Tag: panggil dokter hewan ke rumah

Kucing Keracunan: Gejala dan Cara Mengatasinya

Dari tanaman, perabotan rumah tangga, dan barang sehari – hari lainnya bisa menjadi penyebab kucing keracunan. Kucing kesayangan dapat terkena dengan menelan, memakan, atau menghirup zat beracun itu.

Sebagai pemilik hewan peliharaan, penting untuk anda mengetahui gejala dan cara mengatasinya.

Penyebab Kucing Keracunan

Kucing dapat terkena racun ketika ia sibuk menjilati tubuhnya atau memakan mangsanya yang ternyata sudah diracuni. Kucing jarang terkena racun, kecuali ada yang sengaja memberikan racun padanya.

Berikut ini beberapa penyebab kucing keracunan :

  • Bahan makanan seperti cokelat, makanan yang mengandung kafein, alkohol, bawang merah, bawang putih, dan daun bawang.
  • Obat untuk manusia baik yang dijual bebas atau resep obat.
  • Pembersih rumah tangga seperti pemutih, sabun, pengharum, atau deterjen.
  • Minyak esensial seperti minyak kayu putih, atau minyak lavender.
  • Produk untuk berkebun seperti pupuk atau pestisida.
  • Tanaman hias yang beracun seperti tulip, azalea, aster, dan krisan.

Gejala Kucing Keracunan

  • Gangguan saluran pencernaan, seperti muntah dan diare.
  • Kucing mengalami kejang atau depresi.
  • Pernapasan terganggu, seperti mengalami batuk, bersin, dan kesulitan bernapas.
  • Masalah kulit, seperti radang atau bengkak.
  • Tanda gagal ginjal, seperti kurangnya nafsu makan dan menurunnya berat badan.
  • Tanda gagal hati, seperti sakit kuning atau muntah.

Perlu diingat bahwa sebagian kasus keracunan akan menyebabkan masalah akut dan seringkali lebih sulit untuk dikenali atau diobati. Beberapa racun bisa berdampak lebih pada satu sistem tubuh.

Cara Mengatasi Kucing Keracunan

  • Jika kucing kesayangan terkena racun di kulit, disarankan untuk memandikan agar racun itu hilang.
  • Jauhi kucing anda dari sumber racun atau isolasi dari hewan lain
  • Jika racun ada di bulu atau cakar, sebaiknya jangan sampai kucing menjilati tubuhnya
  • Segera hubungi dokter hewan untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda dapat menjelaskan pada dokter hewan terdekat mengenai produk yang dicurigai, kapan, bagaimana kucing terkena racun.

Kini pet care memiliki layanan dokter hewan ke rumah atau anda dapat menghubungi call center pet care. Dengan menghubungi layanan dokter hewan, anabul anda dapat mendapatkan obat yang direkomendasikan dan ia dapat kembali bermain dengan anda.

Ingin Memandikan Kucing di Rumah? Ikuti Tips Berikut!

Kalian para pemilik kucing mungkin pernah menghadapi sulitnya memandikan kucing. Tak jarang, sebagian besar pemilik kucing langsung menyerahkan kegiatan mandi ini ke petshop. Namun, tahukah anda kalau sebenarnya ada cara-cara mudah untuk memandikannya di rumah? Yuk, kenali alasan ketakutan kucing dengan proses mandi dan ikuti tipsnya. 

Sejatinya, banyak kucing mengamuk saat mandi karena mereka memiliki pengalaman tidak mengenakan dengan air. Secara alamiah, kucing sebenarnya sudah ‘membersihkan’ tubuhnya sendiri dengan menjilati seluruh permukaan kulitnya. Oleh sebab itu, kucing merasa cemas ataupun takut apabila dimandikan dengan air karena hal ini melanggar cara alami mereka dalam membersihkan tubuh. 

Selain itu, beberapa kucing juga merasakan trauma tersendiri terhadap air. Hal ini bisa saja berhubungan dengan situasi buruk yang pernah mereka rasakan di masa lalu. 

Terakhir, ketakutan akan air ini juga bisa saja datang dari lingkungan kamar mandi yang terasa asing sehingga menimbulkan stress ataupun kecemasan tertentu. 

