Tag: panggil dokter hewan ke rumah

Kenali Penyakit Kulit Kucing, Apa Saja dan Bagaimana Mengatasinya?

Penyakit kulit kucing cenderung mudah dideteksi. Kamu yang memiliki kucing di rumah mungkin tidak asing dengan gerakan kucing menggaruk bagian tubuhnya. Tahukah kalian, gerakan menggaruk tersebut dapat menjadi pertanda bahwa mereka terkena penyakit kulit? 

Bila kucing anda sering menunjukkan rasa gatal, sebaiknya anda segera memeriksakannya. Pasalnya, penyakit kulit tidak hanya satu jenis, tetapi ada berbagai macam jenis beserta tingkat kefatalannya. Pada kasus tertentu, penyakit kulit juga bisa membawa petaka yang menghilangkan nyawa kucing kesayanganmu. 

Untuk itu, yuk kenali beberapa jenis penyakit kulit pada kucing dan cara mengatasinya dalam artikel berikut!

Infeksi Jamur

Kucing yang mengalami infeksi jamur dapat terdeteksi dengan rontoknya bulu secara signifikan, muncul keropeng, muncul sisik pada kulit, hingga muncul bintik kemerahan pada kulit. Bagian tubuh yang seringkali terinfeksi jamur adalah telinga. Akan tetapi, bagian tubuh lain juga mungkin terkena infeksi ini. 

Penyakit ini seringkali muncul sebagai efek dari penyakit lain yang sedang atau pernah diderita kucing anda. 

Ringworm

Ringworm merupakan salah satu infeksi kulit yang juga disebabkan oleh jamur, tetapi terbatas pada jamur dermatofit. Pada kulit kucing, ringworm dapat menginfeksi bulu, kulit, ataupun kuku. 

Kucing yang terkena ringworm akan menunjukkan gejala berupa kerontokan dan kegatalan pada bulu, munculnya bercak merah pada kulit, munculnya sisik pada kulit, kulit yang mengelupas, meradang, serta muncul bintik pada kulit. 

Apabila kucing anda terkena ringworm, segera lakukan penanganan pertama yang dilanjutkan dengan penanganan lanjutan agar permasalahan ini cepat teratasi. Jika tidak, ringworm dapat menyebar pada kucing lain, bahkan manusia. Biasanya, obat ringworm dapat berupa salep, krim, shampoo antijamur, atau pada kasus tertentu boleh diberikan obat khusus. Selain pengobatan, anda juga harus membersihkan kandang kucing agar jamur yang menginfeksi mereka tidak kembali. 

Kutu

Seperti hal-hal lainnya, kucing juga dapat terkena parasit eksternal yang dinamakan kutu. Binatang ini hidup menempel pada kucing serta menyedot darah kucing yang berujung pada timbulnya iritasi atau infeksi pada kulit. Umumnya, kutu bertahan di sekitar leher, punggur, atau ujung ekor kucing. 

Gejala awal apabila kucing anda terkena kutu adalah munculnya gatal-gatal pada kulit. Pada titik gatal ini, kucing akan cenderung menggaruk bagian tubuh yang terkena kutu. Selain itu, bagian dari kutu, umumnya kotorannya, juga dapat terlihat di sekitar bulu kucing. Lalu, bulu kucing juga cenderung lebih rontok dari biasanya. 

Sama seperti ringworm, kutu juga dapat diatasi dengan pemberian obat anti kutu berupa salep, krim, semprotan khusus kutu, atau obat khusus yang diracik untuk kucing anda. Di samping itu, anda juga bisa melakukan perawatan berkala dengan memberikan collar antikutu dan memandikan kucing anda dengan shampoo anti kutu. 

Cara Mengatasi Penyakit Kulit Kucing

Melihat ciri-ciri penyakit kulit kucing di atas, mungkin anda akan sulit untuk membedakan jenis-jenis penyakit ini. Oleh sebab itu, pertolongan pertama yang paling tepat adalah mengunjungi dokter hewan. Kini, PetCare juga menyediakan layanan dokter hewan ke rumah untuk memudahkan pengecekan. 

Dengan membawa kucing ke dokter hewan, jenis penyakit kulit serta cara pengobatannya akan lebih disesuaikan lagi. Terlebih lagi, dokter juga akan mengecek dengan detail seperti mengadakan tes kulit ataupun biopsi agar diagnosa yang diberikan lebih akurat. 

