Tag: vaksin hewan ke rumah

Sebelum Vaksin, Pastikan Hewan Peliharaan sudah Konsumsi Obat Cacing

Vaksinasi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pemilik hewan agar anjing atau kucing yang mereka pelihara aman dari serangan berbagai macam penyakit menular. Vaksin melindungi hewan peliharaan dengan cara menyuntikkan zat yang berisi patogen penyebab penyakit tertentu ke tubuh hewan. 

Zat yang telah disuntikkan tersebut kemudian merangsang sistem kekebalan di dalam tubuh hewan. Sehingga, di kemudian hari sistem kekebalan tubuh hewan peliharaan kita mampu melawan patogen penyebab penyakit sebagai bentuk pertahanan alami. 

Dengan pertahanan alami yang terbentuk dalam sistem kekebalan tubuh hewan, patogen penyebab penyakit akan ditolak dan tubuh hewan peliharaan kita bebas dari penyakit. Meskipun tetap ada kemungkinan anjing atau kucing sakit setelah vaksin. Setidaknya sistem kekebalan tubuh hewan yang telah divaksin mampu meminimalisir pengaruh serangan penyakit.

Pet-Care hadir dengan layanan panggil dokter hewan ke rumah untuk memudahkan proses vaksinasi hewan peliharaan. Anda hanya perlu menghubungi Call Center Pet-Care atau melalui aplikasi Pet-Care dan proses vaksinasi dapat dilakukan tanpa perlu keluar rumah,

Konsumsi Obat Cacing Sebelum Vaksinasi

Sebelum hewan peliharaan melakukan proses vaksinasi, disarankan untuk mengonsumsi obat cacing terlebih dahulu. Konsumsi obat cacing diperlukan sebagai upaya pencegahan dari reaksi berlebihan pasca vaksin yang merugikan hewan peliharaan. Serta memastikan hewan peliharaan terbebas dari penyakit cacingan sebelum vaksin

Namun perlu diperhatikan untuk tidak memberikan obat cacing dan suntik vaksin pada hewan peliharaan pada hari yang sama. Obat cacing dan suntikan vaksin tidak dapat bekerja di hari yang sama karena keduanya saling merangsang sistem kekebalan tubuh hewan. 

Selain itu, baik obat cacing maupun suntikan vaksin dapat bereaksi dengan sistem kekebalan tubuh hewan dan menimbulkan efek samping tertentu. Jika dilakukan secara bersamaan bukan tidak mungkin hewan peliharaan akan merasakan efek samping berlebih yang membuat kondisi anjing atau kucing memburuk dan tidak sehat. 

Alasan utama dari tidak diperbolehkannya memberikan hewan peliharaan obat cacing bersamaan dengan suntikan vaksin adalah adanya risiko parasitosis atau penyakit yang disebabkan oleh parasit. Kondisi sistem kekebalan tubuh hewan yang terganggu akibat pemberian obat cacing bersamaan dengan suntikan vaksin dapat memicu hiporesponsif kekebalan. Hal ini menyebabkan vaksin yang disuntikkan dalam tubuh hewan tidak bekerja secara efektif. 

Obat cacing juga penting untuk dikonsumsi secara teratur, terutama untuk anak anjing atau anak kucing. Pada anak anjing atau kucing kemungkinan tertular cacing oleh induk jauh lebih besar. Bagi anjing dan kucing dewasa obat cacing harus dikonsumsi rutin selama 2 kali dalam setahun karena seringkali cacingan ditularkan lewat hewan-hewan yang diburunya, seperti tikus atau burung. 

Bagi Anda yang membutuhkan layanan vaksin hewan dapat menggunakan layanan Pet-Care panggil dokter hewan ke rumah dengan menghubungi Call Center Pet-Care atau melalui aplikasi Pet-Care. 

Bahaya! Jangan Mandikan Hewan Peliharaan setelah Vaksin

Layaknya manusia, hewan peliharaan juga memiliki serangkaian vaksinasi wajib. Vaksin bermanfaat untuk menjaga kesehatan hewan peliharaan. Selain melindungi hewan peliharaan dari penyakit, tujuan utama vaksin adalah untuk membangun sistem kekebalan tubuh.

Melalui vaksinasi, sistem kekebalan tubuh hewan peliharaan yang lemah nantinya mampu melawan penyakit dan mengurangi efek sakit. Namun perawatan hewan peliharaan setelah vaksin kadangkala membutuhkan penanganan yang lebih extra daripada biasanya.

Sebagai pemilik hewan peliharaan, kita harus memahami kondisi hewan peliharaan setelah divaksin. Secara fisik, hewan peliharaan akan merasa kelelahan setelah melakukan proses vaksinasi. Kelelahan ini dapat berlangsung selama 24 hingga 48 jam. 