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kesulitan memandikan kucing ini terjadi akibat ketidaknyamanan yang mereka rasakan terhadap air. Nah, hal ini ternyata dapat disiasati. Yuk, intip tips-tips memandikan kucing di rumah!

Tips Memandikan Kucing di Rumah

  • Sebelum memandikan kucing, kamu juga harus mengetahui serta memiliki perlengkapan untuk mandi. Hal ini meliputi shampoo khusus kucing, handuk, sikat yang aman untuk bulu kucing, serta pengaman untuk kuku. 
  • Taruh semua perlengkapan mandi pada area yang mudah dijangkau. Tujuannya untuk memudahkan kamu apabila kucing kamu masih mengamuk saat mandi. 
  • Berikan air hangat (hangat kuku)
  • Bila kucing kamu belum terbiasa mandi, biarkan mereka mengeksplor area kamar mandi agar mengurangi kecemasannya. Kamu juga boleh memberikan air mengalir di sekitar kucing agar mereka terbiasa dengan kegiatan mandi. Penting untuk dicatat, jangan langsung memaksakan mereka untuk cepat terbiasa dengan air. Hal ini akan membuat trauma baru yang semakin menyulitkan proses mandi. 
  • Ajak kucing kamu bicara dan bergurau selama proses mandi agar menenangkan pikirannya. 
  • Biasanya kucing akan lebih berontak bila kepalanya dikenakan air mengalir. Oleh sebab itu, siasatilah dengan kain yang telah dibasahkan untuk membersihkan bagian kepala. 
  • Hindari mandi terlalu lama. Jika sudah cukup bersih, keringkan kucing dengan handuk yang telah disiapkan. Bila memungkinkan, kamu juga bisa menggunakan pengering rambut. 
  • Kamu perlu mengulang proses ini berkali-kali. Besar kemungkinan bahwa mereka akan lambat beradaptasi dengan kegiatan mandi. Oleh sebab itu, kamu harus bersabar dan bersemangat untuk terus mencoba. 
  • Terakhir, selalu pantau progress mandi mereka. Bila kucing kamu masih merasa tidak nyaman dan berontak setiap mandi, meski telah dilakukan berulang-ulang, pertimbangkan untuk menemui dokter hewan terdekat. Kamu juga bisa memanggil dokter hewan ke rumah untuk memudahkan konsultasi.

Tanda-tanda Anjing Hamil

Apakah anda sedang menunggu anjing kesayangan anda hamil? Anjing hamil mungkin menjadi hal yang ditunggu bagi pemilik. Selain perubahan perut yang membesar dan berat badan yang bertambah, masih ada tanda lainnya.

Apa saja tandanya? Dalam artikel di bawah ini anda akan mengetahui tanda anjing hamil, yuk simak!

1. Nafsu Makan Yang Berubah

Saat Anjing hamil, nafsu makan mereka akan berubah. Ada yang nafsu makannya bertambah, ada juga yang menurun. Hal ini tergantung hormon yang dialami anjing.

Beberapa anjing akan makan lebih sedikit selama dua minggu pertama kehamilan. Jika minggu ketiga dan keempat mereka mengalami mual, hal ini akan hilang seiring dengan perkembangan kehamilan. Jangan memaksa mereka untuk makan. Mereka tidak akan melewatkan makan lebih dari satu hari atau dua hari.

2. Berat Badan Bertambah dan Perut Yang Membesar

Saat di dalam perutnya ada anak anjing, otomatis berat badan mereka akan bertambah. Tidak mengherankan kalau timbangannya pun naik. Kondisi anjing akan diikuti dengan perut yang membesar. Semakin besar perutnya, maka semakin banyak pula janin anak anjingnya.

3. Perkembangan Puting Yang Berubah

Puting anjing akan mengalami perubahan dengan menunjukkan berubahnya ukuran serta warna. Ukuran yang biasanya kecil, berubah sedikit besar sebagai persiapan menyusui dan kelenjar susu mulai berkembang di bawah puting susu. Warna puting anjing akan menjadi lebih gelap karena peningkatan aliran darah ke daerah tersebut. Perubahan ini terjadi sekitar waktu yang sama saat perkembangan puting dua minggu setelah pembuahan.