Biasanya, dokter akan meresepkan obat. Anda harus membeli seluruh obat yang diresepkan untuk mempercepat proses penyembuhan. 

Setelah sembuh, ubah cara perawatan kucing agar lebih terhindar dari penyakit serupa. Caranya, anda dapat memandikan kucing dengan shampoo khusus kucing yang sesuai dengan permasalahan mereka, membersihkan kandang secara rutin, memberikan nutrisi yang sesuai, serta menghindari hal-hal yang dahulu menyebabkan penyakit kulit tersebut. Bila perlu, lakukan pengecekan rutin ke dokter hewan setiap beberapa bulan sekali. 

Kucing Flu? Ini Penyebab dan Cara Efektif Mengobati Flu Pada Kucing 

Flu pada kucing memiliki cara penanganan yang berbeda dengan flu yang menyerang manusia. Anabul yang terkena flu bisa menderita dalam jangka waktu panjang karena flu lebih sulit disembuhkan. Oleh karenanya, jagalah selalu kondisi kesehatan kucing Anda dengan melakukan pemeriksaan rutin di dokter hewan.

Melalui artikel ini, Pet Care akan berbagi informasi mengenai flu pada kucing, mulai dari penyebab sampai cara mengobati flu yang efektif dan bisa Anda tiru. Kucing adalah hewan yang menggemaskan, tidak heran banyak yang memelihara kucing dan menginginkan mereka selalu dalam keadaan sehat agar bisa terus menjalani aktivitasnya seperti biasa.

Flu pada kucing biasanya akan sembuh dalam kurun waktu 7 sampai 10 hari namun tidak memungkinkan bisa lebih lama jika tidak diberi penanganan yang tepat. Kucing yang menderita flu akan bersin-bersin, batuk, kelesuan, tidak nafsu makan dan matanya berair.

Jika flu yang diderita kucing cukup berat atau adanya komplikasi akan muncul tanda-tanda seperti adanya cairan berwarna kuning sampai kehijauan dari hidung ataupun mata kucing. Sebaiknya langsung konsultasikan pada dokter hewan agar kucing bisa dapat penanganan paling cepat dan tepat.

Apa Penyebab Flu Pada Kucing?

Penyebab yang paling umum adalah karena feline herpes virus dan calici virus atau juga dikenal dengan feline viral rhinotracheitis. Dimana virus ini akan mengganggu saluran pernapasan kucing dan virus ini menyebar dengan sangat cepat.

Oleh karena itu, jika salah satu kucing di rumahmu menunjukan gejala flu atau terkena flu sebaiknya dipisahkan dengan kucing lainnya yang masih sehat agar tidak tertular virus tersebut. 

Nah, yang jadi pertanyaan selanjutnya adalah gimana sih cara mengobati kucing yang terserang flu? Jawabanya ada di pembahasan di bawah ini. Simak ya! 

Cara Efektif Mengobati Kucing Flu

Saat kucing kesayanganmu menunjukan gejala flu, langkah awal yang paling tepat adalah langsung berkonsultasi dengan dokter hewan. Cara ini masih menjadi cara terbaik karena anabul akan langsung diberikan tindakan medis paling tepat.

Pet Care sendiri menyediakan solusi yang bisa membantu Anda dengan menghadirkan layanan dokter hewan ke rumah dan kini bisa menjangkau beberapa wilayah besar di Indonesia. Hanya dengan menghubungi call center Pet Care maka Anda sudah bisa menjadwalkan konsultasi dengan dokter hewan berpengalaman.

Memanggil dokter hewan adalah cara paling tepat untuk mengobati kucing yang terserang flu. Sementara itu, Anda bisa berkontribusi untuk membantu menahan virusnya agar tidak menyebar dengan memisahkan kucing yang sedang sakit dan berikan ruangan khusus serta perhatian yang lebih.

Membantu kucing dalam memenuhi kebutuhan asupan makanan dan minuman anabul yang sakit adalah salah satu bentuk perhatian yang bisa Anda lakukan. Jangan lupa untuk rutin membersihkan area hidung dan mata anabul, gunakan kapas yang dibasahi dan usap dengan lembut.

Dengan cara tersebut, Anda bisa membantu mencegah komplikasi lanjutan yang bisa membahayakan kesehatan anabul kesayangan.