Secara mental, suntikan vaksin dapat membuat hewan peliharaan sedikit down akibat stres dan bingung. Hal ini dikarenakan kegiatan vaksin bukan tergolong dalam kegiatan sehari-hari, sehingga hewan peliharaan tidak terbiasa melakukannya.

Selama perjalanan menuju atau pulang dari dokter hewan untuk melakukan vaksinasi, mungkin saja hewan peliharaan menjadi kotor. Hal ini membuat Anda sangat ingin memandikannya. Tetapi memandikan hewan peliharaan setelah disuntik vaksin sangat tidak disarankan. 

Meskipun efek samping dari vaksin sudah mereda setelah 48 jam atau 2 hari dari waktu suntik, tetapi sistem kekebalan hewan peliharaan masih mengalami penyesuaian selama beberapa hari kedepan. 

Pet-Care hadir dengan layanan panggil dokter hewan ke rumah untuk memudahkan proses vaksinasi hewan peliharaan. Anda hanya perlu menghubungi Call Center Pet-Care atau melalui aplikasi Pet-Care dan proses vaksinasi dapat dilakukan tanpa perlu keluar rumah, serta kebersihan hewan peliharaan pun tetap terjaga. 

Bahaya Memandikan Hewan Peliharaan setelah Vaksin

Setelah vaksin, disarankan untuk tidak memandikan hewan peliharaan selama 2 minggu kedepan. Jika tidak, maka proses memandikan hewan peliharaan ini dapat berbahaya bagi mereka.

Memandikan hewan peliharaan setelah disuntik vaksin ternyata dapat memicu stres. Bila stres ini bercampur dengan keadaan tubuh hewan peliharaan yang basah dan kedinginan setelah mandi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh mereka. Sistem kekebalan tubuh yang lemah menyebabkan hewan peliharaan lebih mudah terserang penyakit.

Tidak hanya itu, titik suntikan vaksin pada tubuh hewan peliharaan juga terasa sakit. Bekas suntikan vaksin ini akan terasa semakin sakit jika terkena sentuhan yang kasar, seperti menggosok tubuh hewan peliharaan saat memandikannya atau ketika mengeringkannya. Rasa sakit tersebut dapat memicu stres hewan peliharaan.

Efek pasca vaksinasi lain yang perlu diperhatikan oleh pemilik hewan peliharaan diantaranya yaitu lesu, nafsu makan hilang, suhu tubuh meningkat, dan gangguan saluran pencernaan. Hal tersebut masih dikatakan normal dan jangan berikan obat-obatan jika memang tidak amat sangat dibutuhkan. 

Namun jika Anda menemukan efek samping yang berbeda dari yang telah disebutkan maka segera hubungi dokter hewan terdekat atau layanan Pet-Care panggil dokter hewan ke rumah melalui Call Center Pet-Care atau aplikasi Pet-Care.

Sebelum Vaksin Rabies Anjing, Perhatikan Efek Sampingnya!

Rabies adalah penyakit yang dibawa oleh virus menular dan mematikan. Selain anjing, penyakit rabies juga menyerang kucing dan mamalia lain, termasuk manusia.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rabies membunuh lebih dari 59.000 orang di seluruh dunia setiap tahun. Sebagian besar kasus terjadi di Afrika dan Asia.

Selama 5 tahun terakhir, Kemenkes mencatat kasus orang yang digigit Hewan Penular Rabies (HPR) mencapai angka 442.187 kasus. Bali menjadi provinsi penyumbang angka kasus tertinggi.

Namun Anda tidak perlu khawatir. Melalui vaksinasi yang tepat, penyakit rabies pada anjing pasti dapat dicegah.

Apabila Anda ingin melakukan vaksinasi rabies pada anjing, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan layanan Pet-Care panggil dokter hewan ke rumah dengan menghubungi Call-Center Pet-Care atau aplikasi Pet-Care.

Efek Samping Vaksin Rabies pada Anjing

Vaksinasi rabies pada anjing perlu dilakukan pengulangan setiap 1 hingga 3 tahun sekali. Hal ini disebabkan oleh kemungkinan hilangnya tingkat antibodi pada tubuh anjing dalam melawan infeksi rabies.

Sebelum melakukan vaksinasi rabies pada anjing, Anda perlu mengetahui apa saja efek samping yang mungkin muncul setelah anjing kesayangan Anda menerima suntikan vaksin rabies.

Terdapat dua efek samping dari vaksinasi rabies pada anjing yaitu efek samping umum dan efek samping langka.

Berikut ini penjelasan lengkap mengenai apa saja efek samping vaksin rabies pada anjing yang perlu Anda ketahui.

Efek Samping Umum

Umumnya, efek samping setelah melakukan vaksinasi rabies pada anjing adalah rangsangan pada sistem kekebalan tubuh anjing.

