Tag: panggil dokter hewan ke rumah

Mata Kucing Berair : Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kucing juga memiliki air mata yang berfungsi untuk menjaga mata tetap lembab dan menghilangkan debu. Akan tetapi, apabila air mata keluar terlalu banyak atau disebut mata berair, hal ini menunjukkan bahwa kucing anda mengalami masalah infeksi di matanya.

Saat terlihat penumpukan air mata dan kotoran mata di sekitar mata atau kelopak mata maka dapat disimpulkan ada masalah di mata anabul anda. Kemudian muncul tanda lain dari kucing anda seperti bersin, bengkak pada kelopak mata, atau kucing menggosok mata terlalu sering.

Lantas, apa penyebab dan cara mengatasi kucing berair?

Penyebab Mata Kucing Berair

1. Infeksi Mata

Luka atau benda asing yang masuk ke dalam mata seperti kotoran atau debu dapat menimbulkan infeksi mata. Kondisi mata kucing berair bisa menjadi tanda kucing mengalami konjungtivitis. Konjungtivitis membuat mata kucing merah dan bengkak akhirnya membuat kucing anda tidak nyaman dan merasa kesakitan.

Mata berair bisa dialami anak kucing yang baru lahir dikarenakan induk kucing mengalami ingeksi vagina atau melahirkan di tempat tidak bersih.

2. Alergi

Alergi dapat menyebabkan mata kucing berair. Hal ini dapat terjadi saat kucing terkena debu, jamur, serbu sari tanaman, atau obat-obattan tertentu yang dapat mengiritasi mata.

3. Flu Kucing

Infeksi saluran pernapasan atas atau flu kucing dapat menjadi penyebabnya. Flu kucing bisa terjadi karena infeksi calicivirus atau virus herpes kucing. Keduanya dapat menyebabkan mata berair.

4. Ulkus Mata

Ulkus mata bisa menyebabkan produksi air mata berlebihan dan keluar lendir. Gejala ulkus mata bisa menyebabkan mata kucing memerah, sensitif pada cahaya, terlalu sering mengedip dan menggosokkan matanya.

5. Epifora

Produksi air mata yang berlebihan menandakan kucing mengalami epifora. Epifora terjadi saat ada masalah pengeringan dari mata ke hidung melalui saluran air mata. Saluran air mata kucing membengkak dan tersumbat akibat rhinitis (radang selaput hidung) atau sinusitis (radang selaput sinus). Rambut-rambut kecil di permukaan bawah kelopak mata kucing bisa juga menjadi penyebab epifora.

Cara Mengatasi Mata Kucing

Cara mengatasinya yaitu anda harus mencari tahu penyebabnya terlebih dahulu. Anda dapat mengobatinya dengan cara :

  • Bersihkan benda asing yang meyangkut di sekitar mata kucing.
  • Memberikan obat antibiotik dalam bentuk tetes mata atau untuk diminum.
  • Memberikan obat yang mengandung antihistamin atau steroid untuk meredakan gejala alergi.
  • Untuk meredakan konjungtivitis, anda dapat memberikan obat antiperadangan.

Apabila cara diatas sudah dilakukan dan tidak membuahkan hasil, segera hubungi dokter hewan terdekat agar kucing kesayangan mendapat penanganan yang tepat. Pet care kini menyediakan layanan dokter hewan ke rumah dengan menghubungi call center Pet care.

Anjing Dehidrasi? Berikut Tanda dan Penyebab

Air merupakan hal yang penting untuk tubuh anjing. Anjing perlu minum setiap hari karena air membantu suhu tubuh, mendukung fungsi organ tubuh, dan membantu pencernaan. Dehidrasi pada anjing terjadi ketika anjing kehilangan lebih banyak air dan elektolit daripada yang mereka konsumsi.

Anjing melakukan berbagai aktivitas seperti buang air kecil dan besar, terengah-engah, dan bernapas yang mengakibatkan mereka kehilangan air. Air juga akan menguap lewat cakar mereka. Apabila mereka mengalami dehidrasi parah, mereka bisa saja mati.

Lantas apa saja tanda dan penyebab anjing dehidrasi? Apa yang harus anda lakukan pada anjing kesayangan? Simak dalam artikel di bawah ini!