Cara Atasi Kucing Yang Suka Spraying Sembarangan

Kucing spraying adalah salah satu perilaku yang paling umum dilakukan oleh anabul. Spraying atau penandaan wilayah dengan urin tidak hanya dapat dilakukan oleh kucing liar, kucing rumahan yang dipelihara pun bisa memiliki perilaku ini.

Oleh karena itu, ketika ingin mengadopsi atau memelihara anabul sebaiknya Anda sudah siap dengan berbagai perilaku yang mungkin akan ditunjukan oleh sang kucing. Tahukah kalian bahwa kucing jantan lebih berpotensi melakukan spraying sembarangan dibandingkan dengan betina? 

Spraying sembarangan tentu sangat tidak menyenangkan bagi manusia. Oleh karenanya, Pet Care akan berbagi sedikit informasi mengenai cara atasi anabul yang suka spraying sembarangan. Namun, sebelum itu, yuk cari tahu dulu alasan kucing spraying sembarangan melalui ulasan berikut.

Kenapa Kucing Suka Spraying?

Seperti yang kita tahu kucing adalah hewan teritorial dimana ia akan menandai wilayahnya. Cara mereka menandai wilayahnya tentu bermacam-macam seperti kelenjar aroma melalui kaki, wajah, ekor dan yang paling sering adalah dengan spraying.

Alasan mereka suka melakukan spraying sembarangan adalah stres karena pindah lingkungan, konflik dengan kucing lain, adanya furniture baru dan kegiatan baru lainnya yang terjadi disekitar tempat tinggal anabul.

Cara menandai wilayah dengan menggosokan kelenjarnya tentu tidak akan mengganggu manusia karena tidak meninggalkan bau. Namun, bagaimana dengan spraying? Pasti menjengkelkan bukan? Apalagi sifat kucing yang tidak mudah ditebak, mereka bisa melakukan spraying dimanapun mereka mau menandai wilayahnya.

Nah, dibawah ini ada beberapa cara untuk mengatasi anabul yang suka spraying sembarangan. Kalian bisa coba untuk menerapkannya di rumah.

Cara Mengatasi Kucing Spraying 

Beberapa cara dibawah ini mungkin akan membantu Anda untuk mengurangi atau bahkan menghentikan anabul melakukan spraying sembarangan. Ingat, semua tidak bisa instan tapi lakukanlah secara perlahan.

  • Pisahkan kucing. Jika punya lebih dari satu kucing, coba pisahkan kan berikan mereka ruangan atau kandang masing-masing.
  • Kenali perbedaan spraying sembarangan dengan masalah sering buang air kecil. 
  • Membatasi kontak kucing rumah dengan kucing lingkungan luar rumah.
  • Bantu dan berikan perhatian yang sama kepada kucing baru maupun kucing lama.
  • Lakukan pemeriksaan kesehatan di dokter hewan untuk mengetahui ada atau tidaknya masalah medis pada kucing kesayangan Anda.
  • Jangan marahi kucing Anda agar tidak menimbulkan tekanan stres dan menyebabkan ia menunjukan perilaku spraying.

Itulah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi kebiasaan anabul dalam melakukan spraying. Ingat, diperlukan pemeriksaan kesehatan dari dokter hewan agar bisa mengetahui kondisi kesehatan anabul.

Pet Care bekerja sama dengan banyak dokter hewan dari berbagai wilayah seperti jabodetabek dan lainnya dengan menghadirkan layanan dokter hewan ke rumah yang akan mempermudah Anda dalam proses pengecekan kesehatan.

Hanya dengan menghubungi call center Pet Care, Anda sudah bisa menjadwalkan konsultasi dengan dokter hewan berpengalaman yang akan mengunjungi rumah Anda serta memberikan penanganan yang terbaik untuk anabul kesayangan.

Penyebab Kucing Susah BAB dan Cara Mengatasinya

Kucing susah BAB adalah salah satu masalah pencernaan yang kerap dialami oleh anabul. Kucing dikenal memiliki sistem pencernaan yang cukup sensitif sehingga mudah terkena masalah pencernaan yang akan mengganggu kinerjanya.

