Wajib Pahami, 3 Penyebab Penyakit Ginjal Kucing
Kucing Anda belakangan ini sering haus dan banyak minum? Bisa jadi kucing mengidap penyakit ginjal. Jangan khawatir, simak penyebabnya pada artikel berikut.
Penyakit ginjal kucing merupakan salah satu penyakit kronis.
Dengan kata lain, penyakit ini telah lama bersarang pada tubuh kucing.
Karena dampaknya menyebar ke beberapa sistem tubuh, gejalanya sangat mungkin dikenali.
Gejala tersebut di antaranya adalah pembawaan yang lesu, buang air berlebihan, dan radang mulut.
Tak hanya itu, nafsu makan kucing dapat menurun sebagai akibat dari infeksi pada ginjal.
Jika Anda menemukan gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan ke dokter hewan.
Dokter hewan Pet-Care memungkinkan Anda berkonsultasi langsung di rumah Anda, cukup dengan hubungi Call-Center atau aplikasi Pet-Care.
Penyakit Ginjal Kucing
Ginjal menjadi organ vital dari seekor kucing yang berfungsi membantu mengatur tekanan darah, menciptakan hormon, menambah jumlah sel darah merah, hingga membersihkan darah.
Penyakit yang dapat menyerang kucing di berbagai usia ini, jika dibiarkan dapat mengganggu sirkulasi darah dan proses pencernaan.
Maka, perlu untuk memperhatikan penyebab penyakit ginjal kucing di bawah ini:
- Dehidrasi
Tubuh kucing terdiri dari 80% air dan memiliki peran yang sangat penting dalam membantu organ ginjal membuang zat beracun.
Kekurangan air atau dehidrasi dapat berujung pada permasalahan ginjal karena fungsi ginjal tidak dapat bekerja semestinya.
Kucing secara umum dapat meminum satu gelas air per hari namun ini menyesuaikan dengan kebutuhan kucing.
Penting menjaga kandungan air agar membuat kucing Anda tetap terhidrasi.
- Racun
Keracunan merupakan penyebab yang biasa terjadi pada kucing yang menderita gagal ginjal.
Tanaman beracun, obat-obatan manusia, atau makanan yang kadaluarsa dapat dengan mudah merusak kesehatan ginjal kucing.
Sebaiknya, jauhkan zat-zat beracun tersebut dari jangkauan kucing Anda.
- Faktor genetik
Polycystic kidney disease (PKD) merupakan penyakit ginjal yang biasa terjadi pada mamalia, termasuk kucing.
Jumlah kista dan kasus PKD beragam pada kucing, namun jenis persia menjadi varian kucing yang paling sering mengidap penyakit ini.
Berbeda dengan penyebab penyakit ginjal lainnya, PKD menyerang ginjal kucing secara lambat dan turun temurun.
Sulit untuk didiagnosa secara dini, namun Anda dapat mempertimbangkan tes genetik untuk PKD.
Berbahaya bukan membiarkan kucing Anda mengkonsumsi sembarang asupan?
Penyakit ini memiliki beberapa tanda yang membuat Anda waspada, seperti yang telah dijelaskan di awal.
Gejala lain yang mungkin saja terlihat, di antaranya yaitu penurunan berat badan, diare, dan dehidrasi.
Sebaiknya segera konsultasikan ke dokter hewan jika menemukan simptom-simptom seperti di atas.
Apabila Anda memerlukan kunjungan dokter hewan ke lokasi Anda, dapat hubungi ke Call-Center atau melalui aplikasi Pet-Care.