4. Mudah Lelah

Anjing anda yang biasanya aktif akan lebih sering menghabiskan waktu dengan berbaring di ranjang. Mereka juga akan lebih sering tidur karena kadar hormon meeka yang berubah untuk mendukung embrio. Hal ini biasanya terjadi sekitar dua minggu setelah kehamilan.  

5. Perilaku Yang Berubah

Hampir setiap anjing yang hamil, mengalami perubahan perilaku. Anjing kesayangan anda akan lebih sering menghabiskan waktu di samping anda dan mencari perhatian terus. Ada juga anjing yang lebih suka menyendiri dan tidak mau diganggu.

Sekitar minggu keenam hingga periode kelahiran, anjing akan menunjukkan perilaku bersarang, dimana mereka bersiap untuk melahirkan anaknya. Mereka mungkin menunjukkan sikap mudah tersinggung di minggu terakhir karena tidak nyaman saat semakin dekat dengan persalinan.

Jika anda merasa anjing kesayangan sedang hamil, bawalah ke dokter hewan. Dokter hewan akan segera bertindak dan memberikan saran yang baik untuk kesahatan anjing anda yang tengah hamil. Anda dapat berkonsultasi mengenai anjing kesayangan yang hamil dengan menghubungi layanan dokter hewan terdekat atau menghubungi layanan call center Pet care.

Kucing Gendut, Kenali Resiko Terkena Obesitas

Kucing gendut seringkali dianggap sebagai kucing yang sangat menggemaskan. Namun, ternyata ada resiko fatal yang mungkin dapat terjadi pada kucing-kucing dengan berat badan berlebih ini. Selayaknya manusia, kucing juga bisa mengalami obesitas. Hal ini berpengaruh terhadap keseharian si kucing, termasuk kesehatannya yang dapat terganggu. 

Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mencegah obesitas pada kucing. Untuk itu, yuk kenali karakteristik, bahaya, serta cara mencegah obesitas agar kucing anda terhindar dari bahayanya! 

Karakteristik Kucing dengan Obesitas

Kucing dapat dikatakan memiliki obesitas apabila berat badannya berlebih. Dalam hal ini, kelebihan berat badan dihitung apabila kucing anda jauh, atau setidaknya lebih, dari rata-rata berat ras kucing tersebut. 

Sejalan dengan lebihnya berat badan, anda akan dapat membedakannya melalui kondisi fisik. Pertama, jika anda memegang bagian tulang belakang, panggul, serta dada, akan terasa lemak yang menggelambir. Lemak juga dapat muncul di area-area lain, seperti leher ataupun ekor. Selain itu, perut kucing juga membesar sehingga pinggangnya tidak terlihat. Pada kondisi obesitas yang parah, tulang rusuk kucing akan sulit untuk diraba. 

Sementara itu, tanda fisik lain juga terlihat dari gerakan kucing. Kucing dengan obesitas cenderung sulit bergerak ataupun berlari. Selain itu, mereka juga cenderung mudah lelah. 

Bahaya Obesitas pada Kucing

Berat badan berlebih pada kucing sejatinya dapat memberikan gangguan pada kesehatannya. Terdapat beberapa bahaya yang harus diawasi pada kucing gendut, yaitu sebagai berikut. 

  • Jantung dan peredaran darah
  • Diabetes (obesitas mampu mengganggu metabolisme kucing. Kucing dengan diabetes memiliki resiko besar terhadap diabetes) 
  • Masalah pencernaan
  • Masalah kulit
  • Masalah sendi serta tulang (terjadi akibat menumpu berat yang berlebihan dan dapat meningkatkan risiko pada permasalahan lain, seperti cedera)
  • Masalah pernapasan (bagian perut dan dada yang tertutup lemak menyulitkan kucing untuk bernapas)
  • Masalah pada hati 

Cara Mencegah dan Mengobati Obesitas pada Kucing

Ada beberapa cara untuk mencegah kucing anda terkena diabetes. Sebelum terlambat, segeralah batasi pemberian makanan ataupun camilan harian mereka. Pertama, kenali ras kucing anda beserta kebutuhan nutrisi hariannya. Dengan begitu, anda dapat menyesuaikan porsi atau jenis makanan yang baik untuk diberikan. Bila anda kesulitan untuk menemukan makanan yang tepat, cobalah konsultasi pada dokter hewan. 