Tanda Anjing Dehidrasi

1. Hidung Kering dan Mata Cekung

Hidung anjing dikenal lembab. Jika hidung anjing kering, hal ini bisa menjadi tanda dehidrasi atau masalah medis lain.

Mata cekung menjadi tanda dehidrasi parah. Jumlah cairan di bantalan lemak di belakang mata berkurang sehingga menyebabkan mata tenggelam dalam rongga mata.

2. Menguji Elastisitas Kulit Anjing

Anda dapat memeriksa dehidrasi dengan menarik secara perlahan kulit anjing anda yang kendur di bagian belakang leher atau di atas tulang belikatnya kemudian lepaskan. Apabila kulitnya kendur dan langsung kembali ke posisi semula maka mereka tidak dehidrasi, sedangkan apabila kulitnya membutuhkan waktu lebih lama untuk kembali ke semula maka mereka mengalami dehidrasi.

3. Gusi Kusam

Periksa mulut anjing terutama bagian gusinya. Gusi yang baik yakni berwarna merah muda, berkilau, dan tampak lembab. Anda dapat menyentuh gusi anjing anda, jika jari anda menempel pada gusinya yang lengket dan warna gusi terlihat kusam, dapat disimpulkan bahwa itu tanda dehidrasi.  

4. Terengah-engah Dengan Berlebihan

Anjing biasanya terengah-engah untuk mendinginkan diri. Apabila anjing anda terengah-engah dari biasanya, ini bisa menjadi tanda anjing dehidrasi. Segera beritahu dokter hewan terdekat jika anjing anda terengah-engah agar diberikan penanganan tepat.

Penyebab Anjing Dehidrasi

  • Sengatan Panas

Sengatan panas dapat membuat suhu tubuh anjing naik. Jangan meninggalkan anjing di dalam kendaraan tertutup terlalu lama karena mereka tetap akan terkena sengatan panas. Olahraga berat atau aktivitas tanpa henti juga bisa menjadi penyebab suhu tubuh anjng naik.

  • Muntah atau Diare

Saat anjing mengalami muntah atau diare terus menerus, maka mereka terus kehilangan cairan di dalam muntahan atau diare. Mereka tidak dapat minum cukup air untuk menggantikan cairan yang hilang dan dehidrasi akan kian parah jika tidak segera ditangani.

  • Tidak Mendapat Air yang Cukup

Jika anjing tidak mendapatkan air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan air harian, mereka akan mengalami dehidrasi. Mangkuk air harus diperiksa setiap hari dan pastikan air bersih dan segar yang mereka minum.

  • Penyakit Kronis

Anjing yang menderita penyakit ginjal atau diabetes cenderung mengalami dehidrasi dan sering minum lebih banyak air dari biasanya. Anda harus memastikan konsumsi air mereka karena biasanya mereka masih mengalami dehidrasi walaupun konsumsi air sudah meningkat.

Apa Yang Harus Anda Lakukan?

Jika anjing anda menunjukkan tanda seperti yang disebutkan diatas, segera bawa ke dokter hewan. Dokter hewan akan melakukan pemeriksaan riwayat kesehatan secara menyeluruh, memeriksa fisik, suhu tubuh, detak jantung, dan laju pernapasan dan tes diagnostik.

Dokter hewan akan menyarankan untuk memberikan sedikit air pada anjing untuk memulai proses rehidrasi dengan menggunakan cairan infus. Anda juga bisa memberikan anjing anda sedikit air untuk diminum setiap beberapa menit atau berikan potongan es untuk dijilat.

Untuk membantu memulihkan keseimbangan elektrolit anjing, anda dapat memberikan cairan pengganti elektrolit. Cairan ini akan menggantikan cairan yang hilang.  

Anda dapat menghubungi call center Pet care untuk melakukan konsultasi pada dokter hewan yang akan datang ke rumah. Dokter hewan akan memberikan penanganan yang tepat untuk anjing kesayangan.

Jerawat Kucing : Penyebab dan Cara Mengatasi

Sama seperti manusia, kucing dapat terkena jerawat. Jerawat kucing biasanya terletak di bagian bawah dagu yang menyebabkan mereka enggan untuk dielus.