Efek samping umum dari vaksinasi rabies pada anjing yaitu demam ringan. Setelah vaksin, kemungkinan nafsu makan anjing akan berkurang dan lemas seperti kehilangan energi. Bengkak dan sakit ringan di titik suntikan juga dapat muncul paca vaksinasi.

Beberapa efek samping tersebut dapat bertahan selama 24 hingga 36 jam setelah vaksinasi.

Efek Samping Langka

Perlu diingat bahwa efek samping ini jarang terjadi pada anjing setelah melakukan vaksinasi rabies. 

Munculnya efek samping langka disebabkan oleh reaksi berlebihan dari sistem kekebalan anjing.

Efek samping langka anjing terhadap vaksin rabies meliputi berjolan keras di seluruh tubuh anjing yang menimbulkan rasa gatal dan tidak gatal, serta muntah dan diare. 

Efek samping langka lainnya yang dapat terjadi pada anjing setelah menerima vaksin rabies adalah bengkak pada bagian wajah, moncong, atau mata, juga bengkak dan sakit berat di titik suntikan.

Batuk dan pingsan juga merupakan efek samping langka yang kerap terjadi pasca vaksinasi rabies pada anjing.

Jika Anda mendapati salah satu dari efek samping tersebut pada anjing kesayangan Anda pasca vaksinasi rabies, segera hubungi Call-Center Pet-Care atau aplikasi Pet-Care untuk mendapatkan layanan Pet-Care panggil dokter hewan ke rumah.

Bisa Menular ke Manusia! Berikut Macam-Macam Penyakit Zoonosis

Rabies dan Monkeypox mungkin tidak lagi asing di telinga Anda. Penyakit tersebut merupakan contoh dari macam-macam penyakit zoonosis. Mari kenali apa saja melalui uraian berikut.

Hewan memiliki banyak manfaat bagi manusia, mulai dari suplai bahan pangan, edukasi, peliharaan, hingga pada kebutuhan olahraga dan transportasi.

Meskipun begitu, Anda mesti berhati-hati karena hewan dapat membawa virus dan patogen lainnya.

Dilaporkan bahwa terdapat berbagai macam penyakit yang berasal dari hewan, misalnya saja influenza dan COVID-19.

Patogen atau kuman dapat dengan mudah menulari manusia jika manusia tidak dapat menjaga kebersihannya.

Adapun cara patogen dapat menginfeksi manusia adalah dengan melalui kontak langsung (sentuhan), kontak tidak langsung (habitat), serangga pembawa (gigitan kutu atau nyamuk), makanan (tingkat kematangan), dan air (kontaminasi).

Saat ini, Medi-Call Pet-Care menyediakan layanan vaksinasi untuk melindungi hewan dari berbagai virus yang mungkin berbahaya bagi hewan dan Anda.

Mulai dari hewan ternak hingga peliharaan kesayangan Anda dapat melakukan vaksinasi dengan dokter hewan Pet-Care datang ke rumah, segera hubungi Call-Center atau gunakan aplikasi Pet-Care.

Macam-Macam Penyakit Zoonosis

Menurut World Health Organization (WHO), zoonosis merupakan penyakit menular yang dapat berasal dari hewan dan ditularkan ke manusia.

Patogen yang berperan cukup beragam: bakteri, virus, dan parasit melalui agen seperti makanan, air, dan lingkungan.

Penyakit zoonosis memiliki macam ragam, namun yang paling dekat dengan hewan peliharaan di antaranya:

  • Bakteri Salmonella

Salmonella merupakan bakteri yang dapat menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.

Bakteri ini dapat berkembang pada burung dan mamalia, termasuk manusia.

Hewan peliharaan, seperti hamster, kucing, dan anjing sangat mungkin terjangkit.

Manusia bisa tertular jika mereka tidak menjaga kebersihan tangannya.

Media penularan dapat berasal dari tempat tidur, kandang, dan sumber pangannya.

  • Monkeypox 

Penyakit cacar monyet ini berupa ruam yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox.

Ruam tersebut biasa ditemukan di tempat sensitif manusia dan area seperti tangan, kaki, dada, wajah, hingga mulut.

Penyakit ini dinamakan sebagai monkeypox karena pasalnya penyakit yang ditemukan pada tahun 1958 ini menyerang koloni monyet.

Penularan monkeypox ke manusia dapat melalui kontak langsung dengan pengidap, droplet.

Bahkan peliharaan yang terinfeksi juga dapat menularkan ke manusia melalui gigitan dan cakaran.

Gejala yang biasa muncul berupa sakit kepala, demam akut, hingga lesi cacar yang muncul di seluruh tubuh.

  • Rabies

Rabies merupakan penyakit fatal yang dapat dicegah.