Apabila kucing anda sudah memperlihatkan tanda-tanda diabetes, segera bawa ke dokter hewan terdekat atau panggil layanan dokter hewan ke rumah. Sekarang, PetCare telah memiliki layanan tersebut untuk memudahkan pengecekan anabul kesayangan anda. Yuk, perhatikan kebutuhan anabulmu! 

Cara Merawat Kucing British Shorthair

Kucing British Shorthair dikenal sebagai kucing berwarna keabu-abuan yang menggemaskan. Kucing yang berasal dari Inggris ini adalah hewan peliharaan yang ramah dan santai. Mereka cocok tinggal di apartemen karena mereka bukanlah kucing yang energik dan tidak membutuhkan banyak aktivitas fisik sehingga tidak membutuhkan ruang untuk berlarian.

Kucing ini memiliki bulu yang lembut dan tebal. Sama seperti kucing lainnya, kucing ini membutuhkan perhatian untuk semua kebutuhan mereka. Yuk simak cara merawat kucing British Shorthair pada artikel dibawah ini!

1. Memberi Makan Bergizi

Walaupun ukuran mereka yang cenderung besar, kucing ini tidak membutuhkan makan yang banyak. Anda dapat memberi makanan kucing yang berkualitas dan bergizi pada mereka. British shorthair tidak boleh makan ikan atau udah lebih dari dua kali dalam seminggu, ia boleh makan daging ayam dan daging sapi.

2. Sikat Bulunya Dengan Rutin

Mereka memiliki bulu yang pendek dan tebal saat disentuh. Anda perlu menyikatnya minimal seminggu sekali agar bulu mereka bebas kusut. Kucing British shorthair adalah kucing yang malas bergerak, sehingga bulu rontok mereka menumpuk di badan. Dengan menyikat dan menyisir bulu mereka, maka akan membantu mengontrol jumlah rambut.

3. Ajak Mereka Beraktivitas

British shorthair bukanlah kucing yang aktif. Mereka senang tinggal di dalam ruangan dan tetap diam. Oleh karena itu, anda harus mengajaknya bermain setiap hari agar mereka dapat menjaga berat badannya.

4. Merawat Gigi dan Kuku

Menyikat gigi kucing memang diperlukan agar kesehatan gigi mereka lebih baik. Carilah sikat gigi dan pasta gigi khusus untuk kucing. Tidak ada salahnya melakukan perawatan gigi untuk memastikan tidak ada infeksi di dalam mulut.

Kucing membutuhkan pemotongan kuku secara teratur. Anda dapat memotong ujung kukunya dengan pemotong kuku yang direkomendasikan dokter hewan. Pemotongan kuku ini bertujuan agar anabul anda tidak terluka dengan mengurangi ketajamannya. 

5. Menemui Dokter Hewan

Setiap kucing harus menemui dokter hewan secara berkala untuk diperiksa kesehatannya. Dokter hewan akan memberikan vaksin cocok untuk anabul anda. Vaksin berguna untuk melindungi dan mencegah kucing dari berbagai penyakit. Pet care menyediakan layanan vaksinasi untuk kucing kesayangan.

Dengan adanya dokter hewan, anda dapat berkonsultasi mengenai kucing anda lebih jauh. Pet care menyediakan layanan memanggil dokter hewan melalui call center pet care.  

Anjing Chihuahua : Fakta Unik dan Cara Merawatnya

Anjing chihuahua dikenal sebagai anjing terkecil di dunia. Berat tubuhnya hanya sekitar 1,5 kilogram sampai 3 kilogram. Anjing ini juga dikenal karena kelincahan dan kesenangannya dalam bermain.

Anjing chihuahua banyak dijadikan hewan peliharaan. Ia mudah disukai banyak orang karena , tubuhnya yang mungil dan wajahnya yang menggemaskan. Sama seperti anjing besar, anjing chihuahua juga memerlukan perawatan agar mereka sehat dan tumbuh dengan baik. Yuk, simak fakta unik dan cara merawatnya dalam artikel dibawah ini!