Bentuk jerawatnya yakni benjolan kecil yang diikuti dengan komedo hitam dan putih. Tanda yang paling umum adalah dagu yang terlihat kotor sehingga dinamakan jerawat dagu kucing. Dagu kucing anda akan terlihat bintik-bintik kotoran di atasnya.

Lantas apa saja penyebab dan cara mengatasinya? Yuk simak dalam artikel di bawah ini!

Penyebab Jerawat Pada Kucing

Pada manusia, penyebab munculnya jerawat karena kulit berminyak, sedangkan untuk kucing penyebab pastinya belum diketahui. Munculnya jerawat dapat terjadi ketika folikel rambut tersumbat karena memproduksi keratin yang berlebihan.

Ada penyebab lain munculnya jerawat pada anabul anda diantaranya :

– Sistem kekebalan tubuh yang buruk

– Perawatan yang buruk

– Alergi Makanan

– Produksi keratin dan minyak yang berlebihan

– Hormon yang tidak seimbang

– Wadah plastik yang sering dipakai oleh kucing saat makan dan minum.

– Stres yang bisa terjadi karena perubahan lingkungan

Cara Mengatasi Jerawat Pada Kucing

Anda harus mulai mencuci wajah kucing. Saat membersihkan wajah mereka dengan tisu wajah yang mengandung benzoil peroksida untuk kucing. Gunakan tisu khusus untuk kucing.

Memotong bulu di sekitarnya dapat mengurangi jumlah bakteri sehingga tidak menyebar. Jangan lupa untuk membersihkan tempat makan dan minum mereka lebih sering. Wadah makan kucing dari plastik dapat menjadi sarang bakteri sebaiknya ganti dengan mangkuk dari kaca atau besi.

Jangan pernah mengkorek jerawat anabul anda. Mengkorek jerawat akan memperburuk kondisi dan berpotensi menimbulkan rasa sakit yang lebih parah dan akhirnya infeksi. Sebaiknya konsultasikan pada dokter hewan yang akan mendiagnosis jerawat berdasarkan temuan klinis, riwayat kesehatan anabul kesayangan. Dokter hewan akan memberikan penanganan yang tepat untuk kucing anda.

Anda dapat menggunakan sampo antibakterial atau anti fungal. Berikan gel pereda jerawat pada anabul kesayangan. Dokter hewan juga akan merekomendasikan untuk memberikan antibiotik atau antiradang untuk mengurangi pembengkakan.

Jika anda masih membutuhkan konsultasi dokter hewan terdekat, anda dapat menghubungi layanan call center Pet Care.

Kucing Kejang, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kucing yang tiba-tiba mengalami kejang tentu menimbulkan kepanikan pada pemilik. Kucing akan terbaring di lantai, bergerak tidak menentu, dan mencakar-cakar tanpa henti. Kejang biasanya terjadi selama beberapa menit.

Lantas, apa penyebab kucing kejang? Bagaimana penanganan yang tepat untuk anabul kesayangan? Yuk simak penjelasannya di bawah ini!

Penyebab Kucing Kejang

  • Keracunan

Apabila kucing mengonsumsi makanan yang beracun, maka otak mereka akan terdampak sehingga menimbulkan kejang-kejang. Keracunan harus segera ditangani karena akan berakibat fatal.

  • Masalah pada Hati dan Ginjal

Ginjal dan hati adalah organ yang penting dalam tubuh kucing. Keduanya berfungsi untuk menyaring racun dalam tubuh. Namun, saat keduanya tidak berfungsi, maka racun bisa saja masuk ke otak dan menyebabkan munculnya kejang pada kucing.

  • Tumor Otak

Tumor otak merupakan bentuk kanker yang berbahaya. Keberadaan tumor di otak dapat menyebabkan kejang. Tumor otak dapat mempengaruhi sistem saraf dan gerakan tubuh.

  • Trauma di Bagian Kepala

Setiap kucing dapat menderita trauma kepala akibat kecelakaan atau terjatuh. Masalah ini dapat merusak otak dan saraf sehingga mengakibatkan kejang.