Melalui gigitan dan cakaran, virus rabies dengan mudah tersebar.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), di Amerika Serikat, penyakit rabies yang merenggut jiwa ternyata berasal dari kelelawar.

Vaksinasi yang gencar dilakukan di negara tersebut membuat anjing dan peliharaan lainnya 99% terbebas dari rabies.

Untuk mengetahui peliharaan Anda terkena rabies, perlu adanya tes laboratorium.

Di beberapa kasus memang hewan yang terinfeksi cenderung berperilaku agresif dan mengeluarkan liur.

Walau begitu, hal tersebut tidak dapat menjadi diagnosis akurat karena tidak semua hewan tentu mengalaminya.

Vaksinasi menjadi hal utama bagi Anda yang memelihara hewan kesayangan.

Jangan biarkan anabul atau anjing kesayangan Anda terdampak patogen jahat.

Kunjungi laman Medi-Call Pet-Care untuk layanan vaksinasi, seperti Hepatitis dan Feline Calici.

Akses lainnya bisa melalui Call-Center dan aplikasi Pet-Care.

Butuh Dokter Hewan Terdekat? Yuk Intip Layanan Dokter Hewan di Denpasar, Bali

Butuh layanan dokter hewan di kota Denpasar terdekat? Intip layanan yang disediakan dokter hewan terdekat berikut!

Menurut Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), saat ini Indonesia memiliki 20.000 tenaga dokter hewan.

Untuk di Denpasar, Bali sendiri memiliki banyak dokter hewan yang aktif beroperasi hampir di seluruh daerah.

Anda dapat menemukan berbagai praktik mandiri dokter hewan dan klinik dokter hewan yang sering dijumpai di Denpasar.

Permintaan akan dokter hewan yang memiliki layanan panggil ke rumah di era pandemi ini cukup meningkat.

Anda dapat menggunakan layanan tersebut bersama Pet-Care dengan menghubungi Call-Center atau unduh aplikasinya.

Dokter Hewan Denpasar

Terdapat berbagai masalah kesehatan hewan peliharaan yang sering terjadi, salah satunya adalah obesitas.

Selain itu, kesehatan dan kebersihan hewan peliharaan seringkali kurang diperhatikan bagi sebagian pemilik hewan peliharaan.

Apabila tidak dijaga, maka risiko tertular maupun menularkan kuman, bakteri, parasit, maupun virus akan sangat tinggi.

Oleh karena itu, membawa hewan peliharaan kesayangan Anda rutin check up ke dokter hewan sangatlah penting.

Untuk membantu perawatan anabul kesayangan Anda, layanan dokter hewan Denpasar berikut bisa menjadi opsi.

  • Layanan Kesehatan

Merawat anabul kesayangan tentunya diperlukan perawatan yang optimal.

Banyak klinik hewan yang menyediakan layanan seperti pertolongan pertama pada hewan, diagnosis dan pengobatan penyakit, pemeriksaan laboratorium, operasi ringan, serta salon atau grooming hewan.

Selain itu, Anda juga dapat menitipkan hewan peliharaan Anda maupun mendapatkan surat keterangan dokter hewan berdasarkan hasil uji laboratorium.

  • Layanan Konsultasi

Tidak hanya layanan kesehatan, Anda juga dapat konsultasikan perihal anabul kesayangan Anda kepada dokter hewan pilihan Anda.

Terdapat berbagai hal yang dapat Anda konsultasikan, seperti kesehatan hewan peliharaan, makanan yang sebaiknya dikonsumsi maupun dihindari, gizi dan diet hewan peliharaan, vitamin dan obat, cara perawatan anabul, hingga langkah-langkah preventif terhadap penularan penyakit.

Hal ini akan membantu dan mendukung Anda dalam perawatan anabul kesayangan Anda.

  • Layanan Vaksinasi

Tidak hanya manusia, namun hewan juga perlu divaksin untuk terhindar dari penyakit.

Hewan peliharaan seperti kucing maupun anjing dapat disuntik vaksin, seperti vaksin anti rabies, maupun vaksin lainnya.

Vaksinasi ini akan menekan jumlah hewan peliharaan yang sakit maupun mati karena terinfeksi bakteri maupun virus.

Dengan memanfaatkan layanan-layanan yang banyak dijumpai pada layanan dokter hewan Denpasar ini, Anda tidak perlu khawatir akan kesehatan anabul kesayangan Anda.

Untuk menggunakan layanan dokter hewan terdekat, Anda dapat dengan mudah panggil dokter hewan ke rumah.

Bersama dokter hewan Pet-Care, Anda dapat menghubungi Call-Center atau unduh aplikasi Pet-Care untuk mendapatkan informasi selengkapnya.

Hewan Kesayangan Anda Sakit? Berikut Fakta dan Layanan Dokter Hewan Surabaya

Anda berdomisili di Kota Pahlawan dan segera membutuhkan tindakan dokter hewan? Ini fakta dan layanan dokter hewan Surabaya.