Jika kucing kesayangan Anda di rumah sedang kesulitan BAB, segera hubungi dokter hewan agar dapat penanganan yang paling tepat dan optimal. Namun, Anda juga bisa melakukan beberapa cara menangani kesulitan BAB pada kucing di rumah dengan catatan kondisinya masih ringan.

Cara mengobati kucing yang susah buang kotoran akan dibahas melalui artikel ini. Sebelum itu, Anda wajib tahu beberapa penyebab kucing susah BAB agar Anda bisa mencegah hal ini terjadi lagi pada anabul kesayangan.

Penyebab Kucing Susah BAB

  • Dehidrasi. Penyebab pertama adalah karena dehidrasi, dimana kucing kekurangan asupan air dan mengalami konstipasi. Sebisa mungkin selalu menyediakan air bersih di dekat kucing agar terhindar dari dehidrasi.
  • Diet tidak seimbang. Jangan sembarangan melakukan diet untuk kucing, Anda harus tetap memenuhi kebutuhan nutrisi dan serat anabul meskipun mereka sedang diet.
  • Stres. Alasan lain kucing kesulitan buang air besar adalah stres, jadi pastikan Anda bisa memberikan lingkungan yang tenang, aman dan nyaman untuk membantu anabul mengatasi stres.
  • Terkena infeksi salurah kemih. Penyakit ini bisa menyerang kucing dan menyebabkan konstipasi. Konsultasi dengan dokter hewan untuk pengobatannya. 

Cara Mengatasi Kucing Yang Kesulitan Buang Air Besar

Perawatan yang paling tepat untuk hewan yang sedang mengalami konstipasi adalah berkonsultasi dengan dokter hewan. Beberapa akan diberikan obat-obatan dan beberapa kondisi yang lebih serius terkadang membutuhkan perawatan intensif. 

Jangan khawatir, Pet Care menyediakan layanan dokter hewan ke rumah untuk membantu Anda dalam merawat kucing kesayangan agar bisa segera sembuh dari penyakitnya. Pet Care sudah memiliki banyak partner yang tersebar di wilayah jabodetabek dan beberapa kota lainnya.

Tidak perlu repot-repot membawa anabul ke klinik hewan, cukup dengan menghubungi call center Pet Care dan jadwalkan konsultasi, dokter hewan akan datang ke tempat Anda. Gunakan layanan dari Pet Care sekarang juga dan rasakan keunggulan service Pet Care.

Anjing Poodle, Apakah Merawat Mereka Mudah?

Anjing Poodle seringkali ditemui di dalam rumah. Sekarang, anjing jenis ini juga semakin mudah untuk ditemukan. Banyak orang memilih memelihara Poodle karena menganggap mereka mudah untuk dirawat. Namun, tahukah anda kalau Poodle juga membutuhkan sederet perawatan yang menguras waktu, tenaga, serta materi? Yuk, intip cara perawatan anjing Poodle berikut! 

Perawatan Bulu

Dibandingkan dengan ras-ras lain yang memang memiliki bulu panjang menjuntai seperti Shih Tzu atau Maltese, bulu Poodle dapat dikatakan lebih mudah diatur. Meskipun begitu, ternyata ada juga loh tips khusus merawat bulu mereka. 

Pertama, bulu mereka yang tebal serta keriting ini harus disisir secara teratur. Karena sifatnya yang keriting, bulu mereka menjadi lebih mudah kusut. Untuk itu, gunakan sisir khusus yang memiliki gigi rapat. Selain itu, bulu mereka juga harus dicukur secara berkala agar menghasilkan bentuk yang indah serta terhindar dari infeksi kulit. 

Perawatan Kuku

Selayaknya anjing rumahan lainnya, kuku Poodle harus dipotong secara berkala oleh pemiliknya. Hal ini terjadi karena mereka tidak bisa memotong kuku secara alami layaknya anjing di alam bebas. Oleh sebab itu, pastikan kuku mereka selalu dipotong. Pastikan juga untuk tidak memotong terlalu dalam karena dapat melukai kulit anjing. 

Pemberian Nutrisi

Layaknya manusia, hewan juga membutuhkan gizi seimbang yang sesuai dengan kriterianya. Kini, ada banyak makanan anjing kemasan yang secara khusus menciptakan makanan untuk anjing Poodle. Artinya, nutrisinya telah disesuaikan dengan kebutuhan Poodle. Apabila anda ingin meracik sendiri, konsultasikan dulu menu pilihan anda pada dokter hewan. 