Cara Mengatasi Kucing Kejang

Hal pertama yang dapat anda lakukan yakni mencatat berapa lama anabul kesayangan mengalami kejang. Hal ini dapat terjadi selama beberapa detik sampai 10 menit atau lebih. Akan tetapi, kejang yang tidak berhenti setelah 5 menit harus diwaspadai dan anda harus segera menghubungi dokter hewan agar diberikan penanganan yang tepat. Jika kejang berhenti setelah 3 menit atau kurang, tetaplah buat janji dengan dokter hewan untuk diperiksa kesehatannya.

Anda dapat mematikan lampu, mematikan televisi atau radio agar kejang mereda. Berikan ruang yang cukup dan pastikan ruangan tenang. Walupun anda ingin menolong kucing anda, jangan memindahkan atau menyentuhnya. Namun, jika mereka dalam bahaya melukai diri sendiri karena terjatuh dengan keras, anda harus memindahkannya ke tempat yang lebih aman. Gunakan selimut agar anda terhindar dari gigitan dan cakaran mereka saat kejang.

Langkah terakhir, anda dapat membawa kucing ke dokter hewan apabila kejang-kejang tidak berhenti. Kejang yang berlangsung selama 5 menit atau lebih dapat berbahaya bagi mereka. Dengan menghubungi dokter hewan, kucing anda dapat mendapat penanganan yang tepat.

Pet Care menyediakan layanan konsultasi dokter hewan dengan menghubungi call center Pet care.

Anjing Beagle : Ciri-ciri dan Cara Merawatnya

Anjing beagle adalah salah satu anjing yang ramah, pintar, dan bersahabat dengan manusia. Anjing ini termasuk dalam kategori ras anjing terkecil dengan telinga menjuntai ke bawah kanan dan kiri.

Walaupun tubuh anjing beagle kecil, mereka memiliki naluri yang kuat untuk mencium, berlari, dan mengendus objek yang ada di sekitar sehingga digolongkan ke anjing pemburu.

Jika anda ingin memeliharanya, maka anda harus tahu ciri-ciri dan cara merawat anjing menggemaskan ini. Yuk simak ciri-ciri dan cara merawat anjing beagle di artikel di bawah ini!

Ciri Anjing Beagle

  • Ukuran tubuhnya untuk betina 26-29 cm sedangkan jantan 36-41 cm.
  • Bola mata besar berwarna cokelat dan telinga besar yang menggelantung di sisi kanan dan kiri.
  • Bulunya halus dan licin.
  • Ekor kecil yang berdiri ke atas
  • Masa hidup sekitar 12-15 tahun.
  • Warna bulu dominasi putih, hitam, atau cokelat.
  • Bobot anjing dewasa 7-11 kg.

Cara Merawat Anjing Beagle

1. Menyikat Bulu dengan Rutin

Meskipun anjing jenis ini tidak memerlukan perawatan yang khusus, anda harus rutin menyikat dan menyisir bulunya dengan rutin.

2. Perawatan Gigi

Anjing beagle sangat rentan dengan penyakit gigi. Anda dapat membersihkan gigi dan gusinya minimal tiga kali dalam seminggu.

3. Ajak Bermain

Mereka termasuk ke dalam anjing yang pintar dan dan aktif bermain. Ajak anjing tersebut bermain agar mereka tidak bosan di rumah. Mereka dapat ikut berolahraga dengan mengajak mereka berlari atau berjalan santai.

4. Bersihkan Telinga dan Mata

Bersihkan telinga mereka dua kali seminggu agar telinga tetap bersih. Sebaiknya pastikan area telinga dalam kondisi kering. Jangan lupa bersihkan matanya agar terhindar dari infeksi dan noda air mata.

5. Berikan Pelatihan

Berikan pelatihan yang rutin agar hubungan anda dengan anjing beagle lebih erat dan akrab. Latih mereka sejak kecil agar setelah dewasa mereka lebih aktif bermain.  

6. Bawa Ke Dokter Hewan

Sebagai pemilik anabul, anda harus membawanya ke dokter hewan untuk dilakukan pengecekan secara rutin. Lakukan vaksin setiap enam bulan supaya terhindar dari rabies dan penyakit. Pemberian vaksin diberikan pada anjing yang berusia enam hingga delapan minggu.

Pet Care memberikan layanan konsultasi dengan dokter hewan ke rumah dan layanan vaksin hewan dengan menghubungi call center Pet Care.