Memilih untuk mengadopsi hewan peliharaan bukanlah hal yang sepele.

Hewan peliharaan perlu diajak untuk terbiasa dengan lingkungan tempat tinggal manusia agar dapat memberikan suasana berbeda bagi peliharaan Anda.

Beberapa kebutuhan seperti pemeriksaan menyeluruh perlu dilakukan secara berkala.

Namun Anda pecinta hewan tidak usah khawatir, karena layanan Pet-Care sudah tersebar di Jawa dan Bali.

Cukup dengan hubungi Medi-Call Pet-Care Services, dokter hewan bersertifikasi bisa datang ke lokasi Anda.

Anda juga dapat menggunakan Pet-Care yang dapat diunduh melalui Play Store.

Dokter Hewan Surabaya

Dokter hewan di Indonesia terbilang cukup langka.

Menurut data dari PDHI (Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia) per 2020, dari seluruh  permintaan akan dokter hewan, angka dokter hewan di Indonesia hanya mencapai 30%-nya saja atau sekitar 20ribu.

Bagaimana yang terjadi di Surabaya? Simak poin-poin berikut ini.

  • Sekolah kedokteran hewan pertama ada di Surabaya

Pada 1861, Pemerintahan Belanda mendirikan sekolah pertama di Surabaya.

Sekolah tersebut bernama Inlandsche Veeartsen School (IVS) dan menerima penduduk Nusantara.

IVS didirikan oleh Belanda dalam rangka memenuhi kebutuhan hewan ternak esensial seperti kuda.

9 tahun berdiri, IVS diberhentikan karena hanya membuahkan beberapa lulusan saja.

Kebutuhan dokter hewan pada saat itu cukup tinggi, mengingat wabah sampar sapi dan penyakit mulut dan kuku harus segera ditangani.

Menjawab hal tersebut, pada 1914 didirikan kembali sekolah kedokteran hewan dengan nama Nederlands Indische Veeartzen School (NIVS).

  • Dokter hewan Surabaya terbaik ada di sini

Jumlah dokter hewan di Surabaya berdasarkan data Rumah Sakit Hewan Jawa Timur adalah 8 personil.

Tentunya, data tersebut membuat sebagian pet owner merasa kesulitan dalam mencari tempat layanan yang tepat.

Untuk menjawab kekhawatiran Anda, Pet-Care menghadirkan dokter hewan terbaik yang telah memiliki Surat Tanda Register, Surat Izin Praktik dan Sertifikat Perawatan hewan kesayangan.

Tidak usah bimbang, panggil dokter hewan terdekat ke lokasi Anda sekarang.

  • Layanan dokter hewan Surabaya

Kompleksitas yang terjadi di wilayah perkotaan memaksa sebagian masyarakat menggeluti berbagai aktivitas.

Seiring dengan perkembangan teknologi digital, kompleksitas dan spesialisasi tidak menjadi hambatan.

Berbagai perusahaan, khususnya di bidang kesehatan, berupaya untuk meningkatkan fleksibilitasnya.

Misalnya saja Pet-Care dengan layanan dokter hewan ke rumah atau on call.

Layanan yang disediakan di antaranya vaksinasi lengkap anjing dan kucing, suntik rabies, pemeriksaan rutin, dan masih banyak lagi.

Sebagai pecinta hewan, Anda tidak perlu khawatir lagi dalam menentukan pelayanan terbaik bagi hewan kesayangan.

Konsultasi kini menjadi lebih mudah dengan hubungi Medi-Call Pet-Care Services atau dengan gunakan aplikasi Pet-Care pada ponsel pintar Anda.

Intip Fakta Kucing Gemas Berkaki Pendek, Kucing Munchkin!

Belum familiar dengan kucing unik bernama kucing munchkin? Simak artikel berikut yang berisi tentang apa saja fakta kucing munchkin!

Kucing munchkin dikenal sebagai kucing yang berkaki pendek yang merupakan hasil dari mutasi genetik.

Terdapat berbagai jenis warna dan bulu pada ras kucing munchkin, tetapi satu hal yang tetap sama adalah kaki pendeknya.

Kucing munchkin juga disebut-sebut mirip dengan anjing dachshund, dengan telinga berbentuk segitiga dan mata yang besar.

Untuk perawatan kucing munchkin sendiri terbilang tidak mudah.

Namun, kucing munchkin ideal untuk dijadikan peliharaan apabila Anda dapat merawatnya dengan baik dan benar.

Anda dapat menggunakan layanan panggil dokter hewan Pet-Care ke rumah melalui Call-Center atau unduh aplikasi Pet-Care untuk membantu perawatan anabul kesayangan Anda.