Perawatan Rutin

Terakhir, anda juga membutuhkan bantuan dokter atau groomer untuk memastikan anjing Poodle anda selalu dalam keadaan sehat. Tiap dokter memiliki jadwal pengecekan rutin tersendiri, silahkan hubungi dokter hewan anda untuk mengecek ketersediaan mereka. Lalu, anda juga harus memenuhi jadwal vaksin anjing agar anjing anda terhindar dari virus dan penyakit. 

Bila membutuhkan bantuan lain dalam perawatan anjing Poodle, termasuk konsultasi, anda dapat menghubungi dokter hewan terdekat atau memanggil layanan dokter hewan ke rumah

Dengan perawatan yang tepat, anjing Poodle anda akan terus aktif dan sehat. Yuk, jaga dan rawat mereka sepenuh hati!

Kucing Kurus? Ini Penyebab Serta Cara Menanganinya

Kucing kurus merupakan suatu keadaan yang tidak jauh mengkhawatirkan nya dengan keadaan kucing yang terlalu gemuk. Seperti yang kita tahu, kucing adalah salah satu hewan yang terkadang lebih suka makan, berbaring dan tidur siang daripada terus menerus bergerak dan bermain.

Hal tersebut terkadang membuat para pemilik hewan peliharaan khawatir jika kucing kesayangannya mengalami obesitas. Namun, sedikit dari pet owner yang sadar bahwa penurunan berat badan juga bisa membahayakan kesehatan anabul. 

Memang benar bahwa kucing juga mengalami perubahan berat badan seperti manusia. Perubahan ini tentu dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk pertumbuhan usia, jenis kelamin, makanan yang diberikan sampai pola hidupnya sehari-hari. 

Namun, jika berat badan kucing terus menurun bahkan terlihat sangat kurus disarankan untuk segera konsultasi ke dokter hewan. Melalui artikel ini, Pet Care akan membagikan beberapa penyebab berat badan kucing mengalami penurunan. Berikut ulasannya.

Penyebab Berat Badan Kucing Menurun

Banyak dari kita yang mengasumsikan penurunan berat badan kucing ini karena perubahan jenis makanan dan kurangnya snack untuk kucing. Padahal penyebab kucing kurus bisa saja dikarenakan kondisi medis alias kucing sedang sakit.

  • Kucing mengalami gastrointestinal. Kondisi yang mengganggu masalah pencernaan yang berupa alergi makanan dan masalah pada fungsi usus kecil.
  • Kucing menderita penyakit hati. Jika kucing kesayanganmu mengalami penurunan berat badan yang disertai dengan muntah dan lesu segera bawa ke dokter hewan.
  • Hairball yang tidak keluar. Bulu yang dijilat oleh kucing dan tertelan namun tidak bisa dikeluarkan lagi bisa mengakibatkan kucing mengalami regurgitasi, sembelit yang menyebabkan penurunan berat badan.
  • Kurangnya asupan nutrisi. Penurunan nafsu makan juga bisa dikarenakan kurangnya vitamin B dalam tubuh kucing.

Nah itu dia beberapa hal yang bisa menyebabkan kucing menjadi kurus atau mengalami penurunan berat badan. Jika kucingmu tidak nafsu makan dan berat badannya menurun, sebaiknya langsung periksa ke dokter hewan.

Pet Care menyediakan dokter hewan ke rumah untuk memudahkan Anda dalam memberikan penanganan yang terbaik dan paling tepat sesuai dengan kondisi kesehatan Anabul. Cukup dengan menghubungi call center dan jadwalkan konsultasi dengan dokter hewan berpengalaman.

Ini Cara Memotong Kuku Kucing Yang Benar Dan Aman

Cara memotong kuku kucing seringkali dicari oleh para pemiliki anabul yang ingin belajar memotong kuku kucing sendiri di rumah. Seperti yang kita tahu, kucing merupakan salah satu hewan yang cukup aktif, sehingga banyak dari pet owner kesulitan karena anabul bisa saja berontak saat kukunya sedang di potong.

Kuku kucing akan memanjang seiring berjalannya waktu dan kuku yang panjang tersebut bisa saja melukai Anda ketika sedang bermain dengan anabul. Selain itu, kuku yang terlalu panjang juga bisa melukai bantalan kaki kucing. Maka dari itu, menjaga kuku kucing agar tidak terlalu panjang dengan cara memotongnya adalah hal yang harus rutin dilakukan.

