Penyakit menular pada anjing adalah momok bagi setiap pemilik. Dibaiik tingkah menggemaskan dan kelucuannya, anjing rentan terhadap penyakit. Beberapa penyakit juga dapat menular baik ke sesama anjing maupun manusia.
Agar tidak menulari atau tertular penyakit, yuk kita pelajari berbagai penyakit menular yang harus diwaspadai.
1. Parvovirus
Parvovirus, atau biasa disebut Parvo, adalah penyakit virus yang sangat menular dan menyerang sistem pencernaan anjing. Penyakit ini sangat berbahaya, terutama bagi anak anjing dan anjing yang belum divaksinasi, dan dapat berakibat fatal jika tidak diobati dengan segera.
Parvovirus disebabkan oleh virus Canine Parvovirus (CPV) yang sangat tahan terhadap lingkungan. Virus ini dapat menular melalui kontak langsung dengan feses, muntah, atau air liur anjing yang terinfeksi, serta melalui benda-benda yang terkontaminasi virus.
Gejala:
Gejala Parvo biasanya muncul 3-7 hari setelah anjing terinfeksi. Gejalanya meliputi:
- Demam tinggi
- Lemah dan lesu
- Kehilangan nafsu makan
- Diare berdarah dan berbau busuk
- Muntah
- Dehidrasi
- Nyeri perut
2. Distemper
Distemper, yang juga dikenal sebagai Canine Distemper Virus (CDV), adalah penyakit yang sangat menular dan mematikan pada anjing. Penyakit ini menyerang berbagai sistem organ, termasuk sistem pernapasan, pencernaan, dan saraf, dan dapat menyebabkan komplikasi serius bahkan kematian.
Distemper disebabkan oleh virus paramyxovirus yang ditularkan melalui kontak langsung dengan air liur, urine, atau feses anjing yang terinfeksi. Penularan dapat terjadi melalui ciuman atau kontak hidung, berbagi makanan atau minuman, kontak dengan benda yang terkontaminasi.
Gejala:
Gejala distemper biasanya muncul dalam waktu 3-7 hari setelah terpapar virus. Gejalanya bisa bervariasi tergantung pada anjing dan organ yang terkena, namun beberapa gejala umum meliputi:
- Demam tinggi
- Batuk dan pilek
- Peradangan selaput mata
- Diare dan muntah
- Penurunan nafsu makan
- Kelelahan dan kelesuan
- Gejala neurologis
3. Rabies
Rabies, atau yang dikenal dengan penyakit anjing gila, adalah penyakit virus mematikan yang menyerang sistem saraf pusat mamalia, termasuk manusia. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi, dan hampir selalu berakibat fatal jika tidak diobati segera.
Penyebab rabies adalah virus rabies (Lyssavirus) yang terdapat dalam air liur hewan yang terinfeksi. Hewan yang paling sering menularkan rabies adalah anjing, namun kelelawar, kera, dan rubah juga bisa menjadi pembawa virus.
Penularan rabies terjadi ketika virus rabies dari air liur hewan yang terinfeksi masuk ke dalam tubuh manusia atau hewan lainnya melalui luka gigitan atau cakaran. Virus ini kemudian bergerak melalui sistem saraf menuju otak, di mana virus ini akan menyerang dan merusak sel-sel otak.
Gejala:
Gejala rabies pada hewan dan manusia umumnya muncul 2-3 minggu setelah terpapar virus, namun bisa juga lebih lama, hingga bertahun-tahun. Berikut gejala awal rabies pada hewan dan manusia dapat meliputi:
- Demam
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Nyeri otot
- Kehilangan nafsu makan
- Gelisah dan mudah marah
- Kesemutan dan mati rasa di sekitar luka gigitan atau cakaran
Gejala rabies kemudian akan berkembang menjadi:
- Hidrofobia (takut air): Penderita rabies akan mengalami ketakutan dan kejang saat melihat atau mendengar air.
- Aerofobia (takut angin): Penderita rabies akan mengalami ketakutan dan kejang saat merasakan angin.
- Kelumpuhan: Kelumpuhan akan dimulai dari area di sekitar luka gigitan atau cakaran dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh.
- Halusinasi dan delusi
- Perilaku agresif: Penderita rabies akan menjadi sangat agresif dan mudah menyerang orang lain.
- Kematian: Rabies hampir selalu berakibat fatal jika tidak diobati segera.
4. Batuk Kennel
Batuk Kennel, juga dikenal sebagai trakeobronkitis anjing infeksius, adalah penyakit pernapasan yang sangat menular pada anjing. Penyakit ini paling sering menyerang anjing yang berada di tempat-tempat ramai seperti kandang, penitipan anjing, dan pameran anjing.