Fakta Kucing Munchkin

Kucing munchkin tergolong sebagai kucing berukuran kecil hingga sedang.

Panjang kaki munchkin biasanya 5 sampai 7,6 cm dari kucing normal.

Dibandingkan dengan kucing normal, kucing munchkin akan lebih pendek antara 5 sampai 12,7 cm.

Selain kakinya yang pendek, berikut fakta-fakta kucing munchkin.

  • Ras kucing yang kontroversial

Saat pertama kali ditunjukkan ke publik, penampilan fisik kucing munchkin yang ‘unik’ membuat beberapa pihak merasa tidak nyaman.

Meskipun para ahli mengatakan bahwa kucing tersebut lahir secara sehat, pihak-pihak tersebut tetap tidak mengindahkannya.

Ras kucing munchkin akhirnya diakui oleh The International Cat Association (TICA) pada tahun 2003.

  • Berkaki pendek namun gesit dan lincah

Kekuatan yang dimiliki kucing munchkin adalah kecepatannya dalam berlari.

Terlebih lagi, kucing munchkin memiliki banyak energi yang membuatnya gesit dan lincah saat berlari.

Meski demikian, kakinya yang pendek membuat kucing munchkin kesulitan dalam melompat dan memanjat tempat yang tinggi.

  • Risiko kesehatan akibat bertubuh pendek

Tubuhnya yang pendek terkadang dapat menyebabkan adanya masalah kesehatan genetik.

Kucing munchkin seringkali mengalami masalah kesehatan pada daerah tulang belakang dan dada.

Kucing munchkin juga berisiko tinggi terkena osteoarthritis atau peradangan kronis pada sendi.

  • Berusia yang cukup panjang

Meskipun terdapat beberapa risiko kesehatan akibat bertubuh pendek, kucing munchkin tergolong sebagai kucing yang sehat.

Terlepas dari kelainan genetik yang dialaminya, kucing munchkin dapat berumur 12 hingga 14 tahun lamanya.

Diperlukannya vaksinasi dan diperiksakan secara teratur untuk mendukung kelangsungan hidup kucing munchkin.

Anda bisa mendapatkan layanan vaksin untuk hewan peliharaan Anda dengan layanan panggil dokter hewan ke rumah bersama Pet-Care. Hubungi Call-Center atau unduh aplikasi Pet-Care untuk informasi selengkapnya.

Yuk Kenali Dokter Hewan Pertama di Indonesia!

Pernah bertanya siapakah dokter hewan pertama di Indonesia? Seperti apa kontribusinya? Mari cari jawabannya pada artikel berikut.

Dokter hewan memiliki fokus yang berbeda dengan dokter gigi maupun dokter spesialis.

Tidak seperti yang lainnya, dokter hewan khusus berperan untuk menangani permasalahan yang terjadi pada hewan.

Tidak hanya terbatas pada cakupan hewan peliharaan, dokter hewan juga dapat berfokus pada hewan ternak, seperti sapi dan kambing.

Walau terbilang menjanjikan, namun karir dokter hewan cenderung langka di Indonesia.

Menjadi dokter hewan adalah pilihan yang tepat terutama bagi Anda pecinta hewan yang menginginkan prospek kerja yang baik.

Apabila berminat, terdapat lowongan dokter hewan Pet-Care yang cocok bagi Anda karena layanan Pet-Care dan tarifnya sudah terstandarisasi.

Tunggu apalagi, mari bergabung menjadi partner Pet-Care. 

Cukup dengan hubungi Call-Center atau gunakan aplikasi Pet-Care.

Dokter Hewan Pertama di Indonesia

Dokter Hewan di Indonesia sudah melewati berbagai perkembangan zaman.

Bagaimana tidak, profesi ini sudah bertahan cukup lama di Indonesia, yakni sejak masa penjajahan Belanda.

Mari lihat bagaimana PDHI kemudian menjadikan dokter hewan di Indonesia saat ini cukup inspirasional:

  • Pemantik perjuangan dokter hewan Indonesia

Menurut buku sejarah “100 Tahun Dokter Hewan Indonesia, Sejarah, Kiprah, dan Tantangan” (drh. Soedjasmiran, 2010), dokter hewan pertama di Indonesia berasal dari Belanda.

Namun, jika berbicara tentang dokter hewan asli dari Indonesia, sosok tersebut merupakan drh. Johannes Alexander Kaligis.

Mahasiswa yang berasal dari Minahasa ini menempuh pendidikannya di Indische Veerartzen School yang kemudian menjadi Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor.

Selang beberapa tahun, Johannes lulus pada 1910 dengan gelar drh.

  • PDHI (Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia)

Layaknya praktisi pada umumnya, dokter hewan juga memiliki perhimpunan.