Nah sekarang Pet Care akan berbagi informasi mengenai cara memotong kuku kucing yang benar dan aman. Mau tahu gimana prosesnya? Simak ulasannya berikut ini.

Cara Memotong Kuku Kucing

Memotong kuku kucing diperlukan kesabaran karena prosesnya bisa berbeda beda tergantung sifat kucing kesayangan kita. Selain itu, Anda juga perlu hati-hati supaya tidak melukai kucing dan diri anda sendiri. Berikut beberapa cara memotong kuku kucing yang bisa Anda coba di rumah.

  • Lihat mood kucing. Potonglah kuku kucingmu di saat mereka sedang tidak marah agar prosesnya menjadi lebih mudah.
  • Buat kucing nyaman. Lakukan proses pemotongan disaat kucing sudah nyaman dipangkuan Anda dan saat mereka mulai mengantuk atau setelah makan.
  • Gunakan alat pemotong kuku kucing. Alat ini akan membantu Anda memotong kuku kucing dengan tepat, tahan kuku yang hendak dipotong dan berikan tekanan yang kuat pada alatnya agar kuku bisa dipotong dengan sempurna.
  • Jangan potong kuku kucing terlalu banyak. Batasan memotong kuku anabul adalah bagian atas merah muda tempat pembuluh darah dan ujung saraf berada. Memotong kuku terlalu banyak bisa menyebabkan nyeri bahkan sampai berdarah.
  • Berhenti saat mereka mulai berontak. Jangan memaksakan untuk langsung menggunting seluruh kuku kucing karena biasanya mereka akan mulai tidak nyaman setelah dua sampai tiga kuku terpotong. Segera berhenti dan biarkan mereka main lagi. Lakukan pemotongan kuku di lain waktu.
  • Memberikan hadiah. Berikan snack kucing sebagai hadiah setiap kukunya berhasil dipotong. Hal ini akan menghindari kucing dari stres dan pengalaman yang tidak menyenangkan saat potong kuku.
  • Buat jadwal khusus. Menjadikan potong kuku sebagai kegiatan rutin akan lebih memudahkan Anda untuk mengendalikan anabul saat kukunya dipotong. Misalnya setiap 14 hari sekali.

Itulah beberapa cara memotong kuku kucing yang bisa Anda coba dirumah. Lakukanlah dengan santai dan dalam keadaan senang agar kucing tidak merasa dalam bahaya. Jika Anda membutuhkan informasi lainnya seputar hewan peliharaan, kunjungilah social media dan blog Pet Care.

Cara Membersihkan Telinga Kucing Dengan Mudah Dan Tepat

Cara membersihkan telinga kucing merupakan bagian dasar yang harus kalian pelajari ketika berniat untuk memelihara kucing. Kebersihan telinga kucing yang terjaga bisa menghindari berbagai hal buruk yang mungkin terjadi seperti gatal-gatal dan infeksi. Selain itu, kucing juga akan lebih nyaman dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari.

Kucing adalah salah satu jenis hewan peliharaan yang paling banyak disukai karena fisik dan tingkahnya yang menggemaskan. Namun, mereka juga rentan akan penumpukan kotoran pada area indra pendengarannya. Maka dari itu, kita sebagai pemilik dan pecinta hewan wajib tahu hal dasar mengenai kebersihan indra pendengaran kucing mulai dari cara membersihkannya sampai cara merawatnya.

Hal-hal yang harus diperhatikan saat membersihkan telinga kucing

Sebelum membahas tentang cara membersihkan telinga kucing dengan mudah dan tepat, yuk cari tahu dulu apa saja yang perlu diperhatikan dalam membersihkan telinga kucing dibawah ini.

Saat sedang membersihkan telinga kucing, perhatikan apakah terdapat tanda-tanda infeksi pada indra pendengarannya. Lalu, seperti apasih gejala infeksi yang perlu diwaspadai? Berikut daftarnya.

