Salmonella adalah bakteri yang menginfeksi saluran pencernaan dan dapat menyebabkan diare parah pada manusia. Pada anjing, infeksi salmonella (disebut salmonellosis).
Tidak banyak kasus terjadi dan seringkali tidak menunjukkan gejala, kecuali anjing tersebut memiliki sistem kekebalan yang lemah atau masih anak-anak.
Sebagian besar bakteri salmonella pada anjing menempel pada inang, artinya anjing yang terinfeksi tidak akan menularkan hewan lain. Sebagai contoh, sapi yang terinfeksi salmonella tidak akan membuat anjing yang sehat menjadi sakit, dan sebaliknya.
Meskipun penyakit akibat salmonella jarang terjadi pada anjing, risikonya dapat meningkat ketika daging mentah yang tidak diolah dengan baik menjadi makanan anjing.
Ketika anjing terinfeksi salmonella akan mengalami diare, dehidrasi, sepsis, bahkan kematian jika tidak diobati. Pemilik harus segera menghubungi dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care anjing anda akan segera mendapat penanganan.
Gejala Salmonella pada Anjing
Salmonella pada anjing dapat menyebabkan penyakit pada sistem tubuh, gejalanya paling sering terlihat ketika mengganggu saluran pencernaan. Gejala salmonellosis meliputi:
– Diare tiba-tiba yang parah
– Diare berdarah (hematochezia)
– Muntah
– Lesu
– Demam
– Penurunan nafsu makan, dengan atau tanpa kehilangan berat badan
– Dehidrasi
Penyebab Salmonella pada Anjing
Biasanya, salmonella ditularkan ketika anjing menelan kotoran dari hewan yang terinfeksi atau produk yang terkontaminasi oleh bakteri.
Anjing di lingkungan pertanian berisiko lebih tinggi terinfeksi, begitu pula anjing yang diet dengan daging mentah.
Gangguan ringan biasanya tidak memerlukan perhatian medis, namun sebagai pemilik hewan kita harus memantau gejala yang muncul pada anjing dengan.
Salmonellosis sulit didiagnosa karena gejala yang sama dengan penyakit lain. Selain itu, anjing sering tidak menunjukkan gejala.
Pengobatan dan Pemulihan Salmonella pada Anjing
Seperti banyak penyebab peradangan saluran pencernaan lainnya, pengobatan salmonellosis sebagian besar berupa perawatan pendukung, yaitu:
– Hidrasi dengan terapi cairan
– Mengendalikan mual dan muntah
– Mencegah infeksi/detoksifikasi darah dengan antibiotik
Beberapa penderita mungkin memerlukan perawatan yang lebih intensif, seperti penggunaan tabung makanan, obat penekan demam, probiotik, atau transplantasi tinja untuk mengembalikan flora usus yang normal.
Pemulihan tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Kasus ringan mungkin akan mendapat perawatan pendukung selama beberapa hari, sementara anjing dengan infeksi lanjutan dan infeksi darah mungkin memerlukan beberapa minggu perawatan intensif termasuk cairan intravena, antibiotik, dan tabung makanan.
Anjing dapat menyebarkan salmonella kepada manusia melalui feses atau saliva, sehingga penyakit ini menjadi zoonosis yang perlu diperhatikan.
Pencegahan penting dilakukan untuk menghindari salmonellosis termasuk memberikan makanan yang diolah dengan baik, menghindari makanan mentah, dan memasak daging secara sempurna sebelum memberikannya kepada hewan peliharaan.
Jika anjing anda menunjukan gejala salmonellosis, segera bawa ke dokter hewan terdekat atau hubungi call center Pet Care untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.