa obat memberikan efek hilang nafsu makan pada anjing. Hal ini tidak berbahaya dan akan segera kembali pada kondisi normal.

Apabila anjing terus menunjukkan gejala tidak nafsu makan dalam waktu lama, segera bawa anjing anda ke dokter hewan terdekat

Sedang Merasa Sedih

Pertama, anjing dapat sedih apabila ia harus meninggalkan tempat lamanya. Sehubungan dengan itu, anjing membutuhkan waktu untuk memproses perpindahan tersebut. Pada kondisi ini, terdapat masalah emosional yang membuatnya tidak ingin makan. 

Apabila anjing terlihat murung di tempat baru, berikan perhatian lebih untuk mengalihkan pikirannya. Dengan begitu, anjing akan mudah terbiasa di tempat baru. Saat sudah terbiasa, anjing akan kembali pada nafsu makan semula.

Selain itu, kesedihan juga dapat terjadi apabila anjing tidak berada di sekitar pemiliknya. Khususnya pada anjing-anjing yang memiliki sifat sangat manja, terkadang anjing tidak dapat makan apabila berjauhan dengan pemiliknya. Hal ini dapat dilatih secara pelan-pelan dan terus menerus. Dengan begitu, anjing tidak akan kelaparan apabila ditinggal pemiliknya.

Bosan Pada Makanannya

Anjing juga dapat merasa bosan terhadap makanan yang biasa dikonsumsinya. Oleh sebab itu, anda dapat mempertimbangkan untuk mengganti menu makanan anjing.

Untuk mengganti makanan, anda dapat mengganti merek makanan anjing atau mengganti varian makanannya. Apabila anjing anda terbiasa untuk memakan varian ayam, coba ganti dengan varian lainnya. 

Cara lain yang dapat dilakukan adalah mengubah cara penyajian makanan. Apabila biasanya anda menyajikan dalam keadaan dingin, anda dapat merubahnya dengan menghangatkan makanan tersebut. Selain itu, anda juga dapat menambahkan rasa pada makanan anjing dengan menambahkan kuah kaldu di atas makanannya. 

Apabila anjing tetap menolak makan, segera konsultasikan permasalahan tersebut pada dokter hewan. Anda dapat juga memanggil dokter hewan ke rumah melalui layanan dokter hewan dari petcare.

3 Jenis Penyakit Mata Kucing dan Cara Mengatasinya

Penyakit mata adalah satu satu kategori penyakit yang sering menyerang kucing peliharaan. Ada berbagai jenis penyakit mata kucing mulai dari yang ringan sampai yang berbahaya dan menyebabkan kebutaan.

Faktor yang menyebabkan mata kucing sakit cukup bervariasi. Mulai dari faktor bawaan lahir, makanan yang masuk dan faktor lingkungan kucing.

Berikut akan diulas mengenai beberapa jenis penyakit mata pada kucing dan cara mengatasinya.

Jenis Penyakit Mata pada Kucing dan Cara Mengatasinya

Salah satu tanda paling sering ditunjukan saat mata kucing sakit adalah matanya berair yang membuat kucing lebih sering menggosok area mata.

Infeksi Mata

Infeksi mata atau bisa disebut juga konjungtivitis bisa disebabkan karena adanya infeksi pernapasan yang menyebar ke mata. Gejala paling jelas adalah mata berair dan merah di sekitar bagian luar bola mata. Infeksi mata bisa terjadi hanya di satu mata saja atau di keduanya.

Konjungtivitis bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, jika tidak ada perubahan atau kondisi makin buruk Anda harus segera menghubungi dokter hewan untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Jangan memberikan sembarang salep atau obat apapun karena bisa membuat keadaan kesehatan kucing semakin memburuk.

Katarak

Meski penyakit mata katarak pada hewan menggemaskan ini bisa dibilang jarang terjadi tapi tetap saja memungkinkan kucing Anda menderita katarak. Penyebab katarak pada hewan biasanya adalah cedera mata atau penyakit genetik.

Cara mengatasi hal ini adalah Anda harus melakukan konsultasi ke dokter hewan agar nantinya bisa diberikan pilihan terbaik antara menghambat perkembangan katarak atau melakukan operasi.

Glaukoma

Glaukoma adalah jenis penyakit yang bisa menyerang siapa saja termasuk hewan berbulu seperti kucing dan dikategorikan sebagai penyakit mata yang berbahaya karena dapat menimbulkan kebutaan. 