  • Telinga berbau
  • Kotoran telinga kucing berwarna hitam
  • Kucing nampak kesakitan saat telinganya disentuh
  • Kotoran telinga berlebihan
  • Sering menggaruk telinga secara berlebihan

Jika kucing Anda menunjukan salah satu atau beberapa gejala diatas saat telinganya akan dibersihkan, bisa jadi indra pendengarannya sedang terinfeksi atau bahkan sedang terkena kondisi medis lainnya. Segera konsultasikan dengan dokter hewan untuk diperiksa lebih lanjut.

Anda bisa menggunakan layanan dokter hewan ke rumah dari Pet Care untuk melakukan konsultasi dengan dokter hewan profesional dan berpengalaman. Cukup dengan menghubungi call center Pet Care untuk tentukan jadwal konsultasi.

Cara membersihkan telinga kucing

Membersihkan telinga kucing bisa dibilang cukup mudah jika kita sudah terbiasa melakukannya. Bagi yang baru pertama kali mencoba, dibutuhkan ketelatenan dan kesabaran. Berikut beberapa langkah-langkah membersihkan telinga kucing yang bisa kalian praktikkan di rumah.

  • Siapkan alat pembersih kuping kucing seperti cotton-bud serta cairan pembersih telinga yang diformulasikan khusus untuk kucing. Siapkan juga handuk untuk menyelimuti kucing saat ia berontak.
  • Gendong kucing secara lembut, ini ditujukan untuk membangun kenyamanan pada kucing saat berada dipangkuan kita. Gunakanlah handuk yang sudah disiapkan.
  • Periksa kondisi kebersihan telinga saat kucing sudah mulai nyaman, jika menunjukan tanda infeksi seperti yang sudah dibahas diawal langsung hubungi dokter hewan terdekat.
  • Meneteskan cairan pembersih khusus. Saat sudah dipastikan tidak adanya gejala infeksi, kalian bisa mulai meneteskan cairan pembersih khusus dengan cara menarik telinga kucing secara perlahan dan teteskan sesuai petunjuk pemakaian, kemudia pijat bagian luar telinga.
  • Mulai bersihkan dengan cotton-buds. Setelah membiarkan cairan berada di telinga kucing selama kurang lebih 5 menit, bersihkan dengan menggunakan cotton-buds secara perlahan.
  • Berikan snack kucing sebagai hadiah. Cara terakhir ini bisa menjadi pengalaman positif terhadap kucing agar kedepannya bisa memudahkan Anda dalam membersihkan indra pendengarannya.

Itu dia cara membersihkan telinga kucing. Kebersihan serta kesehatan hewan yang kita adopsi merupakan tanggung jawab kita. Selain itu, rutin membersihkan telinga dan merawatnya bisa menjadi tanda perhatian yang menunjukan kasih sayang kita terhadap hewan menggemaskan ini.

Ingin Memelihara Anak Anjing? Ketahui Hal-hal Berikut, Yuk! 

Memelihara anak anjing dapat menjadi hal yang paling menyenangkan. Selain itu, anak anjing juga dapat memberikan pengalaman tersendiri bagi kita yang merawatnya. Namun, memelihara anak anjing juga harus diikuti dengan sejumlah tanggung jawab serta persiapan khusus. Yuk, kenali hal-hal berikut sebelum Anda memelihara anak anjing! 

Menyiapkan Diri Serta Lingkungan Untuk Anak Anjing

Sebelum memelihara anak anjing, ada baiknya anda telah menyiapkan diri serta menyiapkan lingkungan yang nyaman untuk mereka. Hal ini meliputi persiapan mental anda sebagai perawat, menyiapkan kebutuhan anjing seperti makanan, tempat tinggal, dan lain sebagainya. Lalu, anda juga harus memikirkan apakah tempat yang anda berikan cukup nyaman untuk anjing atau tidak. 

Memberikan Latihan yang Tepat

Latihan untuk anjing sebenarnya paling tepat diberikan pada anak anjing. Anak anjing masih cenderung polos dan mudah untuk diajarkan. Akan tetapi, jangan berikan latihan yang sulit terlebih dahulu. Sebaliknya, berikan latihan dasar, seperti pelajaran tempat tidur, tempat buang air kecil serta besar, dan cara bersikap di depan orang lain. Setelahnya, baru berikan latihan-latihan lainnya. 