Kucing Demam : Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya

Sama seperti manusia, kucing juga bisa mengalami demam. Normalnya kucing memiliki suhu tubuh antara 37 hingga 39 derajat celcius. Apabila suhu anabul anda diatas itu, mereka pasti terkena demam.

Apabila kucing mempunyai suhu diatas 40 derajat celcius, bisa saja gejala demam itu terhubung dengan penyakit lainnya dan berakibat buruk pada anabul kesayangan anda.

Lantas, apa gejala dan penyebab kucing demam? Kemudian bagaimana cara mengobati anabul anda? Yuk, simak artikel di bawah ini!

Gejala dan Penyebab Kucing Demam

Anda dapat mengecek suhu tubuh kucing dengan memasukkan termometer ke dalam anus. Berikut ciri-ciri yang menunjukkan kucing demam :

  • Kurang nafsu makan
  • Lemah dan lesu
  • Menggigil
  • Dehidrasi
  • Lebih sering tidur, bersembunyi
  • Telinga kucing terasa hangat saat disentuh
  • Detak jantung cepat dan meningkatnya laju pernapasan

Penyebab yang paling sering ditemukan karena infeksi yang masuk lewat mulut, hidung, mata atau tenggorokan. Berikut adalah penyebab anabul anda demam :

  • Infeksi saluran pernapasan atas
  • Infeksi gigi
  • Infeksi karena bakteri, jamur, dan virus
  • Tumor
  • Cedera akibat trauma
  • Penyakit seperti lupus
  • Obat-obattan tertentu

Selain yang disebutkan di atas, bisa saja menunjukkan tanda bahwa ada penyakit serius yang dialami. Oleh karena itu penting untuk memperhatikan kondisinya dan segera melakukan pengecekan ke dokter hewan terdekat agar anda tahu lebih jelas mengenai kondisi kesehatan anabul.

Cara Mengobati Kucing Demam

Pertolongan pertama yang dapat anda lakukan yaitu letakkan kucing di tempat yang dingin, sejuk, dan tidak terkena sinar matahari, karena kucing menurunkan suhu tubuh lewat kelenjar minyak dan keringat. Dengan bersentuhan dengan lantai yang sejuk, perlahan suhu tubuhnya juga akan menurun. Anda juga bisa menggunakan kipas angin untuk membantu menurunkan suhu tubuhnya secara perlahan.

Seperti yang sudah dijelaskan, apabila demamnya lebih dari 40 derajat celcius dan kucing tidak menunjukkan tanda membaik selama 24 jam, segera bawa ke dokter hewan terdekat. Dokter hewan akan memberikan penanganan yang tepat, contohnya diberikan suntikan dan resep obat antibiotik.  

Kini, Pet Care menyediakan layanan dokter hewan ke rumah untuk konsultasi. Anda dapat menghubungi call center Pet Care.

Cara Agar Kucing Tidak Pup Sembarangan

Banyak orang yang menjadikan kucing sebagai hewan peliharaan karena kegemasannya. Namun, hewan berbulu itu terkadang bersikap menyebalkan. Salah satu perilakunya yaitu kucing seringkali pup sembarangan.

Pup sembarangan tentu menimbulkan bau tak sedap dan mengganggu aktivitas. Apalagi perilaku kucing terkadang sulit dirubah sehingga membuat pemilik pusing.

Namun, anda tidak perlu khawatir, ada beberapa cara agar kucing tidak pup sembarangan. Bagaimana caranya? Yuk simak dalam artikel di bawah ini!

1. Jaga Kebersihan Litter Box

Kucing bisa stres saat litter box mereka kurang bersih. Jadi sebaiknya dibersihkan setiap hari dengan rutin. Saat anda memegang pup kucing, selalu gunakan sarung tangan karet dan masker wajah untuk melindungi diri dari serangga mikroskopis dan debu kotoran.

Jangan lupa untuk mengecek jenis pasir yang digunakan karena kucing mempunyai indera penciuman yang sensitif. Mereka bisa saja berpikir kalau wewangian itu terlalu menusuk baginya. Tekstur pasir juga perlu diperhatikan. Anda bisa mengganti pasirnya agar kucing mau pup di litter box.