Penyebab glaukoma dibedakan menjadi dua kategori. Pertama adalah glaukoma primer yang disebabkan oleh penyakit turunan. Kedua adalah glaukoma sekunder yang disebabkan oleh pendarahan pada mata katarak, tumor dan radang mata dalam.

Gejala glaukoma ditandai dengan kornea keruh, mata merah, mata membesar, kucing menyipitkan mata, pupil melebar dan tidak bereaksi dengan baik terhadap cahaya. Cara mengatasi glaukoma hanya bisa Anda dapatkan setelah melakukan kontrol dan konsultasi ke dokter hewan. 

Itulah beberapa jenis penyakit mata pada kucing dan cara mengatasinya. Jika kucing peliharaan Anda mengalami setidaknya satu dari gejala penyakit diatas maka disarankan segera menghubungi dokter hewan agar langsung mendapatkan informasi lengkap mengenai kesehatan kucing.

Anda bisa melakukan konsultasi dokter hewan melalui call center Pet Care. Anda akan ditangani oleh dokter hewan profesional yang sudah berpengalaman. Selain itu, Anda tidak perlu repot keluar dari rumah dan membawa kucing ke klinik hewan karena Pet Care menyediakan layanan dokter hewan ke rumah

Anjing Berontak Saat Mandi? Simak 4 Tips Memandikan Anjing!

Beberapa anjing menyukai air dan menikmati waktu mandinya. Akan tetapi, beberapa anjing benar-benar tidak menikmati tubuhnya terkena air. Bahkan, beberapa anjing butuh ditangani lebih dari dua orang untuk memandikannya. Jika anjing berontak dan sulit dikendalikan saat mandi, pemiliknya harus mengetahui cara memandikan anjing dengan benar. Simak tips memandikan anjing berikut!

Mandikan Anjing di Tempat yang Tepat

Untuk mengatasi anjing yang berontak saat dimandikan, anda harus lebih kreatif untuk mengatasinya. Pilih tempat mandi yang menyulitkan anjing untuk kabur. Apabila anjing anda besar, anda dapat memilih kamar mandi terluas di rumah yang dapat dikunci saat sedang memandikan anjing. Dengan begitu, anjing tidak akan kabur dengan mudah. Pilihan lainnya adalah di halaman rumah, tetapi akali dengan menyiapkan dua orang dalam memandikan anjing. 

Untuk anjing berukuran kecil, anda dapat memandikannya di kamar mandi berukuran kecil sekalipun. Beberapa jenis anjing yang lebih kecil bahkan hanya memerlukan wastafel atau ember plastik. 

Pakai Shampoo yang Cocok Dengan Anjing Anda

Memberikan shampoo untuk manusia pada anjing bukan merupakan tindakan yang tepat. Dalam hal ini, shampoo manusia tidak dirancang untuk bulu anjing sehingga dapat membuat bulu mereka rontok. Oleh karena itu, akan lebih baik apabila anda memandikan anjing menggunakan shampoo anjing. 

Seperti shampoo manusia, shampoo untuk anjing juga memiliki banyak jenis yang disesuaikan dengan kebutuhan anjing. Jika anjing anda memiliki penyakit kulit seperti jamur, anda bisa memilih shampoo anjing anti jamur. Perhatikan jenis shampoo anjing dan sesuaikan dengan anjing anda. 

Mandikan Anjing Dengan Cara yang Benar

Saat memandikan anjing, terkadang kita tidak memperhatikan apakah air yang digunakan sudah sesuai dengan kebutuhan anjing. Untuk menenangkan anjing, anda dapat memberikan air hangat dalam memandikannya. Akan tetapi, ketahui bahwa tingkat kehangatannya tidak boleh berlebihan agar tidak berpotensi mengganggu kesehatan anjing. 

Saat memandikan anjing, usap tubuh anjing seperti gerakan memeluk dengan shampoo dalam jumlah yang secukupnya. Hal ini dapat menenangkan anjing.

Setelah mandi, terkadang kita melupakan proses pengeringan bulu. Tidak seperti manusia, anjing memiliki bulu yang lebat dan perlu dikeringkan dengan baik. Apabila tidak kering sepenuhnya, anjing akan beresiko terkena jamur dan penyakit kulit lainnya. Oleh sebab itu, penting untuk mengeringkan bulu anjing secara merata dan menyeluruh. 