Fakta Unik Anjing Chihuahua

  • Memiliki Energi Yang Besar

Walaupun tubuhnya kecil, mereka memiliki jumlah stamina yang besar. Anjing chihuahua dewasa dapat berlari selama beberapa jam di luar rumah dengan cuaca panas.

  • Memilik Umur Panjang

Anjing ini dapat bertahan hidup selama 20 tahun. Mereka dapat hidup dari rata-rata usia anjing lainnya, yaitu sampai 12 – 20 tahun.

  • Tidak Mudah Percaya dan Galak

Chihuahua tidak mudah percaya pada orang asing sehingga perlu disosialisasikan kepada anak-anak dan orang dewasa. Anjing ini bisa menjadi pengawas yang baik karena rasa waspada dan kecurigaan mereka pada orang asing.  Mereka terkadang lupa bahwa tubuh mereka kecil, tetapi memilik keberanian untuk melawan anjing yang lebih besar. Oleh karena itu, anda harus mengawasinya.

Cara Merawat Anjing Chihuahua

1. Berikan Makan Secara Teratur

Anak anjing chihuahua sebaiknya diberi makan empat kali dalam sehari. Dalam satu hari berikan 50 gram makanan kering untuk anjing. Hal ini harus anda lakukan hingga ia masuk usia enam bulan. Setelah lewat dari usia itu, anda bisa memberi makan dua kali dalam sehari.

2. Berikan Sinar Matahari Yang Cukup

Chihuahua tidak tahan dengan ruangan ber-AC atau temperatur dingin. Anda harus menaruh mereka pada ruangan yang terkena sinar matahari untuk menjaga kesehatan tulangnya. Mereka biasanya memilih berjemur pada siang hari saat matahari tengah bersinar.

3. Rutin Mengunjungi Dokter Hewan

Jika anda ingin anjing anda untuk selalu sehat dan lincah, tidak ada salahnya untuk mengunjungi dokter hewan terdekat untuk memeriksa kesehatannya. Jangan lupa agar anjing anda melakukan vaksinasi.

Layanan dokter hewan ke rumah dapat anda hubungi lewat call center Pet Care. Dengan berkonsultasi pada dokter hewan terdekat, anjing anda akan tumbuh dengan baik.

Diare pada Kucing, Simak Ciri dan Cara Mengatasinya! 

Diare pada kucing merupakan hal yang wajar dan dapat terjadi karena berbagai hal. Terkadang, manusia tidak menyadari penyakit ini sedang menyerang anabul kesayangan karena mereka tidak terlihat lemas. Jadi, bagaimana cara mendeteksi diare pada kucing dan bagaimana cara mengobatinya? Yuk, simak artikel berikut! 

Jika anda tidak yakin kucing anda mengalami diare, perhatikan dulu ciri diare pada kucing berikut. 

  • Pup cenderung lebih cair dari biasanya. Tanda ini juga bisa terlihat dari bulu sekitar belakang (sisa feses menempel pada bulu). 
  • Warna feses yang berubah menjadi lebih gelap ataupun terang. Dalam kasus-kasus tertentu, feses juga bisa berubah warna seutuhnya, seperti menjadi hijau, kuning, atau merah.  
  • Terdapat darah atau lendir dalam feses kucing. 
  • Terdapat bau yang tidak biasa dari feses kucing (lebih bau dari biasanya atau bau aneh lainnya).
  • Frekuensi pup lebih dari biasanya, sekitar lebih dari 3 kali dalam satu hari. 
  • Tubuh kucing yang terlihat lemas, tidak semangat, atau tidak menunjukkan nafsu makan. 

Pertolongan Pertama pada Kucing Diare

Diare dapat terjadi dalam skala ringan maupun berat. Jika diare baru terjadi dalam kurun waktu 24 jam pertama, anda dapat menyiasatinya dengan memberikan pertolongan pertama di rumah dengan mengikuti cara-cara berikut.

Saat kucing anda terkena diare, berikan mereka banyak air minum agar tidak terkena dehidrasi. Selain itu, berikan pula asupan makanan dengan tekstur lunak sehingga mudah dicerna oleh kucing. Hindari makanan dengan kadar lemak atau minyak tinggi. Batasi pula jumlah asupan makanan yang anda berikan. Jangan berikan makanan dalam jumlah berlebih agar pencernaan kucing anda dapat pulih seutuhnya. Dalam skala ringan, diare akan teratasi dengan sendirinya dan tidak memerlukan obat apapun.