Mempelajari dan Memberikan Perawatan yang Sesuai

Sebagai makhluk hidup baru, anak anjing tentunya memerlukan perawatan khusus. Saat anda ingin memberikan makanan, anda harus menyesuaikan makanan tersebut dengan umur anak anjing anda. Biasakan untuk membaca terlebih dahulu jenis makanan yang sesuai untuk usia anjing. Bila anda membeli makanan kemasan, biasanya kemasannya telah mengandung informasi tentang usia dan jenis anjing. 

Anda juga harus mengetahui tentang jadwal mandi, kapan anak anjing anda diperbolehkan untuk mandi. Biasanya, anak anjing yang baru lahir tidak boleh mandi hingga mereka menyentuh usia tertentu. 

Memberikan Pengecekan Rutin ke Dokter Hewan

Berkaitan dengan kesehatan, termasuk bulu, gigi, dan lain sebagainya, anda harus memeriksakan anak anjing anda ke dokter hewan. Dengan begitu, anak anjing anda akan terhindar dari resiko-resiko terjangkit penyakit dan dapat mendeteksi dini hal-hal yang tidak diinginkan. Pengecekan rutin ini dapat anda lakukan setiap beberapa bulan sekali atau konsulitasikan langsung mengenai jadwal pada dokter hewan anda. 

Tidak ketinggalan, anda juga harus memerhatikan jadwal vaksin rutin. Untuk vaksin, anda dapat memanggil layanan vaksin hewan di rumah atau mendatangi dokter hewan terdekat. Bagi anak anjing, vaksin rutin sejatinya telah dapat diberikan sejak mereka berusia tiga bulan. Dalam satu tahun pertama, mereka memerlukan beberapa vaksin yang harus diberikan pada rentang waktu yang cukup berdekatan. Untuk mengetahui lebih lanjut, baca artikel tentang vaksin anjing lainnya. 

Penyebab Jamur Pada Kucing dan Cara Mengobatinya

Jamur pada kucing umumnya akan terlihat pada bagian telinga dan wajahnya. Infeksi jamur adalah salah satu masalah kesehatan hewan yang seringkali kita jumpai terutama pada kucing. Kita juga biasa menyebutnya dengan ringworm atau dermatophytosis.

Sebagai pemilik hewan, pastinya kita akan sangat bahagia jika hewan kesayangan kita tampak sehat. Maka dari itu, kita harus mengetahui penyebab dari jamur yang menginfeksi kucing agar bisa menghindarinya.

Kondisi kucing yang terkena infeksi jamur atau ringworm tidak hanya membahayakan tubuh anabul tersebut tapi juga bisa menular ke anabul lainnya bahkan bisa ditularkan kepada manusia. Untuk itu, diperlukan penangan yang tepat dan cepat untuk mengobatinya.

Penyebab Jamur Pada Kucing

Kucing yang terinfeksi jamur dapat menyebabkan bulu nya rontok, kusam, tampak kemerahan, muncul ketombe sampai kurap di tubuhnya. Dampak lain dari jamuran bisa lebih berbahaya, untuk itu ketahuilah beberapa penyebab jamuran pada kucing dibawah ini agar kalian bisa mencegah terjadinya infeksi jamur.

Penyebab munculnya jamur yang pertama adalah karena sistem kekebalan tubuh kucing yang rendah. Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB PDHI), Dr drh Ambar Retnowati, MSi, sebagian besar kucing dewasa yang sehat memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat untuk melawan infeksi jamur. Namun, ketika sistem kekebalan tubuh sedang lemah, maka kucing bisa terkena infeksi jamur.

Selain itu, penyebab ringworm lainnya adalah microsporum canis, microsporum persicolor, microsporum gypseum, trichophyton dan mentagrophytes. Namun empat penyebab jamuran ini bisa dikatakan jarang dan tidak umum terjadi.

Cara Mengobati Jamur Pada Kucing

Seperti yang sudah dibahas, jamur yang menyerang kucing sangat berbahaya dan bisa menular. Jika kucing kesayangan Anda menunjukan gejala jamuran seperti demam, suka menggaruk telinga secara berlebihan dan terdapat kurap. Sebaiknya langsung periksakan ke dokter hewan.

Dokter hewan ke rumah dari Pet Care sangat direkomendasikan karena Pet Care bekerja sama dengan para dokter yang profesional dan berpengalaman dalam memberikan tindakan medis yang tepat. Segera hubungi call center Pet Care untuk menjadwalkan konsultasi dengan dokter hewan terbaik.