2. Sediakan Litter Box Yang Besar

Litter box yang cocok untuk satu kucing belum tentu cocok untuk kucing lainnya. Meskipun begitu, litter box tersedia dengan berbagai gaya dan ukuran sehingga anda bisa memilih yang cocok. Sebaiknya gunakan litter box yang besar agar kucing anda dapat bergerak bebas. Setidaknya litter box milik anda harus memiliki panjang sepanjang seluruh tubuh kucing sendiri.

Jika anda hanya punya satu litter box, tambahkan lagi litter box di area lain. Taruh litter box di tempat kucing biasanya pup sembarangan. Pasang juga litter box di setiap lantai rumah anda.

3. Melatih Kucing

Kucing perlu dilatih kembali agar ia bisa pup di litter box. Latih mereka untuk menggunakan litter box setelah makan atau minum, atau setelah mereka bangun tidur. Selanjutnya, bawa kucing ke litter box saat mereka menunjukkan tanda ingin pup, seperti merengek atau menggaruk.

4. Buat Penghalang

Apabila ada area kucing sering pup, cobalah untuk meletakkan aluminium foil atau semprotkan area tersebut dengan enzimatik berkuliatas tinggi dan buat penghalang yang aman. Tujuannya agar kucing tidak mau datang ke area tersebut lagi. Pastikan litter box sebagai tempat yang menarik di matanya.

5. Cari Tahu Mengenai Kesehatan Kucing

Cara yang terakhir yaitu mencari tahu apa yang terjadi pada kucing anda. Masalah  kesehatan dapat menjadi penyebab kucing pup sembarangan. Masalah kesehatan contohnya infeksi saluran kemih, penyakit ginjal, hingga penyakit usus.

Bisa saja kucing anda mengalami stres karena perubahan lingkungan, konflik dengan hewan lain sehingga berakhir hewan tersebut pup sembarangan.

Itulah beberapa cara agar kucing anda tidak pup sembarangan. Apabila kebiasaan ini masih tak kunjung selesai, anda dapat berkonsultasi ke dokter hewan. Kini, Pet care menyediakan konsultasi ke dokter hewan terdekat dengan menghubungi call center Pet care.

Anjing Diare? Berikut Penyebab dan Cara Mengatasinya

Sama seperti manusia, anjing juga dapat mengalami diare. Penyebab diare pada anjing pada umumnya karena pola makan yang salah atau mereka makan sembarangan. Mereka akan terlihat lesu, susah makan, dan muntah.

Lalu, apa sebenarnya penyebab diare pada anjing? Bagaimana cara mengatasinya?

Penyebab Anjing Diare

1. Stres

Rasa cemas, takut, dan stres dapat menyebabkan radang usus besar, yang dapat menyebabkan sakit perut, diare, atau muntah. Ketika anjing jauh dari anda untuk waktu yang lama atau saat mereka mengikuti acara yang membuat stres, pup mereka akan lunak atau cair.

2. Keracunan Makanan

Kondisi diare dapat terjadi saat anjing mengkonsumsi makanan yang tidak higenis atau tidak cocok. Bisa saja makanan yang ditelan mengandung racun, virus, atau bakteri yang menyebabkan diare. Makanan yang biasa dikonsumsi oleh manusia, bisa berbahaya jika dikonsumsi oleh anjing. Contohnya cokelat, bawang, atau kopi.

3. Menelan Benda Asing

Anjing memiliki kebiasaan mengendus dan menjilati lantai atau tanah dan memasukkan benda ke dalam mulut untuk dikunyah. Kebiasaan ini membuat resiko terkena racun dan benda asing. Saat tertelan saluran pencernaan anjing bisa tersumbat sehingga menyebabkan diare, sakit perut, dan buang air besar berdarah.

4. Perubahan Makanan atau Intoleransi

Perubahan pola makan yang tiba-tiba, seperti menambah cemilan baru atau mengganti makanan lama ke baru, dapat menyebabkan diare pada anjing. Anjing yang terbiasa mengikuti rutinitas dan saluran pencernaan mereka mengikuti aturan yang sama. Sebaiknya anda menambahkan sedikit demi sedikit untuk mengetahui apakah ada gangguan pada perutnya.