Apabila diare terus terjadi berhari-hari dan frekuensi buang air besar terus meningkat, berikan probiotik atau suplemen pencernaan yang tepat untuk permasalahan kucing anda. Anda dapat mendapatkannya dari dokter kucing terdekat. Untuk itu, jangan ragu untuk membawa kucing anda ke dokter hewan terdekat. Bila perlu, panggil layanan dokter hewan ke rumah.

Kutu Pada Anjing, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Memiliki hewan peliharaan yang sehat dan bersih tentu menjadi impian bagi pemilik hewan, termasuk pemilik hewan anjing. Pemilik hewan anjing harus menjaga kesehatan mereka, termasuk menjaganya dari kutu anjing.  Kutu pada Anjing terlihat dari tingkah mereka yang lebih sering menjilat, menggaruk tubuhnya.

Air liur dari kutu anjing harus segera dibasmi karena menyebabkan anjing menjadi gatal. Jika tidak segera dibasmi, kutu dapat menyebabkan infeksi yang serius. Lalu, apa penyebab kutu anjing muncul? Simak pembahasannya di bawah ini.

Dari Mana Kutu Berasal?

Anjing anda mendapatkan kutu dari lingkungan luar, seperti di halaman rumput, taman yang luas, dan area lainnya yang berada di luar ruangan. Hewan lainnya seperti tupai, kucing, atau anjing lain dapat tanpa sengaja menularkan kutu pada anjing kesayangan anda. Kutu anjing mudah berpindah tempat karena mereka membutuhkan makan.

Anda juga dapat menyebabkan anjing kesayangan anda memiliki kutu. Ketika anda keluar rumah, ada kemungkinan kutu menempel di sepatu, baju, celana, dan pakaian lain. Kutu dapat melompat ke berbagai tempat hingga akhirnya mengenai anjing anda.

Kutu atau telur kutu dapat dengan mudah jatuh ke lantai dan menulari anjing kesayangan anda. Kutu menghuni dan dapat menetas di funitur rumah dan ketika anjing anda berbaring, ada kemungkinan kehidupan kutu terus berlanjut. Oleh karena itu, anda juga perlu membersihkan dan merawat barang anda.

Selain itu, kutu anjing bisa saja ada di tempat grooming. Walaupun, tempat perawatan anjing, kandang, tempat penitipan anjing menjaga kebersihan dengan baik dan berhati – hati, risiko penularan tetap bisa terjadi.

Cara Mengatasi Kutu Anjing

  • Rutin membersihkan tempat tidur anjing agar mereka terhindar dari serangan kutu. Anda dapat membersihkannya secara menyeluruh setiap minggu atau setiap bulan.
  • Anjing anda juga harus disisir dengan sisir khusus kutu agar dapat menangkap kutu. Caranya dengan celupkan sisir ke dalam campuran air dan sabun. Pastikan untuk menyisir bagian leher dan area ekor karena bagian tersebut area yang biasanya dihinggapi kutu.
  • Berikan obat tetes kutu pada anjing anda. Sebelum anda memberikan obat kutu, sebaiknya anda bertanya pada dokter hewan agar diberi rekomendasi sehingga anjing anda akan tidak akan terkena iritasi.
  • Mandikan anjing anda menggunakan air hangat dan sampo antikutu yang dapat membunuh kutu di tubuh anjing. Ketika anda memakaikannya pada anjing, kutu akan berjatuhan dari tubuh mereka. Setelah dibilas efeknya cepat hilang. Oleh karena itu sebaiknya sampo antikutu dikombinasikan dengan produk lain.

Nah itu dia cara mengatasi kutu anjing. Ingat untuk berkonsultasi pada dokter hewan terdekat sebelum memberikan obat antikutu pada anjing kesayangan anda.

Anda juga dapat menghubungi layanan dokter hewan ke rumah dengan menghubungi call center Pet Care.  