Tenangkan Keresahan Anjing

Saat berontak, anjing memiliki keresahan yang tidak dapat dimengerti manusia. Entah dia takut air atau takut dengan shampoo, manusia tidak dapat mengerti dengan jelas. Oleh sebab itu, menenangkan keresahan anjing dapat menjadi sulit. 

Pertama, cobalah dengan memeluk dan mengusap anjing sebelum dibasahi dengan air. Setelah itu, basuh air sambil mengajaknya berbicara. Bila perlu, bawa mainan kesukaan anjing agar anjing anda dapat terdistraksi dari kegiatan yang tidak disukainya itu. 

Setelah selesai, berikan anjing anda makanan atau mainan yang disukainya. Hal ini akan membuat anjing anda senang dan mengurangi rasa takutnya. 

Apabila terjadi hal yang tidak diinginkan seperti kemasukan air pada kuping atau jamur pada kulit anjing, segera konsultasikan pada dokter hewan terdekat. Bila perlu, panggil layanan dokter hewan ke rumah untuk mendapat penanganan tercepat.

Mau Ganti Makanan Kucing? Catat, Ini Caranya!

Ganti makanan kucing adalah salah satu hal yang banyak dilakukan oleh pemilih hewan peliharaan. Terutama bagi para pemula.

Kebanyakan masih belum tahu bahwa sering ganti makanan tidak baik untuk kesehatan hewan kesayangan kita.

Alasan mengganti makanan sangatlah beragam, mulai dari tergiur promo makanan lain, merasa kucing tidak cocok dengan makanan nya sampai gara gara stok makanan di toko nya sudah habis.

Tahukah Anda? Mengganti makanan kucing tanpa aturan bisa menyebabkan kucing kita sakit dan mengalami resiko berbahaya lainnya.

Lalu, gimana sih cara ganti makanan kucing? Simak penjelasannya dibawah ini.

Proses dan Cara Mengganti Makanan Kucing

Perlu Anda ketahui, kucing membutuhkan proses pergantian makanan minimal satu satu minggu. Berikut alur tahapan yang bisa menjadi petunjuk disaat Anda ingin mengganti makanan kucing.

  • Hari pertama dan kedua, campurkan 30% makanan baru dan 70% makanan lama.
  • Selanjutnya, dihari ketiga dan keempat, buat menjadi 50:50 dalam porsi makanannya.
  • Hari kelima dan keenam, lakukan kebalikan dari hari 1 dan 2 yaitu 70% makanan baru dan 30% makanan lama.
  • Hari ketujuh, kucing bisa mendapatkan makanan barunya 100%

Namun, mengganti makanan kucing terlalu sering sangat tidak dianjurkan. Pasalnya, makanan yang sering diganti bisa menyebabkan masalah pencernaan untuk kucing kesayangan Anda. 

Maka dari itu, Anda wajib tahu kapan waktu yang tepat untuk mengganti makanan kucing agar Anda bisa memberikan nya tepat waktu.

Waktu yang Tepat untuk Ganti Makanan Kucing

Waktu penggantian makanan sangat penting. Anda tidak bisa menggantinya hanya karena sedang ada promo makanan. Ini beberapa kondisi dan waktu yang tepat untuk mengganti makanan kucing.

Setelah Steril

Kucing yang belum di steril dan sudah steril memiliki aktivitas yang berbeda sehingga nutrisi yang dibutuhkan tubuhnya juga berbeda. Disaat seperti inilah Anda bisa ganti makanan kucing.

Saat Beranjak Dewasa

Bayi kucing, anak kucing dan kucing dewasa adalah tahapan hidup kucing. Nutrisi untuk memenuhi pertumbuhan di setiap tahapan hidup mereka pun berbeda. 

Makanan untuk anak kucing lebih membutuhkan kandungan lemak, protein dan mineral. Sementara kucing dewasa membutuhkan glukosamin dan kondroitin.

Ada beberapa kondisi lain yang memperbolehkan Anda mengganti makanannya seperti kucing tidak ada nafsu makan dan saat bulunya bermasalah.

Meski begitu, ada baiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter hewan agar mendapat arahan yang paling tepat. 

Anda tidak perlu membawa kucing peliharaan ke klinik hewan sebab layanan dokter hewan ke rumah yang disediakan oleh Pet Care bisa menjadi solusi nya. Hubungi call center Pet Care dan dapatkan konsultasi langsung dari dokter hewan profesional.