Intoleransi dapat menjadi penyebab anjing diare. Ini terjadi saat sistem pencernaan tidak dapat mencerna makanan dengan baik. Beberapa jenis makanan yang menyebabkan diare diantaranya, cokelat dan susu.

5. Infeksi Parfovirus

Parvovirus adalah virus yang sangat menular yang mempengaruhi semua sel, termasuk sel-sel saluran pencernaan. Diare dan muntah adalah tanda klinis yang paling umum ditemukan.

Mengatasi Anjing Diare

1. Cukupi asupan cairannya agar mereka tidak mengalami dehidrasi. Anda dapat memberikannya air putih. Pastikan anjing anda juga istirahat yang cukup.

2. Pastikan anjing anda mendapat serat dan probiotik ke dalam makanan. Pribiotik berfungsi untuk memperlancar pencernaan.

3. Berikan makanan yang mudah dicerna, misalnya nasi dengan suwiran ayam dan labu. Hindari makanan yang menyebabkan anabul diare. Jangan terlalu mendadak apabila ingin merubah pola makan karena hal itu dapat menyebabkan gangguan perut.

4. Saat mengalami diare, anjing sebaiknya berpuasa selama 12-24 jam untuk membantu mempercepat pemulihan. Namun, anda perlu berkonsultasi dulu pada dokter hewan untuk memastikan apakah anjing anda perlu berpuasa.

5. Konsultasikan pada dokter hewan. Bila diare tidak kunjung membaik dalam 24 jam sebaiknya datanglah pada dokter hewan terdekat. Mereka akan memberikan penanganan yang tepat pada anabul kesayangan anda.

Pet care menyediakan layanan dokter hewan ke rumah atau anda dapat menghubungi call center pet care.

Apa Saja Makanan Untuk Anak Kucing?

Anak kucing membutuhkan nutrisi yang tepat untuk perkembangan tulang dan otot yang kuat. Anda sebagai pemilik kucing bertanggung jawab untuk memilih makanan dalam jangka waktu yang panjang bagi anabul.

Lalu, makanan apa yang cocok untuk anak kucing? Yuk,simak artikel di bawah ini!

1. Karbohidrat dan Protein

Kucing termasuk hewan karnivora. Daging hewani menjadi komponen utama untuk makanan anak kucing. Jika kucing tidak mendapat jumlah protein hewani yang tepat, maka pertumbuhan otot dan jaringan tidak akan berkembang.

Terlalu banyak karbohidrat dalam makanan kucing dapat menyebabkan masalah usus dan kenaikan berat badan yang berlebihan.

2. Lemak

Lemak merupakan komponen penting dalam makanan kucing muda. Komponen ini membantu menyerap vitamin A, D, E, dan K, serta menambah rasa pada makanan untuk meningkatkan rasa nikmat.

Lemak merupakan sumber energi yang sangat baik dan berfungsi untuk menambah minyak pada tubuh untuk menjaga kesehatan kulit dan bulu. Lemak dan asam lemak diperlukan untuk perkembangan yang kuat pada anak kucing. Anak kucing harus diberi makan sumber asam arakidonat. Asam ini sangat penting untuk pembekuan darah dan pertumbuhan kulit.

3. Vitamin dan Mineral

Untuk perkembangan tulang dan gigi, diperlukan vitamin dan mineral seperti kalsium, fosfor, dan vitamin D. Rasio jumlah nutrisi sangat penting untuk memaksimalkan kepadatan dan stabilitas keragka. Apabila vitamin dan mineral kurang pada anak kucing, akan mengakibatkan masalah tulang dan persendian.

Apa Yang Harus Dihindari?

Anda harus menggunakan formula yang disesuaikan untuk anak kucing. Hindari makanan seperti tuna kaleng, yang dapat menyebabkan tubuh anak kucing kekurangan vitamin, telur mentah, yang dapat menyebabkan kekurangan biotin dan sumber salmonella, daging mentah, yang dapat merupakan sumber salmonella.

Apabila anda ingin diet yang seimbang untuk pertumbuhan anabul, sebaiknya konsultasikan pada dokter hewan. Mereka akan memilih diet yang tepat dan seimbang untuk anak kucing tergantung pada potensi pertumbuhan mereka.