Sebelum ada perhimpunan seperti yang sekarang, Hindia Belanda awalnya membentuk Asosiasi Dokter Hewan Hindia Belanda pada 1884.

Setelah terlepas dari pengaruh Belanda, barulah perhimpunan dokter hewan Indonesia terbentuk sebagai hasil dari perjuangan drh JA Kaligis dan drh Noto Soediro.

Perhimpunan tersebut dinamakan Perhimpunan Ilmu Kehewanan.

Kemudian, perhimpunan tersebut melahirkan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia di Lembang pada 9 Januari 1953.

Seiring dengan jumlah kebutuhan dokter hewan di pedesaan, PDHI menjadi cikal bakal dari lahirnya sejumlah asosiasi yang dinamai menurut jenis satwa.

  • Dampak dari PDHI dalam dunia dokter hewan

Melalui prosesnya, PDHI awalnya hanya berfokus pada hewan ternak.

Namun sejak diadakannya kongres ke-12 di Surabaya, PDHI menangani hewan lainnya, seperti hewan peliharaan, satwa liar, dan hewan hobi.

Di samping itu, skripsi yang digarap oleh drh. JA Kaligis mengenai ilmu anaplasmosis pada sapi dan kerbau turut berperan dalam dunia dokter hewan.

Beliau memperkenalkan bakteri anaplasma yang berperan pada penularan penyakit Anaplasmosis.

Kemudian, bersama dengan drh. WJ Ratulangi, drh. JA Kaligis mendirikan fakultas Pertanian dan Peternakan di Sulawesi Utara yang merupakan benih dari Universitas Sam Ratulangi.

Tertarik dengan profesi dokter hewan? Segera daftarkan diri Anda menjadi partner dokter hewan Pet-Care.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Call-Center atau gunakan aplikasi Pet-Care.

Wajib Pahami, 3 Penyebab Penyakit Ginjal Kucing

Kucing Anda belakangan ini sering haus dan banyak minum? Bisa jadi kucing mengidap penyakit ginjal. Jangan khawatir, simak penyebabnya pada artikel berikut.

Penyakit ginjal kucing merupakan salah satu penyakit kronis.

Dengan kata lain, penyakit ini telah lama bersarang pada tubuh kucing.

Karena dampaknya menyebar ke beberapa sistem tubuh, gejalanya sangat mungkin dikenali.

Gejala tersebut di antaranya adalah pembawaan yang lesu, buang air berlebihan, dan radang mulut.

Tak hanya itu, nafsu makan kucing dapat menurun sebagai akibat dari infeksi pada ginjal.

Jika Anda menemukan gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan ke dokter hewan.

Dokter hewan Pet-Care memungkinkan Anda berkonsultasi langsung di rumah Anda, cukup dengan hubungi Call-Center atau aplikasi Pet-Care.

Penyakit Ginjal Kucing

Ginjal menjadi organ vital dari seekor kucing yang berfungsi membantu mengatur tekanan darah, menciptakan hormon, menambah jumlah sel darah merah, hingga membersihkan darah.

Penyakit yang dapat menyerang kucing di berbagai usia ini, jika dibiarkan dapat mengganggu sirkulasi darah dan proses pencernaan.

Maka, perlu untuk memperhatikan penyebab penyakit ginjal kucing di bawah ini:

  • Dehidrasi

Tubuh kucing terdiri dari 80% air dan memiliki peran yang sangat penting dalam membantu organ ginjal membuang zat beracun.

Kekurangan air atau dehidrasi dapat berujung pada permasalahan ginjal karena fungsi ginjal tidak dapat bekerja semestinya.

Kucing secara umum dapat meminum satu gelas air per hari namun ini menyesuaikan dengan kebutuhan kucing.

Penting menjaga kandungan air agar membuat kucing Anda tetap terhidrasi.

  • Racun

Keracunan merupakan penyebab yang biasa terjadi pada kucing yang menderita gagal ginjal.

Tanaman beracun, obat-obatan manusia, atau makanan yang kadaluarsa dapat dengan mudah merusak kesehatan ginjal kucing.

Sebaiknya, jauhkan zat-zat beracun tersebut dari jangkauan kucing Anda.

  • Faktor genetik

Polycystic kidney disease (PKD) merupakan penyakit ginjal yang biasa terjadi pada mamalia, termasuk kucing.

Jumlah kista dan kasus PKD beragam pada kucing, namun jenis persia menjadi varian kucing yang paling sering mengidap penyakit ini.

Berbeda dengan penyebab penyakit ginjal lainnya, PKD menyerang ginjal kucing secara lambat dan turun temurun.

Sulit untuk didiagnosa secara dini, namun Anda dapat mempertimbangkan tes genetik untuk PKD.

Berbahaya bukan membiarkan kucing Anda mengkonsumsi sembarang asupan?