Penyebab Kucing Muntah Busa dan Cara Mengatasinya

Kucing muntah mengeluarkan hairball memang menjadi hal wajar bagi pemilik kucing. Namun, jika mereka terus muntah berkali-kali, kemungkinan ada masalah serius yang dialami oleh anabul. Apalagi jika muntahan mereka tampak tidak normal, seperti muntah busa putih.

Alasan lainnya kucing muntah busa menunjukkan adanya peradangan atau iritasi di dalam sistem pencernaannya. Sebelum mengetahui cara mengatasinya, anda wajib tahu beberapa penyebab kucing muntah busa.

1. Gastritis

Gastritis terjadi saat lapisan lambung kucing anda mengalami iritasi. Hal ini bisa terjadi karena mereka mengonsumsi makanan sembarang, seperti makanan kadaluwarsa, rumput, atau obat-obatan. Makanan yang mengandung zat beracun dapat menyebabkan keracunan.

Kucing yang mengalami gastritis biasanya memuntahkan busa, darah segar, dan empedu. Mereka juga cenderung tidak punya nafsu makan, menderita muntah berlebihan, dan dehidrasi. Jika sudah menunjukkan tanda-tanda gastritis, bawa kucing anda ke dokter hewan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

2. Terlambat Makan

Saat kucing tidak diberi makan sesuai jam makan mereka,cairan lambung dan asam lambung akan meningkat dan dapat menyebabkan iritasi pada perut mereka. Sehingga apabila kucing anda memuntahkan busa putih atau kuning, kemungkinan karena perutnya kosong.

Oleh sebab itu, anda harus menyesuaikan jadwal makan kucing agar meminimalisir kemungkinan iritasi perut. Jangan lupa untuk konsultasikan makan kucing yang cocok untuk kucing anda pada dokter hewan terdekat.

3. Menelan Hairball

Bola rambut adalah hal yang wajar terjadi pada kucing, karena mereka menjilati tubuhnya untuk membersihkan diri. Hairball biasanya akan mengeras dan terendap di sistem pencernaan kucing. Ukuran mereka bisa sangat besar sehingga kucing tidak dapat memuntahkannya.

Bola rambut dapat menyebabkan iritasi pada sistem pencernaan kucing. Akibatnya, mereka mengeluarkan muntah busa putih karena bola rambut menghalangi makanan bergerak melalui saluran pencernaan.

4. Parasit

Apabila kucing belum diberikan obat cacing lalu mengalami muntah busa yang terjadi bersamaan dengan diare, itu adalah pertanda infeksi parasit. Anda harus segera membawanya ke dokter hewan agar diberikan obat cacing.

Cara Mengatasi Kucing Yang Muntah Busa

  • Beri kucing anda tempat yang tenang dan nyaman. Dengan beristirahat yang cukup, ada kemungkinan anabul dapat segera sembuh karena bebas dari gangguan.
  • Anabul anda harus memiliki akses makanan kucing, air, dan kotak pasir yang mudah agar sembuh dengan singkat.
  • Pastikan tidak ada bahan kimia atau benda asing disekitar kucing anda agar mereka tidak menelan benda berbahaya.
  • Jangan lupa untuk konsultasi dengan dokter hewan terdekat atau menghubungi call center Pet care agar kucing anda segera mendapatkan penanganan.

Pastikan kucing kesayangan anda dalam keadaan baik. Jangan sampai muntah busa putih ini mengganggu kesenangan anda dengan anabul kesayangan.

Kenali Penyakit Kulit Kucing, Apa Saja dan Bagaimana Mengatasinya?

Penyakit kulit kucing cenderung mudah dideteksi. Kamu yang memiliki kucing di rumah mungkin tidak asing dengan gerakan kucing menggaruk bagian tubuhnya. Tahukah kalian, gerakan menggaruk tersebut dapat menjadi pertanda bahwa mereka terkena penyakit kulit? 

Bila kucing anda sering menunjukkan rasa gatal, sebaiknya anda segera memeriksakannya. Pasalnya, penyakit kulit tidak hanya satu jenis, tetapi ada berbagai macam jenis beserta tingkat kefatalannya. Pada kasus tertentu, penyakit kulit juga bisa membawa petaka yang menghilangkan nyawa kucing kesayanganmu. 