Batuk Kennel disebabkan oleh kombinasi virus dan bakteri, dengan Bordetella bronchiseptica sebagai penyebab paling umum. Bakteri ini menyerang trakea dan bronkus, menyebabkan peradangan dan infeksi.
Batuk Kennel sangat menular dan dapat menyebar melalui kontak langsung dengan anjing yang terinfeksi, atau melalui droplet pernapasan yang dilepaskan saat batuk atau bersin. Virus dan bakteri juga dapat bertahan hidup di lingkungan selama beberapa jam, dan dapat menular melalui benda yang terkontaminasi.
Gejala:
Gejala Batuk Kennel yang paling umum adalah batuk kering dan kuat, yang mungkin terdengar seperti suara “klakson”. Berikut gejala lain bisa termasuk:
- Bersin
- Hidung berair
- Mata berair
- Demam
- Hilang nafsu makan
- Letargia
5. Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Penyakit ini dapat menular ke manusia dan hewan lain, termasuk anjing. Leptospirosis paling sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis, dan lebih sering terjadi pada musim hujan.
Bakteri Leptospira dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan urin atau darah hewan yang terinfeksi, Mengkonsumsi makanan terkontaminasi, gigitan atau cakaran hewan terinfeksi. Tikus adalah salah satu pembawa utama Leptospirosis. Jaga kebersihan kandang, tempat makan dan minum, serta lingkungan anjing.
Gejala:
Gejala Leptospirosis pada anjing dapat bervariasi, dan beberapa anjing mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali. Gejala yang umum termasuk:
- Demam: Demam tinggi adalah salah satu gejala paling umum dari Leptospirosis.
- Kelemahan: Anjing mungkin terlihat lemas, lesu, dan tidak mau beraktivitas.
- Nyeri otot: Anjing mungkin menunjukkan tanda-tanda nyeri otot, seperti kesulitan berjalan atau menaiki tangga.
- Muntah dan diare: Leptospirosis dapat menyebabkan muntah dan diare, yang dapat menyebabkan dehidrasi.
- Gagal ginjal: Dalam kasus yang parah, Leptospirosis dapat menyebabkan gagal ginjal, yang dapat berakibat fatal
6. Hepatitis
Hepatitis pada anjing adalah peradangan pada hati yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti virus, bakteri, parasit, obat-obatan, dan toksin. Hati merupakan organ vital yang berperan penting dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk metabolisme, detoksifikasi, dan produksi protein. Ketika hati mengalami peradangan, fungsinya dapat terganggu dan berakibat serius bagi kesehatan anjing.
Hepatitis virus pada anjing adalah salah satu penyebab paling umum, dengan Canine Adenovirus Type 1 (CAV-1) sebagai penyebab utama. Virus ini sangat menular dan dapat menyerang anjing di segala usia, namun lebih sering terjadi pada anak anjing dan anjing muda.
Beberapa jenis bakteri, seperti Leptospira dan Salmonella, juga dapat menyebabkan hepatitis pada anjing. Infeksi bakteri ini biasanya terjadi melalui kontak dengan air atau tanah yang terkontaminasi.
Gejala
Gejala hepatitis pada anjing dapat bervariasi tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan penyakitnya. Berikut beberapa gejala yang umum terjadi:
- Demam
- Lethargy
- Kehilangan nafsu makan
- Penurunan berat badan
- Muntah
- Diare
- Nyeri perut
- Ikterus (penyakit kuning)
- Urine berwarna gelap
- Feses berwarna pucat
- Pembesaran perut
Penyakit menular pada anjing sangat berbahaya dan bahkan mematikan jika tidak ditangani dengan baik. Pencegahan melalui vaksinasi dan menjaga kebersihan adalah langkah utama yang bisa diambil pemilik anjing untuk melindungi hewan peliharaan mereka.
Jika Anda tidak ingin anjing terkena penyakit menular, lakukan vaksinasi secara rutin. Pet Care menyediakan layanan vaksinasi yang siap datang ke rumah. Tenaga medis dari Pet Care bersertifikat lengkap dan berpengalaman. Sekarang vaksinasi bisa dilakukan dimana saja tanpa ribet.
Setelah vaksin jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter hewan terdekat melalui layanan call center Pet Care. Dokter hewan terdekat dari lokasi Anda akan langsung datang ke rumah.
Pet Care memberikan layanan home service yang mudah dan terpercaya. Pemesanan pun mudah dilakukan tanpa perlu repot membawa hewan peliharaan ke luar rumah.
Jadi, jangan ragu hubungi kami.