Penyakit ini memiliki beberapa tanda yang membuat Anda waspada, seperti yang telah dijelaskan di awal.

Gejala lain yang mungkin saja terlihat, di antaranya yaitu penurunan berat badan, diare, dan dehidrasi.

Sebaiknya segera konsultasikan ke dokter hewan jika menemukan simptom-simptom seperti di atas.

Apabila Anda memerlukan kunjungan dokter hewan ke lokasi Anda, dapat hubungi ke Call-Center atau melalui aplikasi Pet-Care.

Vaksinasi Hewan Ternak, Apakah Penting Dilakukan?

Pentingnya vaksinasi hewan ternak tidak hanya untuk hewan yang sakit tapi juga untuk hewan yang sehat, yuk cari tahu apa saja manfaatnya!

Vaksinasi pada hewan yang sehat dapat meningkatkan kesehatan hewan serta menurunkan resiko terkena penyakit.

Vaksinasi terhadap hewan ternak dibagi menjadi tiga jenis yaitu vaksin hidup yang dilemahkan, vaksin mati dan vaksin subunit.

Vaksin hidup yang dilemahkan dapat menginduksi respon imun humoral dan seluler yang kuat namun beresiko menyebabkan virulensi yaitu hewan terkena suatu penyakit.

Sedangkan vaksin mati disebut lebih aman untuk diberikan kepada hewan ternak karena minim resiko akan tetapi kemampuan untuk melindungi dari infeksi virus tidak sekuat vaksin hidup.

Terakhir, vaksin subunit lebih mudah disimpan karena diproduksi secara kimia dan mampu meningkatkan kekebalan imun serta minim efek samping.

Apabila Anda ingin melakukan pentingnya vaksin bagi hewan ternak di lokasi Anda dapat menghubungi dokter hewan Pet-Care.

Pet-Care menyediakan layanan vaksin hewan ternak di lokasi Anda, cukup dengan menghubungi Call-Center Pet-Care.

Vaksinasi Hewan Ternak

Hewan ternak yang sehat merupakan kunci utama dari makanan yang sehat untuk dikonsumsi oleh manusia.

Faktanya, hewan ternak berisiko tinggi mengalami berbagai infeksi jika tidak diberikan vaksinasi.

Berikut ini beberapa contoh pentingnya vaksin hewan ternak tidak hanya untuk hewan tetapi juga untuk manusia:

  • Melindungi dari penyakit clostridial

Salah satu pentingnya vaksin hewan ternak yang pertama adalah melindungi dari penyakit clostridial.

Penyakit clostridial merupakan infeksi bakteri dalam tanah yang biasanya menyerang sapi dan domba.

Penyakit ini dapat menyebabkan berbagai macam penyakit pada hewan ternak seperti tetanus, infeksi berdarah pada usus kecil dan kaki hitam.

  • Mengendalikan bakteri salmonella

Pentingnya vaksin hewan ternak selanjutnya adalah dapat membantu mengendalikan bakteri salmonella dalam telur.

Telur pada hewan ternak seperti unggas umumnya mengandung bakteri salmonella.

Bakteri salmonella akan tetap hidup dalam telur jika tidak dimasak dengan benar sehingga menimbulkan beberapa penyakit seperti diare, demam, muntah pada manusia.

Melakukan pentingnya vaksin hewan ternak dapat membantu menurunkan kadar bakteri salmonella dalam telur.

Ini terbukti ampuh untuk mengurangi penyakit salmonellosis pada manusia setelah memakan telur.

  • Mencegah penyakit furunkulosis

Pentingnya vaksin hewan ternak selanjutnya adalah dapat mencegah penyakit furunkulosis.

Ini merupakan salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi pada hewan ternak ikan dan akuakultur lainnya.

Gejala penyakit ini adalah ikan berenang dengan lesu, kehilangan nafsu makan, melompat dari air.

Selain itu penyakit furunkulosis juga menyebabkan perdarahan di sirip, kulit dan mulut serta pada otot maupun organ dalam.

Mengetahui bahwa banyak infeksi bakteri dan virus yang dapat menyerang hewan ternak seperti di atas.

Penting untuk melakukan vaksinasi agar hewan ternak tetap sehat dan terbebas dari berbagai macam penyakit.

Vaksinasi untuk hewan ternak biasanya diberikan melalui suntikan dan biasanya minim efek samping.

Namun Anda tetap harus menjaga asupan nutrisinya agar tetap sehat melawan berbagai macam infeksi penyakit.

Saat ini tidak perlu bingung mencari vaksinasi untuk hewan ternak ke lokasi Anda, cukup hubungi dokter hewan Pet-Care melalui Call-Center 24 Jam.

Dokter hewan Pet-Care dapat membantu memberikan vaksinasi yang dibutuhkan hewan ternak di lokasi Anda.