Jangan berikan suplemen vitamin dan mineral yang terpisah saat kucing dalam fase pertumbuhan. Pemberian suplemen yang berlebihan dapat berbahaya sehingga menyebabkan pertumbuhan tulang tidak tepat dan masalah kesehatan lain.

Jangan lupa untuk memberitahu perkembangan dan pertumbuhan anak kucing anda pada dokter hewan terdekat atau anda bisa berkonsultasi dengan memanggil layanan call center Pet care.

Kucing Galak dan Agresif: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Setiap kucing tentu punya sifat tersendiri. Ada kucing yang ramah, pendiam, juga ada kucing yang galak dan agresif. Kucing yang galak dan agresif cenderung tidak mau disentuh atau diganggu oleh manusia.

Kucing galak dan agresif bisa terjadi pada anabul kesayangan kita. Mereka yang awalnya senang bermain dengan kita, bisa tiba-tiba berubah menjadi galak dan agresif.

Lantas, apa penyebab mereka berubah menjadi galak dan agresif? Bagaimana cara mengatasinya? Yuk simak dalam artikel di bawah ini!

Penyebab Kucing Galak dan Agresif

1. Masalah Kesehatan

Masalah kesehatan dapat menjadi penyebab, hal ini biasanya terjadi pada kucing tua. Mereka mulai mengalami beberapa masalah kesehatan seperti penyakit pada gigi, efeksi, atau beberapa penyakit yang menyebabkan rasa sakit pada kucing. Kucing akan galak saat disentuh pada bagian yang sakit. Penurunan fungsi tubuh dan masalah saraf dapat menjadi penyebab kucing agresif.

2. Mengalami Stres

Sama halnya dengan manusia, kucing dapat mengalami stres. Misalnya ketika kucing berada di rumah yang jumlah kucingnya banyak atau berada di lingkungan yang berisik. Mereka akan meresponnya dengan galak dan agresif.

3. Mereka Ketakutan

Kucing yang ketakutan akan merespons rasa takut dengan menunjukkan beberapa gerakan tubuh bahwa ia galak dan agresif. Misalnya mereka tiba-tiba menggeram, mendesis, atau memukul. Sebaiknya anda menjauhi kucing anda untuk sementara karena kucing anda berada di tengah-tengah reaksi yang panik.

4. Merasa Frustasi

Kucing yang berada di rumah dan melihat hewan lain yang merupakan musuh atau mangsanya, maka mereka akan berubah. Kucing akan merasa bahwa kucing lain mengganggu wilayah miliknya. Mereka melampiaskan keinginan menyerang pada orang atau hewan lain yang ada di sekitar.

5. Hormon

Kucing yang belum disterilkan lebih mungkin menjadi agresif. Kucing jantan secara biologis akan berkelahi dengan kucing jantan lain, sedangkan kucing betina dalam birahi. Jika anda melihat dua kucing berkelahi, jangan ikut campur karena anda bisa saja menjadi sasaran agresif kucing.

Cara Mengatasi Kucing Galak dan Agresif

Anda dapat mencoba mengenal kucing anda lebih jauh, misalnya memberikan kasih sayang yang tulus atau memberikan mainan favoritnya. Sedangkan untuk kucing yang baru saja anda temui, sebaiknya menganalnya dengan perlahan sehingga ia luluh dengan perlakuan anda.

Anda juga bisa memberikan kebebasan pada kucing. Maksudnya adalah anda memberikannya ruang agar kucing dapat mengurangi keagresifannya. Jangan tiba-tiba berhenti di depannya sehingga membuat mereka tidak nyaman.

Kucing dapat menjadi galak dan agresif ketika ada orang asing yang menatapnya. Mereka akan menganggap orang yang menatapnya adalah musuhnya. Oleh karena itu, sebaiknya berhati-hati jika anda tidak mau diserang mendadak.

Ada baiknya anda membawa anabul ke dokter hewan. Hal ini dimaksudkan agar mereka dapat memeriksa kondisi kesehatan dan memberikan penanganan yang tepat untuk kucing.

Nah itu dia penyebab kucing galak dan agresif beserta cara mengatasinya. Anda dapat berkonsultasi untuk menenangkan anabul kesayangan pada dokter hewan atau menghubungi call center Pet care.