Untuk itu, yuk kenali beberapa jenis penyakit kulit pada kucing dan cara mengatasinya dalam artikel berikut!

Infeksi Jamur

Kucing yang mengalami infeksi jamur dapat terdeteksi dengan rontoknya bulu secara signifikan, muncul keropeng, muncul sisik pada kulit, hingga muncul bintik kemerahan pada kulit. Bagian tubuh yang seringkali terinfeksi jamur adalah telinga. Akan tetapi, bagian tubuh lain juga mungkin terkena infeksi ini. 

Penyakit ini seringkali muncul sebagai efek dari penyakit lain yang sedang atau pernah diderita kucing anda. 

Ringworm

Ringworm merupakan salah satu infeksi kulit yang juga disebabkan oleh jamur, tetapi terbatas pada jamur dermatofit. Pada kulit kucing, ringworm dapat menginfeksi bulu, kulit, ataupun kuku. 

Kucing yang terkena ringworm akan menunjukkan gejala berupa kerontokan dan kegatalan pada bulu, munculnya bercak merah pada kulit, munculnya sisik pada kulit, kulit yang mengelupas, meradang, serta muncul bintik pada kulit. 

Apabila kucing anda terkena ringworm, segera lakukan penanganan pertama yang dilanjutkan dengan penanganan lanjutan agar permasalahan ini cepat teratasi. Jika tidak, ringworm dapat menyebar pada kucing lain, bahkan manusia. Biasanya, obat ringworm dapat berupa salep, krim, shampoo antijamur, atau pada kasus tertentu boleh diberikan obat khusus. Selain pengobatan, anda juga harus membersihkan kandang kucing agar jamur yang menginfeksi mereka tidak kembali. 

Kutu

Seperti hal-hal lainnya, kucing juga dapat terkena parasit eksternal yang dinamakan kutu. Binatang ini hidup menempel pada kucing serta menyedot darah kucing yang berujung pada timbulnya iritasi atau infeksi pada kulit. Umumnya, kutu bertahan di sekitar leher, punggur, atau ujung ekor kucing. 

Gejala awal apabila kucing anda terkena kutu adalah munculnya gatal-gatal pada kulit. Pada titik gatal ini, kucing akan cenderung menggaruk bagian tubuh yang terkena kutu. Selain itu, bagian dari kutu, umumnya kotorannya, juga dapat terlihat di sekitar bulu kucing. Lalu, bulu kucing juga cenderung lebih rontok dari biasanya. 

Sama seperti ringworm, kutu juga dapat diatasi dengan pemberian obat anti kutu berupa salep, krim, semprotan khusus kutu, atau obat khusus yang diracik untuk kucing anda. Di samping itu, anda juga bisa melakukan perawatan berkala dengan memberikan collar antikutu dan memandikan kucing anda dengan shampoo anti kutu. 

Cara Mengatasi Penyakit Kulit Kucing

Melihat ciri-ciri penyakit kulit kucing di atas, mungkin anda akan sulit untuk membedakan jenis-jenis penyakit ini. Oleh sebab itu, pertolongan pertama yang paling tepat adalah mengunjungi dokter hewan. Kini, PetCare juga menyediakan layanan dokter hewan ke rumah untuk memudahkan pengecekan. 

Dengan membawa kucing ke dokter hewan, jenis penyakit kulit serta cara pengobatannya akan lebih disesuaikan lagi. Terlebih lagi, dokter juga akan mengecek dengan detail seperti mengadakan tes kulit ataupun biopsi agar diagnosa yang diberikan lebih akurat. 

Biasanya, dokter akan meresepkan obat. Anda harus membeli seluruh obat yang diresepkan untuk mempercepat proses penyembuhan. 

Setelah sembuh, ubah cara perawatan kucing agar lebih terhindar dari penyakit serupa. Caranya, anda dapat memandikan kucing dengan shampoo khusus kucing yang sesuai dengan permasalahan mereka, membersihkan kandang secara rutin, memberikan nutrisi yang sesuai, serta menghindari hal-hal yang dahulu menyebabkan penyakit kulit tersebut. Bila perlu, lakukan pengecekan rutin ke dokter hewan setiap beberapa bulan sekali.